Dalam keadaan lembab, tanah dibedakan ke
dalam konsistensi gembur ( mudah diolah ) sampai teguh ( agak sulit
dicangkul). Dalam keadaan kering tanah dibedakan kedalam konsistensi
lunak sampai keras. Dalam keadaan basa dibedakan plastisitasnya yaitu
dari plastis sampai tidak plastis atau kelekatannya yaitu dari tidak
lekat sampai lekat.
Dalam keadaan lembab atau kering
konsistensi tanah ditentuka dengan meremas segumpal tanah. Bila gumpalan
tersebut mudah hancur, maka tanah dikatakan berkonsistensi gembur bila
lembab atau lunak bila kering. Bila gumpalan tanah sukar hancur dengan
remasan tersebut tanah dikatakan berkonsistensi teguh (lembab) atau
keras (kering).
Dalam keadaan basah ditentukan mudah
tidaknya melekat pada jari (melekat atau tidak melekat) atau mudah
tidaknya membentuk bulatan dan kemampuannya memprtahankan bentuk
tersebut (plastis atau tidak plastis).
Konsistensi merupakan bagian dari
rheologi. Rheologi adalah ilmu yang mempelajari perubahan–perubahan
bentuk (deformasi) dan aliran (flow) suatu benda (Baver, 1959).
Sifat–sifat rheologi tanah di pelajari dengan menentukan angka–angka
Atterbarg yaitu angka–angka kadar air tanah pada beberapa macam keadaan.
Angka–angka ini penting dalam menentukan tindakan pengolahan tanah,
karena pengolahan tanah akan sulit dilakukan kalau tanah terlalu kering
ataupun terlalu basah. Sifat–sifat tanah yang berhubungan dengan angka
Atterberg tersebut adalah:
Batas mengalir (liquid limit).
Batas mengalir adalah jumlah air terbanyak yang dapat ditahan tanah.
Kalau air lebuh banyak tanah bersama air akan mengalir. Dalam hal ini
tanah diaduk dulu dengan air sehingga tanah bukan dalam keadaan alami.
Hal ini berbeda dengan istilah kapasitas lapang (field capacity) yang menunjukan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan dalam keadaan alami atau undisturbed.
Batas melekat. Batas
melekat adalah kadar air di mana tanah mulai tidak dapat melekat pada
benda lain. Bila kadar air lebih rendah dari batas melekat , maka tanah
tidak dapat melekat, tetapi bila kadar air lebih tinggi dari batas
melekat, maka tanah akan mudah melekat pada benda lain. Bila tanah yang
telah mencapai batas mengalir atau batas melekat tersebut dapat
membentuk gulungan atau pita yang tidak mudah patah bila
digolek–golekkan maka dikatakan bahwa tanah itu plastis. Bila tanah
tidak dapat dibentukpita atau gulungan (selalu patah–patah) maka disebut
tidak palstis.
Batas menggolek. Batas
menggolek adalahn kadar air dimana gulungan tanah mulai tidak dapat
digolek–golekkan lagi. Kalau digolek–golekkan tanah akan pecah–pecah ke
segala jurusan. Pada kadar air lebih kecil dari batas menggolek tanah
sukar diolah.
Indeks Plastisitas
(plasticity index). Indeks plastisitas menunjukan perbedaan kadar air
pada batas mengalir dengan batas menggolek. Tanah–tanah liat umumnya
mempunyai indeks plastisitas yang tinggi sedang tanah–tanah pasir
mempunyai indeks plastisitas yang rendah.
Jangka Olah. Jangka olah
menunjukan besarnya perbedaan kandungan air pada batas menggolek dengan
melekat. Tanah dengan jangka olah yang rendah merupakan tanah yang
lebih sukar diolah daripada tanah yang memilki jangka olah yang tinggi.
Bila jangka olahnya sama, tanah lebih sukar diolah bila indeks
plastisitasnya rendah.
Salam Harjoshrian
No comments:
Post a Comment