Tugas Kesuburan
Tanah Medan,
10 Januari 2015
PEMBERIAN
PUPUK NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio Zibethinus)
Disusun oleh:
Haryono J. Siburian 111201144
PROGRAM
STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
MEDAN
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas.
Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi, khususnya
dalam flora, banyak sekali spesies yang berada atau endemiknya adalah
Indonesia. Apalagi dalam bidang kehutanan, Indonesia jangan ditanya.
Siapa yang tidak kenal durian? Tentu tidak ada yang
bilang tidak. Hal ini tidak mengherankan karena jenis buah ini memang sangat
terkenal. Lewat bau buahnya yang sudah matang, dari kejauhan pun orang sudah
bisa menebak tanpa meleset. Sayangnya, dibalik ketenarannya, buah durian
bernasib sial. Seumur-umur durian tidak pernah merasakan nikmatnya naik pesawat
udara, tidak bisa bisa mengetahui indahnya negeri seberang, seperti yang
dirasakan buah mangga sahabatnya. Hanya karena masalah kecil yaitu karena orang
luar negeri tidak suka dengan bau buah durian. Kata mereka buah khas tropis ini
adalah buah busuk dari segala yang terbusuk, sebanding dengan bawang yang sudah
disimpan bertahun-tahun.
Tuan Murray, yang konon pertama kali menemukan buah
durian ini, mengatakan durian memiliki sifat buruk karena bau yang dikeluarkan
amat busuk, mirip bau musang (zibethinus).
Tapi diam-diam ada yang penasaran sesudah mendengar berita tentang buah yang
menjengkelkan itu. Suatu hari ketika ia membelah belantara Malaya untuk
meneliti kehidupan disitu, ditemukanlah buat yang membuat penasaran. Lalu
dibelahnya dan dimakannya tanpa ragu-ragu. Ketika dia kembali ke negerinya yang
dibawanya bukan oleh-oleh cerita jelek buah durian tapi sebaliknya (Setiadi,
1996).
Cerita tersebut yang
belakangan dikenal sebagai ahli pengetahuan alam bernama Alfred Russel
Wallace bahwa pengalaman berharga dari perjalanannya di negeri timur adalah
makan durian. Nikmatnya tak tertandingi, baunya harum memancing selera.
Jauh sebelum kita mendapatkan hasil tersebut pasti
banyak proses yang dilalui, salah satunya adalah pemupukan. Pemupukan tidak
pernah lepas dari tumbuhnya suatu tanaman. Jadi berdasarkan itu semua, tujuan
makalah ini adalah untuk mengetahui kadar dan pengaruh pupuk x terhadap
pertumbuhan Durio zibethinus.
PEMBAHASAN
SEJARAH DURIAN
Durian berasal dari Asia Tenggara, terutama Malaysia
dan Indonesia. Durian kini telah dikembangkan secara agribisnis dengan baik
sekali di Thailand. Durian merupakan kayu hutan pohon besar yang dapat mencapai
30 m. Durian berasal dari Famili Bombacaceae dengan nama ilmiah Durio zibethinus Murr. (Hendro, 1997).
Prof. Dr. A.J.G.H. Kontermans
mencatat ada 27 spesies durian. Sejumlah 19 spesies ditemukan di Kalimantan, 11
di Semenanjung Malaysia, 7 di Sumatera, dan 1 di Myanmar. Dari sekian banyak
spesies itu, yang bisa dimakan hanya tujuh. Spesies lain tidak bisa dikonsumsi
lantaran berbagai sebab, misalnya rasa tidak enak, buah terlalu kecil, atau
daging buah tidak ada. Ketujuh spesies durian yang bisa dimakan itu adalah
Durio zibethinus (durian), Durio kutejensis (lai), D. oxleyanus (kerantongan),
D. dulcis (lahong), D. graveolens (labelak), D. grandiflorus (durian monyet),
serta D. testudinarium (durian kura-kura). Dari semua itu Durio zibethinus yang
paling banyak dibudidayakan lantaran buahnya enak. Spesies lain masih dianggap
liar, kecuali durian lai (Untung, 2003).
MANFAAT TANAMAN
Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan
lainnya, terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu:
1) Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang
miring.
2) Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga.
Kayu durian setaraf dengan kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus.
3) Bijinya yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi
sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang dicampur daging
buahnya).
4) Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus,
dengan. cara dijemur sampai kering dan dibakar sampai hancur (Bappenas, 2000).
SYARAT TUMBUH
Ø
Iklim
Durian tumbuh dengan baik di daerah
tropika basah dengan curah hujan > 2.000 mm/tahun dan tersebar merata
sepanjang tahun dengan lama bulan basah 9-10 bulan/tahun. Musim kering lebih dari 3 bulan akan menggangu pematangan buah durian.
(Suparman, 2007).
Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan
durian adalah 60-80%. Sewaktu masih kecil (baru ditanam di kebun), tanaman
durian tidak tahan terik sinar matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus
dilindungi/dinaungi. Tanaman durian cocok pada
suhu rata-rata 20-30 derajat C. Pada suhu 15oC durian
dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35 derajat C
daun akan terbakar (Bappenas, 2000).
Ø
Media Tanam
Tanaman
durian menghendaki tanah yang subur (tanah yang kaya bahan organik). Tipe tanah
yang dikehendaki durian untuk pertumbuhannya adalah yang berlempung berpasir,
subur atau mengandung banyak bahan organik, dan tidak bercadas. Tanah dengan
tipe ini biasanya akan mampu mengikat air kalau hujan. Untuk kedalaman air
tanah yang disyaratkan adalah 50-200 cm. Derajat keasaman tanah yang
dikehendaki tanaman durian adalah (pH) 5-7, dengan pH optimum 6-6,5
(Trubus,2003).
Tanaman
durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam, maka membutuhkan
kandungan air tanah dengan kedalam cukup, (50-150 cm) dan (150-200 cm). Jika
kedalaman air tanah terlalu dangkal/ dalam, rasa buah tidak manis/tanaman akan
kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang.
Ø
Ketinggian Tempat
Ketinggian
tempat untuk bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada juga
tanaman durian yang cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yang
berbukit/yang kemiringannya kurang dari 15 kurang praktis daripada lahan yang
datar rata.(Bappenas, 2000).
Semakin dangkal kedalaman tanam
maka akan mempercepat saat munculnya kecambah di atas permukaan tanah, saat
jatuhnya Cotyledon, saat munculnya daun pertama dan meningkatkan tinggi
tanaman, panjang hipokotil, persentase perkecambahan, persentase tanaman hidup
dan panjang akar tunggang (Aprilia, 2011).
Pada perkebunan besar yang lahannya
relatif rata, pohon durian dapat ditanam teratur dengan jarak 10 m dalam bentuk
blok-blok, dapat dibuat jalan tanah selebar 2-3 m untuk memudahkan perawatan
dan pemanenan. Melalui jalan ini dapat dilakukan pengendalian rumput atau gulma
dengan mengendarai traktor (Trubus, 1997).
PEMUPUKAN
Pemupukan intensif mutlak dilakukan agar pertumbuhan pohon
dan produksi buah memuaskan. Pohon durian yang tidak dipupuk tumbuhnya lambat,
lemah, dan mudah terserang penyakit. Pemupukan tanaman durian dapat menggunakan
pupuk organik. Pada masa awal pertumbuhan tanaman diberi pupuk yang mempunyai
kandungan nitrogen dan fosfor yang tinggi, pemberian pupuk organik atau pupuk
kadang pertamakali bersamaan dengan penanaman sebanyak satu karung (30 kg).
pemberian pupuk kandang diulang setahun sekali , pemupukan diberikan pada akhir
misim hujan atau awal musim kemarau ,adapun cara pupuk kandang adalah dengan
cara ditaburkan dibawah tajuk dalam tanaman.
Untuk mendapatkan kualitas terbaik pupuk organik, maka perlu
diperhatikan tingkat kematangan dan efektifitas pupuk serta mudah diserap
tanaman . Untuk mendapatkan hal itu maka perlu dilakukan fermentasi pupuk
kandang. Adapun bahan utama untuk memfermentasikan pupuk kandang adalah dengan
pemberian micro organisme. Bahan micro organisme yang dianjurkan menggunakan
KATALEK, yang terbukti efektif dengan hasil yang memuaskan. Perbandingan antara
pupuk kandang dengan katalek adalah 1Kg Katalek : 1 ton pupuk kandang.
Untung (2003) mengatakan jenis pupuk yang
digunakan bisa berupa pupuk organik maupun anorganik. Umumnya pupuk organik
diberikan bila tanahnya kurang subur, sebab pupuk ini juga berperan untuk
memperbaiki struktur tanah. Pada pertumbuhan, pohon durian diberi pupuk dalam
jumlah yang sedikit tapi sering. Semakin dewasa dosis pupuk makin banyak tapi
frekuensinya berkurang (Tabel 1).
Tabel
1. Pemupukan untuk Pohon Durian
Umur
pohon (tahun)
|
Dosis
untuk satu kali pemberian (kg)
|
Frekuensi
pemberian per tahun
|
Tanaman
muda
|
|
|
1
|
0,6
|
6
|
2
|
1,0
|
4
|
3
|
2,0
|
4
|
4
|
3,2
|
4
|
Tanaman
dewasa
|
|
|
5
|
4,5
|
4
|
6
|
6,0
|
4
|
7
|
7,5
|
3
|
8
|
9,0
|
3
|
9
|
10
|
3
|
10
tahun ke atas
|
10
|
3
|
Dosis dan
jenis pupuk tergantung pada jenis dan kesuburan tanah atau sesuai rekomendasi
setempat, misal sebagai berikut :
Umur (hari)
|
Pukan (kg/ph)
|
NPK (kg/ph)
|
Frekwensi per-tahun
|
1
- 3
|
30
– 50
|
0,5
- 1,0
|
3
- 4
|
4
- 6
|
75
- 150
|
1,5
- 2,5
|
2
- 3
|
15
- 10
|
200
- 300
|
3,0
- 5,0
|
1
- 2
|
Pemupukan
sejak awal pertumbuhan sampai tahun ke-3 dengan pupuk NPK yang kadar N tinggi. Waktu
pemupukan pupuk kandang sekali setahun pada akhir musim hujan atau awal musim
kemarau. Sedangkan pupuk Makro sesuai dengan umur tanaman. Caranya dengan
menaburkan memutar sesuai dengan lebar pendeknya tajuk tanaman.
Sebelum melakukan pemupukan kita harus
melihat keadaan tanah, kebutuhan tanaman akan pupuk dan unsur hara yang
terkandung dalam tanah.
Ø
Cara memupuk
Pada tahap awal buatlah selokan
melingkari tanaman. Garis tengah selokan disesuaikan dengan lebarnya tajuk
pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di
pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi
dikembalikan untuk menutup selokan. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila
tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.
Ø
Jenis dan dosis pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan untuk
memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan.
Pemupukan yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan
ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon.
Selanjutnya, pemupukan susulan dengan NPK itu dilakukan rutin setiap empat
bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun.Setahun sekali tanaman dipupuk
dengan pupuk organik kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau.
Pemupukan dilakukan dengan caramenggali lubang mengelilingi batang bawah di
bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman. Tanaman
durian yang telah berumur ≥ 3 tahun biasanya mulai membentuk batang dan tajuk.
Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20–25% pupuk NPK dari
dosis sebelumnya. Apabila pada tahun ke-3,
durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya
menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat,
berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK
10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru
(menjelang tanaman akan berbunga) (Bappenas, 2000).
Pada variabel pertumbuhan yang
diamati yaitu diameter batang dan jumlah daun menunjukkan hasil yang berbeda
pada dosis yang sama pada kedua tanaman durian. Dosis yang paling tepat untuk
durian jingga umur 3-4 tahun dari rata rata hasil variabel pertumbuhan adalah
dengan dosis pupuk NPK 135 g/tanaman. Dosis yang paling tepat untuk durian arab
umur 3-4 tahun dari rata-rata hasil variabel pertumbuhan adalah dengan dosis
pupuk NPK 185 g/tanaman. Pemupukan NPK pada tanaman durian umur 3-4 tahun
sebaiknya dengan dosis 135-180 g/tanaman. Pemberian Pupuk NPK dilakukan setiap
tahun atau pada saat awal dan akhir musim hujan agar ketersediaan unsur hara di
dalam tanah tetap terjaga untuk memenuhi kebutuhan tanaman. (Haryono, dkk.
2013)
PEMELIHARAAN
TANAMAN
Proses pemeliharaan tanaman juga
tidak pernah lepas dari suatu tanaman, termasuk durian memiliki cara
pemeliharaan tanamannya juga. Adapun pemeliharaan tanaman pada durian adalah
sebagai berikut:
1) Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan buah bertujuan untuk
mencegah kematian durian agar tidak menghabiskan energinya untuk proses
pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah,
ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya.Penjarangan dilakukan bersamaan
dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus
dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda).
Penjarangan dapat dilakukan dengan
menyemprotkan hormon tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru
berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi.
Ketika hormon disemprotkan, bunga yang telah dibuahi akan tetap meneruskan
pembuahannya sedangkan bunga yang belum sempat dibuahi akan mati dengan
sendirinya. Jumlah buah durian yang dijarangkan ± 50-60% dari seluruh buah yang
ada.
2) Penyiangan
Untuk menghindari persaingan antara
tanaman dan rumput disekeliling selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan
(± diameter 1 m dari pohon durian).
3) Pemangkasan/Perempelan
a) Akar durian
Pemotongan akar akan menghambat
pertumbuhan vegetatif tanaman sampai 40% selama ± 1 musim. Selama itu pula
tanaman tidak dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat
berbuah juga meningkatkan kualitas buah, menarik, buah lebih keras dan lebih
tahan lama. Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga,
paling
lambat 2 minggu setelah berbunga.
Jika dilakukan melewati batas, hasil panen berkurang dan pertumbuhan terhambat.
Cara pemotongan: kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm dan
sejauh 1,5-2 meter dari pangkal batang.
b) Peremajaan
Tanaman yang sudah tua dan kurang
produktif perlu diremajakan. Tanaman durian tidak harus dibongkar sampai ke
akar-akarnya, tetapi cukup dilakukan pemangkasan. Luka pangkasan dibuat miring
supaya air hujan tidak tertahan.Untuk mencegah terjadinya infeksi batang, bekas
luka tersebut dapat diolesi meni atau ditempeli lilin parafin.
Setelah 2-3 minggu dilakukan
pemangkasan (di musim hujan) maka pada batang tersebut akan tumbuh tunas-tunas
baru. Setelah tunas baru mencapai 2 bulan, tunas tersebut dapat diokulasi. Cara
okulasi cabang sama dengan cara okulasi tanaman muda (bibit). Tinggi okulasi
dari tanah ± 1 - 1,5 m atau 2 - 2,5 m tergantung pada pemotongan batang pokok. Pemotongan
batang pokok tidak boleh terlalu dekat dengan tanah.
c) Pembentukan tanaman yang
terlanjur tua
Dahan-dahan yang akan dibentuk
tidak usah dililiti kawat, tetapi cukup dibanduli atau ditarik dan dipaksa ke
bawah agar pertumbuhan tanaman tidak mengarah ke atas. Cabang yang akan
dibentuk dibalut dengan kalep agar dahan tersebut tidak terluka. Balutan kalep
tadi diberi tali, kemudian ditarik dan diikat dengan pasak. Dengan demikian,
dahan yang tadinya tumbuh tegak ke atas akan tumbuh ke bawah mengarah
horizontal (Aprilia, 2011).
KESIMPULAN
Adapun
yang menjadi kesimpulan dari makalah ini adalah
1.
Durian
tumbuh dengan baik pada tanah yang subur dengan pH 5-7 dan dengan suhu yang
tidak teralalu tinggi yaitu 20-30 ◦C.
2.
Perlu
diberi pupuk pada tanaman jika tanah kurang subur.
3.
Pupuk
yang digunakan bisa berupa pupuk organik maupun pupuk anorganik (NPK).
4.
Pemeliharaan
tanaman juga perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil tanaman.
DAFTAR
PUSTAKA
Aprilia,
Artha; Ashari, Sumeru; dan Haryono, Didik. 2011. Pengaruh
Kedalaman Tanam Benih Terhadap Perkecambahan Dan Pertumbuhan Bibit Durian
(Durio zibethinus Murr.). Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
BAPPENAS. Durian
bombaceae Tambahan, Jl. M.H. Thamrin Jakarta
Setiadi. 1996. Bertanam Durian. Penebar
Swadaya. Jakarta
Sumarjono, Hendro. 1997. Prospek
Berkebun Buah. Penebar Swadaya. Jakarta
Suparman, dkk.
2007. Perbanyakan dan Budidaya Tanaman Buah-Buahan. World
Agroforestry Centre . Bogor
Trubus, Redaksi.1997. Berkebun Durian
Ala Petani Thailand. Penebar Swadaya. Jakarta
Trubus, Redaksi, 2003. Mengebunkan
Durian Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta
Untung, Onny. 2003. Durian untuk Kebun
Komersial dan Hobi. Penebar Swadaya. Jakarta
Haryono,
Didik, dkk. 2013. Pemupukan Pada Tanaman
Durian Lokal pada Umur Tiga Tahun. Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya. Jawa Timur
No comments:
Post a Comment