Siapa yang
menyangka hari ini akan terjadi? Siska pun tidak bisa dan tak pernah ingin ini
terjadi. Membayangkannya saja Siska tidak mau. Kejadian yang pernah dialaminya
dulu di waktu smp harus diingatnya kembali, bagaimana dia sangat dipermalukan
oleh seorang siswa di depan semua teman-temannya sehingga tidak ada lagi yang
mau berteman dengannya. Dia itu adalah Sander, lelaki bandal dan nakal yang
pernah dia kenal di SMP nya dulu.
Tidak tahu kenapa, Siska suka melihat Sander
walaupun dia nakal seperti itu. Tapi apa yang terjadi, bukannya membalas rasa
suka Siska, tapi semua itu bertepuk sebelah tangan bahkan lebih parah lagi, dia
dipermalukan karena menyukai Sander. Dia tidak pernah melupakan hari itu, dan
sudah berusaha menguburnya dalam-dalam. Tapi kenapa? Kenapa? Kenapa ketika aku
sudah mulai lupa, dia malah tiba-tiba menghubungi aku seperti ini? Pikir Siska
dalam hatinya. Belum sempat berfikir lebih lama lagi, tiba-tiba Stevia
mengagetkannya dari keterdiamannya itu.
“Hey Sis,
knapa kamu? Kok tiba-tiba terdiam gitu? Sms dari siapa sih? Kayaknya kamu shock
banget gitu?”, tanya Stevia sangat ingin tahu…
“ Nggak ada
kok Stev, sms iseng aja”, Siska menjawab dengan berbohong, karena Stevia juga
kenal dengan Sander, dan Stevia yang membalaskan rasa sakit yang diterimanya
dulu. Waktu itu Sander sangat menyukai Stevia, dengan mengetahui Siska
dipermalukan oleh Sander, yang notabene Siska itu seperti saudaranya, Stevia
pun membalaskan dengan cara hal yang sama kepada Sander.
Merasa tidak
yakin dengan apa yang dikatakan Siska, karena dia sangat tahu bagaimana sikap
Siska, dan dia tahu saat ini Siska sedang berbohong. “yaudah deh Sis, ayok kita
pergi”, sambil mencari cara untuk mengetahui yang sebenarnya.
“tunggu dulu
dong Stev, aku belum sipa nih. Baju aja belum ganti yang mau dipakai hang out”,
kata Siska sambil nyelonong ke kamarnya kembali. Dia lupa membawa handphonenya
dan meninggalkan di depan Stevia. Pucuk dicinta ulam pun tiba pikir Stevia.
Stevia pun membuka sms Siska tadi, dan dia juga sangat terkejut melihat sms
itu. Amarahnya mendidih lagi mengingat kejadian itu, tapi dia tidak boleh
menunjukkan sikap seperti ini sekarang di depan Siska. Sabar ya Sis, katanya
dalam hati…
Mereka pun
pergi. Mereka menghabiskan waktu seperti biasanya, dan ditempat mereka sedang
main, mereka berpapasan dengan Josua, tapi Josua tidak menyapa mereka. Josua
terlihat sangat terburu-buru, tidak tahu apa yang dia kejar. Stevia dan Siska
pun agak bingung melihat dia, tapi yaudahlah mungkin ada urusan penting
sehingga dia tidak memperhatikan mereka. Akhirnya pun mereka pulang ke rumah,
dan mereka sangat lelah..
Tapi sesampainya
di rumah, Stevia memikirkan tentang sms yang dia lihat di handphone Siska tadi,
masalahnya bukan di sms nya, tapi masalahnya ada pada orangnya. Dia sangat
bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Di sela-sela kebingungannya,
tiba-tiba Josua ngesms dia. Stevia sangat senang, akhirnya dapat teman curhat
untuk malam ini deh, pikirnya gitu…
“maaf ya tadi gak
nyapa kalian, aku tadi terburu-buru banget. Ada yang sangat penting tadi mau
dikerjakan”, kata Josua.
“owh jadi kamu
tadi melihat kami juga, kirain tadi gal lihat kami. Yaudah, gpp kali. Santai aja…
eh aku mau cerita nih, kamu sibuk gak?” tanya Stevia.
“pas banget,
aku juga mau curhat ini, tapi gak tau mau ngajak cerita siapa. Ok deh, kita
sambil makan aja. Gimana?” ajak josua..
Tanpa pikir
panjang, Steviapun menyanggupi ajakan Josua. Dan mereka pun pergi ke tempat
makan, dan mulai bercerita. Dan tibalah saat yang penting, Josua ingin
bercerita masalah tadi. Tapi tertahan karena Stevia bercerita duluan, dan
sangat mencuri perhatiannya..
“kamu pernah
dengar nama Sander gak? Kamu kan sudah cari tahu tentang kami, apa kamu tahu?”
tanya Stevia…
Josua pun
terdiam mendengar pertanyaannya, dan…
(Bersambung)
Keep calm in my blog… If you like my post, share
again in your social media. Salam Harjoshrian…
No comments:
Post a Comment