Monday, March 24, 2014

HarjoshRian, Fieldtrip ke Pulau Sembilan




Ekosistem hutan mangrove adalah salah satu mata kuliah di program studi kehutan universitas sumatera utara. Banyak sekali yang dibahas disini, apalagi masalah kerusakan hutan mangrove di Indonesia. Atas dasar itu, banyak yang harus dipraktekkan secara nyata yang membuat diadakan lah fieldtrip dengan tujuan mahasiswa mengerti dengan hutan mangrove itu sendiri. Fieldtrip pun direncanakan ke pulau Sembilan.
Dosen mata kuliah yang bekerjasama dengan comting kelas akhirnya memutuskan jadwal keberangkatan yaitu pada hari sabtu, 15 Maret 2014. Segala persiapan telah dibuat dengan biaya yang maksimal. Memang sebelum berangkat dan hanya masih dalam perencanaan, banyak yang bersungut-sungut atas kegiatan ini. Tapi karena ini merupakan salah satu mata kuliah dan ini wajib diikuti, dengan hati terpaksa para mahasiswa menyanggupinya dengan persiapan-persiapan.
Sudah kebiasaan bagi manusia, jadwal yang direncanakan untuk berangkat tidak sesuai, sedikit molor dari waktu kesepakatan. Setelah banyak omongan dari depan, akhirnya peserta fieldtrip pun berangkat menuju lokasi yaitu Pulau Sembilan.
Kami hanya bisa  mencoba menikmati perjalan menuju pulau Sembilan, dan kami pun sadar, kok jadi jauh kali perjalanan ini, bukan jalan biasa menuju dermaga untuk menyebrang dari pangkalan susu. Dan ketika kami berhenti dan turun, kami jadi bingung karena tidak ada kapal, dan air laut masih surut. Yang parahnya bukan dari dermaga biasanya. Kami bertanya kepada panitianya, dan mereka bilang supaya lebih dekat dan biaya lebih murah. Kami hanya bisa diam dan menunggu saja
Menunggu adalah sesuatu yang sangat melelahkan bagiku, kutipan lagu gan. Banyak sekali nyamuk katika kami menunggu kapal. Karena sudah bosan, kami pun mencoba mengisi kegiatan dengan buat stand up comedy, jogged ala clubbing, dan menonton film. Akhirnya kapal-kapal pun datang, kami pun berangkat walaupun dengan keragu-raguan karena angin malam berbahaya dan sangat kencang, petir juga menggelegar. Kami hanya berdoa dan semua pun berjalan dengan baik.
Sesampainya kami di pulau Sembilan, ternyata kami sudah ditunggu dengan jamuan makan malam ala pulau tersebuat. Kami pun makan dengan lahapnya, karena kondisinya kami sudah sangat kelaparan dan jam juga menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Setelah puas makan, kami pun mengambil posisi untuk istirahat nanti malam yang telah disediakan di kantor.
Ternyata bosan juga. Memang kegiatan malam tidak dikonsep alias bebas. Kami pun membuat acara bakar-bakaran yaitu bakar jagung. Yang lain mencari umpan untuk memancing. Ketika memancing, sangat membosankan, karena tidak ada tanda-tanda ikan mendekat. Kami pun memutuskan untuk tidur.
Waktu tidur tidak ada dibatasi, cukup bangun sendiri. Ketika kami bangun, dan beres-beres untuk persiapan menanam di hutan mangrovenya. Perlengkapan siap, kami pun makan seperti kami baru datang tadi. Kenyang juga akhirnya setelah makan.
Kami pun berabgkat ke lokasi penanaman dengan bibit kurang lebih 1000 bibit. Sungguh mengasyikkan sebenarnya di atas kapal ketika pagi hari seperti itu, terassa sejuk melakukan sesuatu. Sesampainya di lokasi penanaman, semua berteriak karena melihat beberapa ekor ular laut. Kami jadi khawatir untuk turun, karena harus melewati air laut juga, padahal kami lihat ular yang sedang mencari makan. Dengan penuh tekad, semua pun melompat tidak perduli lagi dengan ular. Tinggallah beberapa orang yang mengeluarkan bibit dari kapal.
Setelah semua bibit keluar, kami pun menanamnya di lokasi penanaman yang sudah ditentukan. Sangat mudah menanamnya, lebih susah di hutan tropis daripada di hutan mangrove ini. Tapi tidak tahu lah, apakah out akan tumbuh atau tidak. Setelah semua ditanam, kami pun bergegas pulang, karena kondisinya juga lagi hujan di daerah itu.
Tidak tahu apa yang salah, kapal kami jadi sangat sedikit penumpangnya, yang menyebabkan kapal kami oleng ke kiri dan ke kanan yang membuat kami katakutan. Berbeda dengan yang punya kapal, dia santai saja dengan kapal oleng seperti itu. Kami pun menuju lokasi pemandian, memang tidak bagus, tapi kami langsung terjun dari atas kapal. Alhasil, karena tidak tahu apa yang ada dalam air, banyak kaki yang terluka, bahkan ada yang parah. Memang sangat disayangkan, lokasi seperti itu tidak bisa asal melompat.
Kami pun pulang ke lokasi awal, beres-beres untuk bersiap-siap makan siang, dan pulang. Setelah kata-kata perpisahan, kami pun pulang dari pulau Sembilan dengan kapal, ke daerah pangkalan susu. Dari situ kami berangkat dengan bus yang kami pakai sebelumnya.
Itu lah kegiatan kami fieldtrip ke pulau Sembilan. Uang 170 ribu hanya untuk tidur, dan melukai kaki. Hahaha.
Salam HarJoshRian.

No comments:

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE