Untukmu

Sunday is today.
Monday is tomorrow.
 And saturday was yesterday.
Artinya, hari ini adalah kita,
besok adalah harapan kita,
dan semalam adalam kenangan kita.
Hahaha, nggak nyambung, wkwwkwk...
Siapa yang menyangka.
Siapa yang tahu.
Siapa yang merasakan.
Siapa yang peduli.
Siapa yang mau.
Hanya akulah.
Akulah yang bisa.


Kadang aku merasakan jenuh.
Kadang aku merasakan berbunga.
Kadang aku merasakan sakit.
Kadang aku merasakan senang.
Hanya akulah yang tahu.
Di luar mungkin terlihat seperti ini, padahal seperti itu.
Di luar mungkin aku baik, di dalam siapa yang tahu.
Hanya akulah, hanya aku yang tahu.


Tapi sekarang, aku beda.
Aku senang.
Aku berbunga-bunga.
Bukan karena ada yang kudapat.
Bukan karena ada yanh ku terima.
Tapi lebih dari itu semua.
Aku teralihkan olehmu.


Keberadaanmu terdeteksi relung hati.
Keberadaanmu terbaca mataku.
Keberadaanmu terjangkit otakku.
Semua tentangmu jadi perhatianku.
Bukan krn kau yang minta.
Bukan juga karena org lain.
Bukan juga karena aku yg minta.
Tapi karena sudah tercatat dalam hati.


Aku tidak mau salah.
Aku tidak mau sakit.
Tapi itu semua bisa terjadi.
Aku harus menyimpan.
Serapat mungkin tidak boleh ada yang tau.
Aku hanya perlu memberikan perhatian yang biasa.
Jangan sampai berlebihan.


Untukmu aku rela.
Untukmu aku siap.
Untukmu aku buka.
Relung hati yang tertutup rapat.
Yang kuncinya pun aku tidak tau dimana.
Tapi ketika untukmu.
Itu semua terbuka dengan sendirinya.
Yang berarti kuncinya ada padamu kau yang membuka.
Dan hanya kau yang bisa menutupnya lagi.
Untukmu aku tidak apa-apa.


Semangat buatmu.
Semangat buatku.
Aku akan mendoakanmu.
Untuk kebaikanmu.
 Semoga terbaik untukmu.
Dan kau akan tahu dan kenal tentang aku.
Ketika tiba waktunya.
Tiba waktunyaa aku memberitahumu.
 Untukk sekarang.
Sampai hari it tiba.
Cukup aku aja yang tahu.
Semoga Tuhan juga memimpinmu.
Menuntunmu mendoakanku.
 See you there...

Salam harjoshrian...