Sekarang di Indonesia musimnya bimbingan belajar intensif bagi para pejuang untuk masuk perguruan tinggi favoritnya. Berbagai cara mereka lakukan, dengan bimbingan di tempat terbagus, diskusi sampai malam, mengulas soal-soal, aktif try out, dan melihat passing grade jurusan yang mereka incar di Perguruan Tinggi tersebut....
Dengan semua kesibukan itu, hal yang menjadi halangan adalah kenyamanan akan kegiatan sebelumnya, yaitu bermain bermain dan bermain. Hal tersebut seperti menjadi penghalang untuk kefokusan, karena sangat sulit mengubah kebiasaan yang ada secara tiba-tiba.
Adalah adik kosanku, yang mengikuti bimbingan belajar di Medan ini. Tahun lalu dia tidak lulus perguruan tinggi, jadi dia mencoba lagi tahun ini. Karena dia hampir tiap hari ke warnet bermain game online, jadi abang kakaknya membuat larangan no internet, no game, no laptop, fokus bimbingan dan belajar, dan dia menurutinya...
Aku mengatakan hal itu terlalu polos, kita mengatakan sang adik terlalu polos, yang notabene, kakak dan abangnya tidak memperhatikannya, bisa saja dia pergi ketika siang hari kan, kan tidak ada yang periksa. Tapi bukan hal itu yang dilakukannya...
Mungkin seperti itulah pemikiran kita, kita berkata orang-orang terlalu polos ketika mentaati peraturan. Kita seakan-akan bangga ketika melanggar peraturan.
Jangan takut ketika dibilang terlalu polos, karena itu tidak ada ruginya...
Salam Harjoshrian...
No comments:
Post a Comment