Cinta
itu tidak buta, tapi memahami
Wow, ketika aku mendengar ini, aku jadi terpikir, betul juga
ya. Hahaha, selama ini aku berfikir cinta itu buta. Kalau buta gak bisa apa-apa
dong.yang tepat itu cinta itu tidak buta tapi memahami.
Coba kita ambil sebuah contoh. Apakah kau pernah jatuh cinta
kepada seseorang? Kalau pernah, pasti ada hal yang sangat kau suka dari
dirinya. Tapi ada juga hal yang tidak kau suka dari dirinya. Apakah itu
defenisi cinta itu buta? Jadi tidak bisa melihat keburukan pasangan kita?
Pastinya tidak, kita tidak buta karena cinta. Kita tahu semua keburukan itu,
dan semakin kita mengenalnya semakin banyak keburukannya yang kita lihat dan
dapati. Tapi bukan membuat kita menjadi benci kan? Bahkan makin cinta, karena
kita sudah tahu semua tentangnya. Jadi ketika ada hal yang buruk, dan tidak dia
suka, kita akan berusaha melakukan yang terbaik biar dia nyaman. Apakah itu
karena cinta buta? Tidak. Kalau cinta buta,kita tidak akan bisa menyesuaikan
diri kita sifat-sifatnya krn kurang mengenalnya, karena kita buta. Tapi kita
tidak buta, cinta itu tidak buta, sehingga kita bisa memahami dirinya. Hahaha.
Kata-kataku seperti pakar cinta saja...
Aku juga pernah jatuh cinta sama perempuan. Banyak
sifat-sifatnya yang aku suka, dan ada juga yang tidak aku suka. Waktu itu aku
berfikir cinta itu buta, sehingga aku bisa fine-fine aja dengan dirinya yang
tidak ku suka. Tapi sekarang aku mengerti, ternyata cinta itu tidak buta. Yang
ku lakukan waktu itu bukan karena cinta yang kurasakan itu buta, melainkan tidak
buta tapi memahami dirinya. Sehingga hari makin hari rasa cinta itu makin
bertambah.
Jadi,ketika kau mengatakan cinta itu buta. Salah. Tapi ketika
kau mengatakan cinta kepada seseorang, dan kau bisa memahaminya. Itu baru
namanya cinta, dan cinta itu tidak buta.
Semangat menempuh perjalanan cintamu. Memahami adalah hal utama, yang
akan membuat kita semakin cinta.
HarjoshRian
No comments:
Post a Comment