Aku hanya ingin berbagi bahan kamp kami bulan Agustus lalu, semoga bisa bermanfaat buat teman-teman sekalian...
"... kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat" (Kis 26:19)...
Kutipan ayat di atas merupakan pernyataab Paulus dalam konteks sidang peradilan dirinya di hadapan Raja Agripa. Penyelenggaraan sidang ini dikarenakan Agripa dan Barnika sedang dalam kunjungan ke Kaisarea. Peradilan yang cukup lama dinantikan paulus diakrenakan sistem yang buruk dan ketidakpastian penegakan hukum. Hukum menjadi alat politik penguasa elite keagamaan. Selain itu konteks ini menggambarkan tentang sistem sosial yang dipengaruhi kekuasaan dan kepentingan segelintir orang.
Mengerjakan visi ditengah situasi yang rusak merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Pencapaian visi tersebut akan sulit teralisasi menjadi kenyataan. Hidup dalam visi menjadi kebodohan jika berada dalam sistem sosial yang korup. Hal ini yang menyebabkan Paulus dianggap bodoh dan gila karena ketaatannya mengerjakan visi dari atas itu...
Paulus di hadapan banyak orang menjadi terlihat gila dan bodoh, Festus menyampaikan hal tersebut karena mendengar kesaksian Paulus (26:24). Keyakiann dan ketaatan aulus terhadap visi dianggap orang sebagai kegilaan yang mengguncang dunia orang Yahudi dan Yunani. Kegilaan ini merusak sistem politik, agama dan hukum yang hanya mempertahankan status quo dan penuh dengan pemenuhan kepentingan pribadi serta kelompok, kompromi-kompromi para elite politik dan agama membawa kehancuran dalam kehidupan sosial masyarakat. Ketidakadilan, kemiskinan, korupsi, dan tindakan yang membawa pada kehancuran bangsa israel menjadi begitu terlihat oleh kejadian Paulus.
Kegilaan Paulus melakukan reformasi dalam tubuh agama Yahudi pun mengalami tantangan besar. Bukan hanya dari elite agama Yahudi namun juga pemerintah Romawi. memang permasalahan hukum Paulus jika dilihat sangat sederhana. Paulus dianggap orang Yahudi melakukan penistaan terhadap Bait Allah. Secara jauh kita harus melihat Tindakan paulus bukan hanya menghina Bait Allah, namun apa yang dilakukan Paulus membongkar kebobrokan praktek keagamaan Yhudi yang merupakan alat politik Romawi dan elite agama. Hal ini untuk mempertahankan kekuasaan Romawi.
Tantangan dan penderitaan yang dialami Paulus tidak membuatnya tidak taat terhadap visi tersebut. Ia mampu mentransformasi visi itu menjadi kenyataan walupun dalam kondisi dan situasi tertekan sekalipun. Menyatakan visi bukanlah hal yang mudah perlu pengorbanan yang besar dan komitmen yang kuat...
VISI PAULUS
Hidup adalah Kristus dan jika harus hidup maka bekerja untuk memberi buah. Ini merupakan statement paulus tentang apa yang menjadi tujuan hidupnya. Ia tidak prnah takut menghadapi kematian, namun jika Ia harus hidup, maka paulus hidup untuk Kristus. Kehidupan di dalam Kristus inilah yang membawa dirinya pada ketaatan terhaadap visi tersebut. Hal ini diawali ketika Ia mendapat penglihatan dalam perjalanan ke Damsyik. Perjumpaan dengan Kristus membawa dirinya kepada kehidupan keagamaan yang sejati.
Mengapa saya menyatakan ini sebagai kehidupan keagamaan yang sejati, karena saya melihat apa yang menjadi kehidupan keagamaan paulus sebelum bertemu dengan Yesus hanya terjebak kepada legalitas dan formalisme semata. Tidak menyentuh pada hal yang fundamental dari kehidupan keagamaan. Tindakan-tindakan keagamaan hanyalah aktivitas pengetahuan namun tidak mentransformasi sosial. Kesalehandirinya yang hanya mengutamakan target dan pencapaian diri atau individu, membuat keagamaan menjadi semu. Kesalehan individu tidak berbanding lurus dengan kepedulian sosial....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Mungkin banyak yang kebingungan dalam batas membangun apakah menyalahi aturan atau tidak, seperti tinggal di pinggir sungai. Untuk itu ...
-
Klasifikasi belalang hijau : Kingdom Animalia Linnaeus, 1758 Phylum Arthropoda Latreille, 1829 Class Insecta Linnaeus, 1758 Order Orth...
-
Dari aku kecil, aku sering bertanya dalam hatiku, kenapa hari ini hujan dan petir, padahal tadi cerah dan panas... Entah masuk akal ata...
No comments:
Post a Comment