Seiring berjalannya waktu dari zaman ke zaman, Mulai lah ada yang namanya Santa clause. Natal tidak akan klop dengan santa clause, pria gendut, jubah merah, karung hadiah, kereta dan rusa, dan suara nya yang tidak bisa dilupakan,"ho ho ho"... Siapa sih Santa clause? akan segera kita bahas. Tanpa kita sadari, posisi Yesus mau digantikan oleh santa clause. Kalau natal tiba, selalu dihubungkan dengan hadiah, dan santa clause. Kenapa aku pun tidak tau. Untuk menjawabny sedikit, coba kita cari sejarahnya. Dan aku pilih dari indonesiaindonesia.com.... Aku sudah membaca beberapa, dan ini lah yg paling lngkap dari yang lainnya... Mari dibaca...
==========================================================
Santa Claus awalnya bukan sosok gemuk berbaju merah dan mengendarai rusa
terbang. Sejarah Santa Claus berkembang menurut waktu dan tempat
mengikuti budaya masyarakat.Seperti di Amerika, sosok periang yang kita sebut Santa Claus adalah
gabungan multi budaya, memadukan unsur cerita rakyat dengan fantasi.
Pria yang disebut Santa Claus itu telah berevolusi dan mulai muncul pada
abad ketiga.
Sejarawan menyebut Santa Nicholas tidak selalu gemuk atau berjanggut. St Nicholas adalah uskup terhormat dari Myra, sebuah kota Romawi yang sekarang bernama Turki. Lahir sekitar tahun 270 Masehi, Nicholas sudah menjadi uskup saat masih berusia muda.Nicholas mendedikasikan dirinya untuk membantu orang miskin sepanjang hidupnya dan membayar mahar untuk gadis-gadis miskin. Reputasinya sebagai pemberi hadiah rahasia di sekitar kota tumbuh seiring dengan waktu.
Ia dikenal terutama sebagai penyimpan koin atau menempatkan sesuatu ke dalam sepatu anak-anak, kadang-kadang dengan imbalan wortel atau jerami untuk kuda-kudaNicholas digambarkan secara tradisional mengenakan jubah uskup berwarna merah dan sering dibantu oleh anak yatim kecil.Berkembang kepercayaan setelah kematiannya, St Nicholas disebut sebagai santo pelindung anak-anak.
Dia tetap sosok yang popular baik hati, pada abad pertengahan dan pesta diadakan setiap tahun pada tanggal wafatnya 6 Desember, dan hadiah-hadiah kecil diberikan kepada anak-anak, biasanya dalam sepatu, untuk menghormatinya.
Reformasi Protestan abad ke-16, ketika penghormatan terhadap orang-orang kudus Katolik dilarang di banyak wilayah Eropa, menyebabkan penurunan popularitas St Nicholas. Hanya di Belanda perayaan Santo Nicholas tetap hidup dalam bentuk Sinterklaas, sosok ramah yang bepergian dari rumah ke rumah pada malam 5 Desember meninggalkan hadiah di sepatu anak-anak dengan imbalan makanan kecil untuk kuda.
Dalam tradisi Belanda, Sinterklaas memakai jubah uskup berwarna merah, punya asisten peri dan mengendarai kuda di atas atap sebelum menyelinap ke cerobong asap untuk memberikan hadiah. Sinterklaas datang ke Amerika dibawa imigran Belanda di abad 17 dan 18, dan dengan koloni baru tersebut sosok Sinterklas benar-benar berevolusi.
Perubahan sudut pandang nama dari Sinterklaas ke Santa Claus terjadi pada 1773 di sebuah surat kabar New York City. Istilah Santa Claus semakin luas pada tahun 1809 dengan penerbitan buku "A History of New York oleh pengarang Irving Washington di mana Santa digambarkan sebagai orang besar gemuk dan merokok pipa, bukan sebagai uskup kurus.
Pada 1822 dalam puisi berjudul "Kunjungan dari Saint Nicholas" oleh Clement Moore, Santa dibayangkan lebih lanjut memiliki kemampuan menggiring rusa, membawa sekarung penuh mainan, dan perut bundar "seperti mangkuk penuh jelly."
Sejarawan menyebut Santa Nicholas tidak selalu gemuk atau berjanggut. St Nicholas adalah uskup terhormat dari Myra, sebuah kota Romawi yang sekarang bernama Turki. Lahir sekitar tahun 270 Masehi, Nicholas sudah menjadi uskup saat masih berusia muda.Nicholas mendedikasikan dirinya untuk membantu orang miskin sepanjang hidupnya dan membayar mahar untuk gadis-gadis miskin. Reputasinya sebagai pemberi hadiah rahasia di sekitar kota tumbuh seiring dengan waktu.
Ia dikenal terutama sebagai penyimpan koin atau menempatkan sesuatu ke dalam sepatu anak-anak, kadang-kadang dengan imbalan wortel atau jerami untuk kuda-kudaNicholas digambarkan secara tradisional mengenakan jubah uskup berwarna merah dan sering dibantu oleh anak yatim kecil.Berkembang kepercayaan setelah kematiannya, St Nicholas disebut sebagai santo pelindung anak-anak.
Dia tetap sosok yang popular baik hati, pada abad pertengahan dan pesta diadakan setiap tahun pada tanggal wafatnya 6 Desember, dan hadiah-hadiah kecil diberikan kepada anak-anak, biasanya dalam sepatu, untuk menghormatinya.
Reformasi Protestan abad ke-16, ketika penghormatan terhadap orang-orang kudus Katolik dilarang di banyak wilayah Eropa, menyebabkan penurunan popularitas St Nicholas. Hanya di Belanda perayaan Santo Nicholas tetap hidup dalam bentuk Sinterklaas, sosok ramah yang bepergian dari rumah ke rumah pada malam 5 Desember meninggalkan hadiah di sepatu anak-anak dengan imbalan makanan kecil untuk kuda.
Dalam tradisi Belanda, Sinterklaas memakai jubah uskup berwarna merah, punya asisten peri dan mengendarai kuda di atas atap sebelum menyelinap ke cerobong asap untuk memberikan hadiah. Sinterklaas datang ke Amerika dibawa imigran Belanda di abad 17 dan 18, dan dengan koloni baru tersebut sosok Sinterklas benar-benar berevolusi.
Perubahan sudut pandang nama dari Sinterklaas ke Santa Claus terjadi pada 1773 di sebuah surat kabar New York City. Istilah Santa Claus semakin luas pada tahun 1809 dengan penerbitan buku "A History of New York oleh pengarang Irving Washington di mana Santa digambarkan sebagai orang besar gemuk dan merokok pipa, bukan sebagai uskup kurus.
Pada 1822 dalam puisi berjudul "Kunjungan dari Saint Nicholas" oleh Clement Moore, Santa dibayangkan lebih lanjut memiliki kemampuan menggiring rusa, membawa sekarung penuh mainan, dan perut bundar "seperti mangkuk penuh jelly."
===============================================
bagaimana? Apakah sudah menjawab? belum? coba kita lihat satu sumber lagi... http://www.parokisantaodilia.org/halkomentar-401-sejarah-asal-usul-sinterklas-alias-santa-9.html
Karena situsnya brhubungan dengan paroki,pasti jadi sangat berpengaruh tulisan ini... mari kita baca...
================================================
Siapa
yang tidak kenal dengan sosok Sinterklas alias Santa Claus ini. Sosok
pria berjanggut putih panjang ini selalu datang membawa berbagai macam
hadiah untuk anak-anak dari seluruh dunia pada saat Perayaan Natal tiba. Menarik untuk sama-sama kita simak bagaimana Sejarah Asal Usul Sinterklas Alias Santa Claus ini. Untuk itu mari simak informasi lengkapnya berikut ini.
Kata
“Sinterklas” dalam bahasa Indonesia berasal dari kata “Sinterklaas”
dalam bahasa Belanda. Kata “Sinterklaas” dalam bahasa Belanda itu adalah
pem-Beland-an nama Santo Nikolas. Jadi, sinterklaas versi sejarah atau
versi nyata adalah Santo Nikolas itu sendiri.
St
Nicholas (270 M – 343 M) adalah seorang pemimpin umat Kristus mahzab
Timur, yaitu mazhab Orthodox Yunani. Dia adalah pemimpin umat di kota
Myra, Turki. Dia sosok yang suka memberi. Cara memberinya juga sesuai
dengan ajaran Injil, yaitu tidak pamer, dan berusaha sebisa mungkin
untuk tidak diketahui orang lain.
Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. (Matius 6:3)
Sinterklas
versi nyata wafat pada tanggal 6 Desember 343 Masehi, dimakamkan di
Myra, Turki. Begitu terkenalnya tokoh ini sampai-sampai makamnya
dibongkar dan sisa-sisa tubuhnya (relik tubuh) yang belum hancur menjadi
tanah dicuri dan dibawa kabur oleh para nelayan Italia. Saat ini relik
hasil curian berada di Bari, Italia.
Tokoh besar ini diperingati oleh umat Kristus dengan cara melaksanakan Matius 6:3, yaitu: memberi secara sembunyi-sembunyi.
Dan ternyata setelah ditelusuri, Sejarah Sinterklas alias
Santa Claus ini cukup variatif di beberapa Negara. Sinterklas atau
Santa Claus tidak hanya terpaku pada tokoh lelaki tua berjanggut panjang
yang mengenakan busana merah, namun juga berkembang menjadi lelaki
kerdil, wanita penyihir, hingga kambing yang gemar membagikan hadiah.
Di
Negara Jerman, Sinterklas bermula dari kisah mengenai Dewa Odin, atau
yang juga biasa dipanggil dengan Woden. Pada setiap perayaan Yule, Dewa
Odin melakukan pesta perburuan yang di bimbing oleh -dewa-dewa dan
prajurit yang sudah mati. Dari legenda ini pula lah muncul istilah
"Wodenesday" atau hari Woden. Istilah tersebut kini digunakan sebagai
nama hari: Wednesday. Dewa Odin digambarkan sebagai seorang lelaki
berjanggut putih yang mengenakan jubah putih berayun-ayun serta topi
besar. Dewa yang mengendarai kuda putih bernama Sleiper ini dipercayai
sebagai orang yang bijaksana dan membawa sebuah buku di tangannya.
Di
Negara Denmark, dikenal ada tokoh bernama Tomte atau Nisse yang
digambarkan sebagai makhluk kerdil yang baik hati namun memiliki sifat
pemarah. Makhluk yang digambarkan menggunakan pakaian abu-abu dan topi
merah ini selalu memberikan hadiah kepada anak-anak yang berkelakuan
baik dan menghukum mereka yang berkelakuan tidak terpuji. Kisah ini
akhirnya juga menyebar ke Norwegia dan Swedia. Di Negara Skandinavia
lain dikenal adanya Yule Goat yang selalu membawakan hadiah bagi
anak-anak pada malam natal. Namun di beberapa Negara lainnya, semisal
Norwegia, Swedia, dan Finlandia, peran Yule Goat sudah digantikan oleh
Tomte.
Di
Negara Belanda, Sinterklas lebih sering disebut dengan De Goede Sint
yang dalam membagikan kado untuk anak-anak dibantu oleh seorang budak
yang bernama Zwarte Piet atau Piet Hitam. Beberapa kisah menggambarkan
jika Piet Hitam akan memukul anak yang nakal dengan tongkat dan
memasukkan mereka ke dalam karung untuk dibawa ke Spanyol.
Di
gambarkan Sinterklas atau Santa Claus ini mengenakan baju yang mirip
dengan para uskup. Ia mengenakan mitra merah dengan salib emas serta
membawa tongkat uskup. Menurut legenda, Piet membantu Sinterklas dalam
hal navigasi guna mengemudikan kereta dari Spanyol menuju Belanda. Piet
juga yang memanjat atap untuk memasukkan hadiah ke dalam cerobong asap.
Namun kenyataanya Piet Hitam sering kali melakukan kecerobohan karena
sering menunjukkan arah yang salah. Dalam tradisi Belanda, Sinterklas
datang dari Spanyol dengan mengendarakan kuda. Hanya saja, di Belanda
Sinterklas datang setiap tanggal 5 Desember alih-alih 25 Desember
seperti negara lainnya.
Di
negara Inggris dan Amerika, di kedua Father Christmas dikenal sebagai
pemberi hadiah bagi anak-anak di hari natal. Di versi awal karakter ini,
Father Christmas digambarkan sebagai bapak-bapak berjubah hijau yang
menyebarkan kabar gembiraa, semangat, dan kegembiraan natal. Namun
seiring berjalannya waktu, Father Christmas dilebur menjadi Santa Claus
dan Sinterklas yang berperan sebagai pembawa hadiah bagi anak-anak di
kala natal.
Jika di
berbagai Negara tokoh yang membagikan hadiah digambarkan oleh lelaki tua
berjanggut putih maka tidak demikian dengan di Negara Italia. Di negeri
Pizza ini, tokoh yang membagikan hadiah disebut dengan tukang sihir
Befana. Befana digambarkan sebagai perempuan baik hati yang memberikan
makanan dan tempat berlindung bagi tiga orang bijak yang sedang dalam
perjalanan untuk mengunjungi bayi Yesus. Befana digambarkan menggunakan
busana penyihir yang menunggangi sapu terbang dan biasanya mengenakan
selendang hitam serta membawa tas berisi hadiah. Bagi anak-anak yang di
anggapnya nakal, alih-alih meninggalkan hadiah, Befana akan
"menghadiahi" batu bara bagi mereka.
Tak
hanya ragam Sinterklas yang menarik perhatian. Ternyata, bagaimana cara
anak-anak menyambut datangnya Sinterklas pun cukup unik dan menarik.
Untuk menyambut hadirnya Sinterklas, anak-anak di Jerman ternyata
menyiapkan surat dalam kemasan yang dianggap paling menarik perhatian
dan dipasang di Jendela pada malam natal. Di pagi hari, surat yang
mereka letakkan sudah menghilang dan digantikan oleh hadiah yang
terdapat di pohon natal. Amerika & Kanada, di kedua negara ini
anak-anak meletakkan susu dan kue kering untuk menyambut kedatangan
Sinterklas di malam natal.
Disebabkan
tugas Sinterklas yang begitu berat, menyebabkan hadiah bagi seluruh
anak-anak di dunia maka segelas susu dan kue kering pastinya akan
menyenangkan hati Sinterklas sehingga anak-anak itu patut untuk
mendapatkan kado istimewa darinya. Di Belanda, karena Sinterklas datang
menggunakan kuda maka anak-anak menyuguhkan jerami dan air putih untuk
memberi makan sang kuda. Sebagai balasan atas kepedulian anak-anak pada
kuda sang Sinterklas maka mereka pun menerima beragam panganan manis
semisal cokelat, jeruk mandarin, ataupun permen marzipan dari
Sinterklas.
=====================================================
Bagaimana menurut kalian? Pusing ya membaca asal usul santa clause nya. Pertanyaanny yang lebih penting darisemua itu, apa hubungan natal dengan santa clause? Jawabannya gak ada toh. Natal hanya berbicara tentang Yesus, bukan tentang Santa clause. Bayangin saja kau lagi ulangtahu, dan teman-temanmu datang ke acaraulangtahunmu. Tapi bukan kau yang disapa di pesta, padahal dirimu yang ulangtahun. Sudah kena maksudku kan?
Tidak ada yang salah dengan Santa claus, menurut saya itu aplikasi Kasih Natal itu sendiri. Santa mengalikasikanny berhubungan dengan anak-anak. Bagaimana denganmu? apa yang kita lakukan untuk natal ini? Sudah kah berbagi kasih? hahaha,aku masih sulit...
Jangan kehilangan fokus natal, FFokusnya Tuhan Yesus...
Salam Harjoshrian...
No comments:
Post a Comment