PERUMPAMAAN HIDUP
SEPERTI BENDA DIBAWA OLEH ARUS AIR
Di dunia ini banyak sekali
pemikiran-pemikiran yang bijak atau perumpamaan, yang bisa menyadarkan atau
merubah cara pandang seseorang. Dan yang saya pikirkan itu terntang perumpamaan
“jangan hidup seperti benda yang dibawa arus air”. Kalau dipikir-pikir itu
benar juga, apalagi untuk menghadapi kehidupan ini.
Ketika aku memikirkan itu,
akumencoba mekihat arus air disekitar yang mengalir dari tempat yang lebih
tinggi ke tempat yang lebih rendah, biasa aja menurutku.
Lalu saya mencoba menjatuhkan sebuah benda ke dalam aliran air tersebut, lalu saya perhatikan. Ternyata tiap ada yang menghalangi jalan benda itu, dia seperti mencari jalan keluar untuk lanjut, tapi sebenarnya benda tersebut hanya menghindar saja dari tiap rintangan yang ada.
Lalu saya mencoba menjatuhkan sebuah benda ke dalam aliran air tersebut, lalu saya perhatikan. Ternyata tiap ada yang menghalangi jalan benda itu, dia seperti mencari jalan keluar untuk lanjut, tapi sebenarnya benda tersebut hanya menghindar saja dari tiap rintangan yang ada.
Saya jadi tersadar, pemikiran itu
tidak sesimple yang saya pikirkan dulu, yang selama ini saya piker perumpamaan
itu hanya ikut arus saja, contoh: kalau sudah ada suatu perintah dari atasan,
atau ada suatu penyelewengan di tempat dia bekerja, dia gak peduli baik atau
buruknya, dia akan tetap mengikutinya. Tapi yang saya lihat pengertian
perumpamaan itu lebih dari itu, lebih mengerikan dan menyedihkan lagi. Dari
yang kulihat orang yang seperti itu akan berusaha menghindar dari setiap
masalah yang dihadapinya, dia tidak mau menyelesaikannya, tidak peduli
bagaimana pentingnya, dia aka berusaha sekuat tenaga untuk menghindarinya,
dengan kata lain seorang pengecut.
Itulah yang saya pikirkan, dan
saya tidak mau menjadi orang yang seperti itu. Karena orang yang seperti
perumpamaan itu sangat menyedihkan. Lagipula kita dituntut di dunia ini untuk
membuat sesuatu yang lebih baik, tidak hanya ikut arus dan selalu menghindar
dari masalah. Karena hal seperti itu tidak akan membentuk kita menjadi pribadi
yang lebih baik, apalagi di tengah kejamnya dunia ini. Lebih baik katakana iya
apabila memang iya, dan katakana tidak apabila memang tidak. Dan selalu punya
motivasi aku bisa menghadapi rintangan itu, supaya kita bisa melaluinya. Salam
harjoshrian.
No comments:
Post a Comment