Jangan Berprasangka
Buruk
Waktu itu hari yang melelahkan, aku sudah bosan kali pulang
dari kampus, banyak latihan natal, nyari dana, ditambah lagi dengan tugas-tugas
dari kampus yang makin membuat mumet kepala ini. Setelah semua aman, aku pun
balik, karena udah sore menjelang malam juga, dan perutku lapar banget, gak
makan siang tadinya, maklum anak kos, harus ngirit-ngirit, jadi jatah makan pun
ikut dikurangi.
Karena perut udah keroncongan, aku hanya mikiri makan
sepanjang perjalanan pulang. Sampai lah ke suatu tempat rumah makan, mungkin
karena sudah kelaparan kali, pikiran pun jadi tak fokus. waktu ku lihat kea rah
tempat makan, banyak cewek pakai jilbab sedang m
akan. Padahal setauku itu tempat jual mie pansit babi, ngapai orang itu pikirku, aku pun makin berprasangka buruk, apalagi mereka ada di tempat umum, dengan lumayan bergerombol. Dasar gak tau malu, percuma pake jilbab, rupanya Cuma hiasan aja, pikirku.
akan. Padahal setauku itu tempat jual mie pansit babi, ngapai orang itu pikirku, aku pun makin berprasangka buruk, apalagi mereka ada di tempat umum, dengan lumayan bergerombol. Dasar gak tau malu, percuma pake jilbab, rupanya Cuma hiasan aja, pikirku.
Segera aku tersadar ketika aku jalan lagi, aku melihat tempat
pansit tutup, dan ternyata mereka ada di pondok zam-zam. Astaga, apa yang aku
pikirkan, aku langsung menghakimi orang dalam pikiranku.
Hal seperti itu mungkin sering terjadi dalam kehidupan kita. Betapa
seringnya kita berprasangka buruk terhadap orang lain. Bahkan kita belum tau
seluk beluk masalahnya, kita langsung menghakimi orang itu. Semangatlah dengan
penuhi otak dengan pikiran positif, supaya hidup ini lebih bermakna.
Salam HarJosHrian
No comments:
Post a Comment