Banyak orang yang cepat sekali puas dengan dirinya. Sehingga apa yang ada padanya saat itu, dia sudah cukup. Memang bagus seperti itu, tapi itu akan membuat kita semakin malas untuk berusaha. Apakah kita sebagai orang percaya diajarkan untuk hal itu? Diajarkan supaya tidak berusaha? tentu saja tidak.
Sama hal nya dengan pelayanan ini. Biasanya orang dalam pelayanan mengerjakan bagiaannya, karena dia memang ahli dalam hal itu. Wajar-wajar saja. Tapi Tuhan ingin lebih dari itu. Memang bukan dengan banyaknya talenta yang kita miliki sehingga bisa melayani, tapi dengan hati yang ingin memuji dan memuliakan nama Tuhan saja.
Hari ini aku latihan sebagai pemusik dalam persiapan kebaktian kampus kami. Aku disharingkan sebagai pemain gitar, dan bermain berdua dengan temanku yang satu lagi. Awalnya aku biasa saja latihannya, karena kord gitarnya masih yang biasa ku lakukan. Tapi ada satu titik lemah, yaitu ketika kord itu diganti ke kunci yang jarang kumainkan. Aku akan mulai kebingungan. Ini bukan pertama kali main gitar, aku sudah lama belajar bermain gitar dari SMA sampai sekarang tingkat 4 di kampus. Sudah kira-kira 6 tahun aku bermain, tapi aku tetap begitu-begitu saja. Aku berpikir yang menting aku bisa bermain gitar, menyanyikan lagu pujian untuk Tuhanku, itu sudah cukup. Ternyata pemikiranku itu salah, ketika seniorku mengatakan hal semacam ini. "Mananya, udah lama melayani, tapi masih gini-gini aja". Aku tak bisa membalas perkataan itu. Aku melihat ke sampingku, ada seseorang, yang ketika kami kuliah di tingkat dua, dia sama sekali belum tahu bermain gitar, tapi sekarang sudah lebih pandai bermain dari aku. Apakah aku salah?
Ya, jelas aku salah. Aku kurang berusaha akan apa yang diberika Tuhan kepadaku. Aku kurang mengembangkan talenta yang diberikan Tuhan kepadaku. Sama seperti tentang perumpamaan talenta dalam Alkitab dalam Matius 25 :14-30. bagaimana berbicara tentang talenta itu sangat jelas. Begitulah aku saat ini, aku tidak berusaha lebih lagi untuk lebih mendalami bermain gitar ini.
Apakah kalian juga merasakan hal yang sama? apakah talentamu? mc kah, olahraga kah, atau musik, atau bahjan dalam menulis? Apapun talentamu, kembangkan lah. Tuhan memberikan itu kepada kita bukan untuk disimpan, tapi dikembangkan untuk semakin memuliakan namaNya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Dia. Ketika kau berpikir untuk mengatakan cukup sampai disitu, jangan berhenti. Tetap gali potensimu. Semangatlah mengembangkan talentamu.
Salam Harjoshrian.....
No comments:
Post a Comment