Friday, April 21, 2017

Aku Penasaran, Bagaimana kalau Seandainya Kemarin itu Ahok yang menang?

Hasil dari qouick qount sudah  jelas memenangkan Anies, dan kita bisa lihat di Berita kalau Anies sudah berkunjung ke Kantor gubernur sebelum Ahok menjalani persidangan kasus Penistaan Agama, Ntah agama gimana yang dia nistakan,.

Kembali aku berpikir, dana dari pribadi sudah kluar banyak, puluhan milyar, bahkan hampir seratus milyar, rumah tanpa depe, yang sebenarnya bagi mereka yang punya gaji 5juta ke atas, gaji 3juta hanya bisa sewa, sesuai peraturan bank, Reklamasi bakal dilanjutkan melawan apa yang dikatakannya sendiri,yang kita tahu, warga nelayan yang berharap tidak adanya reklamasi pasti memilih mereka, dan itu bukan jumlah sedikit. "Walau dikasih tempat tinggal baru, tapi kan gak ada mata pencaharian" karena salah seorang nelayan...

Stoppp...

Aku tidak mau berprasangka buruk, toh masih ada sampai bulan oktober. Apa yang ingin mereka kerjakan, kerjakanlah, selama itu untuk kebaikan rakyat, rakyat akan mendukung...

Aku teringat akan ancaman-ancaman dari kaum bumi datar bagaimana kalau seandainya Ahok menang... MEngerikankah?

Mungkin aku tidak bisa membayangkan hal itu terjadi, mereka ingin kasus 98 yang menjadi sejarah buruk negeri ini terjadi lagi. Ketika aku mendengar dengan bangganya mereka akan melakukan itu, aku sedih melihat negeriku ini.

Apakah speaker yang keras di atas sana pernah kami lempar oleh kaum minoritas? Walau itu sangat ribut apalagi ketika mesjid berdekatan, tapi kami tetap mendengarnya, bukan karena kami suka, tapi karena itu kebebasan beragama di negeri ini. Bebas memilih agama yang dia anut sesuai yang diperbolehkan di negeri ini.

Tapi beberapa waktu lalu, seakan wajah asli mereka keluar. Seakan-akan yang mereka dapatkan belum cukup. Dengan kata Kafir dimana-mana, aku tidak peduli, kata kafir itu artinya bagi mereka aku juga tidak tahu. Hanya aku paling sedih, ketika mereka mengatakan dengan bangga kalau kasus 98 itu akan terjadi lagi, hanya memikirkannya saja sudah membuatku menangis. Sejarah buruk itu, seharusnya kita lupakan bukan kita banggakan... Aku sangat sedih...

Siapa pribumi siapa pendatang. Apakah yang berdemo itu ikut berperang menghadapi penjajah dulu? Kalian bangga dengan sebutan pribumi, yang dimana hanya penjajah yang menyebutkan itu. "Aku Warga Negara Republik Indonesia", bukankah ada sedikit kebanggaan dengan mengatakan itu? 

Tapi ah sudahlah, itu hanya ketakutan dan kesedihanku saja. Sekarang Anies yang menang, aku tidak perlu melihat realisasi dari ancaman-ancaman yang beredar itu...

Apakah Inodesia ini Negara beranekaragam kebudayaan? Beragam agama? Bhinneka Tunggal Ika? Kalau iya, Stop SARA, karena itu sangat menyakitkan...

Salam Harjoshrian...

No comments:

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE