Tuesday, December 6, 2016

Suksesi Hutan, Apa itu?

 

PENGERTIAN SUKSESI

Perubahan komposisi dan struktur dalam komunitas dapat dengan mudah di-amati atau terlihat dan seringkali perubahan itu berupa pergantian satu komunitas oleh komunitas lain setelah beberapa gangguan, seperti kebakaran besar atau ledakan gunung berapi. Daerah yang terganggu itu bisa dikolonisasi oleh berbagai varietas spe-sies, yang secara perlahan-lahan digantikan oleh suatu komunitas spesies lain.  

Dinamika di alam adalah suatu kenyataan yang tidak dapat diingkari. Segala se-suatu yang sekarang ada sebenarnya hanyalah merupakan suatu stadium dari deretan proses perubahan yang tidak pernah ada akhirnya. Keadaan keseimbangan yang tam-paknya begitu mantap, hanyalah bersifat relatif karena keadaan itu segera akan ber-ubah jika salah satu dari komponennya mengalami perubahan.   

Lucy E. Braun (1956) mengatakan bahwa vegetasi merupakan sistem yang dina-mik, sebentar menunjukkan pergantian yang kompleks kemudian nampak tenang, dan bila dilihat hubungan dengan habitatnya, akan nampak jelas pergantiannya setelah mencapai keseimbangan. Pengamatan yang lama pada pergantian vegetasi di alam menghasilkan konsep suksesi.

Komunitas yang terdiri dari berbagai populasi bersifat dinamis dalam interaksi-nya yang berarti dalam ekosistem mengalami perubahan sepanjang masa. Proses perubahan atau perkembangan ekosistem atau komunitas yang berlangsung menuju kedewasaan dan keseimbangan kesatu arah yang berlangsung lambat secara teratur, pasti, dan terarah serta dapat diramalkan disebut SUKSESI.

Suksesi terjadi akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem, dan terjadinya faktor per-saingan di antara satuan-satuan vegetasi menyebabkan perubahan ke arah tertentu. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas mantap (EKOSISTEM KLIMAKS), akibat telah tercapai keadaan seimbang (HOMEOSTATIS).

Suksesi vegetasi menurut Odum (1971) adalah urutan proses pergantian komu-nitas tanaman di dalam satu kesatuan habitat, adanya pergantian komunitas cenderung mengubah lingkungan fisik sehingga habitat cocok untuk komunitas lain sampai kese-imbangan biotik dan abiotik tercapai.

Menurut Salisbury (19..) adalah ke-cenderungan kompetitif setiap individu dalam setiap fase perkembangan sampai men-capai klimaks, dan menurut Clements (1974) adalah proses alami dengan terjadinya ko-loni yang bergantian, biasanya dari koloni sederhana ke yang lebih kompleks. 

Suksesi merupakan proses yang menyeluruh dan kompleks dengan adanya permulaan, perkembangan dan akhirnya mencapai kestabilan pada fase klimaks. Klimaks merupakan fase kematangan yang final, stabil memelihara diri dan berproduksi sendiri dari suatu perkembangan vegetasi dalam suatu iklim. 

Interaksi dari semua faktor lingkungan yang berpengaruh akan menentukan komposisi jenis vegetasi komunitas. Dengan demikian keberadaan tegakan vegetasi akan bervariasi antar satu tipe dengan tipe lainnya bahkan terdapat variasi antar unit hutan.

Faktor lingkungan yang membatasi jumlah spesies yang hidup pada suatu tahap suksesi dikenal ke dalam dua kategori, yaitu (Mueller (1974) :
  • Faktor lingkungan yang mengakibatkan stres terdiri dari fenomena-fenomena yang membatasi hasil fotosintesa seperti cahaya, air, unsur hara tanah dan suhu;
  • Faktor yang berhubungan dengan terjadinya kerusakan baik kerusakan sebagian maupun keseluruhan biomassa vegetasi seperti serangan hama, patogen atau ma-nusia.
Umumnya komunitas tumbuhan terbentuk mulai dari tingkat pioner yang kemu-dian digeser oleh seri tumbuhan yang lebih dewasa sampai pada komunitas yang relatif stabil dan berada dalam keseimbangan dengan lingkungan setempat. 

Perubahan da-lam suksesi bersifat kontinu, dimana rentetan suatu perkembangan dan pergantian komunitas merupakan suatu seri komunitas yang terbentuk pada keadaan tertentu disebut SERE, dan komunitas yang sudah mencapai kemantapan dan permanen disebut KLIMAKS.

Proses suksesi yang berakhir dengan suatu komunitas atau ekosistem klimaks, dapat diartikan bahwa komunitas sudah dapat mempertahankan kestabilan internalnya sebagai akibat dari respon (tanggapan) yang terkoordinasi dari komponennya terha-dap setiap rangsangan yang cenderungmengganggu kondisi atau fungsi normal komu-nitas. 

Laju pertumbuhan populasi dan komposisi spesies berlangsung dengan cepat pada fase awal suksesi, kemudian menurun pada perkembangan berikutnya.

Kondisi yang membatasi laju pertumbuhan populasi dan komposisi spesies pada tahap berikut-nya adalah faktor lingkungan yang kurang cocok untuk mendukung kelangsungan hi-dup permudaan jenis-jenis tertentu.
Suksesi: Pengertian Suksesi dan jenis suksesi
Gambar 1. Suksesi pada habitat darat
Menurut Clements (1974), dalam mekanisme suksesi dikenal  adanya enam sub-komponen, yaitu :
  • nudasi :terbukanya lahan, bersih dari vegetasi
  • migrasi :tersebarnya biji
  • eksesis :proses perkecambahan, pertumbuhan dan reproduksi
  • kompetisi :adanya pergantian spesies
  • reaksi :perubahan habitat karena aktivitas spesies
  • final stabilisasi, klimaks :komunitas stabil
Beberapa ahli berpendapat bahwa proses suksesi selalu progresif (selalu meng-alami kemajuan), sehingga membawa pengertian ke dua hal:
  1. Pergantian progresif pada kondisi tanah (habitat) yang biasanya pergantian itu dari habitat yang ekstrim ke optimum untuk pertumbuhan vegetasi.
  2. Pergantian progresif dalam bentuk pertumbuhan (life form).
Akan tetapi, demikian perubahan-perubahan vegetasi tersebut bisa mencakup hi-langnya jenis-jenis tertentu dan dapat pula suatu penurunan kompleksitas struktural sebagai akibat dari degradasi setempat.

Keadaan seperti itu mungkin saja terjadi mi-salnya hilangnya mineral dalam tanah. Perubahan vegetasi seperti itu dapat dikatakan sebagai suksesi retrogresif atau regresi (suksesi yang mengalami kemunduran). Konsep lama tentang suksesi menyatakan bahwa suksesi berlangsung secara teratur, pasti, terarah, dapat diramalkan, dan berakhir dengan komunitas klimaks, kon-sep ini masih diterima. Sedangkan menurut konsep mutakhir, suksesi ini tidak lebih dari pergantian jenis-jenis pionir oleh jenis-jenis yang lebih mantap dan dapat menyesuai-kan secara lebih baik dengan lingkungannya.

SalamHarjoshrian...

No comments:

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE