Tujuan menyikat gigi
Menyikat gigi bertujuan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan mulut terutama gigi serta jaringan sekitarnya. Menyikat gigi dapat menimbulkan rasa segar dalam mulut dan lebih dari itu untuk mencegah terjadinya karies gigi dan penyakit periodintal.
Menyikat gigi dapat membersihkan gigi dan berfungsi juga memijat gusi. Pemijatan gusi berfungsi/bertujuan untuk meningkatkan daya tahan jaringan gusi pada tempat pemijatan, karena secara fisiologis pemijatan ini menimbulkan stimulasi dari pembuluh darah setempat yang mengakibatkan hyperaemi pembuluh darah, nutrisi yang baik, sekresi, ekskresi dan absorbsi yang baik sehingga gusi di daerah itu menjadi sehat dan berfungsi dengan baik. Bila peredaran darah di daerah gusi tidak baik, maka jaringan gusi di daerah tersebut kurang mendapat nutrisi, sehingga akibatnya gigi geligi mudah goyah dan lepas karena jaringan pendukung kurang kuat.
Waktu menyikat gigi
Beberapa sarjana mengatakan bahwa gigi sebaiknya dibersihkan tiga kali sehari segera sesudah makan dan sebelum tidur tetapi ternyata hal ini sukar diikuti karena kurang praktis bila pasien di kantor, sekolah dan sebagainya.
Menyikat gigi dua kali sehari cukup baik para jaringan periodontium yang sehat, tetapi pada jaringan periodontium yang tidak sehat dianjurkan menyikat gigi tiga kali sehari.
Menyikat gigi dua kali sehari cukup baik para jaringan periodontium yang sehat, tetapi pada jaringan periodontium yang tidak sehat dianjurkan menyikat gigi tiga kali sehari.
Telah dibuktikan bahwa asam dari plak gigi akan turun dari normal sampai mencapai pH 5 dalam waktu 3-5 menit sesudah memakan makanan yang mengandung karbohidrat, dimana pada pH ini sangat membahayakan gigi, tetapi lambat laun pH ini jadi normal kembali setelah satu jam. Oleh sebab itu, menyikat gigi segera sesudah makan adalah satu faktor yang penting, karena dapat menurunkan insidens dan frekuensi karies gigi.
Telah dicoba membandingkan insidens karies gigi selama dua tahun pada 429 mahasiswa yang menyikat giginya dengan teratur setiap habis makan dengan mahasiswa yang menyikat giginya pada waktu bangun tidur dan malam pada waktu mau tidur, ternyata bahwa golongan mahasiswa yang menyikat giginya secara teratur rata-rata 41% lebih sedikit kariesnya dibandingkan dengan golongan lainnya.
Hal ini merupakan bukti bahwa menyikat gigi segera sesudah makan atau paling lambat 10 menit sesudah makan, besar manfaatnya untuk mencegah timbulnya karies gigi. Menyikat gigi dua kali sehari sudah cukup untuk pencegahan penyakit periodental asalkan pasien dapat melakukannya secara teratur.
Lamanya menyikat gigi
Lamanya seseorang menyikat gigi dianjurkan minimal 5 menit, tetapi umumnya orang menyikat gigi maksimum selama 2-3menit. Bila menyikat gigi dilakukan dalam waktu yang singkat, maka hasilnya tidak begitu baik daripada bila menyikat gigi dilakukan dalam waktu yang lebih lama, mengingat banyaknya permukaan gigi yang harus dibersihkan. Tetapi hal ini tidak dapat diambil sebagai patokan berhasil atau tidak dapat diambil sebagai patokan berhasil atau tidaknya seseorang menyikat gigi, sebab hal ini masih tergantung pula pada cara-cara menyikat gigi dan bentuk sikat gigi yang digunakan, serta waktu menyikat gigi.
Bentuk sikat gigi
Bermacam bentuk sikat gigi dikenal ada dipasaran tetapi hanya beberapa yang baik. Ada bentuk sikat gigi yang permukaan serabut sikatnya membentuk lurus, cembung, dan cekung sehingga dapat mencapai daerah-daerah tertentu pada lengkung rahang. Oleh karena hanya beberapa orang saja yang memakai lebih dari satu bentuk sikat gigi, maka pada umumnya kita menganjurkan pemakaian sikat gigi yang serabutnya lurus dan sama panjang dengan tangkai yang lurus pula, oleh karena sikat seperti ini akan bekerja cukup baik pada semua bagian mulut.
American Dental Association menganjurkan bentuk sikat gigi yang baik harus mempunyai:
1. Kepala sikat kecil, panjangnya 1-1,25 inch lebarnya 5/16-3/8 inch dengan 2 sampai 4 baris serabut sikat dengan 5 sampai 12 tufted.
2. Permukaan serabut sikat yang data/rata
3. Serabut sikat yang elastis
Cara menyikat gigi
Dalam menyikat gigi yang harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Teknik penyikatan gigi harus dapat membersihkansemua permukaan gigi dan gusi secara efisien terutama daerah interdental.
2. Pergerakan dari sikat gigi tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan gusi atau abrasi gusi.
3. Teknik penyikatan harus sederhana, tepat dan efisiensi dalam waktu.
Ada bermacam-macam cara penyikatan gigi, yaitu metode fisiologi Fone, Teknik Roll, Metode Charter, Metode Bass, Metode Stillman, dan teknik kombinasi.
Kombinasi pemakaian beberapa metode menyikat gigi ini tergantung dari beberapa hal, yaitu besar dan bentuk rahang, susunan dan inklinasi gigi geligi, derajat retraksi gusi, hilangnya gigi geligi dan keterampilan tangan dalam menggunakan sikat gigi.
Kombinasi pemakaian beberapa metode menyikat gigi ini tergantung dari beberapa hal, yaitu besar dan bentuk rahang, susunan dan inklinasi gigi geligi, derajat retraksi gusi, hilangnya gigi geligi dan keterampilan tangan dalam menggunakan sikat gigi.
Pada gigi dengan letal yang tidak teratur harus dilakukan pembersihan khusus karena dibagian tersebut sering terselip sisa-sisa makanan yang dapat menimbulkan karies. Banyak cara yang tidak sesuai untuk anak-anak, salah satu cara yang dirasakan lebih baik untuk anak-anak ialah metode Fone,. Karena cara ini sangat mudah dipelajari dan cukup efektif untuk anak-anak. Untuk orang dewasa dianjurkan menggunakan teknik Roll dan metode Bass, bila ada kelainan periodontal, dianjurkan memakai metode Stillman.
SALAM Harjoshrian...
Sumber: Ilmu Pencegahan Karies Gigi karya drg. Monang Panjaitan, MS. Penerbit USU Press, Medan. 1995.
No comments:
Post a Comment