Saturday, December 14, 2013

HarJoshRian, renungan: TETAPLAH BERSYUKUR




TETAPLAH BERSYUKUR
Bel tanda usai sekolah pun tiba. Semua anak lekas lari dari ruangan untuk dapat segera pulang. Mereka ingin menikmati yang sudah menunggunya di rumah. Berbeda dengan Eba. Dia tidak pernah semangat pulang ke rumah, karena ia sudah tahu yang menantinya di tumah, ikan asin atau tahu tempe untuk di lahap. Tidak ada yang special. Hal itu dilihat teman sekelasnya yang kebetulan lama pulang, ia bertanya-tanya dalam hati mengapa temannya itu tidak semangat tiap pulang sekolah. Apakah dia ingin belajar lagi, wah rajin sekali.
Sesampainya di rumah ibunya langsung menyambutnya dengan senyuman yang puas melihat putri kesayangannya pulang, dan segera mengajak dia makan. Dengan ketus Eba menjawab tidak lapar. Ibunya sangat sedih, padahal hari ini hari ulangtahun ibunya,
dan dia ingin merayakannya dengan putri kesayangannya walau hanya dengan telur sambal. Ketika si ibu berdoa sebelum makan, ia berdoa untuk anaknya dan harapannya untuk anaknya untuk tetap tabah dengan keadaan dan jangan karena ini kehilangan semangat. Dia mengakhiri dengan mengatakan selamat buat dirinya sendiri. Dia sangat sedih, tapi itulah dia, sosok ibu yang sangat tegar yang penting anaknya bisa dia urus.
Ketika si anak keluar dari kamar karena lapar, dan si ibu sudah tidur duluan, dia pun pergi mencari makanan ke dapur. Dia menemukan makanan yang tadi disajikan. Dan ada tulisan “nak, makanlah ya, ibu sangat lelah hari ini, ibu sengaja membelikan daging ayam ini khusus untukmu dan untuk ibu cukup telur aja, hari ini ulangtahun ibu, jadi ibu ingin makan bareng dengan kamu, tapi kamu tidak bisa, jadi ibu Cuma merayakannya sendiri tadi, memang sedih, tapi ibu harus tegar dengan keadaan ini nak. Makanlah nak, jangan sampai terbuang ya, krn ibu udah bekerja seharian untuk membeli ini untuk mu,mmmmmuachhh”si anak mulai menangis, betapa egoisnya dia yang selalu memikirkan dirinya sendiri, sampai-sampai ulangtahun ibunya tidak diingatnya lagi, hanya karena benci dengan keadaan hidupnya yang kekurangan, tapi ibunya sudah berusaha dengan keras untuk memenuhi kebutuhannya selama ini. Dia berlari memeluk ibunya di kamar. Ibunya terkejut, dan bingung ada apa. Eba minta maaf atas kelakuaannya yang kurang bersyukur atas semuanya, dan dia mengucapkan selamat ulangtahun buat ibunya.
Mungkin keadaaan itu pernah kita alami. Kita merasa kebutuhan kita sebagai anak tidak dipenuhi orangtua. Bahkan kondisi keluarga yang serba kekurangan. Tapi jangan sampai itu menghilangkan akal sehat kita untuk tetap mensyukuri itu semua. Seperti kata bijak “ burung aja masih bisa tetap semangat bernyanyi walau di dahan yang sudah kering, apakah kau tidak dapat berbuat demikian?” jangan menyerah dengan kehidupan ini, jangan patah semangat karena kau miskin. Tapi tetap lah bersyukur dengan apa yang kita punya, seperti burung yang selalu bisa bernyanyi dengan riang.

No comments:

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE