Waktu itu aku kelas tiga
sma. Banyak kenangan yang terukir disana, salah satunya aku pada saat itu
memiliki seorang pacar, dan memiliki agama berbeda denganku. Melihat seperti
itu, teman-temanku yang aktif dalam persekutuan seswa kristen berusaha
mengingatkan aku, atau mirip penginjilan, walau pun belum masuk tahap injil
sih. Mereka mengatakan, gelap dan terang itu tidak akan pernah bersatu lho yon.
Dan yang pasti aku tidak pernah menggubris mereka, mungkin karena mereka suka
samaku, pikirku gitu (kepedean).
Kalau kuingat-ingat lagi
masa itu sekarang, aku hanya bisa tersenyum, kok bisa ya aku seperti itu.
Memang aku dulu itu rajin ke gereja, tidak merokok, baik, rapi, pande bermain
bola, bisa main gitar (dulu bisa main 1 2 lagu lah), pulang langsung ke rumah,
bukan anak game online, hampir semua yang baik-baik ada padaku. Tapi apakah itu
bisa mengindikasikan aku anak terang? Jawabannya simple, tidak.
Dulu aku memang suka
melakukan itu, hanya supaya aku dipandang baik didepan orang-orang, dan
orangtua ku tidak tercemar karena aku, bukan seperti anak terang yang melakukan
semua itu untuk memuliakan nama Tuhan. Aku dulu belum masuk anak terang, jadi
pernyataan mereka itu benar, tapi salah orang. Hahaha. Karena aku dalam gelap,
diapun dalam gelap, sehingga hubungan itu bisa bertahan agak lama, karena
sama-sama dalam gelap.
Yang mau ku katakan adalah,
tidakmudah menyimpulkan orang itu berada dalam gelap atau terang, itu hanya Tuhan
dan dirinya sendiri yang tahu. Kita ibarat hanya bisa menebak-nebaknya. Gelap
dan terang itu memang tidak pernah bersatu, ketika terang muncul dalam kegelapan,
kegelapan itu akan lenyap. Begitulah anak terang. Jadi coba tanyakan dirimu,
apakah kau sekarang sudah berada dalam terang kemuliaan Tuhan, atau masih dalam
kuasa kegelapan maut yang membinasakan? Jawabannya hanya kau yang tahu. Yang
pasti gelap dan terang itu tidak akan pernah bersatu. Salam harjoshrian
No comments:
Post a Comment