Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Cabai – Salah satu faktor pembatas dalam proses produksi cabai adalah gangguan dari organisme tanaman yaitu hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit dapat mengakibatkan penurunan produksi bahkan mengakibatkan gagal panen.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman cabai merupakan aspek yang penting yang harus diperhatikan, karena dalam upaya pengendalian tersebut, seringkali menghabiskan biaya yang cukup besar yaitu mencapai 51 % dari total biaya produksi.
Hama Penting tanaman cabai
Hama utama cabai adalah terus menerus merusak dan secara ekonomis merugikan, sehingga selala perlu dilakukan tindakan pengendalian yang tepat. Berikut hama utama tanaman cabai diantaranya:
1.Thrips ( Thrips parvispinus Karny )
Hama ini menuerang tanaman dengan menghisap cairan daun permukaan bawah daun( terutama daun muda ). Serangan ini ditandai adanya bercak keperakan, daun berubah menjadi coklat, mengkeriting atau keriput dan akhirnya mati.
Pengendalian hama ini mengunakan kenikir kuning, mengunakan mulsa perak, memotong bagian tanaman yang terserang, mengunakan perangkap yang terbuat dari plastik dan memanfaatkan musuh alami seperti Coccinellidae, tungau, predator larva Chysopidae, kepik Anthocoridae dan patogen Entomophtora sp. Serta mengunakan pestisida apabila populasi hama atau kersusakan tanaman mencapai ambang pengendalian.
2.Lalat Buah ( Bactrocera sp )
Lalat buah menyebabkan kerusakan pada buah cabi yang masih mudah maupun sudah matang. Buah ini jika terserang akan busuk dan kemudian jatuh ketanah. Gejala serangan ditandai titik hitam pada pangkal buah, ini muncul karena aktivitas lalat buah dewasa yang akan memasukan telurnya pada buah cabai.
Pengendalian hama ini melakukan pemusnahan buah yang diserang, pembungkusan buah, penggunaan perangkap atraktan metil euganol, rotasi tanaman dan memanfaatkan musuh alami diantarnya Parasitoid larva dan pupa, predator semut, laba-laba, kumbang dan cecupet.
3.kutu tebul ( Bemisia tabaci )
Serangan pada daun berupa bercak nektrotik, disebabkan oleh rusaknya sel-sel dan jaringan daun akibat serangan nimfa dan serangga dewasa. Saat populasi tinggi, serangan kutu kebul dapat menghambat pertumbuhan tanaman cabai.
Pengendalian hama ini dengan memanfaatkan musuh alami seperti predator, parasitoid dan patogen serangga. Kemudian juga bisa melakukan dengan memasang perangkap kuning, sanitasi lingkungan, tumpang sari antara tanaman cabai dengan tagetes ( tanaman kentang dan mentimun) dan mengunakan pestisida seperti Amitraz, Fenoxycarb, Imidacloprid dan lain-lain.
4.Kutu daun perseik ( Myzus persicae )
Kutu daun ini mengisap cairan permukaan daun muda dan bagian tanaman yang masih mudah. Daun terserang akan tampak bercak-bercak dan membuat daun menjadi keriting. Populasi hama ini meningkat pada musim kemarau, sebaliknya pada musim kemarau populasi akan turu.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida, jika populasi tinggi ( ambang batas), lebih dari 50 setiap tanaman muda, tanaman pindahan dan hampir panen. Pengendalian menggunakan musuh alami berupa Diaretiella rapae atau di kenal sebagai predator seperti kumbang, laba-laba, larva dari syrphid, dab belalang sembah.
5.Kutu daun ( Aphididae )
Kutu daun ini menyerang permukaan daun, serangan ini ditandai dengan daun mengkerut, mengkeriting dan melingkar, menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan tanaman menjadi kerdil.
Pengendalian hama ini mengunakan musuh alami berupa parasitoid Aphelinus gossype ( timberlake), Lysiphlebus testaceipes ( cresson ) dan cendawan entomopatogen Neozygites fresenii.
6.Tunggau ( Polyphagotarsonemus latus dan tetranychus sp )
Tungau menyerang daun muda dengan cara menghisap cairan tanaman dan menyebabkan kerusakan sehingga menjadi abnormal dan perubahan warna seperti daun menebal dan berubah menjadi tembag atau kecoklatan. Daun menjadi kaku dan melengkung ke bawah, menyusut dan keriting.
Pengendalian hama ini dilakukan dengan sanitasi pada tanaman terserang, memanfaatkan musuh alami berupa predator Ambhyseins cucumeris, dan mengunakan akarasida yang efektif, terdaftar dan diijinka Menteri Pertanian apabila ditemukan gejala kerusakan daun dan populasi tungau.
Penyakit penting tanaman cabai
Penyakit penting tanaman cabai
Penyakit yang sering menyerang tanaman cabai disebabkan oleh cendawan, terutama disebabkan oleh lahan lembab sehingga memungkinkan cendawan berkembang dengan baik. Beberapa jenis penyakit penting yang menyerang tanaman cabai diantaranya:
1.layu fusarium ( Fusarium oxysporum F.sp )
Daun terseang ini mengalami kelayuan mulai dari bagian bawah, menguning dan menjalar ke atas ranting mudah. Bila terinfeksi tanaman menjadi layu, warna jaringan akar dan batang menjadi coklat.
Pengendalian penyakit ini dilakukan sanitasi dengan mencabut dan memusnakan tanaman terserang, memanfaatkan musuh alami berupa Trichoderma spp. Dan Gliocladium spp., dan mengunakan fungsida sesuai dosis.
2.Penyakit layi bakteri raltonia
Penyakit ini menyerang daun yang menjadi layu. Lalu menyerang juga bagian batang dan akar menjadi kecoklatan. Pengendalian penyakit dilakukan dengan kultur teknis tanaman, memanfaatkan musuh alami berupa Trichoderma spp. Dan Gliocladium spp, dan mengunakan bakterisida sesuai dengan dosis.
3.Penyakit buah busuk antraknosa
Penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak agak mengkilap, sedikit terbenam dan berair, berwarna hitam, orange, dan coklat. Penyakit ini menyerang bagin buah cabai, baik buah muda maupun buah sudah matang.
Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan membersihkan lahan dan tanaman, mengunakan benih tahan penyakit, kultur teknis berupa pergiliran tanaman, sanitasi dengan memotong dan mengunakan funsida sesuai dengan dosis. Hindari alat semprot, atau lakukan sanitasi terlebih dahulu sebelum menggunakan alat semprot.
4.Penyakit virus kuning ( gemini virus )
Penyakit ini ditandai dengan munculnya pucuk daun menjadi warna kuning jelas, tulang daun menebal dan daun menggulung ke atas. Selain itu penyakit ini menyebabkan daun mengecil dan berwarna kuning terang, tanaman kerdil dan tidak berbuah.
Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami berupa ( kutu kebul dan jamur patogen), melakukan sanitasi lingkungan dan pemupukan tambahan untuk meningkatkan daya tahan tanaman sehingga tetap berproduksi walaupun terserang virus kuning. Selain itu juga bisa menggunaka kultur teknis berupa ( perendaman benih dan penggunaan mulsa plastik), dan penanaman tanaman pembatas seperti jangung dan tagetes.
5.Penyakit bercak daun ( Cercospora sp )
Penyakit ini menimbulkan kerusakan daun, batang dan akar. Penyakit ini di tandai dengan terlihatnya bercak bulat berwarna coklat pada daun dan kering, ukuran bercak bisa mencapai 1 inci. Penyakit ini disebabkan kondisi hujan mendukung perkembangan dan penyebaran penyakit bercak daun. Pada musim kemarau dan pada lahan yang mempunyai drainase baik, penyakit layu berkurang.
Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan sanitasi pemusnahan, menanam bibit bebas patogen, perlakukan benih sebulm tanam, perbaikan drainase dan pengendalian kimia mengunakan fungisida.
Referensi
Endrizal. 2014. Hama dan Penyakit Tanaman Cabai dan Pengendaliannya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jambi
Nurhayati. 2012. Virus Penyebab Penyakit Tanaman. Unsri. Press. Palembang
Pracaya, 2008. Pengendalian Hama & Penyakit Tanaman Secara Organik, Penerbit Kanisisu, Yogyakarta
Untung K. 1993. Konsep Pengendalian Hama Terpadu. Andu Offset. Yogyakarta
No comments:
Post a Comment