Sunday, September 28, 2014

Jenis-Jenis Unsur Hara makro dan mikro, fungsinya, bentuk ION, dan sumbernya dalam pupuk.




Defisiensi unsur hara, atau kata lain kekurangan unsur hara, bisa menyebabkan pertumbuhan tanaman yg tidak normal dapat disebabkan oleh adanya defisiensi satu atau lebih unsur hara, gangguan dapat berupa gejala visual yang spesifik.
Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam kloroplas, ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil. Defisiensi unsure Mn antara lain : pada tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.
Identifikasi Gejala defisiensi mangan bersifat relatif, seringkali defisiensi satu unsur hara bersamaan dengan kelebihan unsur hara lainnya. Di lapangan tidak mudah membedakan gejala-gejala defisiensi. Tidak jarang gangguan hama dan penyakit menyerupai gejala defisiensi unsur hara mikro. Gejala dapat terjadi karena berbagai macam sebab.
Gejala dari defisiensi mangan memperlihatkan bintik nekrotik pada daun. Mobilitas dari mangan adalah kompleks dan tergantung pada spesies dan umur tumbuhan sehingga awal gejalanya dapat terlihat pada daun muda atau daun yang lebih tua.. Kekurangan mangan ditandai dengan menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang daun. Sedangkan tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau.












Besi (Fe) merupakan unsure mikro yang diserap dalam bentuk ion feri (Fe3+) ataupun fero (Fe2+). Fe dapat diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan organik). Mineral Fe antara lain olivin (Mg, Fe)2SiO, pirit, siderit (FeCO3), gutit (FeOOH), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3) dan ilmenit (FeTiO3) Besi dapat juga diserap dalam bentuk khelat, sehingga pupuk Fe dibuat dalam bentuk khelat. Khelat Fe yang biasa digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-DTPA dan khelat yang lain. Fe dalam tanaman sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma. Penyerapan Fe lewat daundianggap lebih cepat dibandingkan dengan penyerapan lewat akar, terutama pada tanaman yang mengalami defisiensi Fe. Dengan demikian pemupukan lewat daun sering diduga lebih ekonomis dan efisien. Fungsi Fe antara lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam perkembangan kloroplas. Sitokrom merupakan enzim yang mengandung Fe porfirin. Kerja katalase dan peroksidase digambarkan secara ringkas sebagai berikut:





Mangaan diserap dalam bentuk ion Mn++. Seperti hara mikro lainnya, Mn dianggap dapat diserap dalam bentuk kompleks khelat dan pemupukan Mn sering disemprotkan lewat daun. Mn dalam tanaman tidak dapat bergerak atau beralih tempat dari logam yang satu ke organ lain yang membutuhkan. Mangaan terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat dengan nama pyrolusit (MnO2), manganit (MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO3) dan rhodoinit (MnSiO3). Mn umumnya terdapat dalam batuan primer, terutama dalam bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan karena proses pelapukan batuan. Hasil pelapukan batuan adalah mineral sekunder terutama pyrolusit (MnO2) dan manganit (MnO(OH)). Kadar Mn dalam tanah berkisar antara 300 smpai 2000 ppm. Bentuk Mn dapat berupa kation Mn++ atau mangan oksida, baik bervalensi dua maupun valensi empat. Penggenangan dan pengeringan yang berarti reduksi dan oksidasi pada tanah berpengaruh terhadap valensi Mn.



Zn diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn++ dan dalam tanah alkalis mungkin diserap dalam bentuk monovalen Zn(OH)+. Di samping itu, Zn diserap dalm bentuk kompleks khelat, misalnya Zn-EDTA. Seperti unsure mikro lain, Zn dapat diserap lewat daun. Kadr Zn dalam tanah berkisar antara 16-300 ppm, sedangkan kadar Zn dalam tanaman berkisar antara 20-70 ppm. Mineral Zn yang ada dalam tanah antara lain sulfida (ZnS), spalerit [(ZnFe)S], smithzonte (ZnCO3), zinkit (ZnO), wellemit (ZnSiO3 dan ZnSiO4). Fungsi Zn antara lain : pengaktif enim anolase, aldolase, asam oksalat dekarboksilase, lesitimase,sistein desulfihidrase, histidin deaminase, super okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase, proteinase dan peptidase. Juga berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan ruas batang.








Molibden diserap dalam bentuk ion MoO4-. Variasi antara titik kritik dengan toksis relatif besar. Bila tanaman terlalu tinggi, selain toksis bagi tanaman juga berbahaya bagi hewan yang memakannya. Hal ini agak berbeda dengan sifat hara mikro yang lain. Pada daun kapas, kadar Mo sering sekitar 1500 ppm. Umumnya tanah mineral cukup mengandung Mo. Mineral lempung yang terdapat di dalam tanah antara lain molibderit (MoS), powellit (CaMo)3.8H2O. Molibdenum (Mo) dalam larutan sebagai kation ataupun anion. Pada tanah gambut atau tanah organik sering terlihat adanya gejala defisiensi Mo. Walaupun demikian dengan senyawa organik Mo membentuk senyawa khelat yang melindungi Mo dari pencucian air. Tanah yang disawahkan menyebabkan kenaikan ketersediaan Mo dalam tanah. Hal ini disebabkan karena dilepaskannya Mo dari ikatan Fe (III) oksida menjadi Fe (II) oksida hidrat.



















Unsur-unsur hara penyususun tanaman telah dilakukan penelitian oleh para ahli bahwa tanaman terdiri dari air (± 90%) dan bahan kering atau dry matter (± 10%). Bahan kering terdiri dari bahan-bahan organik dan an-organik. Menurut analisa kimia bahwa bahan organik terdiri dari :
- Karbon (C) …………….sekitar 47%;
- Hidrogen (H) …………..sekitar 7%;
- Oksogen (O) …………..seklitar 44%;
- Nitrogen (N) ……………sekitar 0,2% - 2%.
Sedangkan bahan an-organik (persenyawaan an-organik) adalah merupakan bagian-bagian mineral atau abu (sebagaimana dijelaskan bahwa bagian-bagian tanaman itu berisi mineral dan abu).
Berdasarkan analisa, ternyata tanaman terdiri dari sekitar 50 elemen atau unsur. Sedangkan yang dibutuhkan oleh tanaman selama masa pertumbuhan dan perkembangannya ada 16 unsur yang merupakan unsur hara esensial makro dan mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang diperlukan oleh tanaman relatife dalam jumlah banyak. Sedangan unsure hara mikro juga sama pentingnya dengan unsur hara makro hanya kebutuhan tanaman terhadap zat-zat tersebut hanya sedikit.
Beberapa unsur hara makro itu adalah :
Carbon (C)
Oksigen (O)
Hidrogen (H)
Ntrogen (N)
Fosfor (P)
Kalium (K)
Calcium (Ca)
Magnesium (Mg)
Sulfur (S)
Sedangkan unsur hara mikro yang diperlukan oleh tanaman adalah :
Besi (Fe)
Borium (Bo)
Mangan (Mn)
Tenbaga (Cu)
Seng (Zn)
Molibdenum (Mo)
Khlor (Cl)
Unsur hara makro yang diserap oleh tanaman relatife banyak yang diperlukan, kekurangan unsur hara hara makro menimbulkan defisiensi yang tidak dapat digantikan oleh unsur lain sedangkan kelebihan unsure hara makro tidak menimbulkan pengaruh karena akan terlarut ke dalam tanah atau larut oleh air.
Unsur hara mikro diperlukan oleh tanaman dalam jumlah sedikit, kekurangan unsur hara mikro biasanya dapat digantikan oleh unsur-unsur hara mikro yang lainnya, sedangkan kelebihan unsur hara mikro dapat menjadi racun.
N (Nitrogen)
Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman, yang pada umumnya sangat diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang dan akar, tetapi apabila terlalu banyak dapat menghambat pembungaan dan pembuahan pada tanaman.
Fungsi Nitrogen bagi tanaman adalah :
Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
Dapat menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman warnanya lebih hijau, kekurangan N menyebabkan khlorosis
Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman
Meningkatkan berkembangbiaknya mikro-organisme di dalam tanah. Sebagaimana diketahui hal itu penting sekali bagi kelangsungan pelapukan bahan organis.
Nitrogen diserap oleh akar tanaman dalam bentuk NO3- (Nitrat) dan NH4+ (Amonium), akan tetapi nitrat ini segera ter-reduksi menjadi ammonium melalui enzim yang mengandung molibdinum. Apabila unsur N tersedia lebih banyak daripada unsur lainnya, akan dapat menghasilkan protein lebih banyak.
Udara merupakan sumber Nitrogen yang terbesar. Akan tetapi pemanfaatannyabagi tanaman harus mengalami perubahan terlebih dahulu dalam bentuk Amoniak, Nitrat dan hal ini dapat dihasilkan oleh :
Terjadinya halilintar di udara ternyata dapat menghasilkan zat Nitrat, yang kemudian dibawa air hujan meresap ke bumi
Bahan organis dalam bentuk sisa-sisa tanaman dialam terbuka (misalnya pupuk kandang)
Pabrik-pabrik pupuk buatan (seperti Urea, ZA, dll)
Oleh bakteri-bakteri
Pemberian zat N terlalu banyak bagi tanaman penghasil buah akan kurang baik karena :
Akan banyak menghasilkan daun dan batang
Batang lembek dan mudah rebah
Kurang menghasilkan buah
Dapat melambatkan masaknya biji atau buah.
P (Fosfor)
Fosfor terdapat dalam bentuk phitin, nuklein dan fosfatide, merupakan bagian dari protoplasma dan inti sel. Sebagai bagian dari inti sel sangat penting dalam pembelahan sel, demikian pula bagi perkembangan jaringan meristem, pertumbuhan jaringan muda dan akar, mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, penyusun protein dan lemak.
Fosfor diambil tanaman dalam bentuk H2PO4-, dan HPO4=.
Sumber zat fosfat berada di dalam tanah sebagai fosfat mineral yang terdapat pada :
Dalam bentuk batu kapur-fosfat (misalnya Cirebon fosfat, Muria fosfat, dll)
Dalam bentuk sisa-sisa tanaman dan bahan organis
Dalam bentuk pupuk buatan (Superfosfat, Dobel superfosfat, Cirebon fosfat, dll)
Sebagian besar P bersenyawa dengan Ca, Fe, dan Al
3Ca3(PO4)2 CaF2 (Apitit flour) tidak tersedia
3Ca3 (PO4)2 CaCo3 (Apitit Karbonat)
Ca3(PO4)2 (Fosfat Trikalsium)
3Ca (PO4)2 CaO (Apatit Oksida)
Ca HPO4 (Fosfat di Kalsium) mudah tersedia
Ca (H2PO4) (Fosfat Mono Kalsium) mudah tersedia.
Penyebaran Fosfat anorganik dapat digunakan untuk mengukur tingkat hancuran iklim.
Tanah yang belum mengalami tingkat hancuran iklim lanjut didominasi oleh fraksi Fosfat Kalsium. Tanah yang sudah mengalami tingkat hancuran iklim lanjut didominasi oleh fraksi
- Fosfat Aluminium
- Fosfat Besi.
Pemberian Pupuk P berlebihan, pada tanah liat, pupuk P dapat berubah menjadi padat, sukar larut dan tidak tersedia, terbentuk fosfat aluminium dan fosfat besi.
Tanah-tanah muda didominasi olah fosfat Kalsium, sedangkan tanah-tanah tua didominasi oleh fosfat Al dan Fe. Kelarutan fosfat Aluminium lebih besar dari fosfat besi, membuat tanah-tanah tua didominasi oleh fosfat besi.
Pada tanah berkapur, fosfat diendapkan pada permukaan CaCO3, membentuk fosfat Kalsium yang kurang larut. Sama halnya dengan Nitrogen, bagian terbesar fosfat didalam tanah terdapat dalam bentuk organis, fosfat didalam tanah sukar larut, sehingga sebagian terbesar tidak tersedia bagi tanaman.
Tersedianya fosfat sangat dipengaruhi oleh pH tanah, pada pH rendah ion fosfat membentuk senyawa yang tidak larut dengan Aluminium dan besi. Sedang pada pH tinggi fosfat terikat sebagai senyawa Kalsium. pH optimum untuk fosfat 6,5.
Pemberian pupuk fosfat, tidak seluruhnya tersedia untuk tanaman, karena terikat pada partikel tanah. Agar tanaman dapat memperoleh fosfat sesuai kebutuhan, maka pemberian fosfat harus melampaui daya fiksasi tanah.
Ca (Kalsium)
Kalsium termasuk unsur hara yang esensial, unsur ini diserap dalam bentuk Ca++. Sebagian besar terdapat dalam daun dalam bentuk kalsium pektat yaitu dalam lamella pada dinding sel. Selain itu terdapat juga pada batang, berpengaruh baik pada pada pertumbuhan ujung dan bulu-bulu akar. Kalsium berfungsi sebagai berikut :
Ca terdapat pada tanaman yang banyak mengandung protein
Ca ada hubungannya dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari tanaman
Ca dapat menetralkan asam-asam organik pada metabolisme
Kekurangan Ca pada tanaman gejalanya pada pucuk
Ca penting bagi pertumbuhan akar
Ca dapat menetralkan tanah asam, dapat menguraikan bahan organik, tersedianya pH dalam tanah tergantung pada Ca.
Sumber Ca terutama batu-batu kapur dan sisa-sisa tanaman. Ternyata bahwa banyak tanah yang kekurangan unsur Ca sehingga bagi tanaman tertentu perlu mendapatkan pengapuran terlebih dahulu, hasilnya ternyata sangat memuaskan.
Mg (Magnesium)
Magnesium diserap dalam bentuk Mg++, merupakan bagian dari khlorofil. Kekurangan zat ini maka akibatnya adalah khlorosis, gejalanya akan tampak pada permukaan daun sebelah bawah. Mg ini termasuk unsur yang tidak mobil dalam tanah. Mg merupakan salah satu bagian enzim yang disebut Organic pyrophosphates dan Carboxy peptisida.
Kadar Mg di dalam bagian-bagian vegetatif dapat dikatakan rendah daripada kadar Ca, akan tetapi di dalam bagian generatif malah sebaliknya. Mg banyak terdapat dalam buah dan juga di dalam tanah.
Sumber-sumber Mg adalah :
CaCO3MgCO3 (Dolomitic limestone)
Sulfat of Potash Magnesium (kandungan Magnesium 11,1%)
MgSO4.7H2O (Epson salt)
MgSO4.H2O (Kleserit) kandungan Mg 18,3%.
MgO (Magnesia)
Mg3SiO2(OH)4 (Terpentin)
MgCO3 (Magnesit)
MgCl2KCl6H2O (Karnalit)
Basic slag kandungan Mg-nya adalah 3,4%
Menurut hasil penelitian ternyata ada beberapa faktor (seperti temperature, kelembaban, pH dan beberapa faktor lainnya) yang dapat mempengaruhi tersedianya Magnesium di dalam tanah.
S ( Belerang)
Sulfur diserap tanaman dalam bentuk SO4-, zat ini merupakan bagian dari protein yang terdapat dalam bentuk; cystein, methionin serta thiamine.
Belerang yang larut dalam air akan segera diserap akar tanaman, karena zat ini sangat diperlukan tanaman (terutama tanaman muda) pada pertumbuhan pemula dan perkembangannya. Selanjutnya dapat diketahui pula bahwa pada bagian biji tanaman, kandungan zat belerangnya ternyata cukup banyak yaitu sekitar 50% dari jumlah kandungan unsur fosfat. Tanaman yang biasanya mempunyai kandungan belerang yang cukup tinggi ialah jenis legume, lili (seperti misalnya bawang). Pada tanaman jenis legume sulfur adalah penting untuk pembentukan nodula (bintil-bintil akar, kekurangan sulfur gejalanya khlorosis, kecuali pada pucuk).
Tentang sumber sulfur, yang terutama sisa-sisa tanaman dan jasad renik atau serangga. Zat sulfur dari sisa-sisa ini baru terlepas bilamana telah ada pelapukan khususnya dari zat protein.
Pupuk yang di dalamnya terdapat senyawa belerang yaitu;
Amonium sulfat, kandungan S lebih besar dibandingkan kandungan N-nya.
superfosfat, kandungan fosfat dan sulfurnya seimbang.
Bila kita memakai pupuk TSP, TSP mempunyai kandungan fosfat dan Sulfur kurang lebih berimbang.
Bo (Borium)
Borium diserap oleh tanaman dalam bentuk BO3= dan berperan dalam pembentukan atau pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam pertumbuhan tepung sari, bunga dan akar. Pada legume berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar. Unsur ini dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit.
Kekurangan unsur ini dapat berpengaruh pada kuncup-kuncup dan pucuk-pucuk yang tumbuh dan akibatnya dapat mematikan. Juga dalam pertumbuhan meristem akan terganggu, dapat menyebabkan terjadinya kelainan-kelainan dalam pembentukan berkas pembuluh. Pengangkutan makananpun akan terganggu, pembentukan tepung sari juga jelek.
Kekurangan Borium banyak terjadi pada tanah pasir dan tanah-tanah yang kaya akan kapur. Di dalam tanah Borium banyak terdapat dalam bentuk : Tourmaline, Datolit (Ca(OH)2BoSiO4), dan Borax (Na2Bo4O21OH2O).
Mn (Mangan)
Mangan diserap tanaman dalam bentuk Mn++. Mangan diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan zat protein dan vitamin terutama vitamin C. Selain itu, Mn penting untuk dapat mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua. Fungsi Mangan yaitu sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim. Diduga Mn ini berhubungan erat dengan reaksi Deoksidase dan Dehidroginase.
Tanah yang kekurangan unsur Mn dapat diatasi dengan nennberikan 1% MnSO4H2O. Pemberian Mn dalam bentuk larutan dapat langsung diisap oleh tanaman.
Tersedianya Mangan bagi tanaman tergantung pada pH tanah. Dimana pada pH rendah Mangan akan banyak tersedia.
Penyemprotan MnSO4 melalui daun akan lebih efektif daripada melalui tanah, karena Mn2+ pada tanah akan cepat direduksi. Kelebihan Mn bias dikurangi dengan jalan menambah zat fosfor dan kapur.
Zn (seng)
Seng atau Zincum (Zn) diserap dalam bentuk Zn++. Merupakan bagian yang penting dari asam Carboxylase, Carbonic anhidrosa. Dalam keadaan yang sangat sedikit Zn telah dapat memberikan dorongan terhadap perkembangan-perkembangan, kelebihan sedikit saja dari ketentuan penggunaannya akan merupakan racun, dapat dikatakan bahwa tanaman yang tahan dengan larutan makanan yang tercampur dengan Zn 1 mgr/liter jumlahnya adalah sangat sedikit sekali.
Diperkirakan bahwa persenyawaan-persenyawaan Zn berfungsi pula pada pembentukan hormone (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis. Defisiensi Zn dapat menyebabkan pertumbuhan vegetatif terhambat selain juga dapat menghambat pertumbuhan biji.
Zn dalam tanah terdapat dalam bentuk :
Sulfida --------------------------- (ZnS)
Calamine ----------------------- (Zn CO3)
Kekurangan Zn sering terjadi pada daerah-daerah yang lembab serta pada tanah-tanah yang asam sampai sedikit netral.

Cu (Copper/Cuprum/Tembaga)
Unsur tembaga diserap oleh akar tanaman dalam bentuk Cu++. Tembaga sangat diperlukan dalam pembentukan macam-macam enzim seperti berikut:
Ascorbic acid oxydase
Lacosa
Butirid Coenzim A.dehidrosenam
Umumnya tanah jarang sekali yang kekurangan Cu, akan tetapi apabila terjadi kekurangan Cu, maka pengaruhnya terhadap daun yang dalam hal ini daun menjadi bercoreng-coreng (belang), ujung daun memutih, keadaan demikian lazim disebut penyakit reklamasi (reclamation desease). Jika kekurangan Cu berkelanjutan, tanaman akan menjadi layu dan akhirnya mati.
Tembaga (Cu) mempunyai peranan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil). Di dalam tanah Cu terdapat dalam bentuk :
Malachit ------------------ (CaCO3Cu(OH)2;
Cuprit --------------------- (Cu2O).
Defisiensi tembaga pada umumnya terjadi pada tanah-tanah gambut yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal (layu dengan cepat dan batang tanaman melemah). Cu sebagai pupuk digunakan dalam bentuk CuSO4.5H2O atau Cupri sulfat.
Co (Cobalt/Kobal)
Unsur Co belum diketahui secara tepat fungsinya bagi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Namun demikian unsur ini sangat diperlukan oleh tanaman tingkat tinggi berdaun hijau. Unsur Co diperlukan oleh rhizobia untuk mengikat unsur N, sehingga dengan demikian unsur ini secara praktis mempengaruhi produksi tanaman kacang-kacangan.
Unsur Co ini penting bagi rhizobia untuk membentuk vitamin B12 (cynocobalamine), yang kemudian diubah menjadi haemogoblin untuk pengikatan nitrogen.
Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa inokulasi rhizobia pada tanaman kacang-kacangan tidak dapat tumbuh dengan baik karena kekurangan unsur Co. Unsur Co berperan juga sebagai pengaktif enzim arginase, lecithinase, oxalacetic decarboxylase, dan malic enzim. Gejala kekurangan unsur Co belum dapat diidentifikasi dengan jelas.



Tiap-tiap unsur hara mempunyai fungsi/khasiat tersendiri dan mempengaruhi proses-proses tertentu dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Berikut ini uraian singkat fungsi/khasiat unsur hara bagi tanaman, yakni:
1. Karbon (C)
Penting sebagai pembangun bahan organik karena sebagian besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik, diambil tanaman berupa C02.
2. Oksigen
Terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan termasuk pembangunan bahan organik, diambil dari tanaman berupa C02, sumbernya tidak terbatas dan diperlukan untuk bernafas.
3. Hidrogen
Merupakan elemen pokok pembangunan bahan organik, sumbernya dari air dan jumlahnya tidak terbatas.
4. Nitrogen (N)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk : NO3- NH4+
Fungsi Nitrogen bagi tanaman adalah:
a. Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang dan akar.
b. Berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali dalam proses fotosintesis.
c. Membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik.
d. Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan.
e. Meningkatkan perkembangbiakan mikro-organisme di dalam tanah.
Adapun sumber Nitrogen adalah :
a. Terjadi petir di udara ternyata dapat menghasilkan zat Nitrat, yang kemudian di bawa air hujan meresap ke bumi.
b. Sisa-sisa tanaman dan bahan-bahan organik.
c. Mikrobia atau bakteri-bakteri.
d. Pupuk buatan (Urea, ZA dan lain-lain)
5. Fosfor
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk : H2PO4- HPO4–
Secara umum, fungsi dari Fosfor (P) dalam tanaman dapat dinyatakan sebagai berikut :
a. Merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih/tanaman muda.
b. Mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa dan menaikkan prosentase bunga menjadi buah/biji.
c. Membantu asimilasi dan pernafasan sekaligus mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah.
d. Sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
6. Kalium (K)
Diambil/diserap tanaman dalam bentuk : K+
Fungsi Kalium bagi tanaman adalah :
a. Membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
b. Berperan memperkuat tubuh tanaman, mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman, agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur.
c. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
d. Meningkatkan mutu dari biji/buah.
Sumber-sumber Kalium adalah :
a. Beberapa jenis mineral.
b. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
c. Air irigasi serta larutan dalam tanah.
d. Pupuk Buatan (KCl, ZK dan lain-lain)
e. Abu tanaman misalnya: abu daun teh muda mengandung sekitar 50% K2O
7. Kalsium (Ca)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Ca++
Fungsi kalsium bagi tanaman adalah:
a. Merangsang pembentukan bulu-bulu akar
b. Berperan dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari tanaman
c. Memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang pembentukan biji
d. Menetralisir asam-asam organik yang dihasilkan pada saat metabolisme
e. Kalsium yang terdapat dalam batang dan daun dapat menetralisirkan senyawa atau suasana keasaman tanah
8. Magnesium (Mg)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mg++
Fungsi magnesium bagi tanaman ialah:
a. Magnesium merupakan bagian tanaman dari klorofil
b. Merupakan salah satu bagian enzim yang disebut Organic pyrophosphatse dan Carboxy peptisida
c. Berperan dalam pembentukan buah
Sumber-sumber Magnesium adalah:
a. Batuan kapur (Dolomit Limestone) CaCO3MgCO3
b. Garam Epsom (Epsom salt) MgSO4.7H2O
c. Kleserit MgSO4.H2O
d. Magnesia MgO
e. Zat ini berasal dari air laut yang telah mengalami proses sedemikian:
Mg Cl2 + Ca(OH)2 ——– Mg (OH)2 + Ca Cl2
Mg (OH)2—-panas—— Mg O + H2O
f. Terpentin Mg3SiO2 (OH)4
g. Magnesit MgCO3
h. Karnalit MGCl2KCl. 6H2O
i. Basic slag
j. Kalium Magnesium Sulfat (Sulfat of Potash Magnesium)
9. Belerang (Sulfur = S)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: SO4-
Fungsi belerang bagi tanaman ialah:
a. Berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar
b. Merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein dalam bentuk cystein, methionin serta thiamine
c. Membantu pertumbuhan anakan produktif
d. Merupakan bagian penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak, sayuran seperti cabai, kubis dan lain-lain
e. Membantu pembentukan butir hijau daun
Sumber-sumber belerang adalah:
a. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis
b. Bahan ikutan dari pupuk anorganik (buatan) seperti pupuk ZA dan pupuk Superfosfat
10. Besi (Fe)
Diambil atau diserap oleh tanaman dalam bentuk: Fe++
Fungsi unsur hara besi (Fe) bagi tanaman ialah:
a. Zat besi penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil)
b. Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein
c. Zat besi terdapat dalam enzim Catalase, Peroksidase, Prinodic hidroginase dan Cytohrom oxidase
Sumber-sumber besi adalah:
a. Batuan mineral Khlorite dan Biotit
b. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis
11. Mangan (Mn)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mn++
Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi tanaman ialah:
a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua
c. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi
Sumber-sumber Mangan adalah:
a. Batuan mineral Pyroluste Mn O2
b. Batuan mineral Rhodonite Mn SiO3
c. Batuan mineral Rhodochrosit Mn CO3
d. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis
12. Tembaga (Cu)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cu++
Fungsi unsur hara Tembaga (Cu) bagi tanaman ialah:
a. Diperlukan dalam pembentukan enzim seperti: Ascorbic acid oxydase, Lacosa, Butirid Coenzim A. dehidrosenam
b. Berperan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil)
13. Seng (Zincum = Zn)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Zn++
Fungsi unsur hara Seng (Zn) bagi tanaman ialah:
a. Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong perkembangan pertumbuhan
b. Diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis
c. Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah
Seng dalam tanah terdapat dalam bentuk:
1. Sulfida Zn S
2. Calamine Zn CO3
14. Molibdenum (Mo)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mo O4-
Fungsi unsur hara Molibdenum (Mo) bagi tanaman ialah:
a. Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa
b. Sebagai katalisator dalam mereduksi N
c. Berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran
Molibdenum dalam tanah terdapat dalam bentuk Mo S2
15. Boron (Bo)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Bo O3-
Fungsi unsur hara Boron (Bo) bagi tanaman ialah:
a. Bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman
b. Meningkatkan mutu tanaman sayuran dan buah-buahan
c. Berperan dalam pembentukan/pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam pembentukan tepung sari, bunga dan akar
d. Boron berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium (Ca)
e. Unsur hara Bo dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit
Boron (Bo) dalam tanah terdapat dalam bentuk:
a. Datolix Ca (OH)2 BoSiO4
b. Borax Na2 Bo4 O2. 10H2O
16. Khlor (Cl)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cl -
Fungsi unsur hara Khlor (Cl) bagi tanaman ialah:
a. Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman seperti: tembakau, kapas, kentang dan tanaman sayuran
b. Banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman
c. Banyak terdapat pada tanaman yang mengandung serat seperti kapas, sisal
1. Natrium (Na)
Natrium dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman apabila tanaman yang dimaksud menunjukkan gejala kekurangan Kalium (K). Natrium dalam proses fisiologi dengan K, yaitu menghalangi atau mencegah pengambilan/penyerapan K yang berlebihan.
2. Silikum (Si)
Tanaman rumput-rumputan, seperti alang-alang dan padi ternyata banyak yang menyerap Si.
Dibandingkan dengan unsur hara N dan P, ternyata Si dalam tanaman lebih besar jumlahnya.
3. Nikel (Ni)
Unsur ini merupakan aktifator daripada enzim, dalam bentuknya yang kecil dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.
4. Titan (Ti)
Unsur Titan selalu terdapat dalam tanaman, dan banyak terdapat pada nodula dan legum. Dengan pemberian Ti SO4 nodula akan bertambah sedangkan fiksasi menjadi lebih meningkat.
5. Selenium
Jumlah yang berlebihan tidak menimbulkan kerusakan bagi tanaman, akan tetapi menimbulkan keracunan bagi binatang yang memakan tumbuhan tersebut.
6. Vanadium
Berfungsi mempercepat reproduksi azotobacter yang mengakibatkan meningkatnya fiksasi N dari udara.
7. Argon
Unsur Argon dibutuhkan tanaman untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Kelebihan unsur ini dapat menyebabkan keracunan pada tanaman. Keracunan akar oleh Argon banyak terdapat pada tanah persawahan.
8. Yodium
Unsur yodium walaupun keadaannya sedikit ternyata diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang sehat

1 comment:

Anonymous said...

blog sampah

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE