Pernahkah kalian
merasa kecewa? Pasti pernah ya kan,. Begitu juga dengan diriku sangat banyak
yang membuat aku kecewa. Contohnya: dalam pelayanan, pengurus sering tidak
ontime. Dalam organisasi banyak yang tidak serius yang seharusnya serius. Dari sahabat,
yang diminta bantuan tapi tidak mengabulkannya. Dari orangtua yang sering telat
uang kiriman. Banyak lagi hal yang membuat aku kecewa. Lalu apa yang bisa
kulakukan akan hal itu?
Pertanyaan itu
berputar-putar di kepalaku. Ingin aku mengadu, tapi kepada siapa aku mengadu? Lalu
aku pun jadi mengeluh kepada Tuhan akan semua itu. Apa yang kudapatkan? Apakah itu
berlalu begitu saja, tentu saja tidak. Malah aku ditegur, katanya,” pantaskah
kau kecewa? Apa yang sudah kau perbuat yang berguna bagi sesamamu? Apakah kau
udah mengasihi mereka atau tidak? Terlebih lagi kepadaKu, apa yang telah kau
perbuat?”. Aku terdiam dan merenung.
Aku berpikir, benar
sekali. Apa aku pantas kecewa? Padahal diriku juga seting mengecewakan orang
lain, bahkan Tuhan sendiripun. Lalu aku pun diingatkan dengan ayat yang
terdapat pada Yesaya 5:1-7. Tentang kebun anggur. Setelah aku merenungkannya,
dan dengan apa yang dibilang pendeta. Benar sekali Firman Tuhan ini. Aku diibaratkan
dengan kebun anggur setelah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat
Pribadiku. Lalu aku dibentuk dan dirawat. Pertanyaannya aku akan menghasilkan
buah yang manis atau tidak. Tentu saja itu tergantung pada diriku, mau
mengandalkan Tuhan atau diri sendiri. Setelah aku semakin ditegur, aku sadar
masih menghasilkan buah yang asam, yang artinya mengecewakan Tuhanku.
Dari semua itu,
apakah aku layak kecewa? Tentu saja tidak, kita tidak pantas untuk kecewa. Karena
tubuh yang kita hidupi bukan milik kita lagi. Marilah kita berserah. Renunggkan
apa yang sudah kita perbuat bagi sesama, dan bagi Tuhan. Ingat kita adalah
orang yang berdosa yang telah ditebus oleh darah Yesus di kayu salib. Sudah selayaknya
lah kita menghasilkan buah yang manis.
Salam Harjoshrian…
No comments:
Post a Comment