"Music is music, No Matter what genre is..."
Itu adalah sebuat kalimat yang diucapkan Christina Aguilera ketika bertarung melawat coaches lainnya untuk mendapatkan kontestan yang diinginkannya dalam sebuah ajang pencarian bakat. The Blind Audition, atau yang bisa dibilang The Voice. Mungkin kalimat itu sudah sering keluar tapi aku mendengarnya pada kesempatan itu...
The voice adalah sebuah ajang pencarian bakat dalam hal bernyanyi. Mereka mencari penyanyi-penyanyi berbakat, lalu melatihnyanya, bukan dengan penampilan, tapi dengan suara mereka. Hanya membutuhkan suara mereka, Coaches akan mendengar, lalu memutuskan untuk berbalik (I want you), atau tidak.
Mungkin sudah banyak ajang pencarian bakat yang kita lihat. Dan yang khusus dalam bernyanyi adalah idol, seperti american idol, indonesian idol. Tapi mata masih berkontribusi untuk memberi penilaian. Ketika penampilan mereka tidak menarik, walau suara bagus, akan mengurangi penilaian. Dan sebaliknya, kalau penampilan mereka menarik, walau suara tidak bagus, masih bisa dihibur dengan penampilan. Kebanyak audisi seperti itu. Kadang memberikan kejutan, tampilan sangar, tapi nyanyi seriosa,. Penampilan seperti mafia, grup mafia, tapi bernyanyi acapella lahu rainbow yang pernah juga dibawakan connie Talbot.
Tapi the voice memberikan suasana berbeda. Cukup dengan suaramu, coaches berbalik atau tidak berbalik, tergantung bagaimana taste mereka.
Satu keunggulan lagi, tidak perlu 1/2 atau lebih dari banyaknya coaches yang berbalik. Cukup satu orang saja, langsung bergabung ke tim. Berbeda dengan ajang pencarian bakat lain, seperti x factor, atau got talent. Kalau ada 3 juri, 2 juri harus setuju. Kalau cuma 1, maka failed...
.
Bercerita tentang the voice. Aku suka yang versi Amerika, atau The voice US. Karena englishnya masih ku mengerti ketika mereka berbicara, berargument, bercanda. The voice UK adalah salah satu yang tidak ku suka, dikarenakan coachesnya, tidak menjual menurutku. Mungkin mereka terkenal, tapi tidak bisa menjual dalam media publik di ajang the voice itu. Berbeda dengan The Voice amerika, mereka bertarung, bercanda, tertawa, semuanya all out. Apalagi kalau mereka sudah memperebutkan satu orang untuk memilih mereka, saling ejek dan menunjukkan keunggulan mreka adalah jalan satu-satunya, itu lah yang membuat menarik untuk ditonton...
Iya, biasanya coaches dalam The voice adalah orang-orang yang sudah punya nama alias terkenal dalam music, khususnya bernyanyi... Pengalaman mereka lah yang bisa dibagikan ketika melatih kontestan. OH iya, the voice Italia juga aku suka, sering ada lagu rock di sana, tapi bahasany aku gak ngerti. Jadi kurang tertarik.
The voice Amerika sudah berjalan 12 season, dan sekarang season 12. Dengan coaches Blake Shelton, Adam Levine, Alicia Keys, Gwen Stevany. Sangat seru melihat aksi mereka...
Pertama aku suka melihat the voice adalah ketika zamannya Christina, Dengan gaya nya bicara yang seksi aku menjadi tertarik mengikuti the voice ini. Sekarang dengan adanya Alicia Keys, hahaha,... Luarbiasanya, karena mereka sangat-sangat bertalenta. Pengalaman mereka dalam industri musik buka isapan jempol belaka, semua mengakuinya...
Berikut nama-nama coach yang ada terdiri dari Christina Aguilera, Cee Lo Green, Adam Levine, dan Blake Shelton. Sedangkan pada musim keempat, panel juri terdiri dari Levine, Shelton, Shakira, dan Usher. Pada season ke 7 cee lo green memundurkan diri dari the voice dan Christina Aguilera tidak dapat menjadi juri di season 7 karena sedang fokus terhadap kehamilannya dari pernikahan keduanya akhirnya mereka berdua di gantikan oleh pharrel william dan gwen stefanny tetapi christina akan kembali di season 8. Di musim ke 11, Miley Cyrus dan Alicia Keys menggantikan posisi coach Gwen Stefani dan Pharrell Williams. Di musim ke 12 Gwen Stefani menggantikan posisi coach Miley Cyrus.
Industri music kembali bersedih tahun lalu, ketika seorang penyanyi dibunuh oleh penggemarnya sendiri. Christina Grimmie, merupakan jebolan The voice America season 7, di bawah asuhan Adam Levine si vocalist Maroon five.
well, sekarang season 12 sedang bergulir. Dan sangat sulit menebak siapa yang akan menang, dengan peserta tinggal 11, sangat sulit memprediksinya, karena mereka punya bagian dan peran masing-masing.
Music isi music, no matter what genre is. Itu adalah kalimat Christina, ketika dia memperebutkan seorang peserta dengan genre country, dan Blake shelton adalah lawan tertangguh dalam genre ini...
Yap, aliran atau genre. Sulit menentukan genre apa yang kita suka, tapi biasanya setiap orang punya genre dalam dirinya. Dan apabila dia ingin merebut mimpinya, dia harus mengasah genre music yang dia sukai tersebut. Dan di the voice lah aku melihat, genre seseorang itu tidak akan diubah, pelatih akan melatihnya sesuai genre yang dilatihnya. Dan dari sisi itu, membuat setiap peserta punya jalan masing-masing menunjukkan kualitas mereka sendiri. Berbeda dengan idol, yang terkadang ditantang juri menyanyikan lagu yang tidak dikuasai, tapi disini pandangan ku terbuka. Kita tidak harus menguasai semua genre, cukup apa yang kita suka dan tekuni, kejar dan lakukan, asah terus.
Music is music, no matter what genre is....
Salam harjoshrian...
No comments:
Post a Comment