Perempuan
berjilbab plus bercadar...
Waktu
aku melihat sebuah tulisan aku agak tercengang melihatnya. Bukan karena sesuatu
yang wah atau gimana, tapi cukup untuk mencuri perhatianpembacanya. Tulisannya seperti
ini ‘cewek yang bercadar kau bilang ninja, kenapa gak sekalian kau bilang cewek
yang pakai baju kurang bahan adalah tarzan.
Wow
banget gitu, bukan aku mau ada dipihak yang mana, tapi sangat mengusik buatku. Bukan
karena kata tarzannya, tapi karena kata ninjanya, bukan mau membela, tapi
kurang suka aja. Begini, seseorang itu berpakaian, melakukan sesuatu. Anda mungkin
berpikir yang positif, tapi jangan harapkan orang akan selalu berpikir seperti
apa yang anda pikirkan. Bisa saja yang anda pikirkan itu, menjadi kebalikan
buat orang lain. Sama seperti bercadar ini, mungkin yang menggunakannya
bermaksud baik pada dirinya, ingin menutup auratnya. Tapi jangan paksa orang
lain berpikir seperti yang anda pikirkan, sehingga mereka mengatakan perempuan
yang seperti itu adalah ninja.
Aku
ingin menambahkan kesan lagi,bagaimana orang melihat perempuan bercadar ini. Ini
bukan rekayasa, tapi sudah menjadi bahan pembicaraan publik. Orang bercadar itu
adalah teroris. Lebih ekstrim lagi kan. Kenapaorang mengatakan seperti itu. Karena
pakaiannya yang sangat besar itu, bisa membawa senjata yang tidak diketahui
didalamnya. Tidak bisa diprediksi apa yang sedang mereka bawa.lagi, kalau ada
teroris yang tertangkap,perempuan-perempuannya pasti pakai cadar.
Selanjutnya
seperti ini. Tuhan sudah menciptakan kita semua berbeda-beda dan unik. Punya kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Tapi apa yang terjadi dengan perempuan bercadar. Mereka
ingin mengingkari kuasa yang besar itu? Dengan mereka memakai cadar, bagaimana
mengenali mereka, hanya tampak matanya. Apa Tuhan hanya menciptakan mata??? Saya
beri contoh, seorang perempuan dari sekolah muslim yang menggunakan cadar tamat
sekolah. Mereka taat sekali dengan peraturan. Lalu ketika foto perpisahan,
mereka semua berfoto dengan posisi yang sudah diatur. Setelah beberapa tahun
kemudian, si perempuan pun menikah, dan mempunyai seorang anak. Ketika si anak
membongkar-bongkar barang, tanpa sengaja dia menemukan foto ibunya yang ketika
perpisahan sekolah tadi. Lalu dia bertanya, ibu, ini foto siapa? Si ibu
menjawab, ini foto ibu waktu sekolah dulu. Si anak bertanya lagi, ibu yang mana? Ibu yang ini, kata si ibu. Si anak
bingung karena fotonya sama semua. Walau dijelaskan bagaimanapun,itu seprti
foto bohongan bagi si anak.
Apakah
memang seperti itu? Kalau memang seperti itu, saya tidak tahu lagi. Publik hanya
bisa menilai dari luarnya, dalam tidak ada yang tahu. Hanya Tuhan yang tahu isi
hati setiap manusia. Dia menciptakan berbeda, karena mempunyai misi yang
berbeda-beda di dunia ini, dengan tetap bertujuan pada satu misi.
salamHarjoshrian
No comments:
Post a Comment