Saturday, April 15, 2017

Mengapa Kuliah? Disertai dengan Pengalaman Pribadi ketika Sosialisasi tentang Perguruan Tinggi ke Sekolaah-Sekolah di Daerah...

 
Saya seorang mahasiswa, yang memutuskan kuliah ketika masih SMA. Tidak ada yang dipikirkan, yang penting harus kuliah, tidak boleh dibantah, titik. Mau kondisi apa pun itu, aku pokoknya harus kuliah...

Memang egois sekali pendapatku itu dulu, tapi memang harus seperti itu. Aku sekolah di SMA negeri, yang tidak dilengkapi dengan skill untuk bekerja setelah tamat sekolah, alias harus kuliah untuk mendapatkan skill tersebut...

Kegiatan belajar aku lakoni dari pagi sampai malam hari, karena aku masuk di kelas unggulan, jadi di sore hari ketika siswa lain sudah pulang bermain atau membantu orang tuanya, kami masih belajar, karena kami dituntut menjadi bintang dari sekolah tersebut. Atau bisa dibilang, kami harus jadi bunga yang mengharumkan sekolah tersebut...

Walau tidak banyak prestasi yang bisa kami dapatkan, yang ada, kami malah dikucilkan teman-teman seperjuangan dari kelas lain, apalagi ketika juara umum tidak dari kelas kami, kami kecolongan akan juara 2 umum kami. Yeah memang tidak mudah mendapatkan itu. Banyak teman-teman yang serius sekali belajar di sekolah, kecuali aku. Aku belajar hanya kalau aku suka. Sering kali, aku dan teman-temanku kena marah guru karena tingkah kami...

Di kelas 3 SMA, mulai lah nampak perbedaan di antara kami, yang mau kuliah di PTN atau tidak. Atau sebenarnya, yang sok mau masuk PTN atau yang benar-benar mau masuk PTN. Saat-saat itu adalah paling memuakkan ku rasa. Aku memang harus kuliah, dan harus PTN, kalau tidak, orangtuaku tidak akan mengijinkannya. Walaupun kami banyak bermain, rangkingku di kelas tidak jauh-jauh kali...

Ada satu kali jalur BIDIK MISI, dan hanya yang berprestasi yang bisa. Tapi entah kenapa teman-temanku dengan liciknya tidak menyebarkan informasi itu, mereka melakukannya diam-diam. Aku sangat kesal akan hal itu. Ini lah hal sebenarnya, pertarungan, tidak ada teman, semua adalah lawan, untuk mendapatkan sesuatu yang terbaik. Tapi aku tidak pernah beranggapan gitu...

Ada yang sombong karena disanjung guru di kelas, ada yang sombong karena akrab dengan juara sekolah, ada yang sombong karena dia kaya,. Tapi satu hal, beberapa diantara kami bertekat, semua dibuktikan ketika masuk PTN nya nanti, bukan dari juara di kelas ini...

Dan itu lah yang terjadi. Terkadang jadi merasa sombong ketika aku lulus PTN. kami yang bandal-bandalnya, entah gimana ceritanya, kami lulus PTN, dan yang rajin-rajin, tidak lulus seperti kami. Agak bangga masuk ke sekolah untuk ambil ijazah SMA karena lulus PTN. Hahaha, saat-saat itu memang pernah ada. Aku gak bimbingan intensif ketika tamat sekolah, aku ke ladang bantu orangtua. Setelah tamat sekolah, buku pelajaran sama sekali gak ada ku baca, karena kesal juga sih, aku gak bimbingan, padahal abangku sebelumnya bimbingan...

Tapi itu lah kisahku, yang perlu ditiru hanya lulus PTN nya... Yang lainnya jangan ditiru ya...

Ketika aku mulai kuliah, aku ikut organisasi, IMADA, ikatan mahasiswa dairi, salah satu kegiatannya adalah KOPI, kegiatan orientasi pendidikan imada. Kami keliling semua sekolah di Kab. Dairi, dan mensosialisasikan tentang mengapa kuliah kepada calon penerus kami, adek-adek SMA di Dairi.

Setelah berkeliling, ternyata banyak sekali yang tidak tau apa-apa aja erguruan tinggi. Dalam pikiran mereka, tamat sekolah kerja. Di ladang atau merantau biasanya ke Batam. Ada yang mendapatkan beasiswa full study gratis, tapi tidak pergi, karena orangtuanya tidak yakin akan hal itu, dan si anak juga kurang tahu, karena tidak ada yang bisa ditanya. Disitulah kami hadir memberikan informasi yang bisa membantu adek-adek kami...

Kami menjelaskan mengapa harus kuliah. Dan dari beberapa tidak tahu dan tidak mengerti tentang beasiswa maupun sekolah kedinasan yang ada. Jadi kami jelaskan semampu kami.

Penyamarataan informasi itu masih sulit dilakukan. Saat itu aku paham kondisinya masalah UN, kalau disamaratakan seperti yang di pusat, yang di daerah tidak bisa melakukan itu. Ketika aku masih SMA, mataku masih tertutup untuk itu, tapi ketika aku kuliah dan pergi bersosialisi tentang mengapa kuliah, aku pun bisa mengerti...

Bisa kalian bayangkan seperti ini... kami bertanya mereka mau kuliah dimana, mereka menjawab di "IMADA", yang notabene IMADA adalah organisasi kami, dan kami selalu menjelaskannya di awal. Yang lain menjawab di "Kedokteran UNIMED",. Terkadang merasa lucu membaca jawaban mereka, tapi itu lah yang membuat kami semakin membara untuk menyamaratakan informasi tentang Perguruan tinggi kepada adek-adek kami ini... Terkadang kami diibilang ganteng dan cantik, hahaha, terimakasihlah. Karena kami memang jauh datang ke lokasi-lokasi sekolah seluruh Dairi yang ada, dan kami tidak dibiayai sedikit pun. Hanya bentuk kepedulian kami akan Dairi kami, terkhusus adek-adek kami yang mau melanjut tapi bingung...

Di akhir biasanya kami mempromosikan bimbingan belajar yang kami adakan setelah selesai ujian nasional, kami adakan di sekret kami, dan biasanya kami batasi orang-orangnya, dan memang orang-orang yang tidak mampu. Kami melakukan itu semua gratis buat adek-adek kami. Pengajar-pengajarnya, kami para mahasiswa, dan teman-teman kami yang bisa mengajar pada bagian itu...

Study tidak berakhir di tingkat SMA, tapi harus dilanjutkan ke jenjang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi. Kita tidak dilengkapi skill-skill yang mumpuni untuk bekerja di dunia nyata, karena kita diperuntukkan untuk kuliah mengasah skill dan minat kita di sana. Berbeda dengan teman-teman kita dari sekolah kejuruan, yang sudah dilengkapi dengan skill. Masalah-masalah yang dihadapi ketika ingin melanjut ke perguruan tinggi adalah kurangnya informasi, ijin orang tua, dan ketidak adaannya biaya... Kurangnya informasi, bisa dicari, tanya, orang-orang yang sudah melewatinya, jangan fakum dan pasif, yang mau kuliah harus aktif. Ijin orangtua, tunjukkan tekad dan keseriusanmu, usahakan masuk ke PTN, karena orang tua dimanapun pasti ingin anaknya sukses, jelaskan dengan baik-baik maksud dan tujuanmu kepada orangtuamu. Masalah biaya, beasiswa tersedia, kerja part time, atau sekolah kedinasan dengan biaya gratis dan ditempatkan kelak kerja...

Tamat SMA jangan pikirkan mau kerja dimana, tapi pikirkan mau kuliah diamana, sesuaikan dengan minat dan cita-citamu. Tekadkan dalam benakmu, "Aku Harus Kuliah".

Salam Harjoshrian...

No comments:

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE