Monday, March 17, 2014

HarJoshRian, opini: Pengalaman atau Memang Tidak Mengerti (Indeed the experience or not Understand ...)…



Pengalaman atau Memang Tidak Mengerti
Dani adalah orang yang sangat rajin. Dia tidak pernah terlihat santai alias berpangku tangan. Setiap hari diisi dengan banyak kegiatan yang sangat bermanfaat. Pekarangan rumahnya tidak pernah lepas dari perhatiannya. Hampir semua lokasi pekarangan rumahnya diisi dengan tumbuh-tumbuhan yang membuat suasana rumahnya makin asri. Ilmu itu dia dapatkan dari dosennya di waktu kuliah. Karena dia sangat rajin. Dia sering langsung bereksperimen dengan lahannya sesuai dengan apa yang dia pelajari.
Suatu hari dia melihat ada suatu lokasi di pekarangannya yang belum berisi oleh tumbuhan. Dia berpikir dan berpikir tentang tanaman apa yang akan ditanam di tempat dan  cocok sebagai penghias pekarangan rumahnya. Tapi setelah beberapa lama dia memikirkan, dia tidak bisa menemukannya. Lalu teringatlah dia akan sesuatu, kalau hari itu ada pameran tentang tumbuh-tumbuhan dari seluruh dunia yang pastinya sangat indah-indah.

Dia pun melaju ke tempat itu. Dia sangat terpesona dengan apa yang disuguhkan di tempat itu. “WOW” merupakan kata yang sering Dani ucapkan. Lalu dia terhenti di tempat buah markisa. Ada yang menarik perhatiannya, buah nya cukup besar, dan dia teringat lahan kosongnya sehingga berinisiatif kalau itu yang akan mengisi pekarangannya tadi.
Lalu dia berbincang-bincang dengan yang memamerkan itu. Dia bertanya setelah kapan akan berbuah seperti ini. Si bapak mengatakan berdasarkan pengalamannya setelah lima kali berbunga, atau bisa tiga kali berbunga. Dani sangat senang, karena tidak menunggu terlalu lama untuk menikmati itu. Dani pun meminta nomor serta alamatnya. Sebelum pergi, Dani tak lupa untuk membelinya. Dan dia sangat senang memiliki tanaman markisa itu.
Sesampainya di rumah, Dani langsung mempraktekkan cara menanam yang diberitahu oleh bapak dari pameran tadi. Dia pun selesai, dan hasilnya juga lumayan memuaskan. Melihat itu semua, dia pun tidak sabaran untuk menunggu tumbuh dengan baik.
Hari berganti hari. Minggu berganti minggu. Bulan berganti bulan. Yang ditunggu-tunggu Dani pun akhirnya muncul. Bunga pertama dan sangat banyak bunga nya. Dia sangat senang dengan itu, dia berpikir kalau buahnya akan sangat banyak. Ketika dia menunggu lagi, yang tak terduga pun terjadi. Bunga-bunga markisa tadi gugur semua, tidak ada yang menjadi buah. Lalu dia teringat kata bapak di pameran itu, setelah bunga ketiga. Dia pun dengan sabar menantinya. Bunga kedua juga gugur semua, dia tetap sabar.
Hari bunga ketiga pun muncul. Dia semakin tidak sabaran akan yang dinanti-nantinya. Tapi sayang, lagi-lagi perjuangannya pun sirna. Penantiannya dipupuskan oleh gugurnya lagi bunga yang ketiga, dan dia sangat kecewa. Lalu dia mencari alamat bapak tadi, dan segera pergi ke tempat itu.


Dalam perjalan dia melihat, daerah itu cukup asri. Masih banyak pepohonan. Burung-burung masih berkicau ria. Sungai-sungai masih jernih. (udah paham penyebabnya kan?? J). Sangat berbeda dengan tempat dia tinggal, daerahnya tidak asri seperti perjalannya itu.
Sesampainya dia di tempat bapak itu, dia melihat sangat banyak tanaman-tanaman yang menyejukkan jiwa kalau melihatnya. Dia lupa apa tujuannya. Lalu dia melihat kumpulan tanaman markisa dengan buah-buahnya yang besar bergelantungan. Dia jadi emosi, karena merasa tertipu. Dia pun menemui bapak itu dengan segera. Si bapak mengatakan kalau menurut pengalamannya itu berbuah ketika bunga kelima. Dia masih tidak percaya, tapi ketika dia melihat markisa punya bapak itu berbuah. Dia pun akhirnya percaya. Dan dia pun pulang ke rumahnya.
Hari demi haripun kembali dilaluinya. Bulan demi bulan pun kembali dihadapinya. Dia melihat bunga keempat dan gugur lagi. Tibalah ketika muncul bunga kelima. Dia berseri-seri, dan penuh harapan kalau itu akan jadi buah yang lebat. Tapi apa mau dikata, harapannya kembali dikecewakan. Dia jadi bingung apa yang terjadi. Padahal bunga-bunganya sangat bagus dan indah, gak ada tanda-tanda kalau sakit. Tapi kenapa tidak pernah jadi buah???

Dia pun bertanya kepada om google. Setelah beberapa artikel dia baca. Ia menemukan satu yang berbeda, kalau bunga itu harus diserbuki atau dibantu penyerbukannya dengan tangan manusia. Dan ketika bunga keenam muncul, dia mempraktekkan apa yang dia baca, dia membantu penyerbukan bunga tersebut. Dan setelah menunggu akhirnya tanaman markisa nya mulai berbuah. Dan dia merasa sangat senang. Dan dia pun berkata dalam hati kalau selama ini dia tertipu dengan bapak tadi………………………



Mungkin tanpa kita sadari hal itu akan terjadi. Tapi apa yang menjadi masalah itu terjadi? Bukan karena dia tertipu oleh si bapak, karena si bapak bercerita apa adanya menurut pengalamannya selama ini, buktinya markisa nya bisa berbuah…
Yang menyebabkannya adalah ekosistem setempat yang sangat berbeda. Di daerah Dani tempatnya sangat buruk. Di daerah si bapak sangat asri sampai-sampai Dani terpesona dengan lingkungan si bapak. Itu dia penyebabnya. Di lingkungan si bapak masih banyak serangga penyerbuk yang membantu bunga untuk penyerbukan, sehingga tak perlu bantuan manusia. Tapi linggkungan si Dani berbeda. Lingkungannya sudah rusak, sehingga serangga penyerbuk tidak ada lagi, jadi perlu bantuan tangan manusia…

Itu merupakan hal yang sangat sepele kelihatannya. Tapi sangat besar sebenarnya. Marilah kita jaga lingkungan kita supaya tetap terjaga. Karena tanpa bagusnya lingkungan kita. Kita hanya tinggal menunggu waktu aja supaya semua nya berakhir. 

Salam HarJoshRian.

No comments:

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE