Friday, March 25, 2016

Mungkinkah Aku?


Telah ku berdoa 
Dengan SEgenap Hatiku
Dan aku menunggu hingga penantianku
Karena ku yakin suatu saat
Kau jawab doaku

Rasa ini sudah melebihi kapasitasnya
Khawatir dan takut mulai muncul
Memang mencintai tak ada batasnya
Tapi kalau diam-diam harus agak terbatas
Aku khawatir bukan karena ada yang lain
Aku takut bukan karena tidak bisa bertahan
Tapi aku takut karena
Bagaimana kalau bukan aku?

Sudah semakin sering aku terdiam
Merenung tanpa kejelasan
Ingin rasanya segera
Tapi aku harus setia
Komitmen bukan bicara membuatnya
Tapi berbicara bagaimana menaatinya

Sudah beberapa bulan aku mendoakannya
Mulai november aku sudah memperhatikannya
Memang dari dulu diperhatikan
Tapi in beda haluannya
Ketika aku bertanya, apakah dia tahu?
Aku menjadi sedikit penasaran
Tapi di sisi lain
Aku tidak mau dia segera mengetahuinya
dan di sisi lainnya
Aku ingin dia tahu dan mendoakanku juga

Apakah dia sekarang sudah berdoa?
Aku tidak tahu
Apakah dia sekarang sudah curiga?
Mungkin
Apakah dia peka?
Aku sangat mengharapkan begitu

Kalau dia sudah berdoa
Apakah yang didoakannya aku?
Mungkinkah aku?
Aku tidak tahu
Aku sangat bingung
Tapi bukan itu bagianku
Rasa takut, khawatir memang harus ada
Tapi bagianku sekarang berdoa
Sampai waktunya tiba aku menyatakannya...


Salam Harjoshrian...

Monday, March 21, 2016

Kekhawatiran Status Doa Khusus

status doa khusus

Ketika kita memutuskan untuk berubah dari status doa umum menjadi khusus adalah suatu pencapaian yang luar biasa. Tidak semua orang dapat memutuskan dengan benar untuk melangkah memasuki itu, banyak orang hanya menunggu dan menunggu, akhirnya nanti di akhir keputusasaannya, siapa aja pun boleh...

Sungguh mengasyikkan ketika yang kita doakan itu masih status doa umum. Berarti peluang kita masih besar. Kita semakin semangat mencari tahu mencari tahu dan mencari tahu, bahkan dari orang-orang yang dia pun gak sadar kalau kita sudah bergerak sejauh itu. Tapi jangan hanya mencari tahu, satu hal yang tidak boleh dilepaskan adalah, pendekatan. Bangun hubungan yang baik dengannya, sehingga kita tahu sedikit demi sedikit kepribadiannya dari penilaiaan kita langsung. Bagaimana mungkin dia akan mendoakan kita, kalau kita tidak mau mengakrabkan diri dengan dia...

Bulan pun berlalu, kita tetap setia mendoakannya. Tetap bergumul di dalam doa-doa kita, supaya dia peka kalau ada yang mendoakannya.

Tibalah ketika status doanya mau berubah ke khusus, atau status doanya sudah menjadi khusus. Apa yang kamu lakukan? Senang atau sedih?

Inilah hal yang sangat menggalaukan. Setuju? yap pasti setuju. Kekhawatiran itu sedikit muncul. Bagaimana kalau dia mendoakan yang lain, bagaimana kalau dia bukan mendoakanku. Akh gak mungkin lah dia mendoakan yang lain, udah banyak tanda kok,sinyal-sinyal sudah diberikan. Tapi akh, gimana ini? Kenapa aku jadi khawatir begini? Aku sangat yakin perasaan seperti itu pasti ada bagi orang yang menggumulkan hal ini. Jadi bagaimana solusinya?

Solusinya, ya kalau belum waktunya, tetap doakan. Atau Pernyataan Kasih langsung. hahaha. yap itu solusi terbaik. Bukan mencari tau siapa yang didoakannya dari orang lain,karena itu akan semakin membuat kita semakin sulit. Lebih baik itu menjadi urusan kalian berdua, bicarakan dengan baik-baik. Karena tidak ada yang tahu selain pihak yang bersangkutan. Kan sangat tidak sehat kita sudah mendoakannya sejak lama, tapi kita tahu siapa yang didoakannya dari orang lain...

Istilah lainnya, ketika kita berani berdoa, kita harus berani menyatakannya. Tidak ada hubungannya pemalu atau tidak percaya diri. Ketika kita memasuki tahapan mendoakan seseorang, kita harus mempersiapkan diri untuk semuanya itu...

Tetap lah setia mendoakannya...

Salamharjoshrian...

Ciri Orang yang nyambung Dengan Kita...

.

Friday, March 11, 2016

Terkadang Kita Lupa Bahwa Kita Hanya Manusia...



Kalau ditanyakan kepada diri kita masing-masing, seberapa sering kah kita mengandalkan diri kita sendiri, merasa yakin kita dapat melakukannya sendiri, mungkin itu karena bagian dari bakat kita, atau kita diberikan Tuhan talenta untuk itu. Apakah kah kamu pernah melakukannya? Aku yakin pernah bahkan sering melakukan hal itu, dengan kekuatan kita sendiri, apalagi kalau kita sudah menguasai talenta kita tersebut. Apakah Tuhan menginginkan hal seperti itu?

Apakah Tuhan ingin, supaya Dia dilibatkan dalam hal yang tidak bisa kita lakukan saja,dengan kata lain yang mustahil saja?

Apakah Tuhan tidak perlu dilibatkan dalam hal kecil, seperti berjalan ke kampus, main sepakbola, atau apapun yang kelihatan simple?

Aku rasa tidak. Ketika kita mengatakan "aku adalah orang percaya", " Aku adalah seorang kristen", ku rasa kata lainnya, hidupku bukan milikku lagi, jadi semua yang terjadi, semua yang ku lakukan, semua nya untuk memuliakan Tuhan saja, bukan karena kuatku, tapi hanya karena kasihNya yang melebihi apapun...

Tuhan tidak ingin kita mengandalkan DIA ketika itu mustahil untuk kita lakukan. Tapi Tuhan ingin supaya kita mengandalkan Dia setiap saat...

Ingat, kita hanya manusia. Manusia yang lemah, terutama terhadap dosa. TTerkadang kita lupa akan hal itu. Terkadang kita lupa bahwa kita hanya manusia. Mulai saat ini, mari kita andalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita...

Salam Harjoshrian...

Monday, March 7, 2016

Mengapa? Eli Eli Lama Sabakhtani (Matius 27:46)


"Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku "


 Ketika aku ditanya waktu itu, mengapa Yesus mengatakan hal itu? Bukankah Dia Tuhan? Mengapa Tuhan meninggalkan diriNya sendiri?
Mengapa Allah Bapa meninggalkan Yesus, bukannkah Dia anak Yang dikasihiNya?

Aku agak bingung sebenarnya ketika ditanya seperti itu... Dan terima kasih buat bng Sapta Sembiring, yang mmembukakan sedikit pemikiranku tentang hal itu...

Waktu itu adalah kebaktian di fakultas kami, yaitu fakultas pertanian yang dibawahi UKM KMK USU UP FP.. Pembicaranya adalah bang Sapta, lumayan ramai lah yang hadir pada saat itu, dan syukur mereka bisa dibagikan hal-hal yang luar biasa seperti itu, termasuk kepadaku...

Begini...

Ada seorang dokter Kristen yang tidak percaya Yesus mati, kenapa? Karena dalam kedokteran dipelajari, tidak akan mungkin keluar darah bersamaan dengan air. Waktu Yesus ditusuk dengan tombak,keluar darah dan air. Jadi dia tidak percaya. Sehingga dia mendalami ilmu ahli bedah, untuk membuktikan itu gak mungkin terjadi. Tapi Tuhan lebih hebat toh, Tuhan menunjukkan kepada dokter itu bagaimana hal itu terjadi...

Kalau kita lihat film the Passion of Christ, sangat menyedihkan bukan? Aku aja sedih. Padahal itu hanya seberapa dari yang aslinya. Kalau kita baca dalam Perjanjian Lama, dalam Kitab Yesaya, disitu dinubuatkan bagaimana seharusnya Yesus mati. Tidak dikenal lagi Dia sebagai manusia. Dengan istilah lain, itu sangat parah dan menyakitkan...

Bagaimana Tuhan menunjukkan kepada si dokter. Tuhan membuka pikiran dokter, itu bisa terjadi, air dan darah keluar bersamaan, apabila jantung sudah pecah terlebih dahulu. Apakah mungkin jantung Yesus pecah waktu itu? Yap sangat mungkin...

Ketika aku mendengar kisah itu, aku sangat uhhh,.. Luar biasa pengorbananMu buat kami...

Jadi si dokter menyimpulkan setelah dia sadar bagaimana itu bisa terjadi...
Dia mnjelaskan mengapa Yesus mengatakan Eli Eli Lama Sabakhtani," (1).Yesus pada saaat itu adalah sebagai yang penuh dengan dosa, semua dosa ditimpakan kepadaNya. Dan Allah adalah Allah yang kudus, tidak akan pernah bersatu dengan dosa. Melihat dosa kecil saja Tuhan jijik, Apalagi semua dosa.. (2) Kalau Allah tidak meninggalkan Yesus, semua tidak akan tergenapi. dengan kata lain, Yesus tidak akan mati."

Aku pun mengerti mengapa... mungkin itu hanya secuil jawaban dari misteri perkataan Yesus tersebut. Tapi itu saja sudah cukup untuk meyakinkanku...

SalamHarjoshrian...

Sunday, March 6, 2016

Inginku


Inginku gitu...
Gitulah...
Mau tau aja...
Yang pasti gitu lah...
Gak usah banyak tanya...
Inginku cuma gitu kok...
Iya gitu lho...
Sok gak tau...
Sok gak ngerti...
Padahal paham banget...
Sok gak peduli...
Padahal merhatiin...
Hahaha..
Terkadang dalam hidupku
Ingin rasanya orang tau
orang mengerti
Orang paham apa inginku
Tanpa ku bilang
Mereka harus tahu
Tapi itu hanyalah inginku
Inginku kau jadi teman hidupku
Tapi semua ada pada jawabanmu
Hahahaha...

Salam Harjoshrian,,,

Friday, March 4, 2016

Membiasakan Diri adalah Awal dari Taat...


Setuju?
Gak setuju?
Setuju?
Gak setuju?

Ini biasanya bahasa yang digunakan di anak pelayanan, dan kalau kau anak pelayanan, kemungkinan akan nyambung dikit dengan judul yang ku buat. Heheheh

Sering kali kita di dalam pelayanan itu mengatakan seperti ini, mari kita kerjakan bagian kita, jangan hanya sebagai rutinitas tapi dengan sungguh-sungguh dan menikmatinya. Kalau hanya sebuah rutinitas, apalah gunanya itu?

Mungkin teman-teman juga pernah mendengarkan pernyataan seperti itu, jangan jadi rutinitas, contohnya dalam mengerjakan disiplin rohani kita, saat teduh, bible reading, baca buku rohani, penginjilan, dan lain-lain...

Tapi aku punya pernyataan lebih ekstrim lagi, yaitu sesuai dengan judulku. kerjakan saja dulu, jangan pikirkan kau menikmati, apakah itu sudah benar atau tidak, yang penting kerjakan dulu dan biasakan dirimu dulu. Dengan seperti itu, kamu dengan sendirinya akan mencari tahu lebih dalam lagi kalau kau memang sudah lahir baru, kalau kamu belum lahir baru kamu akan menyerah. Yang penting biasakan dulu dirimu melakukan hal-hal itu...

Mungkin ada yang pro kontra dengan yang ku katakan. Tapi kalau ditanya dan harus menjawab juju, yang ku lakukan seperti itu. Aku mengerjakan Disiplin rohaniku ketika baru-baru lahir baru, hanya sebagai rutinitas, karena takut ditanya PKK dan menjawab belum, karena segan ke pelayanan kalau gak mengerjakan itu. Tapi seiring berjlannya waktu, Roh yang sudah ada di dalamku itu menggelisahkan ku untuk lebih mencari tahu dan  memanahami tentang itu semua, tentang apa yang selama ini menjadi rutinitasku, sehingga aku bisa menikmati Tuhan yang dulu nya kebiasaan, sekaarang menjadi ketaatan...

Fine fine saja kamu kamu punya pemikiran yang gimana, tapi menurutku pasti melalui tahap itu terlebih dahulu... contohnya seperti ini, Membuang sampah adalah hal biasa tidak pada tempatnya. Tapi kau membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya. Lama-kelamaan itu menjadi kebiasaan. Dan kau buang sampah pada tempatnya seperti sudah kebiasaan. Padahal itu bukan lagi kebiasaan namanya, tapi ketaatan. Karena kalau tidak baung sampah pada tempatnya, gak pas rasanya. begitulah maksud judul yang ku berika itu. Awalnya membiasakan diri untuk mengerjakan itu, tapi lama kelamaan menikmati dan akhirnya taat mengerjakan itu, dan ketika tidak mengerjakan itu, ada perasaan janggal yang menggelisahkan perasaanmu.

Pertama biasakanlah dirimu, meski kau gak suka, biasakan saja dulu, setelah itu tentukan pilihanmu...


Salam Harjoshrian....

Tuesday, March 1, 2016

Kerjakan Bagianmu dengan Sungguh-sungguh...


Aku sekarang seddang ada dalamsebuah kepanitiaan KMRSU, atau yang akan menyelenggarakan Kamp mahasiswa se SUMBAGUT. Tapi ada kekosongan dan kekurangan yang ku rasakan. Sebelumnya aku adalah panitia HUT UKMKMK USU, dan kami sudah setahun berlalu tetapi persekutuan itu masih tetap melekat. Tapi beda dengan kepanitiaanku sekarang, sudah 5 bulan kami menjalani dan mempersiapkan ini semua, tapi rasanya persekutuan di antara kami sangat kurang...

Kalau aku membanding-bandingkan, pelayananku yang sekarang sebagai panitia kayak main-main. Mungkin karena semua sudah dewasa atau gimana...

Karena ketidaknyamananku ini, aku sering sharing dengan teman dekatku tentang apa yang ku rasakan dengan kepanitiaan ini. Dan di percakapan terakhirku ketika aku membagikan kondisi ini. Dia mengatakan memang seperti itu. PAdahal aku mengharapkan perhatian dan mungkin dorongan...

Tapi itu lah yang terjadi, aku kembali ditegur. Aku jadi berpikir, kenapa aku seperti ini? Apakah aku sudah mengerjakan bagianku dengan benar? Ntahnya aku sedang mencari kesibukan saja, bukan untuk melayani Tuhan... Banyak ketakutanku,banyak. Di atas semua itu, aku yakin Tuhan pasti memampukan. Tapi ketika Tuhan memampukan, apakah aku sudah siap? Ternyata aku mengharapkan yang lebih dengan sedikit yang ku kerjakan,,

Aku terlalu banyak perotes,mengkritik ini dan itu, padahal yang ku kerjakan sangat-sangat kurang.

Apakah kamu begitu teman? Sering kali kita mencari perhatian,supaya orang lain merasakan apa yang kita rasakan. PAdahal orang lain punya pandangan sendiri akan hal itu. Satu saja yang perlu kita lakukan adalah, Mari kita kerjakan bagian kita dengan sungguh-sungguh. Sharing lah dengan orang yang tepat,dengan orang yang berani mengatakan tidak ketika memang harus tidak. Sehingga kita semakin dikuatkan...

Rancangan Tuhan itu tidak akan pernah terpikirkan kita,,,...

Salam Harjoshrian...

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE