Tuesday, December 6, 2016

PROSES TERJADINYA SUKSESI

PROSES TERJADINYA SUKSESI

Proses pergantian antar tingkat dalam suksesi primer untuk mencapai klimaks, dapat membutuhkan waktu puluhan, ratusan bahkan ribuan tahun. Sedangkan waktu yang dibutuhkan suksesi sekunder lebih cepat dibandingkan dengan suksesi primer. Tingkat perubahan komunitas berlangsung dalam periode pendek dengan perkem-bangan yang cepat, hal ini disebabkan habitat (tanah dan air) sudah terbentuk untuk menyokong pertumbuhan vegetasi. Proses yang terjadi selama proses suksesi dapat diringkaskan sebagai
berikut :
  • Perkembangan sifat substrat atau tanah yang progresif, misalnya terjadinya pertam-bahan kandungan bahan organik sejalan dengan perkembangan komunitas yang semakin kompleks dengan komposisi jenis yang lebih beraneka ragam daripada sebelumnya.
  • Semakin kompleksnya struktur komunitas, peningkatan kepadatan, dan tingginya tumbuhan, sehingga dalam komunitas terbentuk stratifikasi. 
  • Peningkatan produktifitas sejalan dengan perkembangan komunitas dan perkembangan tanah.
  • Peningkatan jumlah jenis sampai pada tahap tertentu dari suksesi.
  • Peningkatan pemanfaatan sumber daya lingkungan sesuai dengan peningkatan jumlah jenis.
  • Perubahan iklim mikro sesuai dengan perubahan komposisi jenis bentuk hidup (life form) tumbuhan dan struktur komunitas.
  • Komunitas berkembang menjadi lebih kompleks.
Kecepatan proses suksesi pada suatu komunitas atau ekosistem dipengaruhi oleh faktor, antara lain :
  • Luasnya komunitas asal yang rusak karena gangguan
  • Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di sekitar komunitas yang terganggu
  • Kehadiran tumbuhan pemencar biji dan benih
  • Iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membawa bjiji, spora dan benih la-in, serta curah hujan yang mempengaruhi perkecambahan biji dan spora dan per-kembangan semai selanjutnya.
  • Macam atau jenis substrat baru yang terbentuk
  • Sifat-sifat jenis tumbuhan yang ada di sekitar tempat terjadinya suksesi.
Suksesi, pengertian sukses dan jenis suksesi
Gambar 2. Suksesi di ekosistem daratan yang mengarah ke perairan
Jika vegetasi yang ada kemudian musnah dan timbul lahan kosong disebut lahan sekunder atau lahan terdenudasi. Suksesi sekunder mempunyai tahap yang lebih sedikit daripada suksesi primer, dan biasanya klimaks pada suksesi sekunder lebih cepat dicapai. Sebaliknya proses suksesi primer berjalan lambat, hal ini disebabkan oleh ke-adaan iklim batuan yang kering yang disertai belum terbentuknya tanah.  

Karenanya hanya tumbuhan tertentu yang dapat hidup pada keadaan tersebut. Spesies pertama hidup di atas habitat yang belum pernah ditumbuhi tumbuhan disebut tumbuhanpioner, contoh lumut. Tumbuhan lumut umumnya sangat sedikit pengaruhnya dalam penghan-curan bongkah batuan menjadi tanah. Lumut dan tumbuhan berpembuluh merupakan penyokong terbesar dalam pembentukan tanah dan vegetasi. 
Ada beberapa macam tipe suksesi berdasarkan habitatnya yaitu: 

Hidrosere 

Tipe suksesi yang berkembang di daerah (habitat) perairan yang biasanya disebut Hidrarch. Vegetasi yang sering berganti dalam hidrarch disebut hidrosere. Tipe suksesi ini tidak selalu memerlukan komunitas aquatik untuk menuju ke perkem-bangan komunitas daratan. Jika air yang ada dalam jumlah cukup besar dan sangat dalam atau jika air selalu bergerak kuat (gelombang) atau adanya kekuatan fisik lain, suksesi menghasilkan suatu komunitas aquatik yang stabil dan sukar meng-alami pergantian. Jadi suksesi ini hanya terjadi jika kolonisasi komunitas tumbuhan menempati kolam buatan yang kecil dan dangkal, serta diikuti terjadinya erosi  ta-nah di tepi danau, sehingga batas air akan semakin kecil dan hilang setelah waktu yang lama. Tumbuhan pelopor adalah tumbuhan air yang terendam, kemudian di-ganti tumbuhan terapung seperti eceng gondok, kemudian lumpur rawa, rumput daratan, semak dan akhirnya pohon.

Pada kolam, eceng gondok berangsur-angsur akan menutup permukaan air, kemudian akumulasi seresahnya baru menumpuk di dasar kolam dan kemudian mengubah kolam menjadi rawa dengan jenis tumbuh-an baru menggangti jenis tumbuhan sebelumnya. Secara berangsur-angsur kemu-dian habitat menjadi lebih kering dengan aerasi yang lebih baik yang akhirnya akan terjadi tanah yang cukup matang dan tebal. 

Halosere

Suksesi yang dimulai pada tanah bergaram atau air asin, biasanya dimulai dari jenis tumbuhan yang tahan kadar garam tinggi, seperti Spindifec, Ipomea pescapre dll. 

Xerosere

Suksesi vegetasi yang berkembang pada daerah xerik(kering), disebut Xerarch. Suksesi xerik biasanya terjadi pada lahan yang tinggal batuan induknya saja. De-ngan demikian tumbuhan yang mampu hidup disitu hanyalah tumbuhan yang ta-han kering dan mampu hidup di tanah miskin. Tumbuhan pioner adalah lumut ke-rak (Lichenes) dalam bentuk lapisan kerak. Dalam proses respirasi Lichenes akan mengeluarkan CO2yang akan bereaksi dengan H2O membentuk H2CO3.  Asam karbonat ini akan bereaksi dengan bahan-bahan dari batuan induk sehingga melepaskan ikatan partikel batuan.

Partikel batuan yang lepas itu akan bereaksi de-ngan sisa-sisa Lichenes yang mengalami pembusukan,  mengikat N yang terbawa oleh air hujan. Kondisi seperti itu tidak sesuai lagi bagi lumut kerak sehingga lumut kerak mati.  Setelah itu akan muncul vegetasi jenis lain yaitu Thallus (Thallophyta). Demikian seterusnya vegetasi pertama akan memberikan pengaruh pada habitat yang tidak cocok untuk vegetasi kedua.Urut-urutan terjadinya proses ini:Lumut kerak — lumut kerak berdaun — lumut — rumput-rumputan (herbaceus) — semak (shrubs) — pohon-pohonan. Tidak  semua proses suksesi xerik seperti di atas. Kalau habitat permukaannya merupakan pasir maka akan dimulai oleh rumput tahan ke-ring, baru kemudian semak dan pohon-pohonan. 

Suksesi xerosere, ada 3 macam, didasarkan pada substrat awal yaitu:
  1. Psammosere  : suksesi vegetasi yang dimulai pada daerah berpasir.
  2. Lithosere  : suksesi vegetasi yang dimulai pada batuan.
  3. Serule : suksesi untuk mikroorganisme (bakteri, fungsi) dalam sisa-sisa produsen/konsumen.

SUKSESI DI PERAIRAN (AQUATIC SUCCESSION)

Suksesi alami pada perairan umumnya dijumpai pada kolam-kolam dan danau yang terjadi secara bertahap akibat masuknya bahan tererosi dari sekeliling ekosistem daratan. Proses ini terjadi karena kuantitas partikel tanah yang tererosi tidak dapat dihin-darkan dari darat dan mengendap atau tertinggal di dalam kolam atau danau. Tumbuh-an akuatik memproduksi detritus juga berkontribusi terhadap proses pengendapan. 

Tahap selanjutnya terjadinya pergerakan tumbuhan darat ke arah dalam perairan se-cara bertahap yang dimulai oleh tumbuhan air ke tumbuhan darat berupa rumput-rum-putan sampai pada semak dan pohon, sehingga kolam dan danau hilang sama sekali.
Gambar 2. Suatu seri suksesi pada ekosistem danau

No comments:

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE