Usaha menyemangati diri sendiri menjadi hal utama dalam hidup kita, tapi selalu tidak berhasil. Kita flashback ke belakang, tidak ada perubahan, kita tetap berada di tempat, di tempat keterpurukan itu. Di tempat yang selalu menarik dan semakin menarik kita ke bawah. Ibarat lumpur hidup, semakin kita berusaha keluar, semakin kira ditarik ke dalam. Apakah kita butuh uluran tangan untuk memberikan tali, sehingga kita bisa naik ke permukaan? Akupun tidak tahu, karena aku masih ada di lubang ini...
Hal yang paling mudah ketika dalam situasi seperti ini, kita akan memikirkan orangtua kita. Kita kembali ingat apa yang ingin kita lakukan untuk membuat bibir mereka tersenyum karena kita. Tapi kita dikembalikan kepada kenyataan, kalau kita sudah menghilangkan senyum itu, kita sudah mengecewakan mereka dengan keterpurukan kita ini, dan kita pun semakin jatuh dan tersedot ke dalamnya. Semakin dalam dan dalam, dan seperti tidak akan mungkin lagi kita naik kembali...
Grup di WA, grup yang dibuat oleh abangkupun ada. Kami lima bersaudara ada di dalamnya. Tujuan abangku membuatnya adalah supaya kami bisa meluapkan keluh kesah kami disana. Beberapa lama aku tidak merespon grup itu, mereka saling bertanya kabar, dan saling bercanda, udah makan dan belum. Aku pada saat itu sangat sulit makan, karena tidak punya apa-apa untuk makan. Tak terasa mataku berkaca-kaca. Entah ngapai aku disini. Mending aku di kampung, ke ladang. Huh...
Salam harjoshrian...
No comments:
Post a Comment