Saturday, January 21, 2017

Kegigihan Tak Pernah Ingkar akan Hasilnya...

 
Setelah sekian lama bertapa, akhirnya aku kembali menulis lagi... hahahah, maklum, media nya tidak memadai kemarin-kemarin untuk mengetik panjang, walau memang yang mau ku ketik juga gak pernah panjang, maafkan diriku yang sudah agak lebay ini. Maklum banyak pikiran, padahal baru vocation kemarin itu, janjalan kalo kaata kawanku. Jadi serasa masih liburan lah ini, padahal sudah masuk hampir sebulan masa aktif kuliah. Memanglah, entah mau jadi apa aku ini. Skripsi belum siap, skripsi belum siap. Proposalku sudah tahun baruan 2 kali, sudah pernah ulangtahun. Kan gawat, ah sudahlah, minggu depan harus jumpai dosen lah....

================================

Sebenarnya aku mau cerita pengalaman tahun lalu sih. Banyak kali ide kemarin buatku untuk menulis, tapi tidak ada alat dan waktu. jadi ku tulis lah dulu satu-satu ya, dan semoga ku ingat gimana kronologisnya...

Seperti judul yang ku berikan di atas, aku akan bercerita tentang sebuah kegigihan...

Mungkinkah messi bisa bermain di liga kalau tidak berlatih dengan gigih? Dia harus melatih dirinya lebih keras lagi untuk menyamai orang yang memiliki tubuh lebih besar dari dia. Dah lebih keras dan gigih lagi untuk bisa menjadi pemain terbaik dunia. Bisa kalian bayangkan? Ibaratnya lawan messi minum 2 gelas susu, tapi dia harus minum 10 gelas susu. Sengaja buat contohnya susu, kaarena jarang orang kuat minum susu...

Harus ada latihan yang gigih untuk messi...

Tahun lalu tepatnya tanggal 22 Desember 2016, aku datang ke natal fakultas hukum. Banyak sih natal yang ku ikuti, karena pasti ada aja cerita yang bisa ku dapatkan untuk diriku. Dan di natal ini, ada cerita tersendiri....

Sebenarnya aku tidak berencana pergi, tapi karena temanku pergi, aku jadi kepikiran, daripada di kos, mending aku pergi melihat natal. Aku bilang ke temanku supaya dibooking tempat dudukku, karena kebiasaan natal, dan kalau sudah biasa bagus, susah mencari tempat duduk. Dan aku menyuruh untuk mengambil dua tempat duduk. Karena aku berencana mengajak temanku juga, yang sudah ku ajak tadi, dan roman-romannya bakalan mau diajak, kalau diartikan dari balasan chatnya ya...

Setelah chat agak mau, dirayu dan bujuk lagi supaya fix, karena dia baru pulang kuliah dan belum mandi, padahal aku sudah rapi. hahaha. Jadi aku tunggu dia sampai selesai beberes, untung aja gak kelamaan dandan, kan udah kebiasaan cewe buat dandan itu lama kali. Apalagi kalau dari mandi, dan dandan. Selamat jalan lah. hahaha. Senang juga karena gak lama nungguin nya bah. Memang paling enak mengajak cewe pergi ke natal, daripada ngajak cowo... Peace men...

capcus, jemput. Kenalin aja yak, namanya Anna Ambarita//fb https://www.facebook.com/atambarita?fref=ts (Yang mau stalking boleh, dia kuliah di FKM USU. #enaklah kau anna, masuk ke dalam tulisanku yang laris manis ini. Hahaha). Kebiasaan diriku sih, agak gimana kalau bonceng cewe, tapi lebih seru lah ketimbang kosong boncengan cuy. Daripada canggung, jadi diajak ngomong bla bla bla sampai ke tempat tujuan....

*perasaan kok jadi ngelantur gini ceritanya ya, kok jadi tentang kita anna? hahaha... cut cut cut...

Menuju kursi yang sudah ku suruh di booking. Lumayan lah yang ku ajak gak jelek, dan memang niat mau natalan juga. Kalau ga niat kan, pasti gimana gitu penampilannya (#ngaruh gak sih itu? gak ngaruh ya? hahaha)...

Sepanjang acara natal ini memang aku banyak ngomong juga, bagaimana natal tahun lalu bagaimana bla bla bla. Persiapan mereka juga bagus. Pasti latihan keras ini mereka, kataku kepada si anna. (#tapi dapat bocoran dari pemeran holong, mereka jarang kali latihan, apalagi teman-temannya. Gak latihan aja bisa bagus gitu, ada tari sonia lajja lajja. Gimana kalau latihan serius ya?).

Yang paling menarik perhatianku dari natal kali ini adalah Persembahan pujian dari panti asuhan. Kalau si Anna mah, mentang-mentang anak paduan suara, jadi tiap nyanyi di depan, gak boleh diganggu, apalagi pas dosennya yang nyanyi. cun kali lah dirasanya itu... Tapi kayaknya sepakatlah kita ya, persembahan pujian dari panti ini yang paling luar biasa kan Anna?

Kenapa menurutku luarbiasa? Ini lah yang ku bilang sebagai judul di atas. Latihan biasa aja gak cukup. Mereka adalah anak-anak panti yang menderita tunanetra atau mengalami kebutaan atau tidak bisa melihat atau dang boi mamereng atau blind. hahaha, udah kan? Biar ku lanjut ceritaku ini...

Kalau orang biasa harus latihan 10 x, mereka harus latihan 30 x atau lebih untuk bisa sampai ke kualitas seperti itu. Sayang kali sih gak ada videonya. Mereka bernyanyi, biasa sih kalau bernyanyi kan? Banyak juga kok pengamen disana yang buta dan bagus suaranya. Tapi kalau ini, bukan sekedar bernyanyi, tapi Paduan Suara atau Koor. Kalau orang buta seperti Grezia yang bernyanyi Walau ku tak dapat melihat luar biasa merdu nyanyinya, tapi aku gak yakin dia bisa bernyanyi seperti anak-anak panti ini...

Seperti ku bilang tadi, si anna kan fokusnya sama orang yang berhubungan dengan paduan suara... Sudah tau dong ngapai dia disini... :P Peace Anna...

 Kalau Grezia bisa bernyanyi karena mendengarkan musik juga. Orang biasa paduan suara pasti ada pemimpin di depan yang memimpin paduan suara, sehingga suara mereka bisa kompak... Tapi kalau mereka, tidak tidak dan tidak... Musik tidak ada mengiringi sehingga mereka bisa sama serentak. Pemimpin juga tidak ada di depan, karena kalau ada pun, pasti tidak ada gunanya, toh mereka gak bisa melihat juga... Jadi bagaimana? How?

Aku juga gak mengerti, makanya aku bilang itu adalah KEGIGIHAN. Tidak ada lagi kata lain yang menggambarkan itu. Tidak tau lagi entah sudah selama apa mereka melatih lagu itu. Kalau pun ada ketukan ketukan, masih mungkin, tapi ini tidak ada juga. Murni pure asli nyata, mereka bernyanyi sambil otak mengatur tempo sudah sampai mana. Sangking bagusnya, aku jadi malu sebagai manusia normal yang bisa melihaat... Jujur saja, kita yang masih bisa melihat pemimpin di depan saja, kadang ketukannya salah, tempo saling lomba, bahkan sudah diiringi musik sekalipun...

Tapi mereka? ah sudahlah... Semoga kalian juga bisa melihat apa yang kami lihat... Mereka membawakan dua lagu. Mereka hanya perlu nada dasar di awal. Memulainya bagaimana juga aku tidak tahu, tapi tau-taunya mereka sudah bernyanyi, dan tidak ada yang ragu  memulai, semua serentak. Padua suara, koor memang asli. Bukan orang yang bernyanyi bergabung dengan beberapa orang, tapi ini memang ada suara 1234 nya. gimana itu ya? Mungkin di lagu pertama masih biasa saja, walau sudah sangat mengagumkan. Tapi di lagu kedua, mulut ini hanya bisa terdiam dan bertanya dalam hati, bagaimana bisa mereka serentak dan yakin seperti itu... Mungkin kita punya Elshadai atau consolatio atau gloria, yang merupakan paduan suara yang tidak diragukan lagi. Tapi kalau aku tantang mereka bernyanyi tanpa musik, tanpa kondak atau pemimpin di depan, tanpa partitur, tanpa ketukan-ketukan. Hahaha, mereka akan kalah telak dengan apa yang kami lihat kemarin itu... Setuju nya kau itu Anna? Kalau gak settuju, buatlah ceritamu ya. hahaha

Ada satu momen di lagu ke dua, aku tahu lagu kedua ini sulit untuk dibawakan, tapi mereka berhasil. Dan ada saat dalam pengggalan lagu itu, ada jeda nya beberapa ketuk. Dan itu yang membuat sangat luar biasa. Kalau kami pernah menyanyikannya, ragu mengambil nada pada bagia itu. Tapi mereka dengan yakin, serentak dan harmonis membabat semua jeda jeda itu. Mungkin kita berpikir, itu sudah dihapal. ya bisa saja sudah dihapal. Tapi tidak bisa akan sebagus itu. Contohnya begini, ajak kawanmu menghafal satu bait lagu, dan nyanyikan, apakah bisa serentak, tanpa mellirik ketukan dan musik.. bisa? hahaha. Itulah buah kegigihan mereka...

Aku percaya, Tuhan menciptakan semua ini punya tujuan untuk setiap pribadi...

Salam harjoshrian....

No comments:

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE