Thursday, November 21, 2013

HarJoshRian, KENANGAN PAHIT DI MASA SD(SEKOLAH DASAR)





KENANGAN PAHIT DI MASA SD(SEKOLAH DASAR)

Di suatu pagi nan indah dan permai, tiba-tiba dikejutkan suatu hal yang aneh. Kok aneh? Ya aneh aja, dan disitu lah cerita mulai berjalan.
“Perkenalkan nama saya Mestika Sijabat, pindahan dari sekolah x,”kata Mestika ketika masuk kelas baru.
Mestika adalah murid pindahan dari sekolah x, pindah ke sekolah 0344779, Sidiangkat, SUMUT. Dia orang nya manis, cantik (ada darah jawanya), pintar dan ceria. Banyak lah yang suka dengan perawakannya yang seperti itu. Baik kakak kelas nya, teman-temannya, ito nya(kondisi belum tahu apa itu ito. Ito = saudara) maklum lah,waktu itu suasananya masih Sekolah Dasar. Dan palingan semua itu cinta monyet, tapi tetap saja jadi sebuah kenangan yang manis.
Lanjut ke awal, kenapa terkejut dengan hal yang aneh? Ya, itu Haryono. Haryono adalah murid biasa-biasa saja di sekolah itu. Orangnya rapi, baik. Hal yang aneh tadi adalah, seorang perempuan mengejar laki-laki, dan larinya juga kencang, dan dia adalah idola sekolah, Mestika.
“Hey, mau kemana kau?” teriak mestika, ketika ada yang mengganggunya, lalu mengejarnya.
“Kejar kalau bisa” balas si cowok iseng, Lerianto, sering kami panggil si kancil. Nggak tahu kenapa dipanggil gitu, udah gitu panggilannya.
“Awaslah kalau dapat kau ya,” sahut Mestika. Dan akhirnya memang dapat juga, dan si kancil dapat hukumannya. Haryono masih salut saja dengan sosok perempuan itu. Udah pintar, baik, manis, ceria, jago lari juga rupanya. Setiap perlombaan lari di sekolah  itu, perempuan jagoannya, Mestika dan Dame. Itu berlarut, dan berlarut, hingga terjadi suatu masalah.
Ada surat atau kertas kecil, yang berisikan aneh, yang membuat perempuan yang disangkutpautkan di dalamnya menangis (Mestika dan Astuti), dan pastinya guru tidak tinggal diam dengan hal tersebut. Isinya seperti pelecehan, yang gak mungkin dibuat anak SD, tapi kenyataannya ada dibuat anak SD, itu lah suratnya. Mereka dibuat kayak pelacur saja dalam isinya, yang dipasangkan dengan cowok keren di kelas itu. David (juara kelas sebelum mestika datang), dan Arpando (anak kepala sekolah kami). Wali kelas kami pun marah, Ibu Tumangger.
“Siapa yang membuat surat ini?” kata wali kelas dengan nada marah.
Semua murid terdiam, dan tidak ada mengaku.
“ Jangan sampe ketahuan ya. Jempet do pat ni gabus (dekat nya langkah kebohongan). Bawa catatan kalian kesini.”perintah bu Tumangger. Maksud ibu itu, dari catatan kami yang berisi pasti dengan tulisan kami, dapat dicocokkan dengan tulisan yang ada dalam kertas tadi. Merupakan logika yang bijaksana, tapi mendapatkan kenyataan yang berbeda. Kebetulan tulisan yang ada di kertas itu bagus, dan yang punya tulisan jelek nyaman saja diperiksa, karena tidak akan pernah mirip, dan tidak mungkin dicurigai.
Setelah semua diperiksa, ada beberapa buku yang tertahan. Diantanya ada buku orang polos nan lugu, catatannya Haryono. Sial nasib Haryono, punya tulisan bagus dan jadi tersangka. Tapi dia santai-santai saja. Karena dia tak pernah membuat surat yang begituan, ngerti saja tentang tulisan yang begituan gak sama sekali. Dan setelah diperiksa, tulisan paling cocok adalah…….
“Haryono, maju kau ke depan,” perintah Bu guru. Semua terdiam dan bingung, karena mereka tidak pernah berpikir yang buat tulisan itu haryono, dan yang membuat tulisan pasti tersenyum, tapi tidak ada yang tahu siapa orangnya.
“Iya bu,” jawab Haryono. Dia biasa saja, karena tidak pernah merasa melakukan itu. Dan dia cukup yakin akan hal itu.
“Ini tulisanmu kan?” kata bu guru, sambil menunjukkan catatannya. Dengan cepat tanpa berpikir apa-apa, dengan polosnya haryono bilang iya.
“coba lihat tulisan ini, miripkan?” kata bu guru sambil menunjukkan tulisan di secarik kertas tadi.
Haryono kebingungan, sambil membandingkan tulisan itu, benar-benar mirip. Tapi siapa yang benar-benar tega untuk melakukan hal seperti itu dengan anal sepolos Haryono. Belum sempat selesai Haryono berpikir, tiba-tiba, plokk!!!! Suara pukulan di kepala haryono yang gak tau apa-apa.
“Kenapa tidak ngaku tadi kau? Kenapa berbohong kau? Apa maksud tulisan mu ini?” bentak bu guru, sambil mendaratkan tangan lagi di kepala Haryono. Dia sangat sedih, yang tidak tahu apa-apa. Gak pernah bermasalah dengan guru. Jadi kambing hitam buat suatu kejahatan yang kejam buat anak SD.
“Saya tidak ada membuat itu bu, saya juga tidak tahu siapa yang menulis ini bu. Saya tidak mengerti dengan hal ini semua bu.”belanya sambil mulai menangis.
“Jangan menangis kau. Kau pikir dengan menangis kau, selesai masalah ini. Udah jelas- jelas ini tulisanmu.”bentak bu guru, sambil mendaratkan tangan di kepala beberapa kali.
“sumpah bu, saya tidak pernah menulis itu, memang mirip, tapi itu bukan tulisan saya bu, itu mung…” belum selesai Haryono bicara, mendarat lagi tangan itu di kepala haryono.
“kau pikir orang bodoh aku. Udah jelas kali tulisanmu itu.” Bentak bu guru, lagi-lagi mendarat lagi tangan itu di kepala Haryono.
Haryono tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tidak ada lagi kata yang terucap dari mulutnya, yang ada hanya isakan tangis. Dia yang diajar dengan keras di rumah supaya disiplin, tidak pernah menyangka akan mengalami hal seperti ini di sekolah. Dia berpikir, bagaimana lah nanti kalau sampai berita ini ke orang rumah. Dia melihat teman-temannya, sedikit terdengar, siapa nya yang melakukan itu, tega kali sama si haryono itu. Maklum, dia anak baik, pendiam, jarang nonton, mereka berpikir, gak mungkin lah seorang Haryono melalkukan suatu hal seperti itu.
“Diam kau, jangan lagi menangis kau. Minta maaf kau sama orang ini” perintah bu Guru.
Dengan perasaan malu, sakit, mau menghajar semua rasanya. Haryono berjalan ke arah mereka, dan meminta maaf.
“maaf ya mes, maaf ya tuti, maaf ya vid” pinta Haryono sambil masih menangis.
Dia tidak tahu apalagi yang mau dikatakannya. Dia tidak dapat lagi mendengar apa yang dikatakan mereka. Dia hanya berpikir cepat lah ini berakhir dan berkata, biarlah ini jadi kenangan pahitku di masa SD.


PESANNYA: buat kamu-kamu yang sudah merasa sudah dewasa atau sudah tua,,jangan sembarangan mengambil keputusan, karena kasihan anak-anak yang menjadi korban, menjadi mendapat beban mental buat dia dalam menjalani hidupnya
Dari kisah nyata.
By: HarjoshRian
KENANGAN PAHIT DI MASA SD(SEKOLAH DASAR)

No comments:

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE