Sunday, February 28, 2016

Laki-laki Pemimpin, Perempuan pendukung...



Kemarin-kemarin waktu aku memikirkan sesuatu, enak juga jadi laki-laki ya, banyak keuntungannya. hahaha...

Hari aku sadar, kenapa hubungan itu harus sesama yang lahir baru, atau teman hidup itu harus lahir baru. Sedikit aku sudah paham dengan pengalaman. Jadi seperti itu, pikirku dalam hati...

Memang benar, pengambil keputusan itu adalah seorang lelaki. Dia harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor dan memutuskan dengan matang. Dan si perempuan mendukung si laki-laki supaya yakin akan keputusannya, dan harus tidak menjauh dari Tuhan... Rasanya itu pasti nikmat sekali, aku jadi tidak sabar,,, hahaha...

Contohnya gini. Siapakah diantara kalian yang sudah pacaran, atau punya gebetan. Kamu sebagai lelaki pernah gak ngetest bagaimana perempuan yang kau suka itu. Contohnya mengundang dia kompromi melakukan dosa. Contohnya melanggar lampu merah, bagaimana respon pacarmu? Apakah marah, atau diam saja? Kalau marah berarti masih sehat, tapi kalau diam, tinggalkan saja. Kamu sebagai perempuan, apakah kamu berani menegur si cowok ketika dia melakukan dosa? Aku bertanya bukan dosa yang sangat wah, tapi dosa sepele saja, dan kemungkinan komprominya sangat besar. Apakah kamu berani menegur? apakah kamu berani memberikan jalan yang benar, atau mengingatkan? Kalau belum berani, coba pertanyakan dirimu, mau gimana nanti mendukung dia untuk semakin dekat dengan Tuhan.

Memang terlihat seperti sangat rohani sekali. Semua dihubungkan atau seolah-olah dihubungkan dengan hal yang rohani-rohani kali. Tapi memang itu lah bagian kita,ketikakita sudah menjadi manusia baru, kita memang harus semakin dekat deNgan Tuhan...

Laki-laki memang pengambil keputusan, tapi tetap butuh perempuan sebagai pendukung. Ketika si perempuan tidak berani menyatakan salah kepada lelaki yang disukainya hanya karena rasa sukanya, percaylah kamu akan menyesal untuk hal itu. Laki-laki marilah kita mengisi diri kita, sehingga kita bisa memimpin pasangan kita nanti kelak tetap semakin dengan Tuhan. Dan kamu perempuan isi jugalah dirimu,supaya kamu bisa mendukung hubunganmu semakin dekat dengan Tuhan...


Semangat, semua tujuannya supaya semakin dekat dengan Tuhan...

percakapan kecil tadi,"Kita lewat sini aja(melawan arah sedikit)? atau lewat sana (muter jauh)". Dan dia hanya menjawab simple sih, " menurut abang lewat sini (lawan arah), integritas gak?". Sambil tersenyum ngambil jalan jauh itu. karena memang itulah seharusnya. Pas banget pikirku...

Salam Harjoshrian....

Saturday, February 27, 2016

Tanda pacaran Yang Sehat Versi mimbar bina Alumni...

pacaran yang sehat

Pacaran yang Sehat ditandai oleh beberapa indikator, yaitu:

1. Apakah selama pacaran keduanyasemakin bertumbuh dan mengasihi Tuhan?

2. Apakah visi, nilai dan ambisi hidup semakin menyatu? Jika tidak, harus ada evaluasi terhadap hubungan tersebut.

3. Mampu mengerti dan menerima apa adanya dia. Hal ini termasuk menerima kekuatan kelemahan pasangan. Juga menerima dan mengerti akan perbedaan karakter, karunia dan talenta, profesi, gaya dan pola hidup, selera, latar belakang keluarga, dst, dan siap menjadi penolong baginya. Bisakah kita menempatkan diri kita sebagai penolong yang sepada bagi pasangan kita dari semua keberadaannya? Misalnya pacar kita adalah seorang yang lambat. Siapkah kita menerima kelambatannya dan bersedia menolong dan senantiasa hadir untuk dirinya?

4. apakah kamu mengasihi dan mengampuni dia tanpa syarat dan batas?

5. Siapkah engkau membahagiakan pasanganmu? Menikah bukan supaya bahagia,melainkan untuk membahagiakan pasangan.

6. Apakah mampu mneyelesaikan konflik secara dewasa/Alkitabiah? Mampu mengakui kesalahan dan berani lebih dahulu meminta maaf. Pelajari bersama managemen konflik (Problem solving) agar bisa dengan dewasa menyelesaikan persoalan.

7. Apakah yang perempuan semakin mampu menundukkan diri dan hormat kepada yang pria dan pria semakin mengasihi pasangannya seperti Kristus mengasihi jemaat?

8. Apakah mampu saling melengkapi dalam segala perbedaan yang ada?

9. Apakah pasanganmu mampu membuat hidupmu maksimal bagi Allah?

10. Apakah mampu menerima dan mengasihi keluarga pasangan (orangtua dan saudaranya) dengan tulus?

MIMBAR BINA ALUMNI..... By: Drs. Tiopan Manihuruk, M.Th


Salam Harjoshrian

Lima hal yang Harus diperhatikan dalam Pacaran...

Dating....

Kutipan Dari Mimbar Bina Alumni, by Dr Tiopan Manihuruk...

Dalam sebuah hubungan kita harus memperhatikan bahwa seks itu bagaikan api. Seks tu menjadi salah dan memusnahkan sama seperti api juga menghancurkan. Kecil sahabat, tetapi besar memusnahkan. Jadi perlu pengendalian diri dalam dating dan intimacy. Seks harus memerhatikan waktu, tempat, dan nyalanya. Jadi jika masih pacaran awal jangan sampai nyala seks besar ssekali sehingga berbahaya bagi kita...

