Monday, May 1, 2017

Fenomena Jakarta mirip dengan film Cars, iya gak?


Pilkada Jakarta sudah berakhir, tulisan move on sudah tidak asing lagi terdengar, melihat para pendukung tetap mengapresiasi jagoannya. Bukan tanpa alasan mereka mengapresiasinya, hanya karena pelayan Jakarta yang satu ini benar-benar melayani Jakarta dengan rakyat Jakarta sebagai tuannya.

Belakangan ini pasca kemenangan Anies-Sandi dan Kekalahan Ahok, Balai Kota Jakarta jadi tempat wisata foto-foto. Mengapa tidak, dengan kemenangan Anies, tapi Ahok yang mendapat bunga. Istilahnya seperti dalam meme, 42 % pendukung ahok, cinta kepada ahok. tapi  58% pendukung Anies benci ahok, tapi belum tentu cinta anies, hanya krn benci ahok aja...


Karangan bunga yang beranekaragam jenis itu, ada yang gokil-gokil bahasanya. Bentuk apresiasi kepada pasangan Badja, bagaimana kinerja mereka, meski kalah di Pilkada, tapi menang di hati rakyat. Jakarta? bukan, seluruh Indonesia dimenangkannya... Prestasi mereka sangat berbeda sebenarnya, Badja yang terbukti kinerjanya vs Anies yang jadi menteri aja dipecat karena gak becus kerjanya...

Bodoh kali memang warga Jakarta ini, tapi apa boleh buat, Ahok digoreng dengan kasus penistaan agama, yang dimana orang yang mendengar secara langsung yaitu masyarakat Kepulauan Seribu tidak menangkap Ahok melakukan penistaan Agama. Tapi dengan videonya bang Buni Yani dan captionnya yang sangat cantik, membuat kaum sakit hati dan bumi datar beringas memanfaatkan situasi. 

Ya ya ya, itu semua sudah masa lalu. Dan bakalan dilanjutkan ke depan, tapi syukur juga sudah ada pelarangan politisasi di tempat ibadah, jadi di Monas saja. Kenapa ku bilang bakalan berlanjut, lihat aja tuh si Hary Tanoe, orang yang sempat dulu ku banggakan sekarang mau jadi mualaf, tujuannya apa? Ya, untuk menghindari kasus pemimpin harus beragama mayoritas...

Btw, kalian pernah nonton film Cars? Cars adalah sebuah film animasi yang diproduksi Pixar Animation Studios dan dirilis oleh Walt Disney Pictures pada 9 Juni 2006. 

Ya lho, film animasi yang mobil-mobil itu, yang mobil ferrari, si Lighting McQueen. Tahu? Masa gak tahu sih, sering juga tuh diputar di Global Tv ny Hary Tanoe...

Udah ingat?

Nah mari kita lanjut. Dalam film ini mengisahkan The Lighting McQueen bertarung dalam kejuaraan Piston. Tapi sebelum kejuaraan itu,  dia mengalami masalah yang akhirnya mengubah pribadinya yang selfish menjadi penolong sesama. Doc Hudson sang legenda piala Piston adalah sang pengubah Lightning, dia mengatakan piala Piston itu hanya seperti kaleng.

Ya benar saja, di kejuaraan itu, dengan kepiawaiannya, dan apa yang dipelajarinya secara diam-diam dari Doc Hudson, membuat dia sangat mudah untuk memenangkan pentandingan itu. Tapi ketika dia sudah hampir finish, dia berhenti karena teringat si Doc Hudson yang harus dilupakan karena tidak menyelesaikan pertandingan dan menghilang. Dia melihat ke belakang, si pembalap tua yang harus tercampak karena ulah si Chick yang menghalalkan segala cara untuk menang. McQueen mendorong The King sampai ke Garis finish, dan sorak pun mengelegar, tawa haru semua bercampur aduk...

 

The King menang? tidak. Lalu Mc Queen menang? tidak juga. Sang juaranya si Chick tadi sudah lewat garis finish terlebih dahulu. Tapi tak ada sorak kemenangan untuknya. Sorak itu hanya diberikan kepada aksi Lighting McQueen. Bisa kita lihat lagi di waktu pemberian pialanya, tidak ada yang senang akan hal itu.
.
.
kecau kecaw kecau...
.
.

Kembali ke Jakarta. Anies menang, Ahok kalah. Anies gak dapat bunga, Ahok dapat bunga dan apresiasi. Anies menghalalkan segala cara untuk menang di ajang Pilkada Jakarta, dan kita sudah tahu itu, sebodoh-bodohnya orang, pasti sudah tahu itu, bahwa dia menghalalkan segala cara. Kenapa menang? Karena masih banyak orang yang belum berpikir ke depan di Jakrta. Yang tergiur dengan rumah DP 0 %, yang setelah kemenangannya semua tampak jelas, DP 0% setelah menabung selama 6 bulan sebanyak hampir 3 juta, atau dengan kata lain, itu buka untuk warga jakarta yang kelas bawah, tapi menengah ke atas. Tergiur juga dengan pembatalan reklamasi, sehingga para nelayan memberikan suara kepada orang yang menolak reklamasi itu, dan di hari pilkada itu, masih di hari itu, pasca terkumpulnya quick qount, bang Sandi sudah mengklaim akan melanjutkan Reklamasi...

Aku hanya bisa tertawa, hahahahaha.

Kami sebagai bukan warga Jakarta tergiur memiliki pemimpin seperti Ahok itu, tapi sayang itu ada di Jakarta. Dengan rekor Gubernur beberapa periode berturut-turut masuk penjara kasus korupsi, kami sudah biasa dikecewakan. Tapi melihat pemimpin bagus malam mau dibumihanguskan, kami merasa geram. Dan ingin memberikan opini dan apresiasi kami yang mendalam kepada orang tersebut.

Sebagai warga negara yang baik, kami mendoakan yang terbaik buat Jakarta kami. Dan sebagai orang yang merindukan pemimpin berintegritas, benar, dan memiliki jiwa seorang pelayan, kami mengapresiasikan Badja buat kinerjanya...

Salam Harjoshrian...

No comments:

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE