Pengalaman
atau Memang Tidak Mengerti…
Dani adalah orang
yang sangat rajin. Dia tidak pernah terlihat santai alias berpangku tangan.
Setiap hari diisi dengan banyak kegiatan yang sangat bermanfaat. Pekarangan
rumahnya tidak pernah lepas dari perhatiannya. Hampir semua lokasi pekarangan
rumahnya diisi dengan tumbuh-tumbuhan yang membuat suasana rumahnya makin asri.
Ilmu itu dia dapatkan dari dosennya di waktu kuliah. Karena dia sangat rajin.
Dia sering langsung bereksperimen dengan lahannya sesuai dengan apa yang dia
pelajari.
Suatu hari dia
melihat ada suatu lokasi di pekarangannya yang belum berisi oleh tumbuhan. Dia
berpikir dan berpikir tentang tanaman apa yang akan ditanam di tempat dan cocok sebagai penghias pekarangan rumahnya. Tapi
setelah beberapa lama dia memikirkan, dia tidak bisa menemukannya. Lalu
teringatlah dia akan sesuatu, kalau hari itu ada pameran tentang
tumbuh-tumbuhan dari seluruh dunia yang pastinya sangat indah-indah.
Dia pun melaju ke
tempat itu. Dia sangat terpesona dengan apa yang disuguhkan di tempat itu.
“WOW” merupakan kata yang sering Dani ucapkan. Lalu dia terhenti di tempat buah
markisa. Ada yang menarik perhatiannya, buah nya cukup besar, dan dia teringat
lahan kosongnya sehingga berinisiatif kalau itu yang akan mengisi pekarangannya
tadi.
Lalu dia
berbincang-bincang dengan yang memamerkan itu. Dia bertanya setelah kapan akan
berbuah seperti ini. Si bapak mengatakan berdasarkan pengalamannya setelah lima
kali berbunga, atau bisa tiga kali berbunga. Dani sangat senang, karena tidak
menunggu terlalu lama untuk menikmati itu. Dani pun meminta nomor serta
alamatnya. Sebelum pergi, Dani tak lupa untuk membelinya. Dan dia sangat senang
memiliki tanaman markisa itu.
Sesampainya di
rumah, Dani langsung mempraktekkan cara menanam yang diberitahu oleh bapak dari
pameran tadi. Dia pun selesai, dan hasilnya juga lumayan memuaskan. Melihat itu
semua, dia pun tidak sabaran untuk menunggu tumbuh dengan baik.
Hari berganti
hari. Minggu berganti minggu. Bulan berganti bulan. Yang ditunggu-tunggu Dani
pun akhirnya muncul. Bunga pertama dan sangat banyak bunga nya. Dia sangat
senang dengan itu, dia berpikir kalau buahnya akan sangat banyak. Ketika dia
menunggu lagi, yang tak terduga pun terjadi. Bunga-bunga markisa tadi gugur
semua, tidak ada yang menjadi buah. Lalu dia teringat kata bapak di pameran
itu, setelah bunga ketiga. Dia pun dengan sabar menantinya. Bunga kedua juga
gugur semua, dia tetap sabar.
Hari bunga ketiga
pun muncul. Dia semakin tidak sabaran akan yang dinanti-nantinya. Tapi sayang,
lagi-lagi perjuangannya pun sirna. Penantiannya dipupuskan oleh gugurnya lagi
bunga yang ketiga, dan dia sangat kecewa. Lalu dia mencari alamat bapak tadi,
dan segera pergi ke tempat itu.
Dalam perjalan dia
melihat, daerah itu cukup asri. Masih banyak pepohonan. Burung-burung masih
berkicau ria. Sungai-sungai masih jernih. (udah
paham penyebabnya kan?? J).
Sangat berbeda dengan tempat dia tinggal, daerahnya tidak asri seperti
perjalannya itu.
Sesampainya dia di
tempat bapak itu, dia melihat sangat banyak tanaman-tanaman yang menyejukkan
jiwa kalau melihatnya. Dia lupa apa tujuannya. Lalu dia melihat kumpulan
tanaman markisa dengan buah-buahnya yang besar bergelantungan. Dia jadi emosi,
karena merasa tertipu. Dia pun menemui bapak itu dengan segera. Si bapak
mengatakan kalau menurut pengalamannya itu berbuah ketika bunga kelima. Dia
masih tidak percaya, tapi ketika dia melihat markisa punya bapak itu berbuah.
Dia pun akhirnya percaya. Dan dia pun pulang ke rumahnya.
Hari demi haripun
kembali dilaluinya. Bulan demi bulan pun kembali dihadapinya. Dia melihat bunga
keempat dan gugur lagi. Tibalah ketika muncul bunga kelima. Dia berseri-seri,
dan penuh harapan kalau itu akan jadi buah yang lebat. Tapi apa mau dikata,
harapannya kembali dikecewakan. Dia jadi bingung apa yang terjadi. Padahal
bunga-bunganya sangat bagus dan indah, gak ada tanda-tanda kalau sakit. Tapi
kenapa tidak pernah jadi buah???
Dia pun bertanya
kepada om google. Setelah beberapa artikel dia baca. Ia menemukan satu yang
berbeda, kalau bunga itu harus diserbuki atau dibantu penyerbukannya dengan
tangan manusia. Dan ketika bunga keenam muncul, dia mempraktekkan apa yang dia
baca, dia membantu penyerbukan bunga tersebut. Dan setelah menunggu akhirnya
tanaman markisa nya mulai berbuah. Dan dia merasa sangat senang. Dan dia pun
berkata dalam hati kalau selama ini dia tertipu dengan bapak tadi………………………
Mungkin tanpa kita
sadari hal itu akan terjadi. Tapi apa yang menjadi masalah itu terjadi? Bukan
karena dia tertipu oleh si bapak, karena si bapak bercerita apa adanya menurut
pengalamannya selama ini, buktinya markisa nya bisa berbuah…
Yang
menyebabkannya adalah ekosistem setempat yang sangat berbeda. Di daerah Dani
tempatnya sangat buruk. Di daerah si bapak sangat asri sampai-sampai Dani
terpesona dengan lingkungan si bapak. Itu dia penyebabnya. Di lingkungan si
bapak masih banyak serangga penyerbuk yang membantu bunga untuk penyerbukan,
sehingga tak perlu bantuan manusia. Tapi linggkungan si Dani berbeda.
Lingkungannya sudah rusak, sehingga serangga penyerbuk tidak ada lagi, jadi
perlu bantuan tangan manusia…
Itu merupakan hal
yang sangat sepele kelihatannya. Tapi sangat besar sebenarnya. Marilah kita
jaga lingkungan kita supaya tetap terjaga. Karena tanpa bagusnya lingkungan
kita. Kita hanya tinggal menunggu waktu aja supaya semua nya berakhir.
Salam HarJoshRian.
No comments:
Post a Comment