Saturday, April 29, 2017

Bagaimana kalau aku menyebut Ahok sebagai sosok Nabi Daniel masa kini?


Seringkali kita membaca suatu artikel, apabila ada pertanda sesuatu dan berhubungan dengan tanda-tanda kiamat di Kitab Suci, maka berita itu akan heboh karena berhubungan dengan masalah kiamat. Aku gak terlalu urus sih, mau kapanpun kiamat, tidak akan merubah segala sesuatu. Hanya satu yang bisa berubah, kita bertobat ke jalan yang benar. Karena kiamat itu tidak akan kita tahu kapan datangnya, bisa sebentar lagi, bisa juga lama lagi, hanya satu yang pasti,"Kiamat pasti terjadi". Jadi kita sebagai manusia, karena tidak tahu kapan hari kiamat itu datang, sewajarnya kita selalu siap-siap mempersiapkan diri, jangan menunggu nanti. Sekali lagi jangan menunggu nanti...

Belakangan ini, kita dihebohkan oleh sosok fenomenal, Donald Trump di Amerika, Ahok di Indonesia...

Aku gak mau membahas Pak Donald, tapi aku ingin gesek-gesek sedikit tentang Ahok..

Dengan bergulirnya PILKADA kemarin, mulai dari pencalonan sampai sekarang kekalahan pun, nama Ahok masih terus didengungkan di negeri ini. Pihak yang menang senang ahok kalah dalam pilkada, tapi sayang seeribu sayang, tidak bisa memenangkan hati rakyatnya yang berintelektual itu.

Ada tiga nama yang sempat ingin dinaikkan dalam pilgub Jakarta itu, Bang Ridwan Kamil, Bang Ahok, dan Mbak Risma... Tiga tokoh ini adalah tokoh yang bekerja keras mengerjakan tugasnya, tanpa pandang bulu, sikat habis bagi yang salah, apresiasi bagi yang benar... Dengan munculnya tiga nama yang fantastis ini, membuat pilkada itu seakan menjadi panggung yang hangat, karena akan menjadi panggung pertandingan bagi putra putri bangsa yang memiliki kinerja terbaik di tempat dia bekerja... Tapi loyalitas mengalahkan itu semua, isu itu segera dipatahkan. Mbak Risma dan bang Ridwan tetap di jalurnya, membangun daerahnya tempat dia bekerja. Tinggallah Ahok mennjadi kandidat terkuat dalam PILKADA JAKARTA itu...

Mengapa kandidat terkuat? Karena kinerjanya berbicara lebih nyata daripada perkataan kandidat yang lain. Ya, mungkin bahasanya terkadang kasar, kasar bagi mereka yang merasa tersinggung, merasa terusik, karena kesalahan mereka diumumkan di muka publik. Api kebencian pun muncul. Itu lah tanda orang yang tidak mau belajar, dikatakan kesalahannya, malah marah, bukannya memperbaiki diri. Bisa kita lihat sekarang ketika ahok kalah, para PNS mulai beraksi. Dan mereka lah orang yang tidak mau memperbaiki diri itu...

Ada tiga paslon dalam Pilkada Jakarta ini, Agus-Silvy, Ahok-Djarot, Anies-Sandi...

Racun yang paling berbisa di negeri ini menjadi senjata terkuat untuk mengalahkan ahok. 

Kalau kita korek seedikit atau banyak tentang Ahok, dia adalah penentang para koruptor. Kalau kita bilang, dia adalah orang penentang arus demi kebenaran. Gak mau plin-plan.

  

Kita sebagai rakyat sangat mengharapkan pemimpin yang bekerja untuk rakyat, karena selama ini pemimpin sering mengecewakan rakyat. Tapi, ketika sosok itu muncul? Kita menginginkan yang lain, kalau dalam istilahku, Rakyat mengharapkan pemimpin yang tidak pernah ada.

Kembali ke Ahok. Karena kinerjanya yang apik dan bagus itu, bahkan internasional juga mengakui kinerjanya sebagai gubernur, membuat lawannya memutar otak. Biasanya alat yang paling mudah digunakan adalah kesalahan atau pidana lawannya, tapi bagaimana dengan ahok yang bekerja dan mengakui dirinya seorang pelayan Jakarta, tuannya adalah rakyat Jakarta. Segala kasus paling riskan seperti korupsi, tidak ada yang mengenai Ahok. Ahok terbukti bersih. Tentunya ini menjadi berita buruk, sama seperti PNS tadi, paslon lain bukannya menunjukkan kinerja yang baik, tapi sibuk mencari kesalahan ahok, untuk melemahkannya di kancah pertandingan pilgub ini.

Tidak ada yang bisa menjatuhkannya, tidak ada kasus yang mengkaitkannya. Hanya ada satu yang bisa mengalahkannya, hanya satu yang bisa menarik perhatian rakyat di negeri ini, "SARA". SARA dan Buni Yani seakan menjadi jawaban para paslon lain...

Ahok Cina, Ahok Kristen, Ahok bukan betawi, dan Ahok digoreng di video dan captionnya Buni Yani...

Seperti judulku di atas, Daniel. Siapa Daniel? 

Daniel adalah seorang yang taat kepada Tuhan, tidak mau menaziskan dirinya dari segala bentuk dosa. Semua yang dikerjakannya selalu berpatokan untuk menyenangkan Tuhan Allah nya. Menjadi orang yang tercerdas dari semua kandidat di negeri itu, Daniel menjadi kepercayaan sang Raja dan memiliki posisi yang strategis pula. Orang-orang yang sama-sama dilatih dengan dia dan sama-sama belajar dengan dia tidak suka dengan dia. Mereka mencari cara bagaimana menjatuhkan Daniel, semua cara dicari, tapi tidak ada satupun kesalahan yang mereka dapatkan. Sampai mereka sadar, ada satu perbedaan di antara mereka, siapa yang mereka sembah, dan siapa yang Daniel sembah. Ya, dengan segera mereka menyusun taktik dan pergerakan menggunakan satu perbedaan itu dengan berharap Daniel bisa disingkirkan. Dan akhirnya Daniel dimasukkan ke Gua Singa untuk menjadi santapan singa-singa yang lapar di dalam sana (Selanjutnya bisa kalian baca dan cari tahu sendiri ya)...

Daniel adalah seorang Israel, yang menjadi orang pembuangan ke Babilonia, tapi menjadi orang yang diberkati di sana. Yang dia sembah berbeda dengan orang Babilonia sembah. Tapi mendedikasikan seluruh kekuatan dan kemampuannya untuk bekerja sesuai kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Ahok adalah orang Cina, bukan Betawi, di Jakarta mmenjadi sosok yang kontroversial. Dia seorang Kristen yang menjadi kawan mayoritas di Jakarta. Tapi selama dia menjabat, dia menjawab keraguan rakyat kepadanya, dengan bekerja sebagai pelayan Jakarta...

Meski Daniel di negeri orang yang menjajah dan menghancurkan negerinya, tapi dia bekerja dengan baik dan tidak memiliki kesalahan. Meski Ahok di negeri bukan Cina, di daerah mayoritas muslim yang bertentangan dengan agamanya, tapi dia bekerja tanpa menutup mata, sebagai pelayan Jakarta...

Apakah kalian setuju dengan pendapatku?

Daniel menang dengan keluar dari dalam Gua Singa tanpa ada goresan sedikitpun. Ahok kalah dengan segala aral melintang yang dihadapinya, dengan segala masalah yang dialamatkan kepadanya. Kalah maksudku hanya dalam pilkada jakarta, bukan yang lain-lain.

Seakan menutup mata, rakyat jakarta membenci ahok yang sudah bekerja sangat nyata bagi daerah mereka. Tapi mereka belum puas, sehingga tergiur dengan isu SARA (kafir bukan lagi hal yang baru kita dengar), program-program siluman (Yang kita lihat sendiri, belum dilantik aja, udah banyak program dan janji yang diklaim tidak pernah ada).

Isu SARA menjadi hal yang sangat menjanjikan di negeri ini untuk menjatuhkan lawan tangguh yang bekerja dengan baik di negeri ini. Mau sampai kapan, kita tidak tahu. 

Jakarta yang menjadi muka negeri ini, seakan menjadi jawaban.

Ada meme yang menggelitik tapi punya makna besar, begini bunyinya," Kenapa Indonesia tidak maju? Karena ada 57% lebih orang bodoh tak menghapi kenyataan, maunya santai. Dan 42% orang pintar yang memikirkan jalan di depan"...
Tapi satu yang ku simpulkan, seperti dalam tulisanku sebelumnya "Goblok, versi Rizieq vs versi Ahok"... Aku menuliskan mayoritas dan minoritas. Mayoritas dan minoritas di negeri ini bukan masalah agama ataupun etnis. Tapi masalah orang benar dan orang tidak benar. Dan yang mayoritas di negeri ini adalah orang tidak benar yang tanpa memikirkan dampak baik buruk akan membungkam si minoritas (kita bisa melihat isu yang menyangkut bang Ridwan baru-baru ini tentang peresmian rumah ibadah, membuktikan lawannya bukan agama, tapi orang-orang yang berbajukan agama)...

Salam harjoshrian...

Cepatlah bang, Sebelum Pergi Aku...

Dulu (aku bilang dulu, karena waktunya suda lama berlalu, :) ), aku punya seseorang yang aku sukai dan doakan (Sekarang dan selamanya bakalan ada sih, aku kan normal). Sebut aja namanya SESEORANG...

Sebenarnya aku juga baru kenal dengan seseorang ini, gak tau kenapa bisa akrab dan nyaman bersamanya. Kalau jalan berdua, dag dig dug sehingga terkadang habis kata-kata untuk diucapkan, karena nge-blank isi otak.

Kami adalah mahasiswa tingkat akhir saat itu, dan sebagai kawan kami janji untuk datang ke wisuda masing-masing, dan kalau gak datang, "gak kawan kita". Memang terkesan seperti anak-anak...

Tapi apa dikata, 2 tahun telah berlalu, aku masih menjadi mahasiswa dengan rekor lama tamat. Sedangkan si seseorang sudah wisuda. Sesuai janji, aku datang ke wisudanya, tapi aku tidak membawa bunga sesuai perjanjian, aku membawa yang lain, karena aku gak bisa memberikan bunga samanya.

Ya namanya yang lagi wisuda pasti senang, aku juga senang melihat dia wisuda, gak senangnya aku harus datang ke wisuda (Yang belum wisuda pasti tahu rasanya). Dia bertanya aku kapan, aku gak tau mau kapan,"Cepatlah bang, sebelum pergi aku". itu seseorang katakan...

Mau kemana rupanya kau, pikirku dalam hati. Memang entah gimana, aku belum selesai-selesai juga, ada ketakutan yang gak bisa ku hadapi, tapi harus ku hadapi...

Kalau pun udah pergi kau, datanglah ke wisudaku nanti ya...

Salam Harjoshrian...

Friday, April 28, 2017

Lowongan Kerja

Sebagai manusia atau sebagai makhluk hidup, adalah wajib untuk bertahan hidup. Bagaimana caranya, setiap makhluk hidup punya cara sendiri. Ada yang berdiri menantikan hujan, tumbuhan. Ada yang berburu bahkan memangsa sesama, hewan dan manusia.

Zaman sekarang ini, mencari pekerjaan sangat susah. Lowongan kerja dimana-mana butuh tingkat akademik yang tinggi. Makin sedikitnya lowongan kerja dikarenakan semakin banyak manusia tapi lapangan pekerjaan segitu-gitu aja. Sehingga mereka memanfaatkan untuk mencari yang sangat berprestasi untuk bekerja...

Pernah dengar goblok pangkal kaya?

ya, orang pintar cenderung mencari pekerjaan dan pekerjaan, dan biasanya menjadi bawahan, meskipun dalam perusahaan terkenalpun dengan status yang tinggi, tetap aja bawahan...

Tapi berbeda dengan orang goblok, mereka tidak bisa mencari pekerjaan, jadi mereka harus menciptakan pekerjaan.

Mencari atau menciptakan lowongan kerja, itu di tangan setiap orang...

Salam Harjoshrian...

Thursday, April 27, 2017

Peranan Menyikat Gigi dalam Pencegahan Karies Gigi


Tujuan menyikat gigi

Menyikat gigi bertujuan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan mulut terutama gigi serta jaringan sekitarnya. Menyikat gigi dapat menimbulkan rasa segar dalam mulut dan lebih dari itu untuk mencegah terjadinya karies gigi dan penyakit periodintal.

Menyikat gigi dapat membersihkan gigi dan berfungsi juga memijat gusi. Pemijatan gusi berfungsi/bertujuan untuk meningkatkan daya tahan jaringan gusi pada tempat pemijatan, karena secara fisiologis pemijatan ini menimbulkan stimulasi dari pembuluh darah setempat yang mengakibatkan hyperaemi pembuluh darah, nutrisi yang baik, sekresi, ekskresi dan absorbsi yang baik sehingga gusi di daerah itu menjadi sehat dan berfungsi dengan baik. Bila peredaran darah di daerah gusi tidak baik, maka jaringan gusi di daerah tersebut kurang mendapat nutrisi, sehingga akibatnya gigi geligi mudah goyah dan lepas karena jaringan pendukung kurang kuat.

Waktu menyikat gigi

Beberapa sarjana mengatakan bahwa gigi sebaiknya dibersihkan tiga kali sehari segera sesudah makan dan sebelum tidur tetapi ternyata hal ini sukar diikuti karena kurang praktis bila pasien di kantor, sekolah dan sebagainya.
Menyikat gigi dua kali sehari cukup baik para jaringan periodontium yang sehat, tetapi pada jaringan periodontium yang tidak sehat dianjurkan menyikat gigi tiga kali sehari.

Telah dibuktikan bahwa asam dari plak gigi akan turun dari normal sampai mencapai pH 5 dalam waktu 3-5 menit sesudah memakan makanan yang mengandung karbohidrat, dimana pada pH ini sangat membahayakan gigi, tetapi lambat laun pH ini jadi normal kembali setelah satu jam. Oleh sebab itu, menyikat gigi segera sesudah makan adalah satu faktor yang penting, karena dapat menurunkan insidens dan frekuensi karies gigi.

Telah dicoba membandingkan insidens karies gigi selama dua tahun pada 429 mahasiswa yang menyikat giginya dengan teratur setiap habis makan dengan mahasiswa yang menyikat giginya pada waktu bangun tidur dan malam pada waktu mau tidur, ternyata bahwa golongan mahasiswa yang menyikat giginya secara teratur rata-rata 41% lebih sedikit kariesnya dibandingkan dengan golongan lainnya. 

Hal ini merupakan bukti bahwa menyikat gigi segera sesudah makan atau paling lambat 10 menit sesudah makan, besar manfaatnya untuk mencegah timbulnya karies gigi. Menyikat gigi dua kali sehari sudah cukup untuk pencegahan penyakit periodental asalkan pasien dapat melakukannya secara teratur.

Lamanya menyikat gigi

Lamanya seseorang menyikat gigi dianjurkan minimal 5 menit, tetapi umumnya orang menyikat gigi maksimum selama 2-3menit. Bila menyikat gigi dilakukan dalam waktu yang singkat, maka hasilnya tidak begitu baik daripada bila menyikat gigi dilakukan dalam waktu yang lebih lama, mengingat banyaknya permukaan gigi yang harus dibersihkan. Tetapi hal ini tidak dapat diambil sebagai patokan berhasil atau tidak dapat diambil sebagai patokan berhasil atau tidaknya seseorang menyikat gigi, sebab hal ini masih tergantung pula pada cara-cara menyikat gigi dan bentuk sikat gigi yang digunakan, serta waktu menyikat gigi.

Bentuk sikat gigi

Bermacam bentuk sikat gigi dikenal ada dipasaran tetapi hanya beberapa yang baik. Ada bentuk sikat gigi yang permukaan serabut sikatnya membentuk lurus, cembung, dan cekung sehingga dapat mencapai daerah-daerah tertentu pada lengkung rahang. Oleh karena hanya beberapa orang saja yang memakai lebih dari satu bentuk sikat gigi, maka pada umumnya kita menganjurkan pemakaian sikat gigi yang serabutnya lurus dan sama panjang dengan tangkai yang lurus pula, oleh karena sikat seperti ini akan bekerja cukup baik pada semua bagian mulut.

American Dental Association menganjurkan bentuk sikat gigi yang baik harus mempunyai:
1.    Kepala sikat kecil, panjangnya 1-1,25 inch lebarnya 5/16-3/8 inch dengan 2 sampai 4 baris serabut sikat dengan 5 sampai 12 tufted.
2.    Permukaan serabut sikat yang data/rata
3.    Serabut sikat yang elastis

Cara menyikat gigi

Dalam menyikat gigi yang harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.    Teknik penyikatan gigi harus dapat membersihkansemua permukaan gigi dan gusi secara efisien terutama daerah interdental.
2.    Pergerakan dari sikat gigi tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan gusi atau abrasi gusi.
3.    Teknik penyikatan harus sederhana, tepat dan efisiensi dalam waktu.

Ada bermacam-macam cara penyikatan gigi, yaitu metode fisiologi Fone, Teknik Roll, Metode Charter, Metode Bass, Metode Stillman, dan teknik kombinasi.
Kombinasi pemakaian beberapa metode menyikat gigi ini tergantung dari beberapa hal, yaitu besar dan bentuk rahang, susunan dan inklinasi gigi geligi, derajat retraksi gusi, hilangnya gigi geligi dan keterampilan tangan dalam menggunakan sikat gigi.

Pada gigi dengan letal yang tidak teratur harus dilakukan pembersihan khusus karena dibagian tersebut sering terselip sisa-sisa makanan yang dapat menimbulkan karies. Banyak cara yang tidak sesuai untuk anak-anak, salah satu cara yang dirasakan lebih baik untuk anak-anak ialah metode Fone,. Karena cara ini sangat mudah dipelajari dan cukup efektif untuk anak-anak. Untuk orang dewasa dianjurkan menggunakan teknik Roll dan metode Bass, bila ada kelainan periodontal, dianjurkan memakai metode Stillman.

SALAM Harjoshrian...
Sumber: Ilmu Pencegahan Karies Gigi karya drg. Monang Panjaitan, MS. Penerbit USU Press, Medan. 1995.

Psikologi Klinis

 

Psikologi klinis merupakan salah satu jenis psikologi terapan yang sampai sekarang masih sering dipertanyakan arti, kedudukan, dan perannya jika dibandingkan dengan psikiatri. Psikiatri sering dianggap sebagai ilmu kedokteran yang menangani penyakit, atau istilah yang dianggap lebih tepat saat ini, gangguan kejiwaan. 

Pada awalnya, Psikologi Klinis merupakan bidang kajian dan terapan kecil yang juga menyangkut bagian kecil dari psikologi secara menyeluruh. Asesmen klinis, yang sebelumnya lebih dikenal denga sebutan diagnositika atau khusus untuk masalah-masalah psikologi disebut psikodiagnostika, merupakan upaya untuk memahami gejala-gejala yang menyangkut masalah yang dialami anak-anak. Asenmen klinis ini merupakan aktivitas profesional utama yang dilakukan oleh praktikus Psikologi Klinis, yang saat itu kebanyakan terbatas dalam keterampilannya. Sejumlah minoritas klinikus yang melakukan psikoterapi, melakukannya di bawah supervisi psikiatris. 

Pada tahun 1912, Witmer dalam suatu jurnal Psikologi Klinis, antara lain menyatakan bahwa Psikologi Klinis adalah metode yang digunakan untuk mengubah atau mengembangkan jiwa seseorang berdasarkan hasil observasi dan eksperimen dengan menggunakan teknik penanganan pedagosis. Metodologi observasi dan eksperimen yang digunakan harus mempertimbangkan kebutuhan individu dan menggunakan cara serta pendekatan ilmiah. Perlu diingat bahwa Witmer adalah salah seorang mahasiswa Wilhelm Wundt yang pertama, yang terutama melaksanakan kegiatan pendidikannya melalui laboratorium psikologi yang didirikannya pada tahun 1879. Psikolog klinis harus dapat bertindak sebagai guru yang pedagosis dan edukatif membantu orang untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan dan kapabilitasnya.

Namun, woodworth (1937) berkeberatan dengan defenisi atau pengertian Psikologi Klinis yang disampaikan Witmer ini.  Woodworth beranggapan bahwa pemahaman mengenai pesikologi klinis sebagaimana diungkapkan Witmer 25 tahun sebelumnya itu terlalu berkonotasi, bersifat, atau berbau medis kedokteran. Menurutt Woodworth, jika pengertian Psikologi Klinis itu seperti yang dikemukakan oleh Witmer, sebaliknya tidak disebut Psikologi Klinis, melainkan sebagai psikologi untuk memberi pelayanan yang bersifat personal atau sebagai alternatif.

Disamping itu, Woodworth juga berpendapat bahwa psikologi klinis di masa depan harus berusaha untuk memberikan bantuan kepada individu dalam menyelesaikan masalah seleksi untuk keperluan pendidikan dan pekerjaan, penyesuaian keluarga dan sosial, kondisi-kondisi kerja, dan aspek kehidupan lainnya.

Goldenberg (1983), mempertanyakan sejumlah hal yang jawabannya diharapkan dapat membangun suatu pemerian mengenai Psikologi Klinis. Pertama, apa materi bahasan psikologi klinis? Apa yang menjadi pusat perhatian/minat psikologi klinis saat memeriksa orang dan untuk apa? Alat-alat teknis apakah yang harus mereka miliki untuk melaksanakan prakteknya saat ini? Pikiran-pikiran apakah yang saat ini masih belum terselesaikan dan masih menyisakan pertentangan pendapat, dan bagaimana mereka mempengaruhi teori-teori dan teknik-teknik di masa depan? Akhirnya, informasi apakah yang dibutuhkan mahasiswa agar cukup pengetahuan dan memiliki kemungkinan untuk memilih Psikologi Klinis sebagai karir?

Yang sering menjadi pegangan dan acuan dasar dalam memahami pengertian Psikologi Klinis saat ini adalah depenisi psikologi yang ditetapkan oleh American Psychological Association’s (APA) Seksi Klinis. Pada tahun 1935, American Psychologycal assosiation’s Clinical Section menyepakati sebuah rumusan mengenai Psikologi Klinis sebagai berikut:

Psikologi Klinis adalah suatu wujus psikologi terapan yang bermaksud memahami kapasitas perilaku dan karakteristika individu yang dilaksanakan melalui metode pengukuran, analisis, serta pemberian saran dan rekomendasi, agar individu mampu melakukan penyesuaian diri secara patut.

Ada beberapa ciri atau sifat yang terdapat pada psikologi klinis, yaitu: 
1.    Memiliki orientasi ilmiah-profesional. Yang dimaksud disini adalah adanya ciri berupa penggunaan metode ilmu dan kaidah psikologi, dalam pemberian bantuan terhadap individu yang menderita masalah-masalah psikologis melalui intervensi dan evaluasi psikologis.
2.    Menampilkan kompetensi psikolog, karena psikolog klinis terlatih dalam menggunakan petunjuk dan pengetahuan psikologi dalam kerja profesionalnya.
3.    Menampilkan kompetensi klinikus, karena berusaha mengerti orang lain dalam kompleksitas alamiah dan transformasi adaptif secara terus menerus atau berkelanjutan (Wyatt,1968).
4.    Ilmiah, karena menggunakan metode ilmiah untuk mencapai presisi dan objektivitas dalam cara kerja profesionalnya dengan tetap melakukan validasi untuk setiap individu yang ditanganinya.
5.    Profesional, karena lebih menyumbangkan pelayanan kemanusiaan yang penting bagi individual, kellompok sosial, dan komunitas untuk memecahkan masalah psikososial dan meningkatkan kualitas hidup.

Pendekatan lama mengenai pengertian Psikologi Klinis masih sangat terpengaruh oleh bidang ilmu kedokteran. Setiap kegiatan dalam Psikologi Klinis selalu dikaitkan dengan pasien, yaitu individu dengan kelaina, deviasi, atau abnormal dan terutama subnormal. Namun, dalam pengertian yang lebih baru, hal tersebut sering diabaikan karena yang menjadi pusat perhatian adalah usaha untuk meningkatkan kualitas dari yang ada saat ini ke kualitas yang lebih tinggi. Sebagai misal dapat ditunjuk lahirnya istilah kesehatan mental Masyarakat (Mommunity mental Health) yang kemudian melahirkan Psikologi  Komunitas atau Community Psychology dan Perkembangan Komunitas atau Community Development. (terdapat kabar, bahwa saat ini perkembangan komunitas dan psikologi komunitas telah merupakan bagian sari psikologi sosial). Juga perhatian menjadi lebih luas ke arah bagaimana orang bertingkah laku atau hidup sehat, yang kemudian dikembangkan menjadi Psikologi Kesehatan.

Ada kecenderungan bahwa dewasa ini Psikologi Klinis dianggap terlalu umum sehingga tidak atau kurang dipakai. Sebagai gantinya, muncullah lebih banyak istilah-istilah Psikolohi Kesehatan dsb daripada Psikologi Klinis.

Titik pandang dasar Psikologi Klinis

Bagi seorang Psikologi klinis, perbedaan antara normal dan abnormal hanya memiliki arti yang tidak demikian signifikan. Seorang psikolog klinis lebih berfikir mengenai penyesuaian diri dan penyesuaian diri kembali yang berproses konstan serta bersangkutan dengan proses adaptasi yang berkelanjutan terhadap lingkungannya maupun kecenderungan-kecenderungan yang ada dalam dirinya sendiri.

Tugas yang dihadapi psikolog klinis adalah memahami masalah-masalah yang dihadapi pasien dan cara pasien menyelesaikan atau berusaha untuk menyelesaikan masalah-masalah itu. Kalau penyelesaian masalah tepat, disebut sebagai penyesuaian yang baik. Akan tetapi, kalau tidak tepat, mengindikasikan adanya ketidaksesuaian, maladaptif, atau psikopatologi.

Salam Harjoshrian

Sumber: Pengantar Psikologi Klinis, karya Prof. Dr. Sutardjo A. Wiramihardja, Psi. PT. Refika Aditama, Bandung, Indonesia. 2006.

Wednesday, April 26, 2017

Kata "Goblok" versi Ahok vs versi Rizieq...

 
Kata GOBLOK ini adalah bukan kata yang jarang kita dengar lagi. SUdah sangat sering kita dengar, atau bahkan kita ucapkan. Biasanya ini merupakan ungkapan kekesalan kita, karena sangking bodohnya seseorang. Tapi ini merupakan salah satu kata yang kasar, yang siapa pun mengucapkannya akan dicap sebagai orang kasar atau tidak santun (tapi kenyataannya itu tergantung siapa dia).

Waktu itu, aku pernah ikut seminar tentang agama Kristen yang dipimpin pdt. Stephen Tong. Acaranya di Jakarta, tapi kami di Medan mengikutinya dengan cara disiarkan langsung atau relay. Ada beberapa kali kakek tua ini mengucapkan kata goblok dengan keras dan lantang. Apakah aku marah? Oh tidak. Tapi ketika seminar berakhir, ada orang di dekat saya mengangkat tangan dan memberikan komentarnya, supaya kata gobllok itu jangan digunakan. Tapi dari persepsiku sendiri, tidak ada kata yang tepat lagi untuk menyatakan itu, hanya kata GOBLOK yang pas menurutku pada saat itu. hahaha.

Ketika Ahok menggunakan kata goblok, dia dianggap tidak santun dan kasar. Tapi ketika Rizieq menggunakan kata goblok, dia dipuji dan diagungkan. Apa perbedaannya? padahal sama-sama kata goblok. Kenapa kaum mayoritas di negeri ini tidak mempersoalkan perkataan pujaan hatinya, malah menyanjungnya seperti orang gila.

Iya, mereka memang sangat berbeda. Ahok cina kristen minoritas, Rizieq islam mayoritas keturunan nabi lagi. Ahok dituduh menista agama, rizieq menista agama gak diapa-apain, Soekarno, baladacintarizieq, dll. Ahok gak takut jumpai polisi buat diperiksa, Rizieq cari-cari alasan gimana biar kasusnya tidak diperiksa.

Dengan bukti yang sangat kurang pada saat itu, kepolisian mengerjakan kasus ahok dengan cepat. Tapi rizieq, dengan beranekaragam jenis bukti yang sudah didapatkan, tidak bisa diproses dengan cepat, malah diperlama, dan seakan-akan akan meredup.

Siapa sih di belakang mereka? mungkin yang di belakang mereka tidak berpengaruh, tapi mayoritas vs miinoritas disini yang berpengaruh. Aku bukan mengatakan mayoritas atau minoritas dalam agama, tapi mayoritas dan minoritas dalam hal kebenaran...

Ahok ada di golongan minoritas, yaitu yang bekerja dengan sepenuh hati untuk rakyat, pelayan rakyat, pelawan arus koruptor. itu lah minoritas yang harus dibungkam oleh kaum mayoritas. Siapa kaum mayoritas ini? Orang-orang dari barisan sakit hati, orang-orang yang membenci sepak terjang ahok, orang-orang yang tidak mau tercium busuknya, para koruptor sejati. Golongan ahok yang masih minoritas di negeri ini, karena kebenaran masih sulit diterima bos, uang yang paling mudah diterima, bisa kita lihat di pilkada jakarta barusan. GUbernur yang bersih dibungkam, dengan memilih paslon yang menjanjikan berbagai jenis uang dan kemakmuran, yang belum beberapa hari sudah amnesia paslonnya. Golongan minoritas ini ibarat semut yang sangat kecil, dan golongan mayoritas ini seperti gajah yang siap menginjak-injak si semut tanpa kenal ampun. Tapi, akan ada kalanya, si semut memanjat dari kaki gajah dan masuk ke telinga gajah untuk menjatuhkan si gajah, aku sangat berharap itu terjadi... Ahok, Kpk, minoritas di negeri ini yang bertarung dengan mereka para mayoritas. 

Kita kembali ke ahok vs rizieq. Kata goblok dari si ahok udah biasa, dan kata goblok yang dia gunakan memang tepat sasaran, tapi berbedan dengan gobloknya bib rizieq. Wahabi goblok, presiden goblok, semua goblok, ketika tidak mengikuti atau tidak sependapat dengan rizieq. Yang menolaknya di Semarang, dia bilang goblok... Kalau kita perhatikan, kenapa rizieq ini bisa jadi terkenal? Para kaum sumbu pendek, yang teriak kafir, tapi menerima bantuan kafir(jadi aku menganggapnya kafir itu bukan orang yang beragama selain islam, tapi orang yang tidak sependapat dengan mereka, itu lah yang disebut kafir. Pernahkah mereka mengatakan kepada si Hary Tanoe Kafir? oh tidak, gak beranilah. Padahal cina, kristen lagi.). Aku penasaran para orang yang bilang kafir ini, menggunakan produk apa ya dalam kesehariannya. dari mobil, sepeda motor, handphone, medsos. Hampir semua itu produk kafir lho, apalagi yang teriak-teriak kafir di medsos seperti facebook, itu punya siapa ya, kayak lupa aku. Aplikasi Whatsap juga, yang dibuat orang yahudi. 

Jelas lah ya... Mayoritas dan minoritas sebenarnya bukan masalah agama. Kafir dan tidak kafir juga bukan masalah agama... Mayoritas adalah lawan ahok si minoritas, dan kafir adalah orang-orang yang tidak sependapat dengan kubu rizieq...

Terkait perkataan goblok tadi, Bang Ahok dan Rizieq adalah ahlinya. Dan lagi-lagi, harus minoritas yang dibungkam...

Salam Harjoshrian...

Tuesday, April 25, 2017

Mak, Maafkan Aku... :(

Seorang anak adalah wajar dan wajib untuk patuh kepada orangtuanya. mama dan bapaknya yang merawat dari kecil dengan penuh kasih sayang. Walau terkadang dengan sedikit tekanan keras, tapi hanya satu menurutku yang menjadi tujuan mereka yaitu untuk kebaikan kita di masa yang akan datang. Memarahi kita adalah hal yang wajar, ketika kita melakukan sesuatu yang buruk. Kita menganggapnya biasa saja, tapi mereka yang sudah lebih banyak makan garam dari kita berpikir itu tidak baik untuk masa depan cerah yang mereka harapkan kita dapatkan...

Menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi sangat mereka harapkan dari kita. Mereka ingin kita lebih sukses dari kita, dan tak jarang mereka ingin supaya kita tidak memiliki hidup yang keras seperti yang mereka hadapi dengan penuh kesederhanaan. Tapi, biaya adalah hal yang tidak biasa kita pungkiri untuk mencapai itu. Peluh keringat menjadi jawaban mereka untuk masalah itu, yang penting kita sukses, sukses, sukses, dan sukses. Pergi ke ladang mencangkul di tengah terik matahari yang sangat menyengat. atau pekerjaan apapun itu yang penting bisa menghasilkan uang dan menyekolahkan anaknya. Setahu ku, tidak ada orangtua yang tidak menginginkan anak-anaknya sukses, tapi dengan keterbatasan yang mereka miliki, seakan-akan mereka mengatakan "gak usah sekolah kau, untuk apa sekolah", padahal dalam hati mereka, mereka sangat bersedih, dan tak jarang mengutuk diri mereka sendiri karena tidak bisa menyekolahkan kita ke jenjang yang lebih tinggi,"maafkan mamak ya nak, sampai disini aja bisanya mamak", kira-kira seperti itu yang mereka ingin katakan. Tapi mereka tidak memilih kata-kata itu, seakan-akan mereka tidak sanggup mengatakan itu kepada kita, yang menjadikan pilihan katanya adalah menyakiti harapan kita.

Apakah kau sadar akan hal itu? Atau kau pura-pura nggak sadar akan kerja keras mereka? Melemparkan hasil kerja keras keringat mereka, seakan-akan itu bukan hal yang spesial...

Tak jarang aku melihat teman, atau anak muda, tidak bisa menghargai orangtua mereka. Mamak bapak sudah lelah mendapatkan uang untuk pendidikannya, tapi dia menyia-nyiakan itu semua. Miris memang, tapi itu lah yang terjadi. Merokok, berjudi, pacaran di tempat mewah, tidak mau susah. Padahal orangtua kita disana membayar semua dengan keringat mereka, dengan harapan, setidaknya anakku tidak susah seperti ini kelak dalam hidupnya. Tapi yang kita lakukan adalah hal yang berbeda dan berlawanan dengan apa yang mereka harapkan...

Berbohong seperti sudah makanan sehari-hari kita kepada orangtua kita, uang bukulah, uang inilah. Mereka yang polos dan tidak tahu apa-apa berpikir,"darimana lah lagi ku cari uang ini ya Tuhan, kasihan kali anakku disana..". Hutang sana, hutang sini, berharap ketika panen bisa membayarnya. Tanpa menghiraukan itu, kita tertawa-tawa bersama teman-teman kita seperti tidak memiliki masalah dalam hidup ini dengan uang yang kita dapatkan dari hasil berbohong kepada orangtua tercinta. Ketika mereka tidak menyanggupinya, kita marah, kita mengancam,  kita murung, atau apapun itu supaya mereka menyenggupinya, seolah-olah kita tidak punya mata, seolah-olah kita tidak tahu apa yang mereka lakukan, seolah-olah kita tidak tahu apa pergumulan mereka, seolah-olah itu urusan mereka sendiri, dan tugas kita hanya meminta...

Tanpa aku sadari, aku ada dalam bagian itu. Memang aku tidak bandal, tidak mereokok, tidak berjudi, tidak berbohong. Tapi terkadang, ketika aku meminta, dan benar-benar butuh baru aku bilang, tapi mereka tidak menyanggupinya. Aku seakan marah, menutup telponku, menonaktifkan handphoneku, apapun tiu, supaya mereka tahu aku sangat perlu. Padahal, mereka tahu itu, mamak bapak sangat mengerti apa yang jadi pergumulan kita. Tapi, kadang mereka sampai di titik batas mereka sehingga tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu, lalu memberikannya...

Ketika aku seperti itu, aku hanya terdiam, merenung, dan menangis dalam hati. Kenapa aku seperti itu tadi kepada mamakku? Apa salahnya? Kenapa aku seperti marah dan menutup telpon tanpa mendengarkan penjelasannya. Aduh, apa lah yang dipikirkan mamakku ini sekarang. Jangan nangis mak, aku gak bermaksud membuatmu bersedih. mak, jangan nangis. Aku berbicara dalam hatiku seperti aku sedang berbicara kepada mamakku... Ketika aku tidak bisa memungkiri apa yang ku lakukan, aku tidak tahu mau berbuat apa lagi. Selain mengatakan," Mak, Maafkan Aku".

Salam Harjoshrian...

Apakah setelah Dia Pergi, baru Kita Menyadarinya?...

Peka, Peka, Peka, Harapan orang lain dari kita, ketika kita lagi pekak. Hahahaha. Sangking tidak pekanya seseorang, pekak adalah sebutan yang cocok, sepeertinya. wkwkwk.

Baik laiki-laki pun dituntut untuk peka, peka membaca situasi, peka terhadap ini dan itu, dan terkhusus peka untuk mendengar detak jantung orang yang memperhatikan kita. Karena detak jantung itu pasti tidak stabil, dan kita membutuhkan kepekaan yang tinggi untuk bbisa mengetahuinya...

Tidak jarang kita, tidak menyadari perhatian seseorang itu kepada kita, sebutannya tidak peka. Mungkin kita terlalu plegma, atau orang yang menaruh perhatian kepada kita terlalu sanaguin, yang membuat diri kita biasa aja atas perhatiannya. Dan diujung-ujungny, kita sudah punya gelar sebagai orang yang tidak peka...

Contohnya seperti aku, plegma melankolis. Aku peka? menurutmu?

hahaha, iya, aku bisa dibilang peka, tapi aku punya sisi plegma, yang membuat diriku biasa saja. Sangking pekanya, aku harus mengambil jalan lain untuk menghindarinya. Terkadang sinyal itu sangat jelas, dan sangat mengganggu kenyamanan keplegmaan kita, jadi ammbil jalan lain deh...

Sifat manusia yang paling buruk adalah penyesalan. wkwkwk (itu hanya persepsi ya). setiap orang pasti memiliki penyesalan dalam hidupnya, apalagi dalam hal peka dan tidak peka, alias memikirkan teman hidup ini...

Dari sisi orang yang memperhatikan kita, penyesalannya,"Kenapa lah aku suka dan cinta kepadanya, dan selalu memperhatikannya, tapi dia tidak peka sama sekali, justru bersama perempuan lain tertawa di depanku, dasar lelaki tidak peka".

Dari sisi yang diperhatikan,"Kenapa lah aku tidak peka dulu ya, setelah dia pergi dengan lelaki lain, baru aku menyadari kekosongan dan kehampaan ini. Sangat bodoh aku melepaskan perempuan sepertinya, yang sudah memperhatikan ku selama ini"...

Dari dua jenis tipe penyesalan itu, yang paling nyesek adalah yang kedua. Karena dia akan terbayang dang terbayang akan ketidakpekaannya. Berbeda dengan yang peertama, karena bisa memperhatikan yang lain...

Memang hal cantik dan ganteng itu adalah penarik pertama mata kita untuk melihat seseorang. Tapi kan, ah gak tau lah. Aku juga kadang melihat cantik dan manisnya. Kalau manis, ku perhatikan, kalau gak, ku cueki perhatiannya.

Peka atau tidak peka, bukan problem yang besar. karena itu mungkin sudah menjadi ciri khas dari karakter seseorang. Tapi penyesalan karena ketidakpekaan, adalah hal yang luarbiasa, karena tidak semua memilikinya. Apakah setelah dia pergi, baru kita menyadarinya? kita tidak tahu, tapi ketika itu terjadi, penyesalanlah yang kita dapatkan.

Salam Harjoshrian...

Sunday, April 23, 2017

CRAZY BUSY | Tiga Bahaya yang Perlu Dihindari | Bahaya ketiga adalah Kesibukan bisa Menyembunyikan Kebusukan dalam Jiwa...

 

Tempo hidup yang melelahkan secara fisik dan rohani bisa membuat kita menjadi sakit. Ini bukan lagi hal yang mengejutkan bagi anda. Hal yang tidak bisa diketahui adalah jadwal kita yang luar biasa sibuk ini sering kali menjadi tanda bahwa sakit itu sudah ada.

Sejak tahun 2002 setiap musim gugur saya berkumpul bersama teman-teman dari seminari. Kami bersembilan selalu bertemu setiap  minggu ketika masih di Gordon-Conwell, dan ketika lulus kami berkomitmen untuk bertemu setiap tahun. Kami sering tertawa, makan, dan menonton sepakbola. Kami juga membicarakan tentang sukacita dan pergumulan selama dua belas bulan terakhir. Selama bertahun-tahun kami melihat ada tema yang harus muncul di setiap kami. Ada yang bergumul dengan ketidakpuasan, rasa putus ada, arah dan hubungan yang tidak enak di tempat kerja. Kami memiliki dosa dan masalah yang rutin muncul. Masalah saya adalah kesibukan. Ketika tiba saatnya saya harus berbagi, setiap orang sudah tahu saya akan mengatakan bahwa ada banyak hal yang harus saya kerjakan dan tidak tahu bagian mana yang harus dipangkas dalam hidup saya.

Meskipun kedengarannya tidak sehat kalau orang dewasa bergumul dengan masalah yang sama tahun demi tahun, namun ada tanda yang sehat yaitu kita mulai bertanggung jawab terhadap pergumulan kita. Kita menyadari bahwa jika masalah yang sama terjadi pada orang yang sama setiap tahun, maka mungkin masalah yang sebenarnya ada di dalam diri kita. Apa yang dikatakan tentang saya ketika melihat saya tidak bisa keluar dari kesibukan? apa yang perlu saya pelajari tentang diri saya? janji Alkitab apa yang tidak saya percayai? Perintah Allah mana yang sedang saya abaikan sehingga sekarang harus saya taati? Perintah pribadi apa yang sedang saya taati dan sekarang harus saya abaikan? Apa yang sedang terjadi dalam jiwa saya, sehingga kesibukan menjadi tantangan terbesar saya setiap tahun?

Hadirnya kesibukan yang luar biasa dalam kehidupan, menunjukkan adanya msalah yang lebih dalam-suatu sikap ingin menyenangkan orang lain secara berlebihan, ambisi yang tidak terpuaskan, takut atas ketiadaaan makna. "Kesibukan menjadi semacam penghiburan ekstensial, pagar melawan kekosongan," tulis Tim Kreider dalam artikelnya yang populer," The 'Busy' Trap" di New York Times. "Hidup anda tidak akan terlihat bodoh atau remeh atau tidak bermakna jika anda begitu sibuk, jadwal yang padat, dan diperlukan setiap jam sepanjang hari." Bahaya terbesar dari kesibukan adalah mungkin akan ada bahaya yang lebih besar yang tidak anda sadari karena anda tidak mempunyai waktu untuk memikirkannya.

Kesibukan tidak menjadikan anda seorang kristen yang berbuah atau seorang kristen yang setia. Kesibukan menunjukkan bahwa anda adalah seorang yang sibuk, sama seperti orang lain. Dan seperti orang lain, sukacita, hati, dan jiwa anda sedang ada dalam bahaya. Kita membutuhkan Firman Allah untuk bebas. Kita membutuhkan hikmat dari Alkitab untuk meluruskan kita. Kita membutuhkan Dokter Agung yang bisa menyembuhkan jiwa yang terlalu sibuk.

JIka saja kita bisa meluangkan waktu untuk membuat janji pertemuan...

Salam Harjoshrian...

Sumber buku Crazy Busy karya Kevin De Young...

Saranku beli dan baca bukunya. Membaca secara keseluruhan akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam...

Hehehe, Sudah Lama, Kangen Juga...

Sahabat bagiku seperti hal yang sangat berharga dan sulit ku dapatkan. Bisa saja banyak orang di dekatku, dan sedikit yang bisa ku panggil sahabat apalagi tahu tentang diriku. Tapi aku punya orang yang bisa ku panggil sahabat itu...

Pantas atau tidaknya menurutnya, pokoknya aku menyebutnya dia sahabat,. Dia tahu tentang aku, aku tahu tentang dia. Sesuatu yang sangat berharga yang harus ku jaga dan pegang erat. Karena tidak akan ada yang tahu, apakah aku bisa punya sahabat seperti ini lagi di masa yang akan datang...

Sebut saja namanya Lidya (Hanya sebutan :)).  Aku mengenalnya dan dia mengenal aku. Kami bisa bercerita panjang lebar, kadang tentang hal yang sama, tanpa arah. Mungkin kami punya topik yang harus dibahas dalam percakapan itu, tapi pasti ujung-ujungnya tanpa arah. Cerita sana sini. Kadang hal yang tidak berguna (hanya sahabat yang bisa) pun dibicarakan. 

Kemarin entah gimana kami sering bekelahi, berargument masing-masing (Kayak pacaran betullah, sahabat rasa pacaran, hahaha). Bukan untuk saling menjatuhkan, tapi memberikan pikiran yang bisa membantu. Kadang tidak diterima jd berselisih paham. Hal biasa. hahaha.

Ya ada satu fase yang membuat kami menjadi renggang, susah bercerita, susah bertemu. Padahal kalau cerita entah kemana arahnya, yang penting cerita cerita dan cerita.

Serius, dia bukan pacarku, dia sahabatku. Yang bisa kalian tanya tentang diriku, dan bisa kalian tanya tentang dirinya dariku. Aku open, akan memberikan informasi, tapi ada batasnya, cerita kami bukan untuk konsumsi publik. Ada hal-hal sensitif, yang hanya kami boleh tahu...

Dia sahabatku, dengan bangga aku mengatakan kalau dia sahabatku. :)

Ada quotes yang mengatakan, TIDAK ADA PERSAHABATAN MURNI ANTARA LELAKI DAN PEREMPUAN. Iya mungkin benar, tapi pokoknya dia sahabatku, titik.

Sudah lama aku tidak berbicara dengannya, lebih kurang tiga bulan tidak melihat dirinya. Dia sahabatku? iya, dia sahabatku. Jadi kenapa tidak jumpa selama itu? akupun gak tau, tapi seakan-akan kami sangat sibuk dengan kehidupan kami sendiri. Kadang aku sangat ingin cerita, tapi dia lagi gak open. Dia bercerita, aku sedang melakukan sesuatu jadi kurang fokus, yang membuat harus bertanya esok harinya. Padahal aku yakin, dia sangat ingin bercerita semalamnya...

Hehehe, Sudah lama, Kangen Juga...

Malam ini, aku tiba-tiba ngajak nongkrong, tapi dia tidak bisa keluar rumah. Dan dia lagi tidak diapel, jadi aku disuruh main ke rumah. Aku berpikir dan berpikir, ngapailah aku ke rumahnya, jumpain keluarga. Aduh, iya aku sahabatnya, tapi aku belum pernah seleluasa itu bertemu keluarganya...

Sambil berpikir, aku pergi mandi. Entah kenapa, aku beberes dengan rapi, padahal belum mengambil keputusan untuk pergi aatau tidak. Dan, srelebebeb. Listrik padam, yaudah, aku langsung pergi...

Kondisinya belum memutuskan, aku sudah sampai di rumahnya. tapi karena raguu, aku lewatkan dan memutar lagi. Dengan tekad kebulatan, aku berhenti, dan akhirnya berjumpa. Hahaha...

Ya, aku adalah si muka merah pemalu minta ampun. Tidak ada sedikitpun kekuatanku dalam hal ini, masalah perempuan, berkunjung ke rumahnya dan malam hari. Tapi dia sahabatmu kan? iya, tapi dia perempuan juga, tetap aja aku harus mengumpulkan tekad...

Sudah lama aku tidak berjumpa dengan dirinya, belakangan ini taunya kondisi dari chat saja. Dan syukur dia sehat saja, hahaha. Kami berceerita, dan aku gak tau mau cerita apa, tapi namanya juga bukan orang baru. Ya mengalir aja, dan aku suka bercerita dengannya. Kadang aku terdiam, tapi untung saja dia punya cerita dan topik... Waktu mah gak terasa...

Itulah cerita malam ini, menjumpai sahabat yang sudah lama tidak bertemu...

(Kalau Kau baca ini, Cukup tersenyum aja membacanya ya, aku senang bersahabat denganmu. Gak rugi deh, kadang kesal kadang marah, tapi aku bersyukur bisa bersahabat denganmu, sangat. Selamanya ya, :P ) .

Salam harjoshrian....

CRAZY BUSY | Tiga Bahaya yang Perlu Dihindari | Bahaya Kedua adalah Kesibukan Bisa Merampok Hati Kita...


Seorang penabur menaburkan benihnya denga sembarangan Sebagian di jalan dan burung-burung memakannya. Sebagian di tempat berbatu, tumbuh dengan cepat tapi kemudian latu karena panas matahari. Dan semakin jatuh di semak berduri, yang menghimpitnya sampai mati. Ada perkembangan dalam perumpamaan Yesus (Mrk. 4:1-20). Di sebagian hati orang, Firman Allah tidak berdampak apa-apa. Setan mengampilnya ketika itu ditaburkan. Di sebagian hati yang lain, Firman Tuhan sempat bertumbuh tapi kemudian langsung layu. Penindasan dan kesulitan membuat mereka tidak ingin menjadi orang Kristen. Tetapi pada kelompok ketiga benih firman sempat tertanam lebih dalam. Tanamannya sempat bertumbuh dan hampir menghasilkan buah. Itu terlihat seperti tanah yang baik. Kehidupan baru sepertinya sedang terjadi. Segala sesuatu sedang berjalan dengan baik menuju panen. Sampai semak berduri menghimpitnya. 

John Calvin berkata bahwa hati manusia adalah "suatu hutan semak berduri". Yesus menyebut dua semak secara khusus. Pertaman Dia sebur "kekuatiran dunia ini" (Mrk. 4:19). Apakah anda tahu mengapa retret, perjalanan misi, amp musim panas, dan konferensi Kristen hampir selalu baik bagi pertumbuhan rohani Anda? Karena Anda menyisihkan waktu untuk menghadirinya. Anda pergi keluar. Anda keluar dari kegilaan sehari-hari menjalani suatu akhir minggu dan menemukan tempat untuk berpikir, berdoa, dan beribadah.

Bagi sebagian besar kita, bukan bidah atau kemurtadan para petinggi yang akan merusak iman kita. Tapi semua kekhawatiran hidup. Anda perlu memperbaiki mobil anda, kemudian pemanas air anda rusak. Anak-anak perlu ke dokter. Anda belum membayar pajak. keuangan anda sedang difisit. Anda belum mengucapkan terima kasih, Anda berjanji pada Ibu anda kalau anda akan datang dan membetulkan keran. Anda sudah tertinggal dalam merencanakan pernikahan. Atasan anda akan datang. Anda memiliki lebih banyak surat lamaran untuk dikirim. Disertasi anda hamoir melebihi batas waktu. Lemari es kosong. Pekarangan anda perlu dirapikan. Gorden anda sudah terlihat tidak bagus. Mesin cuci sudah mengeluarkan bunyi-bunyian. Bagi sebagian besar kita, hidup memang seperti itu, dan menghimpit kehidupan rohani kita.

Semak kedua terkait dengan pertama. Yesus mengatakan pekerjaan Firman ditelan oleh hasrat hal-hal yang lain. Bukan hasrat itu senddiri yang disalahkan. Masalahnya ada pada segala sesuatu yang kkita lakukan untuk merawat semua itu dan segala sesuatu yang kita lakukan untuk mendapat lebih banyak. Sehingga apakah perlu kita menjadi heran apabila orang yang paling tertekan di bumi hidup dalam negara-negara yang paling kaya? Rumah, kapal, berinvestasi, real estate, mobil salju, mobil baru, komputer baru, gadget, video games, make-up baru, DVD baru, unduhan baru. Baru-semua itu membutuhkan waktu. Kita sudah mendengar banyak sekali khotbah yang memperingatkan kita tentang bahaya uang. Tetapi bahaya yang sebenarnya datang setelah anda membelanjakan uang anda. ketika anda memilikinya anda perlu menjaganya tetap bersih, tetap bisa berfungsi, dan mengikuti perkembangannya. Jika kekhawatiran hidup tidak menghancurkan kita, perawatan hal-hal seperti itu yang menggantikannya.

Yesus tahu apa yang sedang dia katakan. Selain kita harus berdoa melawan setan dan berdoa bagi gereja yang ditindas, Yesus memiliki ancaman terbesar terhadap Injil adalah kelelahan. Kesibukan telah membunuh lebih banyak orang Kristen daripada peluru. Berapa banyak khotbah yang telah hilang kuasanya akibat harus mempersiapkan makan malam yang mewah dan menonton pertandingan sepak bola? Berapa banyak penderitaaan yang menjadi sia-sia karena tidak bisa duduk diam untuk belajar darinya? Berapa banyak waktu pribadi dan ibadah keluarga telah digantikan oleh pertandingan sepak bola dan proyek sekolah? Kita perlu menjaga hati. Benih firman Tuhan tidak akan berbuah tanpa dirawat melalui istirahat, saat teduh, dan berdiam diri...

Salam Harjoshrian...

Sumber buku Crazy Busy karya Kevin DeYoung..

Saranku beli dan baca bukunya. Membaca secara keseluruhan akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam...


Saturday, April 22, 2017

CRAZY BUSY | Tiga Bahaya Yang Perlu dihindari | Bahaya Pertama adalah Kesibukan Bisa Merusak Sukacita

Bahaya pertama adalah kesibukan bisa merusak sukacita. Ini adalah ancaman rohani yang sangat jelas. Sebagai orang Kristen, kehidupan kita harus ditandai oleh sukacita (Flp 4:4), berubah sukacita (Gal 5:22), dan dipenuhi dengan kepenuhan sukacita (Yoh 15:11). Kesibukan menyerang semua itu. Salah satu penelitian mengemukakan bahwa penumpang angkutan umum mengalami tingkat tekanan lebih besar daripada pilot pesawat tempur dan polisi anti kerusuhan. Itulah yang kita hadapi. Ketika hisup kita menjadi sangat sibuk, kita semakin rentan terhadap kekhawatiran, sakit hati, menjadi tidak sabar, dan lekas marah.

Ketika saya sedang mengerjakan buku ini, ada perasaan semangat yang semakin bertambah. Bukan karena tulisan saya. tetapi karena waktu senggang yang diberikan untuk menulis. Selama minggu-minggu yang jauh dari tekananmelakukan perjalanan, pertemuan, dan persiapan khotbah yang rutin, saya menemukan diri saya lebih sabar terhadap anak-anak saya, lebih pengertian terhadap istri saya, dan lebih mampu mendengar apa yang ingin Allah katakan. Kita semua jelas pernah mengalami minggu dan bulan dimana segala sesuatu yang bisa salah memang menjadi salah. Dalam musim seperti itu kita harus berjuang keras agar bisa bersukacita di tengah kesibukan. Tetapi hanya sedikit dari kita yang mau berjuang sekarang juga dengan untuk mendapatkan sukacita di minggu depan dengan menangani kebiasaan kesibukan yang tidak perlu sehingga membuat sebagian besar hari menjadi rumit dan tidak bahagia.

Beberapa tahun yang lalu saya mendengar sebuah wawancara dengan Richard Swenson, seorang dokter Kristen, tentang konsep "margin". tidak ada sesuatu yang berbau Kristen dari konsep itu sendiri, tetapi sangat tidak kristen jika mengabaikannya. Swenson beerkata," Margin adalah ruang antara beban dan batasan kita". Merencanakan margin berarti merencanakan untuk sesuatu yang tidak direncanakan. Artinya kita memahami apa yang mungkin bagi kita sebagai ciptaan yang terbatas dan kemudian membuat jadwal yang kurang dari itu.

Satu tahun yang lalu saya melihat bahwa saya tidak merencanakan margin dalam hari-hari saya-malah berlawanan dengan margin. Saya memperhatikan hari-hari saya dan sebelum ada gangguan datang atau kesempatan baru tiba ataukemunduran terjadi, saya sudah tidak tahu lagi bagaimana menyelesaikan segala sesuatu. Saya melihat pertemuan dijadwalkan, khotbah dipersiapkan, surel ditulis, orang yang perlu ditemui, dan saya memperhitungkan jika segala sesuatunya berjalan lebih baik dari yang diharapkan maka itu bisa dikerjakan. Tetapi tentu saja, tidak ada hari-hari yang ideal, maka saya akkhirnya tidak bisa memiliki margin untuk menyerap kejutan-kejutan yang terjadi. Maka saya bersiap, menerima tekanan dan menyibukkan diri. Hanya itu yang bisa saya lakukan saatitu karena saya tidak merencanakan hari-hari yang lebih baik sebelumnya.

Kesibukan seperti dosa: matikan atau itu akan mematikan anda. Kita umumnya jatuh salam pola yang bisa ditebak. Kita mulai kewalahan oleh satu atau dua proyek besar. Kemudian kita dihancurkan oleh kegiatan sehari-hari. Setelah itu kita purus asa karena tidak lagi merasakan kedamaian dan bersumpah untuk melakukan perubahan. Tapi dua minggu kemudian, hidup itu sampai pola yang sama berulang kembali. Hal yang tidak kita sadari adalah ketika kita tidak ada sukacita, kita menarik orang sana sini, dan hiperaktif seperti kucing. Ketika kesibukan mengincar sukacita, ia mengincar sukacita semua orang...



Sumber buku: Crazy Busy karya Kevin DeYoung...

Saranku beli dan baca bukunya. Membaca secara keseluruhan akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam...

Salam harjoshrian.. 

Teringat Pernyataan Pdt. Stephen Tong Tempo dulu mengenai Pak Ahok...

Belakangan ini tulisan yang paling ngetrend adalah tulisan opini bagaimana melihat apa yang terjadi khususnya kepada Ahok. Begitu juga dengan diriku, turut andil dalam menulis berbagai tullisan yang sudah ku posting sebelumnya. 

Kenapa menulis ini?

karena ini tidak sesimpel menutup mata, ini seperti apa yang akan terjadi ke depan yang lebih menyeramkan. Mungkin kaum-kaum intelektual sadar akan hal ini, dan mempersiapkan jalan masing-masing untuk ke depannya...

Ahok kalah adalah hal biasa, Ahok dituntut 1 tahun agak miris...

Aku yakin perhatian negara luar sedang tertuju ke Indonesia. Apa kalian lupa prestasi Ahok di kancah Internasional? Ya, dia bukan orang yang baru umur jagung, dia adalah gubernur yang diakui oleh dunia. Melihat aksi radikaisme seperti yang dikritik pak JK yang dituliskan oleh media asing tersebut, Mungkin membuat orang luar geram dan gemas akan Indonesia...

Aku tidak pernah menyayangkan sesuatu terjadi kalau itu memang sudah sewajarnya, tapi ini adalah di luar kewajaran. Ketika sosok yang benar mencuat di negeri ini, harus dibekuk dijatuhkan sampai terpuruk, supaya tidak ada lagi yang mencuat. Itulah ironi ngerinya politik di negeri ini. Indonesia sudah merdeka puluhan tahun, tapi apa yang kita punya sekarang? Negara yang ramah tamah berubah menjadi sosok yang penuh radikalisme...

Ahhh, gak habis-habisnya tulisan kami menuliskan bagaimana kekecewaan kami melihat politik di negeri ini. Kami sebagai penulis hanya bisa menuliskan apa yang kami pikirkan. Banyak orang yang pro dan kontra, tapi itu lah pemikiran kami saat ini.

Aku teringat, atau apa kalian masih ingat tentang Natal tahun lalu? Bagaimana Natal yang dipimpin Pak stephen Tong dibubarkan ormas bumi datar sumbu pendek di Bandung tempo dulu? Kalau masih ingat, baguslah...

Ketika natal yang sama diadakan di medan beberapa hari setelah Bandung, Pak Tong mengatakan. Mari berdoa untuk Ahok, Kalau Negara ini masih bisa dipercaya, Ahok pasti lolos.

Ahok sekarang tidak lolos satupun. Pilkada kalah berdasarkan quick qount saat ini, tuntutan kasus penistaan agama yang dialaminya juga dia tidak bisa lolos Apakah Negeri tercinta ini tidak bisa dipercaya lagi? ahhh, Apa-apaana semua ini...

Biarlah roti ini bisa menenangkan pikiranku sejenak (sambil makan roti bonbon)...

Salam Harjoshrian...

Friday, April 21, 2017

Aku Penasaran, Bagaimana kalau Seandainya Kemarin itu Ahok yang menang?

Hasil dari qouick qount sudah  jelas memenangkan Anies, dan kita bisa lihat di Berita kalau Anies sudah berkunjung ke Kantor gubernur sebelum Ahok menjalani persidangan kasus Penistaan Agama, Ntah agama gimana yang dia nistakan,.

Kembali aku berpikir, dana dari pribadi sudah kluar banyak, puluhan milyar, bahkan hampir seratus milyar, rumah tanpa depe, yang sebenarnya bagi mereka yang punya gaji 5juta ke atas, gaji 3juta hanya bisa sewa, sesuai peraturan bank, Reklamasi bakal dilanjutkan melawan apa yang dikatakannya sendiri,yang kita tahu, warga nelayan yang berharap tidak adanya reklamasi pasti memilih mereka, dan itu bukan jumlah sedikit. "Walau dikasih tempat tinggal baru, tapi kan gak ada mata pencaharian" karena salah seorang nelayan...

Stoppp...

Aku tidak mau berprasangka buruk, toh masih ada sampai bulan oktober. Apa yang ingin mereka kerjakan, kerjakanlah, selama itu untuk kebaikan rakyat, rakyat akan mendukung...

Aku teringat akan ancaman-ancaman dari kaum bumi datar bagaimana kalau seandainya Ahok menang... MEngerikankah?

Mungkin aku tidak bisa membayangkan hal itu terjadi, mereka ingin kasus 98 yang menjadi sejarah buruk negeri ini terjadi lagi. Ketika aku mendengar dengan bangganya mereka akan melakukan itu, aku sedih melihat negeriku ini.

