Wednesday, September 2, 2015

Salah Arah



Hasil gambar untuk salah arah
Salah Arah
Anak kehutanan biasanya pernah belajar tentang navigasi darat. Supaya ketika masuk hutan nantinya, dan tidak ada yang membantu untuk bisa dibuat menjadi arah, sehingga dia tetap tidak tersesat. Dan orang yang tersesat dalam kota karena tidak tahu lagi arah ke tempat tujuannya, pasti akan bertanya kepada orang sekitar yang bisa menunjukkan dia arah, atau dia bisa bertanya kepada om google.

Banyak sekali hal yang bisa membuat kita salah arah. Apakah kalian pernah menyadari hal itu? Ketika kalian mulai hilang arah, kalian akan berusaha mencari jalan keluar, dan kalau kalian tidak bisa melakukannya sendiri, kalian akan mulai bertanya, dan berusaha sangat keras supaya keluar dari zona tanpa arah itu.
Begitu jugalah dalam kehidupan ini. Siapa dari antara kalian, yang dulunya baik, penurut, rajin beribadah, tapi sekarang entah gimana. Sangat berantakan, ingin membuang sifat masa lalu karena kelihatannya jadul. Dan ketika kalian sudah sampai ke titik puncak, dan anda mulai merasa. Sudah berapa lama aku tersesat di jalan ini? Apa yang telah ku lakukan? Kenapa aku bisa seperti ini? Sehingga anda mulai mencari jalan keluar dari masalah anda, supaya bisa kembali ke masa dulu. Ke arah yang menurut anda benar. Anda pun berusaha dengan sebaik mungkin agar bisa ke tempat terbaik itu. Tapi..... apa yang terjadi? Ketika seminggu anda berhasil seperti kembali lagi, walaupun sebenarnya tidak, anda pun kembali ke titik puncak itu.
Anda kembali lagi bertanya akan hal yang sama kembali, anda ingin kembali ke tempat yang lebih baik itu. Sekarang anda tidak dengan kekuatan anda sendiri, tapi anda bertanya kepada orang lain. Anda pun bertemu dengan seseorang yang di luarnya sangat baik, tapi dalamnya tidak ada yang tahu. Dia hanya tahu berbicara, tapi tidak pernah sesuai dengan tindakannya. Banyak sekali yang dikatakannya, sehingga sangat menginspirasi anda untuk berubah. Anda mulai merasa lebih baik, tapi seminggu kemudian, anda melihat orang yang anda tanyai tadi sangat tidak sesuai dengan apa yang dikatakannya. Andapun mulai mengutukinya, dan tanpa terasa anda kembali ketitik puncak itu. 
Hasil gambar untuk salah arah
Saat ini, anda tidak mau melakukan hal itu lagi, karena ternyata semua orang sama saja menurut anda. Tanpa disengaja, anda melewati sebuah gereja, dan mendengar lagu pujian dinyanyikan. Seperti ada yang menarik anda untuk memasuki bait suci itu. Tapi anda berusaha menolak, dan anda berhasil lari dari tempat itu. Sesampainya di rumah anda, anda pun melihat sebuah Alkitab terletak di atas meja dengan debu yang sudah menebal. Ada yang menggerakkan anda untuk membacanya. Anda pun membacanya, dan merasakan seperti nyaman, damai dan tenteram. Anda menjadi punya hobby yang baru, baca alkitab, nyanyi lagu rohani, apapun itu yang berbau rohani, anda tidak mau ketinggalan sama sekali.
Tapi titik puncak itu datang kembali, anda kembali melakukan yang tidak sesuai dengan diri anda yang sekarang,tapi apa yang anda ingin tinggalkan anda lakukan lagi. Anda pun memutuskan untuk konsultasi kepada seorang pendeta tentang masalah anda. Anda juga menceritakan apa yang sudah anda lakukan belakangan, bagaimana anda sangat taat, atau kelihatannya sangat taat.
Si pendeta pun mulai berbicara. Apa bedanya dirimu yang terakhir dengan orang yang kamu tanyai dulu, yang anda lihat ketika dia jatuh? Begitulah anda. Segala sesuatu yang tidak dibangun dengan pondasi yang sangat kokoh, pasti akan roboh. Ya kan? Begitulah kau sekarang. Anda ingin membangun sebuah rumah, tapi langsung dengan tiang-tiangnya dan atapnya, tanpa membuat pondasi yang benar dulu. Menurutmu apa yang akan terjadi? Yap rumah itu, tidak kokoh, akan roboh dengan cepat. Begitulah anda sekarang, anda membangun rumah, tanpa pondasi yang benar.
Anda pun mulai bertanya,apa sih yang dikatakan pendeta ini. Aku tidak mengerti apa yang dia katakan. Bukankah aku sudah punya pondasi yang benar? Bukankah aku sudah rajin membaca alkitab, dengar lagu-lagu rohani?
Pendeta itu pun berkata,ya kau benar, kau telah melakukan itu semua. Tapi semua itu bukan pondasi yang benar. Hanya satu yang menjadi pondasi, dan tidak ada yang menggantikannya. Semua yang anda bilang tadi itu, hanya papan-papan diatas pondasi nya itu. Si pendeta pun tersenyum, sebenarnya apa yang kamu lakukan ini sudah baik, tapi belum benar. Pondasinya hanya satu, tapi anda belum memilkinya, yaitu Yesus Kristus itu sendiri. Ketika anda ingin berubah,tapi tidak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadimu terlebih dahulu, anda dipastikan kembali ke titik puncak yang ingin anda tinggalkan itu. Tapi ketika anda bersama Yesus, tidak ada yang tidak mungkin. Dia akan selalu menuntun anda ke jalan yang lebih baik. Karena hanya Dia lah yang menjadi pondasi yang benar. Maukah anda menerima itu? Kalau mau, lakukanlah secara pribadi, undang Dia masuk dan menuntut setiap langkah hidup anda......
Yap, benar sekali. Banyak sekali yang ingin menjadi lebih baik,semua orang ingin menjadi lebih baik, tapi apakan mereka sudah memiliki pondasi yang benar itu? Ketika mereka tidak memiliki pondasi itu, semuanya akan sama saja. Ambillah keputusanmu dengan tepat, jangan sampai salah arah.
Salam HarJoshRian

No comments:

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE