Monday, February 22, 2016
Secercah Harapan (2)
Suara deras ombak menderu terdengar jelas. Merupakan awal dari semua kisah ini. Bukan sebuah hal kebetulan hal itu terjadi, alias ibarat sudah ditakdirkan yang kuasa. Terik matahari adalah saksi kejadian yang mengawali kejadian itu. Seorang anak belia terhanyut dalam derasnya ombak, bisa dipastikan dia adalah orang yang sedang liburan ke pantai tersebut. Jay yang merupakan anak pantai, meski masih muda dan kecil langsung melompat dan berusaha menolong si anak yang terhanyut oleh ombak tersebut, dan berhasil...
Jay berusaha membangunkannya, dan ketika dia tersadar, suara khas anak kecil yang kebingungan dan ketakutan terdengar,"MAMA,MAMAAAAA". dia memanggil-manggil mamanya, dan Jay jadi kebingungan, dia merasa kalau anak ini aneh. mengapa aneh, karena tubuhnya lebih besar dari Jay, tapi nangis gitu. Tapi suara anak itu makin keras dan dia berusaha menenangkannya. Sebagai orang yang sudah bisa mandiri, Jay bertanya namanya dan darimana asalnya. Si anak menjawab semua pertanyaan Jay. Akhirnya diketahui lah namanya Grace, dia tadi sedang berenang-renang dengan teman-temannya. Tapi tiba-tiba ombak besar menerpanya, dan dia lupa setelah itu. Grace berasal dari kota besar, tapi tidak tahu namanya. Jay jadi bingung, kota besar kan banyak, masa harus dibawa ke semua kota besar, dasar anak kota. Tempat tinggalnya saja tidak tahu. Huh.
"baiklah, karena kau tidak tahu alamatmu, dan disekitarsini juga tidak ada orang yang liburan, kau ke rumahku saja dulu. Nanti mama ku akan mencoba membantumu. Aku gak ngerti-ngerti tentang apa yang kau bilangi tadi samaku. yang pernting aku tahu namamu dulu. Grace. Ayok ikut aku.", mereka pun pergi meninggalkan pantai itu, dan sampai ke rumahnya Jay. Ibunya seperti biasa sudah memegang sapu untuk memukul anak semata wayangnya, bukan karena ibunya membencinya, tapi karena dia takut kehilangan anak satu-satunya yang menemaninya itu. Ombak itu sangat menakutkan, tapi Jay sangat sulit diperingatkan, padahal ibunya sudah sangat kebingungan kalau sudah dalam kondisi seperti itu. Tapi kali ini agak berbeda, melihat perempuan kecil itu, dia langsung menurunkan sapunya. Dia langsung menarik Jay," Siapa itu Jay? Anak siapa yang kau bawa itu? masih kecil sudah bawa perempuan ke rumah, memangnya mengerti yang gituan kamu Jay? Belajar darimana kamu yang gituan?". Sebelum ibunya bicara dengan pertanyaan yang bertubi-tubi terus, jay langsung menjelaskan semuanya. Dan ibunya pun mengerti.
Ibunya pun mendekati gadis mungil itu. Dan yang tak terduga terjadi...
(bersambung)
Salam harjoshrian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Mungkin banyak yang kebingungan dalam batas membangun apakah menyalahi aturan atau tidak, seperti tinggal di pinggir sungai. Untuk itu ...
-
Klasifikasi belalang hijau : Kingdom Animalia Linnaeus, 1758 Phylum Arthropoda Latreille, 1829 Class Insecta Linnaeus, 1758 Order Orth...
-
Dari aku kecil, aku sering bertanya dalam hatiku, kenapa hari ini hujan dan petir, padahal tadi cerah dan panas... Entah masuk akal ata...
No comments:
Post a Comment