Anak Kucing, Dimana Kalian?

Baru-baru ini aku baru bercerita tentang induk anjing dan induk kucing, bagaimana perilaku mereka dalam hal makanan berhadapan dengan anak-anaknya, karena aku tanpa sadar sudah memperhaatikannya sejak lama, tapi baru menyadarinya...

Kucing. 

Adalah hewan yang menurutku lucu, mungkin kalian merasa aneh atau gimana. Tapi aku suka kucing, perilakunya aku suka. Tak peduli gimana atau apa yang baru saja dilakukannya sejak kecil aku suka memeluk kucing. Mungkin terkadang bulunya yang rontok, tapi tak menghalangi ku untuk memeluknya, itu lah karena aku suka kucing...

Adekku beberapa waktu laku ngepost kucing, dan aku koment bilang aku juga suka kucing. Dia membalas, berarti aku bisa dipercaya, dan biasanya orang yang penyayang kucing itu hatinya lembut. hahaha, itu memang hanya sebuah persepsi, tapi memang itulah adanya...

Bukan hal yang baru tangan kita menjadi sasaran cakar kucing, sangking gemasnya si kucing, dia memainkan tangan kita. Apakah aku harus memukulnya? oh tidak, justru aku semakin mempermainkannya. Memasukkan jariku ke mulut dan giginya, supaya dia kenal itu tanganku, jadi tidak digigit. 

 

Paling lucu memang ketika masih kecil dan aktif ketika kita latih bermain terkhusus dengan tali. Atau kita ajari berkelahi, hahaha. Aku kurang setuju dengan orang yang menggunting kuku kucing, jadi hilang jati dirinya menurutku...

Kenapa dengan judul postinganku kali ini?

Iya, anak kucing kami di lantai 3 kosan ini hilang dua ekor. Menurutku sih sih bapak penjaga kosan yang membuang untuk mengurangi populasi. Kesal juga melihat hilangnya mereka. Karena ketika capek dan suntuk, bisa dihibur dengan melihat anak-anak kucing ini bermain-main. lari sana lari sini, panjat sana panjat sini... Entah dimana dibuang anak kucingnya,tidak ada terdengar sama sekali suara anak kucing itu, tinggallah dua lagi dikosan ini. Semoga bisa kami temukan dan bermain lagi bersama teman-temannya...

Salam harjoshrian...