Aku ngekos di daerah yang kebetulan dekat dengan kampus, jadi mudah akses kemana-mana. Tapi sulitnya ketika harus jalan ke ujung, dan naik lagi sampai ke lantai tiga. Kadang melelahkan, tapi setelah terbiasa, bukan hal yang asing lagi buatku. Dan karena ini juga lah aku malas pindah kos, susah mindahin barangnya bro. Tapi kamarnya luas, gak nyesal juga lah dengan kamar seluas ini...
Kalau aku keluar kamar, yang nampak adalah kosan perempuan semua, sejauh mata memandang, yang terlihat adalah kosan perempuan. Kadang melihat hal-hal yang diingankan, aneh-anehlah melihat sekitar sini.
Tadi aku pas mau mandi, aku masih mengumpulkan niat, aku lihat kucing berlari-lari bermain kesana kemari. Lalu aku berdiri di tembok pembatas kos ku, ku lihat ke arah depan. Ada dua sejoli lagi pacaran. Hahaha. Pertama sih aku berpikir positif aja, tapi aku teringat apa yang biasa terjadi disitu kalau lagi berdua. Ketika aku pergi dan kembali lagi, dan benar ternyata, mereka asyik bermesraan, hahaha, cium peluk lah.
Kosan itu terdiri dari 4 lantai, tapi lantai 4 nya cuma tempat mereka menjemur pakaian. Dan sepertinya tidak ada akses orang lain bakal melihat kesana, kecuali dari arah kosku dan lantai tiga tepatnya. Dulu waktu aku baru datang ke kosan ini, jarang tidak mellihat hal gituan, apalagi malam, sepertinya bebas, tapi belakangan ini sudah lebih adem mereka.
Karena aku tiba-tiba datang, dan melihat mereka, sepertinya mereka tersadar ada yang memperhatikan, aku pura-pura tidak melihat saja. Aku pura-pura pergi, dan melihat dari dalam kamar mandi, wah, ternyata mereka menghilang, apakah ke balik tembok pembatas? Wah, seru nih, aku tunggu sebentar, tapi tak nongol juga, lama juga mereka pikirku dalam hati. Lalu kain jemuran menarik perhatianku, goyangannya tidak wajar. Setelah aku perhatikan kadang nampak kepala. Hahaha, ternyata mereka memanfaatkan banyaknya kain jemuran supaya tidak terlihat...
Aku berfikir, sebegitu inginnya kah mereka melakukan semua itu di kala terang benderang seperti ini? Apakah nafsu itu tidak bisa dibendung lagi, sehingga melakukannya di tempat umum dan terbuka seperti itu tidak masalah lagi? Benar, kita menghindari tempat gelap dan tertutup, tapi gak gitu juga kali. Maksudnya kan menjaga diri, bukan malah melakukannya di tempat terbuka dan terang benderang seperti itu...
Dasar jomblo, mungkin para readers mengatakan seperti itu kepadaku, gak tau apa yang sedang terjadi, jadi gak ngerti gimana rasanya itu. Kalau lagi berdua, dunia serasa tidak ada bung writer, jadi mau di tempat terbuka pun tidak masalah, kan dunia lagi milik berdua...
Aku gak tau sih bagaimana pemikiran mereka yang melakukan itu. Kalau mereka dewasa, pasti sudah bisa menjaga diri mereka, bukan dengan alat pengaman, tapi dengan menjaga lust mereka sendiri. Ketika lust menguasai diri kita, love tidak akan ada lagi. Lust akan berkuasa, minta nambah, dan nambah, akhirnya si pelaku pun rusak, ketika rusak, adanya tinggal penyesalan. Yang diberikan kepada suami dan istrinya tinggal bekas-bekas, sisa-sisa dari pemakaian orang lain yang terlebih dahulu ditemuinya.
Menjaga diri itu tidak mudah, tapi tidak susah juga. Menjaga diri bukan dengan berkata ‘aku harus menjaga diriku’, tapi dengan tindakan yaitu menghindari hal-hal yang berpotensi membuat kita kehilangan pertahanan diri. Ketika pacar ngajak ke kamar, ‘ngapai di kamar?’, ketika pacar mau pegang-pegang, ‘ngapai pegang-pegang?’, dll.
Tapi yang terpenting adalah menjaga diri tetap benar dan bersih, bagaimana caranya, agama masing-masing punya jalannya sendiri, tapi kalau di agamaku, sesuai Firman Tuhan... “dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai firman-Mu... Mazmur 119:9”. Pertengahan Alkitab kita bro.
Hahaha, mau bagaimana dan apapun yang kita lakukan, lakukanlah dengan benar...
Salam harjoshrian...
No comments:
Post a Comment