Saturday, September 24, 2016

Teman Hidup Gak Perlu Banyak Percobaan...



Baru-baru ini aku belajar sesuatu yang amat penting dalam mencari teman hidup. Dulu sempatnya aku berfikir, bagaimana aku supaya yakin dia adalah teman hidupku? Apakah aku harus pacaran dulu, baru lah tahu yakin atau gak kalau dia teman hidupku? Kalau kita berfikir sekilas, benar juga. pacaran kan untuk meyakinkan kita melangkah ke pernikahan. Tapi nyatanya, apakah meyakinkan ke jenjang pernikahan atau meyakinkan diri dia teman hidupku atau gak? Apakah dia yang dipersiapkan untukku atau gak?

Sekarang satu hal yang ku pahami. Pacaran itu bukan mencari tahu dia teman hidup kita atau gak, tapi ya meyakinkan diri untuk saling mengenal menuju jenjang pernikahan nantinya. Pacaran itu bukan untuk main-main, tapi untuk saling mengenal satu sama lain. Mungkin diantara kalian yang membaca ini kurang setuju, bagaimana kalau setelah pacaran dia tidak sesuai dengan kita? Bagaimana kalau dia selama ini berbohong? Jadi harus kita akhiri dong, biar tidak menyesal di pernikahan nanti. Aku pun berpikir seperti itu nya dulu, dan aku juga itu wajar saja. tapi ada yang salah dari situ.

Apa itu?
Berdoa.

Berapa banyak orang yang percaya kepada Tuhan mempercayakan teman hidup juga? Ku rasa tidak banyak, mungkin mereka yang dibina lah kebanyakan. Pertanyaannya, apakah mereka yang tidak melibatkan Tuhan dalam mencari pasangan hidup, tidak merasa pasangan hidup itu sangat penting? Pasti mereka setuju itu sangat penting, kalau orang yang dibina bilang, itu pilihan terpenting setelah Juruselamat. Kalau mereka menganggap itu sangat penting, mengapa mereka tidak mendoakannya?

Contoh kecilnya begini, ketika mau ujian kelulusan atau untuk mendapatkan pekerjaan, orang-orang pasti berdoa dengan sungguh-sungguh, "Tuntun aku Tuhan". Karena mereka merasa itu penting bagi mereka, tapi teman hidup? kurang. Jadi wajar mereka menolak apa yang ku bilang tadi...

Jadi kapan kita meyakinkan dia itu teman hidup kita? kapan ya? hehehe

Dalam pembinaan, ada istilah status doa umum, status doa khusus, status doa sama, status pacaran, pranikah, dll. Aku tertarik status doa umum, khusus, sama. Kalau kita memang benar-benar yakin teman hidup itu sangat penting, maka kita libatkan juga dong Tuhan dalam pencariannya. 

Status doa umum, disnilah kita sebagai orang yang percaya menggumulkan, apakah aku nanti menikah? sesuai mandat agung "Beranakcuculah". ada yang tidak menikah karena keagamaan, ada karena penyakit, ada karena tidak bisa untuk menikah. disinilah proses itu. Untuk mengetahui ini semua, yang pasti hubungan pribadi kita dengan Tuhan harus baik, gak mungkin bisa mendengar suara Tuhan kalau HpdT kita tidak baik. Ibarat kita berkelahi, komunikasi kan jadu sulit, gak tau apa yang diinginkan.

Status doa khusus, disinilah kita sudah punya kandidat, dia nya Tuhan? kayaknya pas samaku Tuhan, kayaknya chemistrinya kuat Tuhan. biasanya perasaan suka itu juga ada, dan itu wajar. dan tahap ini sudah sedikit sulit. disini kita mencari tahu tentang dia, tapi tidak boleh ada yang tahu, biar kita fokus mencari tahu, biar natural yang kita dapatkan informasinya. Biasanya ego kita disini tinggi, karena rasa suka kitaa, kadang suara Tuhan kita buat jadi suara kita. Tetap fokus berdoa dalam tahap ini, yakinkan diri, diakan Tuhan? kalau jawabannya iya, lanjut ke tahap selanjutnya.

status doa sama, disini biasanya pernyataan kasih. Kita menyatakan kasih kita, kalau kita sudah mendoakan nya selama ini, bukan tidak mungkin dia juga mendoakanmu dalam doanya. Disinilah sama-sama menguji, dia kah? biasanya disisni sidah melibatkan dua pihak. Dan disini jangan terbuaai, karena ini lah tahap epnting untuk meyakinkan kita, dia kah teman hidup kita. kalau jawabannya iya, berarti pacaran lah selanjutnya.

Itu tiga tahap sebelum pacaran, tidak akan mungkin Tuhan menjawab iya kepada satu orang, dan kepada satu lainnya menjawab tidak. Tuhan itu adil, kalau menjawab tidak, kepada duaduanya tidak, kalau menjawab iya, kepada dua-duanya iya. Tapi dasar manusia, kadang bandalnya kita, makanya keep HpdT itu sangat penting...

Jadi meyakinkan diri kita dia kah sebagai teman hidup kita, bukan ketika berpacaran, tapi ketika kita sebelum pacaran. Karena jawaban doa itu bukan main-main, perlu ketaatan dan ketekunan. TIdak perlu banyak percobaan pacaran, cukup satu pacar dan dia lah nanti di samping kita tidur ketika kita bangun di pagi hari...

Kayak pemimpin kelompok ku bilang alias kakak rohaniku, "Untuk apa aku pacaran kalau putus nya nanti. Mending aku lama pacaran, tapi memang dia teman hidupku. Makanya perlu menggumulkan dengan benar dek. gak main-main, ketika kita menganggap itu serius, benar-benarlah gumulkan dalam doa". dan aku melihat sekarang, memang baru sekali ke dalam tahap itu kakakku ini, tapi bisa lah jadi teladan yang baik buatku untuk serius dalam hal ini.


Nb: biasanya perempuan kalau mendoakan pertama, sudah menyatakannya, bahkan kadang jadi tidak menyatakannya. karena sudah lama, dia meyakinkan dirinya, mungkin memang bukan dia teman hidupku. Coba baca buku "Just do something", saranku. Kita ini sama, baik laki-laki maupun perempuan, sama-sama mencari teman hidup, kalau perempuan duluan mendoakan, jangan ragu menyatakan. Kayak kata teman setim ku dalam kepanitiaan kampreg baru-baru ini, "hawa nya yang mendekati adam, dan memberikan buah itu", dengan kata lain, hawa yang menunjukkan keinginannya untuk berbagi. Mungkkin konteks ny salah berbagi si hawa disana, tapi itu lah dia. Perempuan itu bukan untuk diam dan menunggu. Tapi kadang susah sih perempuan menerima pernyataan ini, seiring dengan waktu kalian juga akan sadar akan hal itu. "Kenapa lah gak ku nyatakan kemarin itu ya?" bisa jadi pertanyaan kalian di kemudian hari...
Aku juga menganjurkan membaca The end of Me. Karena itu sangat sulit kita teapkan, dan aku juga pengen membacanya itu. mematikan ke-AKU-anku.

Salam harjoshrian....

No comments:

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE