Sahabat bagiku seperti hal yang sangat berharga dan sulit ku dapatkan. Bisa saja banyak orang di dekatku, dan sedikit yang bisa ku panggil sahabat apalagi tahu tentang diriku. Tapi aku punya orang yang bisa ku panggil sahabat itu...
Pantas atau tidaknya menurutnya, pokoknya aku menyebutnya dia sahabat,. Dia tahu tentang aku, aku tahu tentang dia. Sesuatu yang sangat berharga yang harus ku jaga dan pegang erat. Karena tidak akan ada yang tahu, apakah aku bisa punya sahabat seperti ini lagi di masa yang akan datang...
Sebut saja namanya Lidya (Hanya sebutan :)). Aku mengenalnya dan dia mengenal aku. Kami bisa bercerita panjang lebar, kadang tentang hal yang sama, tanpa arah. Mungkin kami punya topik yang harus dibahas dalam percakapan itu, tapi pasti ujung-ujungnya tanpa arah. Cerita sana sini. Kadang hal yang tidak berguna (hanya sahabat yang bisa) pun dibicarakan.
Kemarin entah gimana kami sering bekelahi, berargument masing-masing (Kayak pacaran betullah, sahabat rasa pacaran, hahaha). Bukan untuk saling menjatuhkan, tapi memberikan pikiran yang bisa membantu. Kadang tidak diterima jd berselisih paham. Hal biasa. hahaha.
Ya ada satu fase yang membuat kami menjadi renggang, susah bercerita, susah bertemu. Padahal kalau cerita entah kemana arahnya, yang penting cerita cerita dan cerita.
Serius, dia bukan pacarku, dia sahabatku. Yang bisa kalian tanya tentang diriku, dan bisa kalian tanya tentang dirinya dariku. Aku open, akan memberikan informasi, tapi ada batasnya, cerita kami bukan untuk konsumsi publik. Ada hal-hal sensitif, yang hanya kami boleh tahu...
Dia sahabatku, dengan bangga aku mengatakan kalau dia sahabatku. :)
Ada quotes yang mengatakan, TIDAK ADA PERSAHABATAN MURNI ANTARA LELAKI DAN PEREMPUAN. Iya mungkin benar, tapi pokoknya dia sahabatku, titik.
Sudah lama aku tidak berbicara dengannya, lebih kurang tiga bulan tidak melihat dirinya. Dia sahabatku? iya, dia sahabatku. Jadi kenapa tidak jumpa selama itu? akupun gak tau, tapi seakan-akan kami sangat sibuk dengan kehidupan kami sendiri. Kadang aku sangat ingin cerita, tapi dia lagi gak open. Dia bercerita, aku sedang melakukan sesuatu jadi kurang fokus, yang membuat harus bertanya esok harinya. Padahal aku yakin, dia sangat ingin bercerita semalamnya...
Hehehe, Sudah lama, Kangen Juga...
Malam ini, aku tiba-tiba ngajak nongkrong, tapi dia tidak bisa keluar rumah. Dan dia lagi tidak diapel, jadi aku disuruh main ke rumah. Aku berpikir dan berpikir, ngapailah aku ke rumahnya, jumpain keluarga. Aduh, iya aku sahabatnya, tapi aku belum pernah seleluasa itu bertemu keluarganya...
Sambil berpikir, aku pergi mandi. Entah kenapa, aku beberes dengan rapi, padahal belum mengambil keputusan untuk pergi aatau tidak. Dan, srelebebeb. Listrik padam, yaudah, aku langsung pergi...
Kondisinya belum memutuskan, aku sudah sampai di rumahnya. tapi karena raguu, aku lewatkan dan memutar lagi. Dengan tekad kebulatan, aku berhenti, dan akhirnya berjumpa. Hahaha...
Ya, aku adalah si muka merah pemalu minta ampun. Tidak ada sedikitpun kekuatanku dalam hal ini, masalah perempuan, berkunjung ke rumahnya dan malam hari. Tapi dia sahabatmu kan? iya, tapi dia perempuan juga, tetap aja aku harus mengumpulkan tekad...
Sudah lama aku tidak berjumpa dengan dirinya, belakangan ini taunya kondisi dari chat saja. Dan syukur dia sehat saja, hahaha. Kami berceerita, dan aku gak tau mau cerita apa, tapi namanya juga bukan orang baru. Ya mengalir aja, dan aku suka bercerita dengannya. Kadang aku terdiam, tapi untung saja dia punya cerita dan topik... Waktu mah gak terasa...
Itulah cerita malam ini, menjumpai sahabat yang sudah lama tidak bertemu...
(Kalau Kau baca ini, Cukup tersenyum aja membacanya ya, aku senang bersahabat denganmu. Gak rugi deh, kadang kesal kadang marah, tapi aku bersyukur bisa bersahabat denganmu, sangat. Selamanya ya, :P ) .
Salam harjoshrian....
No comments:
Post a Comment