HarJoshRian, puisi: Hati Saya Terluka

mungkin banyak yang membuat kita berubah,,tapi coba kita lihat yang satu ini

Hati ku terluka, hatiku sakit, seperti di iris-iris. Mungkin itu yang kita katakan ketika hati kita terluka, ketika hati kita disakiti, ketika ada yang membuat kita sedih. Tapi coba kita lihat kepada diri kita sendiri, kenapa kita merasa sakit, kenapa kita merasa sedih. Apakah karena kita merasa benar, merasa kudus? Sekali- kali tidak ya. Mungkin kita merasa terluka karena kesalahan kita juga, karena kelakuan kita juga yang membuat hal
seperti itu terjadi. Ini ada puisi kutipan dari buku “Jewels from The Queen of The Dark Chamber” tentang hati terluka. Dimana ketika dia sakit dan harus berada di kamar terus, tidak bisa melayani Tuhan seperti biasanya, dia mengalami hati terluka karena perkataan teman-temannya. Tapi ada yang perlu kita tiru, dia tidak menyalahkan kawannya itu, tapi dia kembali koreksi diri. Selamat merenungkan, semoga bermanfaat.

 HATI SAYA TERLUKA

Tidak soal kendati hati saya terluka

Sama sekali tidak

Juga kalau dari pelupuk mata saya yang letih lesu

Berderai air mata keperihan

Soal utama adalah kalau saya salah

Tidak mengakui dosa-dosa saya

Dan apabila kelemahan saya

Mengakibatkan orang lain gagal mengikutiNya

Tidak soal kendati sahabat-sahabat akrab saya

Tempat saya mengenal dalam kesakitan

Melukai saya dengan kata-kata dan perbuatan

Meninggalkan saya kesakitan

Soal adalah maukah saya mengampuni

Mengampuni dan mengampuni

Tidak soal apa mereka benar terhadap saya, melainkan

Tuhan, apakah saya benar terhadap mereka?

Tidak soal kegelapan datang

Betapa buruk jalan yang harus kutempuh

Asal saya berjalan dengan Dia(Tuhan)

Mengantar jiwa dan dahaga.