Ayah...

 

Senin kmarin adalah malam terakhir kegiataan kami di KMRSU. Waktu itu sesi nya tentang doa bagi bangsa. Kam fokus berdoa bagi bangsa yang dipandu oleh bang rigop dan musik dari para pemusik malam itu. Tapi entah kenapa, sudahnya dipandu dari depan,tapi pikiranku tidak bisa fokus pada satu itu. Aku malah memikirkan keluargaku. Mamak dan bapakku, terkhusus bapakku. Aku teringat perkataan pak erick sudarma di hari sebelumnya,keluarga. Dan ketika sesi doa bagi bangsa,aku baru sadar aku belum ad merenung setelah pak erick mengatakan itu...

Ijin kn aku bertanya satu hal. Siapa diantaramu yang lebih dekat samaa bapaak ketimbang samaa ibu? Dan siapa yang lebih dekat sama mamak ketimbanh samaa ibu. Bisa klian jawab ddi komentar nanti...

Aki mau bertanya kepadamu yang dekat dengan ibumu,terkhusus pada pria. Knapa kau dekat dgn ibumu? Haahahha. Pertanyaan konyol ya. Tapi aku ingin mengajak memikirkan jauh sebelum hari ini. Kenangan waktu kecilmu. Waktu kau berumur 2 sampai 5 tahun. Bersama siapa yang kau ingat. Spontan tanpa memikir2kn lagi. Ayah atau ibu?

Kalaau aku adalaah ayah. Mungkin ada yang sama denganku. Aku lebih dekat dengan mamakku. Bapaakku gak dekat,tapi tanpa kusadari ayah lah yang memperhatikanku. Ketika aku ditanya pengalaman atau kenangan waktu aku masih kecil,yang ku ingat itu bersama bapakku. Bagaimana kami memancing,aku digendong melewati sungai. Bagaiman dia membuat layaangan sehingga kami bisa bermain layangan,bagaimana dia memaksaku memakan sayur. Banyak lagi. Kalau dengan ibuku,aku justru gak terlalu ingat. Aku gak tau knapa itu bisa terjadi.

Tapi itulah yang kupikirkan di waktu doa malam itu. Mereka mndoakan bangsa ini,tapi aku mndoakan keluargaku dengan beruarai airmata.

Hahaha,ya aku melankolis. Jadi kalau swdih ya banyak pelampiasannya...

Gimana ayahmu?
Salam harjoshrian...