Memuliakan Tuhan atau memuaskan diri sendiri???

Tahu gak kalian apa maksud  judul yang ku buat di ataas? Mungkin kalian pada tidak tahu ya kan apa makna dibalik judul itu. Memuliakan Tuhan atau memuaskan diri sendiri. begitu juga dengan aku ketika dilontarkan pernyataan itu. Aku pertama sekali tidak mengerti, tapi sekarang aku mengerti dan akan membagikannya kepada teman-teman. begini maksudnya....

Pernah kah kalian beribadah? Pasti pernah lah ya kan... pertanyaannya pernahkah kalian menikmati dan tidak menikmati ibadah itu? Mungkin kalian menjawab pernah, dan passti menjawab pernah. Sudah agak nyambung apa maksud saya?
Ya, seprti itu lah dia. Seringkali kita lupa apa tujuan kita beribadah, baik itu ibadah di gereja, ibadah di kebaktian, ibadah di pelayanan. Bhakan kadang kita mengkritik apa yang disajikan mereka dalam ibadah tersebut. Kadang kita menilai pendetanya tidak bagus, kadang kita menilai pemusiknya tidak tahu bermain, kadang kita menilai konsep ibadahnya monoton. Seehingga kita tidak menikmati ibadah itu. Kita terlalu sibuk menilai sana, menilai sini, mengkritik sana mengkritik sini. Memang mungkin acaranya tidak bagus, tapi apakah kita tahu mereka melakukan itu sengaja atau tidak. Bisa saja hati mereka sangat memuliakan nama Tuhan, sedangkan kita kurang menikmati karena terlalu banyak mengkritik sana dan sini.
Sudah paham maksud saya? Apa lah tujuan kita datang beribadah? apakan kita mau memuaskan kedagingan kita sehingga kita menikmatinya dan senang. Atau tujuan kita beribadah adalah memuji dan memuliakan nama Tuhan, bersyukur selalu, mengangkat lagu pujian dengan hati yang sungguh-sungguh? pastinya jawabannya yang kedua. kita beribadah bukan untuk menyenangkan hati kita tapi terlebih untuk menyenangkan Tuhan.
Jadi kembali lah koreksi diri kita masing-masing. Kalian sekarang sedang didalam zona mana? Ingin memuaskan nafsu sendiri atau untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan. Ketika aku menulis ini, bukan berarti aku sudah berhasil atau tidak pernah mengkritik. Tapi aku juga sedang berjuang, dan mengaplikasikannya dalam hidupku. karena bukan diriku, tapi Kemuliaan Tuhan...
Salam Harjoshrian...