Kita masih hangat dengat debat final 2 hari yang lalu kan? Ya, debat yang lebih kurang 2 jam itu, sangat menyita perhatian kita. Dimana disana ada jagoan dari kubu masing-masing. Kubu yang katanya pendukung penista agama dan kubu yang katanya pemimpin muslim nilai mati....
apapun pendapat para pendukung sah-sah saja, kita mau mengikuti track record kepemimpinan mereka juga bisa. Dimana bang Anies mantan menteri, dan pak ahok sebagai petahana. Mata masyarakat masih terbuka, otak mereka masih bekerja, itu lah bukti hasil Pilkada jakarta putaran pertama sebelumnya...
Karena panasnya situasi ini, karena banyaknya oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan momen ini, banyak warga NKRI, bukan hanya warga jakarta, tapi seluruh Indonesia, yang ingin Pilkada di bulan April segera dilaksanakan. melihat situasi kondisi, makin banyak perpecahan di negeri ini. Dengan berbentengkan agama, semua tindakan menjadi legal di negeri ini...
Sempat aku membaca meme seperti ini " ketika anak ditanya mau jadi apa besar kelak, si anak menjawab, mau menjadi ulama atau pemimpin agama". Cita-cita karena menjadi orang seperti itu, aman di negeri tercinta ini, hukum tak bisa menyentuhnya, pengikut selalu mendukungnya walau dia salah, siapa yang mengusik dia, dia tak perlu turun tangan melakukan apa-apa karena ada pengikut yang membelanya... Sebuah ironi di negeri ini, yang ibarat lelucon ternyata sebuah alat memecah persatuan bangsa ini...
NKRI menganut beragam agama, tapi kafir sangat sering terdengar di negeri iini. Budaya dan adat sangat banyak, Bali contohnya yang menjadi salah satu lawan Front sebelah. Ketika aku melihat foto putri raja Salman di bali dan menggunakan pakaian bali, hmmm, adem rasanya. Tapi kenapa gak ada yang menghujat ya? Mana hijabnya? kok putri raja Salman seperti itu? Ya, mungkin mereka takut, karena dia itu siapa, dan mereka siapa...
kembali ke debat kemarin, banyak sekali hal yang tak terlihat menjadi terlihat. Dan rakyat bisa melihat dengan jelas siapa calon itu, karena waktu 2 jam itu bukan waktu yang singkat sehingga bisa menahan diri dari kemunafikan. Semua sifat asli, mau gak mau keluar dalam ajak debat babak final pilkada jakarta kemarin...
Dan aku sangat tertarik dengan pemecatan? Ketika mbak najwa membahas tentang gaya kepemimpinan mereka. Bagaimana persepsi kepada Ahok yang ceplas ceplos apa adanya tapi gampang marah dan gampang pecat anak buah dan Anies santun tapi tidak tegas, tidak mungkin berani pecat anak buah...
Keberanian anies sangat ditantang disitu, dan mungkin mendidih. "Sekarang aja saya sedang berusaha memberhentikan Pak Basuki dari Gubernur". Disana mengundang banyak gelak tawa.... Tapi ketika ahok menanggapinya dengan tenang, yang memecat dia hanya warga jakarta melalui pilkada...
Banyak sekali yang bisa kita lihat dari debat ini,, dan sangat-sangat menarik. Tapi kembali kepada kita semua untuk menilai dari sepak terjang mereka berdua di negeri ini. Karena mereka berdua bukan orang yang tidak punya andil di negri ini, tapi mereka berdua sudah ibarat public figur yang menghiasi negeri ini, yang tidak mungkin tidak dikenal...
Salam Harjoshrian...
No comments:
Post a Comment