RINGKASAN
Zaman sekarang banyak di sekitar kita yang kurang
dimanfaatkan. Bahkan diantaranya dapat berpotensi menjadi hiasan khususnya di
rumah. Banyak sudah ide-ide yang digunakan untuk membuat hiasan-hiasan yang
banyak orang menilai itu sudah menjadi sampah dan tidak berguna lagi. Tapi bagi
mereka yang punya kreativitas melihat itu menjadi sebuah peluang usaha yang
digunakan untuk berwirausaha. Sekarang ini ada hiasan dari lilin yang bagus,
tapi mudah pecah. Jadi saya berencana menggabungkan kertas untuk membuat hiasan
ini tidak mudah pecah, dan menggunakan zat ekstraktif untuk menjauhkan
serangga.
BAB 1. PENDAHULUAN
JUDUL KEGITAN
HIASAN RUMAH ANTI PECAH dari LILIN
LATAR BELAKANG MASALAH
Zaman sekarang banyak di sekitar kita yang
kurang dimanfaatkan. Bahkan diantaranya dapat berpotensi menjadi hiasan
khususnya di rumah. Banyak sudah ide-ide yang digunakan untuk membuat
hiasan-hiasan yang banyak orang menilai itu sudah menjadi sampah dan tidak
berguna lagi. Tapi bagi mereka yang punya kreativitas melihat itu menjadi
sebuah peluang usaha yang digunakan untuk berwirausaha.
Akhir-akhir ini, di Sumatera Utara sering padam
listrik yang membuat resah pengguna listrik, apalagi kalau padamnya pada malam
hari. Alternatifnya supaya kegiatan tetap berlanjut di malam hari, seperti
belajar pada malam hari, banyak menggunakan lilin. Selain murah, mudah juga
dicari dan digunakan. Tapi setelah habis, sisa lilin yang meleleh itu menjadi
tak berguna lagi, atau tepatnya menjadi sampah. Maka daripada itu, alangkah
baiknya itu dibuat menjadi hiasan yang bisa berguna.
PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang kami berikan pada usulan ini adalah
sebagai berikut :
1.
Cara hidup dan
perkembangbiakan lobster jenis ini
2.
Kurangnya perhatian
masyarakat terhadap usaha dari lilin ini
3.
Perpaduan lilin,
kertas, dan zat ekstraktif kayu
TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai setelah kegiatan ini adalah :
1.
Menciptakan lapangan
pekerjaan
2.
Membuat hiasan yang
menarik dan bernilai
3.
Menjadikan mahasiswa
mandiri dan berani untuk berwirausaha
4.
Sebagai usulan
kegiatan untuk berwirausaha
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang
diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan ini adalah : barang dan jasa komersial.
KEGUNAAN
Manfaat yang
diperoleh dari Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan ini adalah memberikan lapangan
pekerjaan pada masyarakat dan berani untuk berwirausaha. Selain itu kita juga
telah tahu cara memanfaatkan sisa lilin yang seharusnya jadi sampah, menjadi
sebuah hiasan yang menarik dengan dipadukan terhadap kertas dan zat ekstraktif.
BAB 2. GAMBARAN
UMUM RENCANA USAHA
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Kegiatan usaha membuat hiasan ini merupakan
usaha yang tidak terlalu sulit dijalankan dan tepat untuk mahasiswa yang sedang
aktif kuliah. Kegiatan ini direncanakan akan dilakukan di lahan salah satu
anggota dan tidak mengganggu perkuliahan pelaksanan. Selanjutnya kegiatan ini
akan dilaksanakan secara intensif dan penuh pengawasan karena berada di dekat
oleh pelaksana. Kegiatan ini dilakukan oleh Haryono Josua Siburian. Prospek
usaha ini cukup menjanjikan karena hiasan lilin anti pecah ini masih jarang
ditemukan. Selain itu penampilan menarik sehingga membuat pembeli ingin
memiliki dan bisa mendapat keuntungan yang diinginkan.
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Masyarakat yang menjadi objek pemasaran yang
berada di sekitar lokasi pembuatan dan yang melihat hiasan ini yang suka dengan
hiasan rumah yang berbeda dan tahan lama karena adanya kandungan zat
ekstraktifnya, khususnya ibu-ibu rumah tangga.
BAB 3. METODE
PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
a.
Penyediaan Bahan
Penyediaan
bahan dilakukan dengan mengumpulkan kertas-kertas sisa, lilin sisa, dan serbuk
dari kulit kayu yang memiliki warna zat ekstraktif tinggi. Apabila tidak ada
lilin dan kertas bekas, digunakan lah bahan yang baru, dengan mengolahnya
membuat yang lebih menarik.
b.
Pengerjaan
Kertas-kertas
yang telah dikumpulkan, disobek-sobek menjadi potongan kecil dan dibuat menjadi
bubur kertas dengan menggunakan blender.
Setelah menjadi bubur kertas dibuat ke dalam wadah, seperti ember. Lalu lilin
yang masih keras, dipanaskan hingga meleleh dengan menggunakan panci di atas
kompor. Begitu juga dengan serbuk kulit kayu yang sudah menjadi serbuk setelah
melalui proses menumbukan menjadi serbuk, dicampurkan ke dalam alcohol 70%.
Dengan perbandingan serbuk 2 gram dan alcohol sebanyak 100 ml. Kemudian dikocok
selama 30 menit, lalu disaring dengan kertas saring hingga didapat cairan yang
berwarna yang sudah mengandung zat ekstraktif tersebut.
Setelah
semua bahan siap, dimulai lah proses pengerjaan. Semua bahan dicampurkan dalam
satu wadah, dengan perbandingan 0,2:1:4, secara berurutan zat
ekstraktif:kertas:lilin. Kemudian semua diaduk hingga merata, tambahkan lem
kayu secukupnya untuk memperekat bahan. Lalu masukkan bahan yang sudah
dicampurkan ke dalam cetakan yang sudah disediakan. Biarkan hingga mengering
atau bisa dijemur untuk mempercepat pengeringan.
Setelah
mongering, tambahi lah dengan hiasan yang menarik dengan menggunakan vernis
atau piloks atau pewarna yang disediakan. Bisa dibuat hiasan sesuai dengan
pesanan. Semua dibentuk dengan bentuk yang menarik supaya tidak mengecewakan
pelanggan, tentunya dengan keterampilan yang diketahui pembuat.
c.
Pemasaran
Pemasaran
dilakukan dengan membuat pamplek atau selebaran dengan memperkenalkan produk
yang disediakan. Hiasan yang sudah jadi tersebut, dipajang di rak yang telah
disediakan.