Apakah speaker yang keras di atas sana pernah kami lempar oleh kaum minoritas? Walau itu sangat ribut apalagi ketika mesjid berdekatan, tapi kami tetap mendengarnya, bukan karena kami suka, tapi karena itu kebebasan beragama di negeri ini. Bebas memilih agama yang dia anut sesuai yang diperbolehkan di negeri ini.

Tapi beberapa waktu lalu, seakan wajah asli mereka keluar. Seakan-akan yang mereka dapatkan belum cukup. Dengan kata Kafir dimana-mana, aku tidak peduli, kata kafir itu artinya bagi mereka aku juga tidak tahu. Hanya aku paling sedih, ketika mereka mengatakan dengan bangga kalau kasus 98 itu akan terjadi lagi, hanya memikirkannya saja sudah membuatku menangis. Sejarah buruk itu, seharusnya kita lupakan bukan kita banggakan... Aku sangat sedih...

Siapa pribumi siapa pendatang. Apakah yang berdemo itu ikut berperang menghadapi penjajah dulu? Kalian bangga dengan sebutan pribumi, yang dimana hanya penjajah yang menyebutkan itu. "Aku Warga Negara Republik Indonesia", bukankah ada sedikit kebanggaan dengan mengatakan itu? 

Tapi ah sudahlah, itu hanya ketakutan dan kesedihanku saja. Sekarang Anies yang menang, aku tidak perlu melihat realisasi dari ancaman-ancaman yang beredar itu...

Apakah Inodesia ini Negara beranekaragam kebudayaan? Beragam agama? Bhinneka Tunggal Ika? Kalau iya, Stop SARA, karena itu sangat menyakitkan...

Salam Harjoshrian...

Hidup di dunia Square...

 

Petak, kubus, apalah namanya. Yang lebih tepat square...

Pernahkah kita berpikir satu kali saja, apa yang ingin kita lakukan dari dalam hati kita, apa yang kita impikan?

Pasti pernah kan?

Dan kita tidak bisa mewujudkannya karena menghabiskan waktu dengan belajar selama hampir puluhan tahun...

Terkadang apa yang kita lakukan untuk bisa jadi kenyataan adalah hal yang simpel. Tapi harus berakhir ketika kita tahu diri kita di dunia nyata, dimana edukasi pendidikan itu nomor satu. Mau jadi apapun harus bagus dalam pendidikan. Sehingga kita melupakan bagaimana mengerjakan apa yang ingin kita lakukan itu, hal yang simpel yang sangat ingin kita realisasikan itu...

Tanpa sadar waktu telah berlalu, dan kita terhenti ketika teringat akan hal yang ingin kita lakukan dulu, tapi sudah terlambat karena kita sudah berumur. Kita berpikir dengan kita belajar keras, kita bisa melakukan hal simpel yang sangat menyenangkan itu. Keetika kita sudah berumur, kita hanya berpikir, apa yang sudah ku lakukan selama ini? Aku hanya belajar-dan belajar seperti tuntutan dunia kepadaku. Sehingga aku harus mencari pekerjaan, padahal pekerjaan itu sangat tidak aku inginkan. Tapi aku haruss mengerjakannya, karena mencari pekerjaan sangat sulit kali ini. Dan kita menghubungkan ke study kita dan keluarga, betapa malunya diri kita kalau tidak mendapatkan pekerjaan yang baik, padahal kita salah satu anak yang berprestasi, kuliah di universitas negeri, kita pun akhirnya mencari pekerjaan itu, yang menjadi jati diri kita untuk ke depannya...

Bagaimana dengan mimpi kecil tadi? Hal sederhana yang ingin kita lakukan dalam hidup ini? Kita akan menguburnya dalam mimpi, dan tersenyum, dasar anak kecil yang tak punya pikiran ke depan...

Salam Harjoshrian....

Hanna Eyre adalah Musuh Besarku... (My Big Enemy)

Karakter yang satu ini adalah musuh besarku, yang aku sangat ingin bisa memilikinya, tapi tidak pernah bisa ku miliki, karena sangat berlawanan dengan karakterku...

Hanna Eyre adalah salah satu kontestan ajang pencari bakat dalam bidang bernyanyi yaitu Blind Audition atau The voice USA. Sepintas kita lihat, dia memiliki perawakan asia. Dan benar saja, ibunya sepertinya seorang perempuan asia. 

Kenapa dengan Hanna Eyre? Merupakan salah satu kontestan yang menjadi favoritku selain Anatalia dan Brennley dalam chapter 12 ini. Muda energik, itu sifatnya Anatalia yang merupakan asiang girl, Brennley yang merupakan cewe polos muda dan manis. Tapi berbeda dengan Hanna Eyre, salah satu yang gak bisa ku punya. Selalu tersenyum, tertawa lepas, dan lebar, terlihat dari wajahnya yang selalu berseri...

Menuju 12 besar, dari mereka bertiga hanya Brennley yang lolos, Anatalia dan Hanna Eyre harus berhenti pada bagian itu. Amerika tidak memilih mereka melalui vote tersebut. Talenta yang besar itu harus berhenti...

Dan pada fase itu aku tertarik memperhatikan hanna Eyre dengan lagu Skyscraper yang dinyanyikannya. Pada penentuan pengumuman siapa yang terpilih, senyum itu tak terlepas bagaimana biasanya karakter Hanna Eyre, tapi ketika selesai pengumuman bisa kita lihat dia tidak bisa menahannya lagi...

Sayang sekali sih kita tidak bisa melihat ekspresi lengkap mereka semua, karena aku hanya bisa menontonnya dari youtube...

Jadi kenapa Hanna Eyre jadi musuh besarku? Aku gak tau, dari perawakan polos nan lugu gadis muda, senyum dan tawa yang lebar. Mau dia berbicara maupun bernyanyi, selalu seperti itu. Menjadi ciri khas yang tidak terlupakan, dan hal itu adalah yang tidak pernah ku miliki. Karakter itu adalah karakter yang menjadi musuh terbesarku, bukan karena aku tidak suka, malahan aku sangat suka, tapi karena aku tidak bisa seperti itu... hahaha...

 Bagi kalian yang mau tau lebih, tonton sendiri ya. The voice, khususnya The Voice USA adalah favoritku. 

Salam Harjoshrian...

Thursday, April 20, 2017

Menangkap Monster harus ada Monsternya...

 

Seorang pahlawan bisa dikenal karena melakukan aksi kepahlawanan yaitu menghajar atau melawan penjahat. Kalau tidak ada penjahat, pahlawan tidak akan pernah dikenal...

Seperti film-film yang sering kita lihat, film animasi masa kecil, atau film action yang kita tonton sekarang. Tidak akan seru kalau pemeran yang jadi pahlawan tidak bertarung dengan penjahatnya. Dia mendapatkan gelar pahlawan itu, hanya ketika dia menghadapi penjahat itu. Benarkah gitu?

Jadi bagaimana kalau tidak ada monster? Bagaimana kalau tidak ada penjahat? Siapa yang akan dihadapi oleh pahlawan? berarti tidak ada pahlawan dong... Maka daripada itu, dibuatlah sesuatu yang bisa menjadi monster atau penjahat, supaya yang bersangkutan bisa keluar seakan-akan menjadi pahlawan...

Aku pernah menonton film bertajuk Thriller, pembunuhan teman-temannya. Adalah seorang gadis yang terobsesi yang menjadi pahlawan, untuk mengalahkan popularitas tantenya yang pernah selamat dari kasus pembunuhan berantai, dan si tante keluar sebagai pahlawan dari kasus tersebut...  

Si gadis pun membuat strategi seperti kasus pembunuhan di rumah mereka, dia mengundang teman-temannya, dan juga ada tantenya. Dia merencanakan pembunuhan dengan kejam dan keji, dia harus membunuh mereka semua, dan di akhirnya dia akan membuat dirinya terluka berat dan seakan-akan yang selamat dari kasus pembunuhan tersebut, tapi tidak berjalan lancar, karena tantenya tidak mati Karena untuk sesi kedua ini, tantenya juga masih sebagai bintang utama film tersebut. hahaha

Begitulah, seakan-akan menjadi pahlawan dari monster yang dibuat-buat...

Sekitar kita tidak jarang hal tersebut terjadi. Misalnya paling sering kita lihat, adalah kasus politik. Harus ada korban untuk kemenangan seseorang. Harus ada monster yang dibuat yang menjadi momok menyeramkan, sehingga tampillah seseorang seperti menjadi pahlawan, padahal dia lah monsternya yang paling menyeramkan tersebut. kata-kata manis, janji-janji manis seakan-akan ingin menyelamatkan orang-orang dari ketakutan monster yang dibuat-buat itu, yang padahal monster tersebutlah yang berjuang untuk mereka...

Hal-hal aneh memang sering terjadi dalam kehidupan kita. sadar atau tidak sadar, kita lebih suka mendengar kebohongan karena itu menyenangkan hati kita, daripada mendengarkan kebenaran yang menyakitkan hati kita...

Salam Harjoshrian...

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE