Arsitektur
Pohon
Arsitektur pohon adalah hasil dari
pertumbuhan yang dilakukakan oleh jaringan meristem apical yang membentuk
pola-pola pada percabangan pohon dan pola ini berlanjut dengan pengulangan yang
sama. Jenis pohon tertentu akan memiliki pola-pola yang tertentu pula dalam
pertumbuhan percabangan membentuk model-model tertentu (Tomlinson, 1986).
Pohon-pohon yang berada pada
kelompok biologi yang sama, cenderung memiliki kesamaan dalam bentuk dan pola
arsitekturnya (Tomlinson, 1986). Bersifat mantap pada tingkat spesies dan
penting untuk persilahan.
Letak
Cabang
Ada dua percabangan, yaitu:
1. Percabangan
ritmik yaitu apabila beberapa cabang tumbuh pada ketinggian tertentu pada
batang pokok secara berulang dengan jarak antara kelompok cabang yang satu
dengan kelompok cabang berikutnya jelas terlihat.
2. Percabangan
menerus yaitu apabila sat cabang tumbuh pada ketinggian tertentu pada batang
pokok diikuti cabang-cabang lain, demikian seterusnya dan tidak jelas
berulangnya.
Arah pertumbuhan cabang
Ada
dua arah pertumbuhan cabang, yaitu:
1. Cabang
ortotropik adalah arah pertumbuhannya menuju ke atas dan bagian kuncup ujung
cabang ataupun ranting tampak menghadap ke atas.
2. Cabang
plagiotropik adalah arah pertumbuhannya menuju ke samping dan kuncup ujung
menghadap ke samping atau terkulai ke bawah.
Pembagian Ranting/Meristem
Cabang
Ada dua pembagian
ranting yaitu:
1. Cabang
Simpodial : arah pertumbuhannya terbagi dua atau lebih pada setiap modul atau
cabang tumbuh terminal kemudian cabang berikutnya tumbuh pada bagian bawah
ujungnya.
2. Cabang
monopodial ; pertumbuhan cabang terus berlanjut pada satu cabang, tanpa
meristem yang terbagi.
Model-Model
Arsitektur Pohon
1. Model
Attims’s : batang modopodial, percabangan tidak ritmik (disebut cabang menerus)
pada batang. Cabang monopodial dan ortotropik. Ex: Cemara (Casuarina equisetifolia).
2. Model
Rauh’s : batang monopodial, percabangan ritmik, cabang monopodial dan
ortotropik. Ex: Tusam (Pinus merkusii).
3. Model
Aubreville’s : batang monopodial dengan pertumbuhan tahap demi tahap bersamaan
dengan pertumbuhan cabang-cabang yang ritmik. Cabangnya simpodial yang bersifat
terminal, perkembangan cabang plagiotropik. Terkenal dengan percabangan
Terminalia / Modd Pagoda. Ex: Ketapang (Terminalia
bellirica).
4. Model
Kwan Koriba’s : batang simpodial dengan beberapa bagian batang tumbuh secara
plagiotropik kecuali satu diantaranya tumbuh ortotropik. Batang plagiotropik àcabang,
dst. Batang ortotropik à batang kedua,
dst. Cabang pertama letaknya bertentangan dengan cabang kedua, dst à
zig-zag.
5. Model
Scarrone’s : batang monopodial, percabangan ritmik. Cabang simpodial dan
ortotropik. Ex: Mangga (Mangifera indica).
6. Model
Massart’s : batang simpodial, percabangan ritmik. Cabang simpodial dan
ortotropik. Ex: Agathis spp.
7. Model
Roux’s : batang monopodial dan ortotropik. Berbeda dengan model massart, pada
model ini cabang-cabang pohon tidak ritmik, tetapi menerus pada batang. Ex:
Kenanga (Cananga odorata).
8. Model
Prevost’s : batang simpodial dan ortotropik. Ada batang yang proleptik di
bagian bawah percabangan batang utama. Cabang simpodial dan plagiotropik. Pulai
hitam (Alstonia angustiloba).
9. Model
Troll : batang tumbuh plagiotropik, cabang-cabang monopodial dan plagiotropik.
Ex: Sengon, Angsana (Pterocarpus indicus).
Salam HarJoshRian
1 comment:
Hai HarJoshRian coretan kamu sangat membantu, apa kamu tau bagaimana saya bisa mendapatkan buku dendrologi tersebut ?
Terimakasih banyak
Post a Comment