Pemilu Presiden Amerika Serikat usai dan menempatkan kandidat
dari Partai Republik, Donald Trump, sebagai presiden terpilih.
Sebelumnya, sosok Trump dikenal kerap mengeluarkan pernyataan
kontroversial. Sejak awal mencalonkan diri sebagai kandidat dari Partai
Republik, ia kerap melontarkan komentar keras terkait persoalan imigran,
hingga akhirnya ia sulit menggaet suara dari kelompok minoritas.
Namun sebelum ia mencalonkan diri beberapa tahun lalu, Donald Trump
secara pribadi memang pernah mengeluarkan pernyataan soal
“permasalahan" dengan umat Muslim. Berikut beberapa pernyataan
kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait Muslim...
Sejak awal mencalonkan diri sebagai kandidat dari Partai Republik, ia
kerap melontarkan komentar keras terkait persoalan imigran, hingga
akhirnya ia sulit menggaet suara dari kelompok minoritas.Pada 2010,
Trump pernah ingin menghentikan rencana pembangunan masjid dan pusat
komunitas Islam di Ground Zero, lokasi gedung World Trade Center yang
diserang Al-Qaidah pada 11 September 2001 lalu.
Pengusaha real estate itu menyatakan penolakannya dengan menawarkan untuk membeli lokasi itu seharga 6 miliar dolar AS, 25 persen lebih tinggi dari harga yang dibayarkan oleh pengembang sebesar 4,8 miliar dolar AS.
Dikutip dari The Political Insider, Trump pada 2011 silam juga pernah
diwawacarai mengenai pandangannya terkait Islam. Ketika itu, David
Brody dari CBN menanyakan apakah ada persoalan serius dengan umat
Muslim.
“Tentu saja, ya…. Saya katakan, saya tidak melihat orang Swedia yang menghancurkan World Trade Center,” ujar Trump.
“Banyak, banyak, mayoritas umat Muslim sangat baik, namun apakah ada
persoalan Muslim? Lihat apa yang terjadi saat ini. Lihat apa yang
terjadi di sini, di kota saya, dengan World Trade Center dan banyak
tempat lain,” lanjutnya.
Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump menyerukan pencegahan semua orang Muslim memasuki Amerika Serikat (AS).
"Donald Trump menyerukan pencegahan total dan menyeluruh orang-orang Muslim memasuki Amerika Serikat sampai perwakilan-perwakilan negara dapat mengetahui apa yang sedang terjadi," bunyi siaran pers kampanye Trump.
Trump, yang sebelumnya telah menyerukan pengawasan terhadap
masjid-masjid dan mengatakan ia terbuka untuk membangun sebuah database
bagi semua orang Muslim yang tinggal di AS, membuat seruan kontroversial
terbarunya itu dalam sebuah siaran pers.
Pesannya itu muncul terkait dengan penembakan massal mematikan di San Bernardino, California, oleh tersangka simpatisan ISIS dan sehari setelah Presiden Barack Obama meminta warga AS tidak "melawan satu sama lain" karena takut.
Namun, meski kerap menyudutkan Muslim, Trump juga mengkritik penyelenggaraan kontes mengambar kartun Nabi yang diinisiasi oleh aktivis anti-Islam, Pamella Geller. Pameran pada 3 Mei 2015 itu berujung pada aksi dua orang pelaku yang melepaskan tembakan ke arah polisi, namun akhirnya polisi menembak mati mereka.
Menanggapi insiden itu, Trump mengatakan lewat akun Twitter-nya bahwa
ia mendukung kebebasan berbicara, namun memprovokasi orang lain adalah
tindakan “bodoh.”
Salam Damai...
Sumber : http://www.arah.com/article/15252/jadi-presiden-as-ini-kontroversi-donald-trump-soal-muslim-page-6.html
Salam Harjoshrian...
No comments:
Post a Comment