Ada lima hal yang harus diperhatikan dalam dating, yaitu:
1. Mari mencegah hubungan yang terlalu dekat atau erat sampai waktu Allah dinyatakan. Itulah sebabnya bertemu terlalu lama dan terlalu sering akan membuat terlalu familiar/biasa dan dapat menimbulkan masalah

2. Keep busy and active. Jika kita sibuk dan aktif berdua akan mengurangi godaan seksual. Ingat, Daud jatuh dalam dosa ketika tidak ada kerjaan. Pada saat semua berperang, Daud tidak berperang maka akhirnya melihat Bersyeba dan jatuh ke dalam dosa. Seks juga bisa muncul dengan cara demikian. Itulah sebabnya mari berusaha untuk aktif dan melakukan sesuatu.

3. Hindari suasana atu diskusi yang tidak kondusif. Itulah sebabnya hindari berpacaran di tempat yang gelap dan hindari berdua ke tempat yang sepi. Hindari semua tempat atu situasi yang memungkinkan kita jatuh ke dalam dosa.

4. Persiapkanlah sebuah pernikahan yang sejati dimana pernikahan itu adalah pernikahan rohani. Jika hanya fisik maka rasa sayang kita bisa berkurang. Dan pernikahan rohani itu juga harus dipadukan dengan pernikahan secara physically, emotinally, and mentally.

5. Don't get involved with anyone until your wedding date...



Salam harjoshrian...

Thursday, February 25, 2016

Status doa menjadi khusus berubah karena kita suka,benarkah?


Waktu itu kami lagi ngumpul-ngumpul sesama anak pelayanan. Ada yang sudah doa sama, ada doa khusus, dan ada yang tidak berdoa. Berdoa maksudnya ini dalam konsep teman hidup kita kelak nanti. Ketika sudah berbicara kesana kemari, yang tidak terlalu mengerti tentang konsep status doa (umum, khusus, sama, pacaran) tiba-tiba bertanya. Bagaimana sih berdoa untuk hal itu?  Bagaimana mendoakan teman hidup?

Aku agak terkejut juga sih dengan pertanyaannya, kami sudah kenal kurang lebih satu tahun, kenapa tidak kami bagikan apa yang kami tahu selama ini kepadanya? Aku kurang pintar sih menjelaskan. Dia melanjutkan pertanyaannya lagi, status doa khusus itu sama aja dengan kita suka sama orang kan? Barulah aku berbicara. Owh jelas tidak. aku menjawab demikian..

Ketika aku berdoa tentang teman hidup dimulai dengan bertanya apakah aku menikah nanti dan siapa yang akan ku nikahi Tuhan? Lalu aku mulai suka kepada orang-orang dalam sepelayanan, sudah lahir baru, apalagi yang kurang pikirku. Tapi dari beberapa orang yang ku suka dan agak menarik perhatianku, tidak ada yang ku doakan secara khusus. Kenapa? Karena doa khusus itu bukan sekedar suka. Rasa suka itu hanya nilai kecil yang bahkan bisa merusak hubungan yang intim nantinya. Tapi rasa suka itu juga yang mempererat hubungan itu nantinya. Maksudnya, ketika kita mau mendoakan seseorang, jangan sampai rasa suka kita yang lebih besar karena itu bisa menghalangi kita untuk mengenal siapa yang kita doakan. Jadi dalam tahap doa khusu, bukan hanya rsa suka sajaa. Banyak aspek yang perlu kita pertimbangkan secara realistis. Bukan secara romantis.

Aku mendoakannya karena aku memang tertarik, tapi tidak cuka rasa tertarik itu membuat aku mendoakannya. Doa khusus kita mencari tahu dan mencari tahu siapa sebenarnya yang sedang kita doakan itu, bagaimana orangnya, apakah yang kau nilai selama ini benar atau hanya sekedar saja. Makanya pandangan orang itu perlu dalam hal ini, karena bisa saja rasa suka kita sudah menutupi kebenaran yang ada. Aku tidak tahu mau bilang apa. Tapi dalam mencari teman hidup tidak bisa main-main. Banyak orang tidak senang mengikuti proses itu dengan taat, proses mendoakan dengan benar. Tapi saran dariku, marilah kita ikuti semua tahap demi tahap itu. Mungkin itu hanya sebuah konsep, tapi aku yakin selama konsep itu bukan menjauhkan kita dengan Tuhan bahkan membuat kita semakin mendengar suara Tuhan, Lakukannlah. Tidak Akan Rugi. Tapi sangat berguna, karena Tuhan turut kita libatkan dalam segala hal dalam hidup kita...


Kau mau mencari teman hidup? Doakanlah....

Salam Harjoshrian...

baca juga ini https://jnathanaditya.wordpress.com/2013/04/12/pasangan-hidup-yg-di-berikan-tuhan/comment-page-1/#comment-131

Visi Pribadi lalu Teman Hidup atau Teman Hidup lalu Visi Pribadi atau Langsung Serentak??


visi pribadi atau teman hidup dulu? atau serentak?

Ketika aku menuliskan ini, bukan aku sudah paham, tapi ada pertanyaan besar dalam diriku yang sulit masih menjawabnya. Aku memiliki pertanyaan yang mana yang terlebih dahulu dicari atau ditemukan, apakah visi pribadi atau Teman Hidup? Atau bahkan itu dicari secara bersamaan alias tidak bisa dipisahkan?

Pertanyaan itu semakin terasa ketika aku mulai berdoa untuk teman hidup dan visi pribadi secara bersamaan. Statusnya aku masih mencaritahu kemarin itu. Tapi sekarang aku sudah mendoakan seseorang tapi visi pribadi belum ku temukan. Mungkin sedikit naif atau gimana, aku menjadi bingung bagaimana semestinya..

Ketika retret dari pelayanan kami tahun lalu dengan topik sacred search, yang mungkin teman-teman sudah pernah mendengarnya, yap, itu adalah salah satu judul buku yang terkenal untuk mencari tahu tentang teman hidup, kenapa menikah, apa alasan menikah, dan lain-lain. Back to the topik, waktu itu ketika sesi yang satu ini, dibuat metodenya semacam seminar. Banyak sekali pertanyaan, dan ntah sebuah kebetulan atau tidak, narasumbernya merupakan orang-orang yang LDR. hahaha, siap kenalan, mulai pacaran langsung LDR. JAdi kurang gimana gitu. Mereka bilang, visi pribadi bisa disesuaikan, visi pribadi itu bagaimana kau mengerjakan sesuatu untuk kemuliaan Tuhan. Salah satu narasumber mengatakan tentang hubungan mereka. Si pembicara visi pribadinya menjadi fulltimer menjadi staff Perkantas, istrinya memiliki visi pribadi ke masyarakat keperawatan atau medis, agak lupa aku. Jadi ketika mereka menikah, bagaimana mereka mengerjakan dan menyatukan vis pribadi itu? Si perempuan ikut suami, mendukung suami sebagai fulltimer, dan ketika anak mereka sudah besar barulah dia mengerjakan visi pribadinya..

Apakah bisa seperti itu? Apakah visi pribadi atau panggilan hidup bisa disesuaikan?

Di kala pertanyaan itu semakin menyelimutiku, aku bertanya kepada seniorku yang sudah 6 tahun diatasku. Aku bertanya, " Kak, apa visi pribadi kakak". Dia menjawab, " Anak-anak dek". Aku kembali bertanya," bagaimana kakak menemukan visi pribadi kakak?". Kakak menjawab ," Itu nanti kau rasakan sendiri dek. Ada nanti sesuatu yang berbeda, ada beda bebannya yang kau rasakan dek".Kakak itu masih staff sekarang, dan visi pribadi itu masih kurang terlaksana menjangkau anak-anak.

Dari si kakak itu, walau hanya pembiacaraan yang singkat, tapi aku yakin itulah jawabannya cara mengetahuinya. Sama seperti mengetahui kehendak Allah. Omong kosong kita bicara mau tahu panggilan hidup kita kalau HPDT kita tidak baik, karena itu searah. 

Ada juga seniorku, yang kalau dia sudah bicara to the point, seperti marah, tapi semua diam mendengar bukan karena takut, tapi karena apa yang dikatakannya itu benar. Dan sampai sekarang dia belum menemukan visi pribadinya. Kalau kalian bilang dia kurang baik hpdT nya, kalian salah. Dia didengar, karena pantas didengar.

Jadi gimana? Sudah sepanjang ini aku menulis, tapi kenapa belum tahu aku sampai sekarang? Mana duluan? Visi pribadi atau panggilan hidup? Karena itu sudah mulai menggangguku. 

Ketika kamu punya sesuatu yang kau pahami untuk  membantuku, bisa lah kita saling berbagi. Ketik kan di koment, karena aku yakin, ini bukan hanya pertanyaanku saja, tapi pertanyaan banyak orang.

Salam Harjoshrian....

Monday, February 22, 2016

Secercah Harapan (2)


Suara deras ombak menderu terdengar jelas. Merupakan awal dari semua kisah ini. Bukan sebuah hal kebetulan hal itu terjadi, alias ibarat sudah ditakdirkan yang kuasa. Terik matahari adalah saksi kejadian yang mengawali kejadian itu. Seorang anak belia terhanyut dalam derasnya ombak, bisa dipastikan dia adalah orang yang sedang liburan ke pantai tersebut. Jay yang merupakan anak pantai, meski masih muda dan kecil langsung melompat dan berusaha menolong si anak yang terhanyut oleh ombak tersebut, dan berhasil...

Jay berusaha membangunkannya, dan ketika dia tersadar, suara khas anak kecil yang kebingungan dan ketakutan terdengar,"MAMA,MAMAAAAA". dia memanggil-manggil mamanya, dan Jay jadi kebingungan, dia merasa kalau anak ini aneh. mengapa aneh, karena tubuhnya lebih besar dari Jay, tapi nangis gitu. Tapi suara anak itu makin keras dan dia berusaha menenangkannya. Sebagai orang yang sudah bisa mandiri, Jay bertanya namanya dan darimana asalnya. Si anak menjawab semua pertanyaan Jay. Akhirnya diketahui lah namanya Grace, dia tadi sedang berenang-renang dengan teman-temannya. Tapi tiba-tiba ombak besar menerpanya, dan dia lupa setelah itu. Grace berasal dari kota besar, tapi tidak tahu namanya. Jay jadi bingung, kota besar kan banyak, masa harus dibawa ke semua kota besar, dasar anak kota. Tempat tinggalnya saja tidak tahu. Huh.

"baiklah, karena kau tidak tahu alamatmu, dan disekitarsini juga tidak ada orang yang liburan, kau ke rumahku saja dulu. Nanti mama ku akan mencoba membantumu. Aku gak ngerti-ngerti tentang apa yang kau bilangi tadi samaku. yang pernting aku tahu namamu dulu. Grace. Ayok ikut aku.", mereka pun pergi meninggalkan pantai itu, dan sampai ke rumahnya Jay. Ibunya seperti biasa sudah memegang sapu untuk memukul anak semata wayangnya, bukan karena ibunya membencinya, tapi karena dia takut kehilangan anak satu-satunya yang menemaninya itu. Ombak itu sangat menakutkan, tapi Jay sangat sulit diperingatkan, padahal ibunya sudah sangat kebingungan kalau sudah dalam kondisi seperti itu. Tapi kali ini agak berbeda, melihat perempuan kecil itu, dia langsung menurunkan sapunya. Dia langsung menarik Jay," Siapa itu Jay? Anak siapa yang kau bawa itu? masih kecil sudah bawa perempuan ke rumah, memangnya mengerti yang gituan kamu Jay? Belajar darimana kamu yang gituan?". Sebelum ibunya bicara dengan pertanyaan yang bertubi-tubi terus, jay langsung menjelaskan semuanya. Dan ibunya pun mengerti.

Ibunya pun mendekati gadis mungil itu. Dan yang tak terduga terjadi...

(bersambung)
Salam harjoshrian

KetakutanKu


Hari terus bergulir
Bergulir dan bergulir
Tanpa perlu minta ijin darimu
Hari pasti akan terus bergulir
Terkadang kita sombong
Kita merasa bisa mengatur waktu
Bisa mengatur hari
Tapi sebenarnya kitalah
Kitalah yang menyesuaikan dengan hari
Hari tetap berjalan
Ketika kita berhenti
Kita akan ketinggalan
Karena hari tidak akan pernah berhenti
Itulah ketakutanku
Hari tetap berjalan
Tapi aku masih belum bergerak
Airmata kadang jatuh
tak tertahankan memikirkan itu
Tapi aku harus bergerak
Tapi tidak bisa
Seandainya seandainya
Aku tidak mau berandai-andai
Aku mau melakukan sesuatu
dan itu hanya dimulai dariku
Hari semakin terasa berat
Ketika ketakutanku melebihi kapasitasnya
Kepala serasa mau pecah
Tapi tidak akan pernah pecah
Ketakutanku akan hal ini dan itu
harus ku kalahkan
Aku harus bergerak
Tapi bagaimana caranya?
Jangan pikirkan
Just do it

Salam Harjoshrian

Friday, February 19, 2016

Secercah Harapan (1)


Secercah harapan
Hari terhoror buat para jomblo adalah hari sabtu alias weekend, gitu katanya. Tapi apakah benar seperti itu? mungkin benar seperti itu, tapi kalau buatku hari terhoror adalah hari minggu dan tepatnya dalam Gereja. Pasangan kristen yang beribadah yang membuat aku iri. Kapan aku bisa seperti itu? Mungkin pertanyaan seperti itu pernah  terlintas dalam pikiranku...

Ketika aku menyukai seseorang, sangat sulit menentukan apakah dia bisa menjadi pendampingku? Ketika aku mulai yakin, ada yang ditunjukkan Tuhan supaya bukan dia dan aku tetap menanti. Dan sekarang aku sudah melewati fase itu dan memasuki fase selanjutnya, mungkin terdengar baik. Hehehe.

Jauh daripada itu, bagaimana kalau kita mengarang sebuah cerita sekarang? Aku ingin mengarang cerita dengan judul Secercah Harapan. Tapi aku tidak tahu mau bagaimana alur ceritanya kali ini.
Aku hanya bisa terpikir akan judul itu. Tapi aku akan berusaha memikirkan jalur cerita yang bisa membuat kamu kamu tertarik. Tapi kalau sobat punya ide untuk judul ku ini, aku tunggu sarannya di komentar.

Secercah Harapan is Coming...

Salam Harjoshrian...

Thursday, February 18, 2016

Do The Best Is The Way


Hasil yang kurang memuaskan
Buah dari kurang persiapan
Hasil tidak pernah berkhianat
Usaha bagus pasti hasil bagus
Kini tinggal perenungan
Hasil sudah diterima
Tapi....
Apakah kau punya waktu untuk itu?
Apakah kau punya waktu untuk merenung?
Dengan kata lain menyesal?
Apa yang mau kau sesali
Usahamu?
Persiapanmu?
Apakah ada gunanya?
Bangkitlah
Susun strategimu
Pelajari medan perangmu
Kau mau merenung?
Orang semakin jauh di depanmu
Kau mau mneyesal?
Orang sudah meninggalkanmu
No time
Tidak ada waktu buat itu
Waktunya bangkit,bergerak, dan lari
Lakukan yang terbaik
Terbaik yang pernah kau punya
Do the best is the way
Only that one way
No more way to reach them
Do the best, you will find them
Keep fight with do the best...



SalamHarjoshrian

Friday, February 12, 2016

Kekuatan Ucapan

 
Sadarkah kita kalau ucapan itu memiliki kekuatan yang sangat besar, sehingga ada pepatah mulutmu adalah harimaumu, alias sangat ganas dan liar. Mungkin pernah menonton naruto juga, kekuatan naruto tidak hanya ada ekor sembilan saja, tapi pada mulutnya juga. Tidak sedikit musuhnya yang kalah alias sadar dengan ucapan naruto. Itu memang kenyataan, ucapan kita memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Kadang bisa menguatkan dan menyadarkan orang lain, kadang juga menjatuhkan orang lain. Tergantung si empunya mulut..

Begitu juga dengan kami ketika mendaki Pusuk Buhit. Ketika kami mulai mendaki dari awal, sudah sangat banyak orang yang turun dari atas. Ada orang yang salut melihat kami, ada yang ramah dengan mengatakan  semangat, tapi ada juga yang menakut-nakuti kami dengan mengatakan ada badai di atas sana. Kami disitu mulai pesimis, tapi tetap kami lanjutkan karena tidakmungkin juga pulang darisana tanpa mendaki ke puncak. hahhaha

Awal perjalanan sangat seru, mulai setengah perjalanan sudah agak khawatir, dan ketika sudah tidak nampak apa-apa, mulai lah nampak aslinya. Dengan dikelilingi kabut dan hujan yang selalu menemani kami, kami pun mulai down. Ada yang sudah resah dan ada juga yang menangis melihat ke atas tidak nampak apa-apa, ke bawah juga tidak nampak apa-apa. Tapi kembali lagi kekuatan ucapan itu memang luarbiasa. Dengan tetap menyemangati, yang membawa jalan tetap optimis, dan tetap berserah kepada Tuhan melalui doa-doa, akhirnya kami sampai di bukit satu dan memasang tenda lalu istirahat.

Pengalaman luar biasa juga iya, turun juga punya cerita lain. Tetap rasa optimis yang bisa membawa kami sampai kepada tujuan, optimis bahwa Tuhan tidak akan tinggal diam melihat kesusahan kami. "Ayo hagar, gak usah nangis, ayok ayok, kau bisa, dekat laginya kita ke atas, biar istirahat kita" adalah penyemangatan ketika hagar nangis mendaki karena memang sangat tidak jelas. "Ayok lid ayok, kau bisa, semangat lidya, udah nampaknya bawah itu. semangat lidya", adalah penyemangatan kepada lidya yang sudah sangat memprihatinkan karena kekurangan makan dan minum ketika mau turun. Dan yang paling optimis pembawa jalan kami "ayok, ini jalannya". hahaha...

Kalau kami semua pesimis, aku mungkin tidak bisa menuliskan ini sekarang. Tapi ketika kami optimis, Tuhan tidak akan tinggal diam, kami pun bisa menikmatinya dan tidak percaya akan apa yang kami lalui... Best moment lah dengan kalian berempat (Hagar Larensia Sitompul Fakultas psikologi, Daniel Erickson Tambunan Kedokteran, Okro Prandy Sihombing fakultas Pertanian, dan sado ku Lidya Pratiwi Ulibasa Sibarani Kedokteran Gigi). Big Hug....

Tunggu cerita kami dari awal perjalanan sampai kami naik ke puncak Pusuk Buhit dan pulang kembali.

Salam harjoshrian...

Friday, February 5, 2016

Which one more pain, You born or you againts Her?


A title that I gave above is interesting, is not it? I had read a little about the grief of a mother, so I wrote this document ...

Have you ever noticed your mother? How is the situation now? Whether he is healthy or not? Hopefully still healthy ya ...


When we were little, we are spoiled by the mother. Maybe not with a toy or a luxury food, but with attention and affection, which at any time until you will not be able to pay. Do you plan to pay with your hard work when success later? I told you it would not be able to pay ...


If you can not get paid, why I accept all of that? because you are everything for your mother. He did not demand you give the money from your hard work later. He just wants to vent his gratitude to God through you came into this world as a child ...


The question is, have you against your mother? If I ever had, so I wrote this very hard hit.An expectant mothers for nine months. Many struggle he had faced to keep us in her womb for nine months. Maybe when he's sick, sick should be sought immediately. Not free to and fro, to keep us safe. Much more...


The day came when we were born, the women may have been set up in this regard. Maybe they think this is a very painful thing, because this is a struggle between life and death. And I also admit that, I salute to my mom who gave birth to me with enormous power as it ...


But, it would have passed him, desperately she would bear us into this world. Indeed, it really hurts, but he did not want to go through it, because he wanted to see the person who had him guard for nine months. The pain is quite remarkable that she was resistant, tears will definitely come out. But all that will be paid off with the sound of our cries in the room. The pain will be the fruit of happiness matchless smile. Pain but will still be happy ...


All of it is the struggle of a mother to us. But there is something more painful than it all. He would prefer the pain of childbirth us than feel the pain of it. Shouted by children, confronted by a child, it is very painful for the mother. Childbearing only had pain in his body, but when we yelled at him or against him will hurt his whole life. Tears when we give birth not comparable with the tears when we fight against the mother. He will not tell you, but we as a child should know ...


I as one of the perpetrators. Let's create a smile on the faces of our mothers ...


Salam harjoshrian...

Melahirkan Anak atau Dibentak Anak??? Lebih sakit mana??


Menarik judul yang kuberikan di atas bukan? Aku tadi membaca sedikit tentang kesedihan seorang ibu, jadi aku membuat tulisan ini...

Pernahkah kau perhatikan ibumu? Bagaimana keadaannya sekarang? Apakah dia sehat atau tidak? Mudah-mudahan masih sehat ya...

Waktu kita masih kecil, kita dimanja oleh ibu. Mungkin bukan dengan mainan atau makanan yang mewah, tapi dengan perhatian dan kasih sayang, yang sampai kapanpun tidak akan bisa kau bayar. Apakah kau berencana membayarnya dengan kerja keras mu ketika sukses nanti? Aku bilang itu tidak akan bisa kau bayar...

Kalau tidak bisa dibayar, mengapa aku menerima semua itu? karena kau adalah segalanya buat ibumu. Dia tidak menuntut kau memberikan uang dari hasil kerja kerasmu nanti. Dia hanya ingin meluapkan rasa syukurnya kepada Tuhan melalui dirimu datang ke dunia ini sebagai anaknya...

Pertanyaannya, pernahkah kau melawan ibumu? Kalau aku pernah, makanya aku juga menuliskan ini sangat terpukul.

Seorang ibu mengandung selama sembilan bulan. Banyak perjuangan yang dia hadapi untuk menjaga kita dalam rahimnya selama sembilan bulan. Mungkin ketika dia sakit, harus berusaha segera tidak sakit karena kau ada di dalam. Tidak bebas kesana kemari, untuk menjaga kita tetap aman. Banyak lagi...

Tibalah ketika kita dilahirkan, mungkin kaum perempuan sudah menyiapkan dalam hal ini. Mungkin mereka berfikir ini adalah hal yang sangat menyakitkan, karena ini adalah perjuangan antara hidup dan mati. Dan aku juga mengakui itu, aku sangat salut kepada ibuku yang melahirkan aku dengan kekuatan yang sangat besar seperti itu...

Tapi, semua itu pasti akan dia lewati, sekuat tenaga dia akan melahirkan kita ke dunia ini. Memang rasanya sangat menyakitkan, tapi dia tidak mau tidak melewati itu, karena dia ingin melihat orang yang telah dia jaga selama sembilan bulan ini. Rasa sakit yang sangat luar biasa itu dia tahan, airmata pasti akan keluar. Tapi semua itu akan terbayar dengan suara tangisan kita di ruangan itu. Kesakitan itu akan berbuahkan senyuman kebahagiaan yang tiada tara. Sakit tapi akan tetap senang...

Semua itu adalah perjuangan seorang ibu buat kita. Tapi ada sesuatu yang lebih menyakitkan daripada itu semua. Dia akan lebih memilih sakitnya melahirkan kita daripada merasakan sakitnya hal ini. Dibentak oleh anak, dilawan oleh anak, merupakan hal yang sangat menyakitkan buat ibu. Melahirkan anak hanya memiliki sakit di tubuhnya, tapi ketika kita membentaknya atau melawannya akan menyakiti seluruh hidupnya. Airmata ketika melahirkan kita tidak sebanding dengan airmata ketika kita melawan ibu. Dia tidak akan mengatakannya kepadamu, tapi kita sebagai anak seharusnya tahu...

Aku sebagai salah satu pelakunya. Mari ciptakan senyuman di wajah ibu kita...

Salam Harjoshrian...

Thursday, February 4, 2016

When do I know you?



Telling stories to other people very pleasant. Especially if it's the story of our own. But consciously or unconsciously, most people only share about the fun just to others, but the next day the pain is shared only to a few people, and I think that's only natural anyway ...
But after I have think more carefully again, there are many who ask for help to me and went away. I'm not too affected by it. Indifferent think. But that makes me sick and do not believe it is the people who are close to me do not want to share about problems and sorrows. It makes me sick. When he considers me as a friend, no one should need to be worrying about right? But why he did not want the story, so I hear it from someone else ...
I was thinking, if I'm not close enough to you? If you just talk about your happiness to me, when I know you? Because someone better known when he was in trouble. Be open, hopefully be able to help. That's what a friend / friends.

Salam harjoshrian ...

Kapan Aku Mengenalmu?



Menceritakan kisah-kisah itu kepada orang lain sangat menyenangkan. Apalagi kalau kisah itu milik kita sendiri. Tapi sadar atau tidak sadar kebanyakan orang-orang hanya berbagi tentang kesenangannya saja kepada orang lain, tapi kepedihan harinya dibagikan hanya kepada beberapa orang, dan menurutku itu wajar saja sih...

Tapi setelah kurenungkan lebih seksama lagi, memang banyak yg minta bantuan kepadaku lalu pergi. Aku tidak terlalu terpengaruh akan hal itu. Biasa saja menurutku. Tapi yang membuat aku sakit dan tidak habis pikir adalah orang yang dekat denganku tidak mau berbagi tentang masalah dan kesedihannya. Itu yang membuat aku sakit. Ketika dia menganggap aku sebagai sahabat, seharusnya tidak ada yang perlu dikhawatirkannya kan? Tapi kenapa dia tidak mau cerita, sehingga aku mendengar masalah itu dari orang lain...

Aku jadi berfikir, apakah aku tidak cukup dekat denganmu? Kalau kau hanya bercerita tentang kebahagiaanmu kepadaku, kapan aku mengenalmu? Karena seseorang lebih dikenal ketika dia dalam masalah. Terbukalah, mudah-mudahan bisa bantu. Itulah gunanya seorang teman/sahabat.

Salam harjoshrian...

The reason why man should be able to cook...



Talk about cooking and cooking, would always be associated with the Eve alias women. Why? Must be like that? Perhaps it is a tradition from time immemorial, women cook and men hunting or foraging ... Different again with the Bataknese, hehehe

What it must be like that? Apparently not, people in the village are usually when there is a party, which became the artisan cooking the men. But if in the house, still the Eve.


But we do not discuss it. Now it is wet cooking expert that it is the man, where are the women? Ha ha ha. Maybe there are still many of us these men, who upheld her selfishness, with regard cooking it are women. Legitimate anyway. But what if you live alone? Who will cook seseuatu to you? Definitely yourself (If again no money).


I kinda know what the cook, tau little bit. At least not possible to starve because they can not buy food. First time I forced my parents to know to cook. Not over oil or gas stove, but still using firewood. Very tired but now I think it is an interesting experience for me.


Now different again. There's another reason I should be able to cook, in addition to myself, but for my wife later. Looks very naive anyway, but it was my desire. Not always my wife can cook something for me later. Sometimes when he later ill, or want spoiled-spoiled, we must be able to cook. The other thing is the problem cravings. If I'd heard that the problem of cravings, what cool them to be obeyed. What if he'll want to eat our food? Kan we may not love food poison, aka bad. In fact, for our children's health as well later in her womb.


hahaha, so for us men, practice cooking. Definitely not loss ...

Alasan Mengapa Lelaki Harus Bisa Masak...


Bicara tentang masak dan memasak, pasti selalu dihubungkan dengan kaum Hawa alias perempuan. Mengapa begitu? Mungkin sudah menjadi tradisi dari dahulu kala, perempuan memasak dan laki-laki berburu atau mencari makan... Beda lagi dengan orang batak, hehehe

Apakah memang harus seperti itu? Ternyata tidak, orang-orang di kampung biasanya kalau ada pesta, yang menjadi tukang masaknya itu para kaum Adam. Tapi kalau di rumah, tetap saja kaum Hawa.

Tapi kita tidak membahas hal itu. Sekarang ini sudah basah ahli memasak itu yang justru adalah para lelaki, kemana kaum perempuannya? Hahaha. Mungkin masih banyak juga dari antara kita para lelaki ini, yang tetap menjunjung tinggi keegoisannya, dengan menganggap hal masak memasak itu adalah kaum perempuan. Sah-sah saja sih. Tapi bagaimana kalau kau hidup sendiri? Siapa yang akan memasakkan seseuatu kepadamu? Pasti dirimu sendiri (Kalau lagi tidak ada uang).

Aku agak tau lah memasak, tau dikit-dikit. Setidaknya gak mungkinlah kelaparan karena tidak bisa beli makanan. Waktu dulu aku dipaksa orangtuaku harus tahu masak. Bukan di atas kompor minyak atau gas, tapi masih menggunakan kayu bakar. Sangat lelah tapi sekarang ku pikir, itu adalah pengalaman menarik buatku.

Sekarang beda lagi. Ada alasan lain aku harus bisa memasak, selain untuk diriku sendiri, tapi untuk istriku nanti. Kelihatan sangat naif sih, tapi itu lah keinginanku. Tidak selamanya istriku nanti bisa memasakkan sesuatu buatku. Kadang ketika dia nanti sakit, atau mau manja-manja, kita harus bisa memasak. Hal lainnya adalah masalah ngidam. Kalau ku dengar-dengar kalau masalah ngidam, apa yang dinginkannya harus dituruti. Bagaimana kalau dia nanti mau makan masakan kita? Kan gak mungkin kita kasih makanan racun, alias tidak enak. Padahal untuk kesehatan anak kita juga nanti di dalam rahimnya.

hahaha, Jadi buat kita para lelaki, berlatihlah memasak. Pasti tidak rugi...

Salam Harjoshrian...

Wednesday, February 3, 2016

Smile Once again....



Very moving and fun even depressing. Is that good always wins? I do not think so. Is that truth will always win? I guess yes. But why a lot of cases that could not be revealed? Why are so many people who are harmed only to protect and defend the wrong person? Does he have the power to rule the world? Maybe he has a bit of power, but why the law was unfair? Is the law only to those who can not do anything? Whether the law was only a joke? Let's see this country, what has been achieved? there may be, but what he has banished? ... Many athletes are the name of nation will be impoverished in old age. People who become helpers in their own country. Lawlessness is everywhere. They can get caught, probably because they are not educated. But educated people will play with gorgeous, and will prepare a victim as the black sheep. Is this education?
Already very much smile disappeared from this country, but is there who cares. The smile is supposed to have a small child when playing with friends, lost because they have learned in the les that made him stress. The smile of a parent when a child says, I want to study. But they were forced to say do not need ya boy, was working alone, we do not have money. Lots of smiles disappeared.
Supposedly the wealth of this country, all can enjoy. but what happened? All only enjoyed by a handful of people. They were forced to shut up with a small contribution, because it does not realize that his life would be snatched away.
huh, very sad to see the world, look at this country. Can anyone understand that? Perhaps no one understands it, but it still can not do anything. So let it pass, which makes sympathy that come too disappeared ...
Can we tell our country, smile once again. Smile once again, once again. Can you? If you can, smile ....
Salam Harjoshrian ....

Tersenyumlah sekali lagi...


Sangat mengharukan dan menyenangkan bahkan menyedihkan. Apakah kebaikan itu selalu menang? ku rasa tidak. Apakah kebenaran itu akan selalu menang? Ku rasa iya. Tapi mengapa banyak kasus yang tidak bisa terungkap? Mengapa banyak orang yang dirugikan hanya untuk melindungi dan membela satu orang yang salah? Apakah dia memilki kekuasaan untuk menguasai dunia ini? Mungkin dia memiliki sedikit kekuasaan, tapi mengapa hukum itu tidak adil? Apakah hukum itu hanya ada untuk mereka yang tidak bisa berbuat apa-apa? Apakah hukum itu hanya sebuah lelucon? Coba kita lihat negeri ini, apa yang sudah dicapainya? mungkin ada, tapi apa yang telah dibuangnya? Banyak... Atlet-atlet yang mengharumkan nama bangsa akan melarat di masa tuanya. Rakyat yang menjadi pembantu di negeri sendiri. Pelanggaran hukum dimana-mana. Mereka bisa kena tangkap, mungkin karena mereka tidak berpendidikan. Tapi orang yang berpendidikan akan bermain dengan cantik, dan akan menyiapkan korban sebagai kambing hitamnya. Apakah pendidikan untuk hal ini?

Sudah sangat banyak senyum yang menghilang dari negeri ini, tapi adakah yang peduli. Senyuman yang seharusnya dimiliki anak kecil ketika bermain dengan temannya, hilang karena harus belajar di tempat les yang membuat dia stress. Senyuman dari orangtua yang ketika anaknya mengatakan, aku ingin kuliah. Tapi terpaksa mereka mengatakan tidak usah ya nak, kerja saja lah, kita nggak punya uang. Banyak sekali senyuman yang menghilang.

Seharusnya dengan kekayaan negeri ini, semua bisa menikmatinya. Tapi apa yang terjadi? Semua hanya dinikmati oleh segelintir orang. Mereka dipaksa tutup mulut dengan sumbangan kecil, karena tidak sadar kalau kehidupannya akan direnggut.

huh, sedih melihat dunia ini, melihat negeri ini. Adakah yang bisa mengeti itu semua? Mungkin ada yang mengerti akan hal itu, tapi tetap saja tidak bisa berbuat apa-apa. Sehingga membiarkan itu berlalu, yang membuat rasa simpati itu ikut juga menghilang...

Dapatkah kita mengatakan kepada negeri kita ini, tersenyumlah sekali lagi. Tersenyumlah sekali lagi, sekali lagi. Bisakah? Kalau bisa, tersenyumlah....

Salam Harjoshrian....

Tuesday, February 2, 2016

I want to disappear, can I?


Got me thinking, what am I doing this? Why I really do not enjoy it this time? Why are many times that I think, so as if I'm relaxed, but my mind there ...
Do not know what to say. But it did not produce any results. hahaha, I very often lately mused. True not you think that I do this? But if so, why it was like this? Should it be like this? Fraught with challenges?
I wanted to disappear from this earth. Can I? If I could disappear from this world, one day? Obviously the answer is no ..
I was watching anime Samurai X. There are words like these, only the strong survive in this world sapat. And I say it's true. But not strong in terms of physical, but mental and establishment ...
Say your condition is currently strong, because you want revenge because you used to be very weak. Is it like that? I do not think so. Strong here, how you can fight your fear of it.
Just as hope want to disappear one day. But can I going to forget it all? The answer is no. So the right answer, I had to face it all ...
I really miss you


Salam Harjoshrian

Aku Mau Menghilang, Bisa?



Sempat aku berfikir, apa yang sedang aku lakukan ini? Kenapa aku sangat tidak menikmatinya kali ini? Kenapa banyak kali yang ku pikirkan, sehingga seakan-akan aku santai, tapi pikiranku kesana...

Tidak tahu mau mengatakan seperti apa. Tapi sepertinya tidak membuahkan hasil saja. hahaha, aku sangat sering belakangan ini merenung. Benar gak sih yang ku lakukan ini? Tapi kalau benar, kenapa rasanya seperti ini? Apakah harus seperti ini? Penuh dengan tantangan?

Ingin rasanya aku menghilang dari muka bumi ini. Apakah aku bisa? Apakah aku bisa menghilang dari dunia ini, satu hari saja? Jelas jawabannya tidak..

Aku tadi menonton anime Samurai X. Ada kata-kata seperti ini, hanya yang kuat yang sapat bertahan di dunia ini. Dan aku mengatakan itu benar. Tapi kuat bukan dalam hal fisik, tapi mental dan pendirian...

Katakanlah kondisimu saat ini kuat, karena kau ingin balas dendam karena kau dulu sangat lemah. Apakah seperti itu? Aku pikir tidak. Kuat disini, bagaimana kau bisa melawan rasa takutmu itu.

Sama seperti harapanku ingin menghilang satu hari saja. Tapi apakah aku akan melupakan ini semua? Jawabannya tidak. Jadi jawaban yang tepat, aku harus menghadapi ini semua...

Aku rindu kali...

Salam Harjoshrian

Monday, February 1, 2016

Everyone has FEAR


Do you know Jason Statham? Perhaps many are familiar with. He is a Hollywood actor, which is very cool I think, each of his films there's nothing boring. If it does not know, maybe you guys can watch the Fast fourius the latter, which acts as Shaw. That's him. Already know?
Yesterday I saw the film titled Wild Card. In the film, he also acts as a champion. He did not have to use a gun to fight, he just use any kind of tool that is nearby, the last time he was just using a spoon to kill Russians as much as six people, including the boss. They are all complete with a weapon / GUN, but Jason alias Nick just use a spoon but it was not a problem for him ...
very cool, right?. If you like that, what would we fear. Nothing, right? There should be no. But it turns out there is, in the story she met a very rich man who always scared. Last became a friend of Jason in the story. He said that before Jason kill people earlier, "I just realized, everyone has fear in this world. There is no need for me to be strong like you, because I would still have fear, just like you who still have fear. I have to do now, I just need to get out defeat fears, and so also with you ".


Not suitable heck he says it to a Jason in the story, but it was the reality. Nick is a very great fight, but still have their own fears and stress. So also with us. We all have fears. But most people are increasingly cultivate fear it, so getting bigger and bigger. Yet we need to do is beat the fear, at least not increase our fear of it.
You have fear? I also. You want to beat him? I also. Lets fight.
Salam Harjoshrian

Semua orang memiliki KETAKUTAN



Kenal Jason Statham? Mungkin banyak yang kenal. Dia adalah aktor hollywood, yang sangat keren menurutku, tiap film nya tidak ada yang membosankan. Kalau yang tidak kenal, mungkin kalian bisa menonton Fast fourius yang terakhir, yang berperan sebagai Shaw. Itu lah dia. Sudah kenal.

Kemarin aku menonton filmnya yang berjudul Wild Card. Dalam film itu, dia juga berperan sebagai jagoan. Dia tidak perlu menggunakan Gun untuk bertarung, dia hanya menggunakan alat apa aja yang ada di dekatnya, terakhir kali dia hanya menggunakan sendok untuk membunuh orang rusia sebanyak enam orang, termasuk bossnya. Mereka semua lengkap dengan senjata/GUN, tapi Jason alias Nick hanya menggunakan sendok tapi itu bukan masalah buatnya...

Keren banget kan sob. Kalau seperti itu, apa lagi yang kita takuti. Tidak ada kan? Seharusnya tidak ada. Tapi ternyata ada, dalam cerita itu dia bertemu dengan seorang lelaki yang sangat kaya yang selalu takut. Terakhirnya menjadi teman Jason dalam cerita itu. Dia mengatakan sebelum Jason membunuh orang-orang tadi, " Aku baru sadar, semua orang memiliki ketakutan dalam dunia ini. Tidak ada gunanya aku menjadi kuat sepertimu, karena aku akan tetap memiliki ketakutan, sama sepertimu yang tetap memiliki ketakutan. Yang perlu kulakukan sekarang, aku hanya perlu keluar mengalahkan ketakutanku, dan begitu juga denganmu".

Gak cocok sih dia mengatakan itu kepada seorang Jason dalam cerita itu, tapi itu lah kenyataannya. Nick adalah orang yang sangat hebat bertarung, tapi tetap memiliki ketakutan dan stress sendiri. Begitu juga dengan kita. Kita semua memiliki ketakutan. Tapi kebanyakan orang-orang semakin memupuk ketakutannya itu, sehingga semakin besar dan besar. Padahal yang perlu kita lakukan hanya mengalahkan ketakutan itu, setidaknya tidak memperbesar rasa takut kita itu.

Kau memiliki ketakutan? Aku juga. Kau mau mengalahkannya? Aku juga. Ayok berjuang.

Salam Harjoshrian

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE