Hewan langka adalah sebuah istilah yang biasa disematkan kepada setiap hewan yang sulit untuk ditemukan di alam bebas karena jumlahnya yang sangat sedikit.
Sedangkan makna dari hewan langka di Indonesia adalah kumpulan atau daftar hewan-hewan yang sulit atau langka ditemukan di hutan-hutan di Indonesia.
Daftar nama hewan-hewan langka berikut ini merupakan hasil pencarian kami di google atau mesin pencari.
Dalam daftar hewan langka ini juga kami memuat nama hewan dalam bahasa Indonesia beserta nama latin atau nama ilmiahnya agar memudahkan para pembaca dalam mengidentifikasi. Tidak lupa juga kami berikan ulasan singkat tentang hewan yang bersangkutan.
Perlu teman-teman ketahui, ternyata dalam dunia konservasi tidak pernah mengenal yang namanya hewan langka.
Namun, status yang gunakan untuk kategari hewan langka adalah ‘hewan terancam punah’ sebagaimana yang umum dipakai oleh berbagai lembaga konservasi dunia, sebut saja IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources).
IUCN adalah sebuah lembaga konservasi Internasional yang rutin mengklasifikasi dan merilis daftar hewan-hewan yang terancam punah atau Red List of Threatened Species (menurut IUCN).
Jika IUCN mengeluarkan daftar Red List of Threatened Species maka pada umumnya daftar tersebut dijadikan acuan oleh berbagai pihak baik swasta maupun pemerintah dalam menentukan kebijakan terkait konservasi hewan yang disebutkan.
Adapaun indikator untuk hewan yang terancam punah bisa teman-teman baca di situs resmi IUCN. Nah, indikator-indikator inilah yang kemudian disebut dengan tingkat kelangkaan sebuah spesies.
Setelah kita melihat dan mengamati status keterancaman yang dikeluarkan oleh IUCN Redlist (2012), setidaknya ada 73 spesies hewan asli Indonesia yang masuk dalam list atau status keterancaman tertinggi atau dalam istilah IUCN, “status Critically Endangered” (Kritis).
Dimana ada 170 spesies berstatus Endangered (Terancam) dan 523 spesies lainnya berstatus Vulnerable (Rentan).
73 spesies (dan subspesies) hewan berstatus Critically Endangered yang di keluarkan oleh IUCN sebagai hewan terancam punah itu tidak bisa pungkiri bahwa mereka adalah hewan langka di Indonesia yang keadaannya semakin hari semakin sulit ditemui.
Dan dari 73 spesies di atas kami hanya akan mengulas 25 spesies saja yang kami pilih secara random dan acak. Semoga ini bisa membantu teman-teman di rumah. Mari kita simak 25 hewan yang terancam punah di Indonesia... Catatan: Mungkin Beberapa jenis datanya tidak relevan dengan sekarang, bisa dilihat di postingan lainnya ya. Terimakasih...
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus); atau yang biasa kita kenal dengan Badak Bercula Satu, adalah salah satu binatang endemik dari pulau Jawa yang saat ini hanya bisa kita temui di Taman Nasional Ujung Kulon (Banten).
Pada tahun 2011 jumlah badak jawa yang berhasil dirilis oleh IUCN adalah berkisar antara 35 hingga 45 ekor saja.
Sedangkan data terbaru yang dirilis oleh WWF (World Wild Life) pada 2015, jumlah hewan bercula ini meningkat menjadi 60 ekor di Taman Nasional Ujung Kulon (Banten) dan statusnya masih terus terancam.
Wondiwoi (Dendrolagus mayri)
Kanguru Pohon; Wondiwoi (Dendrolagus mayri) ada juga yang menyebutnya Wondiwoi Tree-kangaroo atau dalam bahasa Inggris tree kangaroo, adalah satu diantara jenis kanguru yang berasal dari Papua.
Populasi kanguru pohon saat ini jumlahnya tidak lebih dari 50 ekor saja. menurut wwf.Panda.org jumlahnya telah menurun 80% sejak 40 tahun terakhir akibat perburuan liar.
Ciri-ciri
Panjang | : 41-77cm |
panjang ekor |
: 40-87cm |
Berat |
: sampai 14.5kg |
Habitat |
Pegunungan tropis, Forrest |
Ditemukan |
Indonesia, Papua Nugini, Australia |
Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris)
Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) atau dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Irrawaddy Dolphin; Merupakan salah satu jenis mamalia air tawar yang unik dan hanya ada di Indonesia.
Ikan hanya bisa kita jumpai di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur dengan jumlah populasi yang tersisa sekitar 70 ekor.
Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas)
Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Javan Leopard; merupakan salah satu jenis hewan langka yang ada di Indonesia dengan jumlah populasinya saat ini diperkirakan kurang dari 250 ekor (IUCN 2008).
Di Indonesia atau lebih tepatnya masyarakat bisa menyebutnya sebagai Macan Kumbang.
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Sumatran Rhinoceros; adalah salah satu jenis hewan endemik Sumatra yang berstatus langka.
Saat ini badak bercula dua ini populasinya diperkirakan hanya tinggal 275 ekor.
Kura-kura Hutan Sulawesi/ kura-kura betet (Leucocephalon yuwonoi)
Kura-kura Hutan Sulawesi/ kura-kura betet (Leucocephalon yuwonoi) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Sulawesi Forest Turtle adalah salah satu jenis kura-kura yang berasal dari Sulawesi.
Hewan lambat ini juga pernah terdaftar sebagai The World’s 25 Most Endangered Tortoises and Freshwater Turtles pada tahun 2011 dengan jumlah populasi saat itu sekitar 250 ekor saja.
Elang Flores (Nisaetus floris)
Elang Flores (Nisaetus floris) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Flores Hawk-Eagle adalah salah satu jenis burung elang yang merupakan hewan endemik Flores, NTT.
Terakhir kali populasi hewan ini berjumlah antara 150-300 ekor saja.
Rusa Bawean (Axis kuhlii)
Rusa Bawean (Axis kuhlii) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Bawean Deer adalah salah satu jenis Rusa yang berasal dari pulau Bawean, Jawa Timur.
Hewan langka ini populasinya saat ini berkisar antara 250–300 ekor saja (Semiadi 2004).
Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis)
Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Sumatran Ground Cuckoo adalah salah satu jenis burung yang berasal dari Sumatera.
Hewan bersayap ini populasinya saat ini hanya sekitar 70-400 ekor.
Katak Merah (Leptophryne cruentata)
Katak Merah (Leptophryne cruentata) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Bleeding Toad. Adalah satu diantara katak yang berasal dari TN Gunung Halimun-Salak dan TN Gede Pangrango. Dna kita tidak akan menemukan hewan ini kecuali di dua pegunungan tersebut.
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Bali Starling; adalah satu diantara jenis jalak yang berasal dari Bali.
Saat ini populasi hewan ini hanya berjumlah sekitar 1.000 – 2.499 ekor (BirdLife, 2001).
Celepuk Siau (Otus siaoensis)
Celepuk Siau (Otus siaoensis) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Siau Scops-owl. Adalah salah satu jenis burung hantu yang berasal dari Siau, Sulawesi Utara. burung yang masih satu keluarga dengan burung hantu ini saat ini Populasinya tidak lebih dari 50 ekor (BirdLife, 2000).
Burung Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni)
Burung Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Sangihe White-eye. Adalah satu diantara jenis burung endemik pulau sangihe, Sulawesi Utara. saat ini hewan berwarna hijau ini Populasinya tidak lebih dari 50 ekor (BirdLife, 2000).
Gagak Banggai (Corvus unicolor)
Gagak Banggai (Corvus unicolor) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Banggai Crow; adalah salah satu jenis burung yang masih satu keluarga dengan burung gagak.
Gagak ini masuk dalam daftar “Spesies Kritis” atau hewan yang langka oleh IUCN bahkan pernah dianggap punah.
Baru kembali ditemukan saat melakukan survei ke sekian kalinya di Pulau Peleng pada 2007/2008. Burung yang berwarna gelap ini populasinya berkisar antara 50 – 250 ekor saja (Birdlife, 2011)
Tarsius Siau (Tarsius tumpara)
Tarsius Siau (Tarsius tumpara) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Siau Island Tarsier;
Tarsius Siau merupakan hewan yang berasal dari pulau Siau, Sulawesi Utara dan diduga terdapat juga di sekitar Pulau Siau. hewan permata ini termasuk hewan yang langka berdasarkan status “Critically Endangered” yang dirilis oleh IUCN Red List.
Hewan primata ini baru ditemukan di tahun 2005 oleh Dr Shekelle dengan populasinya hanya sekitar 1.300 ekor saja (2009).
Beruk Mentawai (Macaca pagensis)
Beruk Mentawai (Macaca pagensis) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Pagai Island Macaque;
Masyarakat Indonesia sendiri, terutama masyarakat Mentawai menyebutnya Bokoi atau bokkoi (Macaca pagensis); adalah salah satu hewan sejenis monyet yang keberadaannya hanya bisa kita jumpai di Kepulauan Mentawai, lepas pantai barat Sumatera.
Hewan priamta ini saat ini jumlahnya cukup megkhawatirkan yaitu sekitar 2.100-3.700 ekor saja (2004).
Gajah Sumatera (Elephas maximus ssp. sumatranus)
Gajah Sumatera (Elephas maximus ssp. sumatranus) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Sumatran Elephant;
Adalah satu diantara hewan besar yang berasal dari Sumatra. Hewan yang bertubuh besar ini saat ini jumlahnya hanya berkisar antara 2.400 – 2.800 (2007).
Orangutan Sumatera (Pongo abelii)
Orangutan Sumatera (Pongo abelii) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Sumatran Orangutan;
Adalah salah satu jenis hewan primata yang berasal dari Sumatra. Hewan yang masih bersaudara dengan monyet ini jumlahnya saat ini tidak lebih dari 6.500 ekor saja (2007)
Simakobu (Simias concolor)
Simakobu (Simias concolor) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Pig-tailed Langur;
Adalah hewan dapat kita temukan di Pulau Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan, serta di Pulau Siberut.
Hewan yang masih bersaudara dengan kera ini jumlah populasinya saat ini berkisar antara 6.700 – 17.300 ekor (IUCN, 2006)
Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea)
Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Yellow-crested Cockatoo;
Urung ini dapat kita temukan di Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Bali, dan Timor, dan di tempat yang masih terdapat hutan-hutan primer dan sekunder.
Burung cerdas ini jumlah populasinya saat ini sekitar 7.000 ekor.
Burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus)
Burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Javan Lapwing;
Kita bisa menemui burung ini di padang rumput sepanjang pantai utara Jawa Barat dan pantai selatan Jawa Timur.
Burung ini pernah dinyatakan punah pada tahun 1994, namun pada tahun 2000 statusnya diperbaharui atau di revisi menjadi kritis oleh IUCN.
Berdasarkan informasi dari teman-teman di Tribun Surabaya, Burung jangkung ini jumlah populasinya saat ini hanya tinggal 17 ekor saja.
Kodok Sumatera (Duttaphrynus sumatranus)
Kodok Sumatera (Duttaphrynus sumatranus) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Sumatera Toad;
Adalah salah satu jenis katak yang merupakan hewan endemik Sumatra. Kodok ini pernah dinyatakan punah, hingga pada tahun 2001 statusnya direvisi menjadi kritis. Populasi: NA
Kodok Pohon Ungaran (Philautus jacobsoni)
Kodok Pohon Ungaran (Philautus jacobsoni); Kodok jenis ini adalah kodok endemik dari Gunung Ungaran, pulau Jawa. Spesies ini terakhir kali ditemukan pada 1912 dan belum pernah ditemuakn lagi setelah itu.
Spesies ini dinamai untuk menghormati sang penemunya yaitu Edward Richard Jacobson (1870-1944).
Ekidna Moncong Panjang Barat (Zaglossus bruijnii)
Ekidna Moncong Panjang Barat (Zaglossus bruijnii) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Western Long-beaked Echidna;
Adalah hewan endemik yang berasal dari Papua, dan Australia (punah) di ketinggian 1300-4000 mdpl. Populasi NA
Kuskus Beruang Talaud (Ailurops melanotis)
Kuskus Beruang Talaud (Ailurops melanotis) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Talaud Bear Cuscus;
Kuskus Beruang Talaud adalah hewan endemik dari Pulau Salibabu bagian dari Kabupaten Kepulauan Talaud. Populasi NA
Semoga tulisan tentang Hewan Langka Indonesia yang Terancam Punah. Versi IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources). .. ~ NM dapat membantu. Salam Harjoshrian..
See Yea Harjoshrian