Berawal dari pertemuan berenang bareng, terbentuklah kelompok
yang dinamakan HIT ME. Nama tersebut bukan dibuat berdasarkan arti sebenarnya,
tapi dihubungkan dengan salah satu yang disukai anggota kelompok tersebut.
Mereka adalah Lidya, Hagar, Okto, Daniel, dan Haryono. Tidak pernah terpikirkan
dalam benak mereka kalau kelompok ini akan terbentuk. Hanya karena ada
inisiatif untuk berkumpul dari para angota sehingga terealisasilah
pertemuan-pertemuan selanjutnya.
Suatu hari tanpa ada rencana tanpa ada tanda-tanda, Okto
mengajak Haryono untuk berenang. Dan mengajak dua teman lainnya yaitu Hagar dan
Lidya. Sempat sih hampir batal karena Lidya tidak bisa, tapi entah bagaimana
dia jadi bisa, tapi tidak ikut berenang, hanya menonton untuk berenang. Mereka
berencana berenang di kolam renang primbana. Waktu sudah ditentukan, lokasi
juga sudah ditentukan, cara ke lokasi juga sudah dipersiapkan.
Teng, pagi hari sudah muncul, sosok Haryono masih belum
kelihatan. Benar saja dia ketiduran, semalam dia begadang. Seharusnya kalau mau
berenang seperti ini, harus fit dan enerjik, tapi entah apa yang dipikirkan Haryono
melakukan itu. Ketika dia terbangun, segera dia melihat handphonenya dan
bertanya apakah mereka masih disitu dan apakah mereka sudah berenang. Ternyata
mereka sudah disitu, dan ketika Haryono sudah bergerak tanpa mandi terlebih
dahulu, Okto kembali menghubungi supaya segera turun dari angkot saja, supaya
mereka yang menjumpai Haryono. Haryono pun bingung dan bertanya. Okto menjawab,
kalau primbana tutup, jadi akan pergi ke kolam renang selayang saja. Sesuai
instruksi, Haryono turun, Okto dan kawan-kawan menjumpainya, dan mereka pun
pergi ke kolam renang selayang.
Ya benar saja, Lidya yang sebelumnya berhalangan akhirnya
bisa datang dan ikut bersama mereka, karena Hagar juga mau berenang (belajar
renang tepatnya). Lidya hanya melihat mereka berenang sampai habis. Setelah Haryono
dan Okto menyelesaikan renang mereka di tempat yang dalam, mereka menjumpai Hagar
dan Lidya, di tempat yang dangkal. Hagar pun diajari oleh Okto untuk berenang (ini
couple mereka). Lidya tetap diatas, Haryono pun mencari kesibukannya sendiri.
Tapi ada satu hal yang aneh di tempat itu, ada satu orang yang berenang,
tepatnya tidak tau juga berenang, ketawa-ketawa sendiri, ngomong-ngomong
sendiri. Karena sudah merasa tidak nyaman dengan tingkahnya, merekapun beranjak
pergi dan meninggalkan tempat untuk membersihkan diri.
Haryono dan Okto selesai, mereka pun segera keluar. Mereka
menunggu Hagar dan Lidya keluar. Waduhhh lama juga pikir mereka. Maklum lah
para wanita. Tapi ternyata mereka sudah ada di luar. Mereka tersenyum-senyum
senang. Kenapa tidak, mereka menemukan uang seratus ribu di lantai kamar mandi.
Tidak tahu sih siapa yang kehilangan itu, tapi ibarat rejeki, mereka pun sangat
senang, dan langsung menggunakan uang itu makan daging babi panggang karo
sembiring yang ada di jalan pembangunan. Mereka cerita-cerita panjang lebar
juga disana.
Waktu di sepeda motor, si Okto cerita kawan-kawannya pergi ke
pusuk buhit. Dia menceritakan hasratnya yang sangat ingin sekali pergi kesana.
Tapi karena jadwal dan sebagainya, dia tidak bisa pergi bersama-sama temannya
kesana. Dia pun mengajak Haryono, dan yang lainnya. Tapi kali ini, dia masih
mengajak Haryono.
Ketika mereka makan-makan, mereka pun berencana untuk
berenang kembali, tapi di primbana, karena di selayang kurang memuaskan menurut
mereka. Lidya pun setuju-setuju saja, dan berencana membeli baju renang supaya
dia juga bisa ikut berenang, karena tidak seru lah cuma melihat-lihat saja, kan
sama-sama bayar juga. Mereka pun menyepakati harinya, dan mereka pun berencana
mengajak yang lain, tapi entah kenapa, mereka cuma kepikiran sama Daniel,
mengajak Daniel. Pengen sih Haryono mengajak satu lagi, tapi tidak pas juga
dimasukkan. Danielpun merespon dengan positif, kebetulan dia juga baru pulang
travelling dari Bromo. Maklum dia sudah tamat, lagi menunggu jadwal koas di
kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter nya, jadi waktu kosongnya banyak.
Karena kosong, ya dia oke oke saja untuk ikut, dan Haryono dibonceng si Daniel
ke lokasi, maklum saja, Haryono gak punya kendaraan.
Mereka pun jumpa di lokasi, dan ternyata Haryono dan Daniel
yang duluan sampai. Ketika semua sudah berkumpul, mereka pun masuk ke lokasi,
dan mengganti pakaian yang akan digunakan. Agak-agak gimana juga sih, karena
kolamnya ramai, dan kebanyakan orang tua. Haryono masih agak malas masuk, Hagar
Okto dan Daniel sudah masuk. Hagar berenang di pinggir-pinggir, tepatnya tidak
berenang sih. Lidya pun mencoba masuk, dan langsung ingin mencoba tempat yang
dalam. Wajar saja sih, Daniel dan Okto juga di tempat yang dalam, dan Lidya
juga tau kok berenang. Tapi apa yang terjadi di luar dari yang diharapkan, Lidya
melompat dan tenggelam. Apa-apaan ini. Kebetulan hanya Haryono yang melihat dan
menyadarinya, Haryono yang masih belum masuk ke kolam renang langsung lompat,
dalam juga ternyata lokasi tempatnya itu. Untung saja Haryono tahu berenang,
dan langsung menolong si Lidya yang megap megap dalam air, dan anehnya sampai selesai
menolong Lidya, tidak ada yang sadar kalau si Lidya tenggelam pada saat itu.
Ketika Haryono bertanya, ternyata dia terkejut, dan lupa bagaimana berenang.
Dalam hati Haryono masih bertanya-tanya kenapa bisa lupa ya, seharusnya kan
tidak. Ada-ada saja memang dunia ini. Ada satu hal yang tidak boleh dilupakan
kalau sudah dalam hal seperti ini, mereka juga kadang kekinian, sesi photo
pasti selalu ada. Dan mereka pun berphoto-photo, sampai mereka selesai. Dan
akhirnya keluar.
No comments:
Post a Comment