Hai sobat blogger. Ini adalah tugas yang
pernah kami buat dari satu mata kuliah di Kehutanan USU. Kebetulan yang
bertugas mengumpul dan mengupload nya adalah aku. Waktu buka-buka
laptop,lihat ini lagi, karena tugas ini waktu aku semester 6. Kalau
dismpan-simpan, gak ada gunanya juga samaku, jadi aku bagikan saja di
sini. Manatau ada yang memerlukannya. Selamat membaca... Salam
Harjoshrian. *****
Paper Mata Kuliah
Agroindustri Medan,
Maret 2014
EFEK
FARMAKOLOGIS BUAH ASAM JAWA
(Tamarindus indica L.)
Dosen Pembimbing:
Dr. Agus
Purwoko, S.Hut., M.Si
Disusun Oleh :
Rachel C.M
Siregar 111201149
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan paper ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun judul dari paper
ini adalah “Efek Farmakologis Buah Asam Jawa (Tamarindus
indica L.)” yang disusun
sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Mata Kuliah Agroindustri di Program
Studi Kehutanan Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan
terimakasih kepada. Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si selaku dosen penanggungjawab, yang telah membantu dan membimbing
penulis dalam terwujudnya paper ini.
Penulis menyadari bahwa
paper ini belum sempurna, baik dari segi tehnik penyusunan maupun dari segi
materi dan pembahasan. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi
penyempurnaan paper ini.
Semoga paper ini
bermanfaat bagi kita semua, demi penyempurnaan wawasan dan khasanahi lmu
pengetahuan.
Medan, Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang..................................................................................... 1
Tujuan.................................................................................................. 2
Rumusan Masalah................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
Efek
Farmakologis............................................................................... 4
Komposisi Asam
Jawa......................................................................... 4
Manfaat dan Kegunaan Asam Jawa.................................................... 5
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Dewasa
ini, masyarakat lebih memilih menggunakan herbal untuk mengatasi masalah
kesehatan. Penggunaan herbal secara umum dinilai lebih aman daripada penggunaan
obat modern. Hal ini disebabkan karena obat herbal memiliki efek samping yang
relatif lebih sedikit dari pada obat modern.
Sampai
saat ini, masih banyak penggunaan obat tradisional yang tidak tepat, sehingga
tidak menimbulkan daya guna yang baik bahkan seringkali menimbulkan efek
samping yang tidak dikehendaki. Oleh karena itu diperlukan penelitian
penggunaan herbal secara tepat berdasarkan pendekatan ilmiah. Salah satu
tanaman obat yang digunakan di masyarakat adalah asam jawa (Tamarindus indica L.). Buah asam jawa
seringkali digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai bumbu masak, daunnya
dapat digunakan untuk sayur, kayunya dapat digunakan sebagai bahan bangunan.
Secara empiris buah asam jawa dapat digunakan sebagai obat encok, obat
pencahar, obat penurun demam, obat anti radang.
Asam
jawa (Tamarindus indica L.) merupakan
suatu tumbuhan tropis dan
termasuk tumbuhan berbuah polong. Daging
asam jawa sangat populer, dan digunakan
dalam aneka bahan masakan atau bumbu diberbagai belahan dunia. Asam jawa disebut juga dengan nama asam kawak.
Selain sebagai bumbu, asam jawa biasa digunakan sebagai bahan sirup, selai,
gula-gula, jelli, dan jamu.
Asam
jawa merupakan tumbuhan yang serbaguna, mulai dari batang hingga daunnya dapat dimanfaatkan oleh industri
makanan, minuman, farmasi, tekstil, kerajinan, kimia, hingga bahan bangunan.
Buah asam jawa digunakan sebagai tanaman obat-obatan. Di samping daging buah,
banyak bagian pohon asam yang dapat dijadikan bahan obat tradisional.
Asam jawa yang bernama ilmiah Tamarindus
indica L. adalah sebuah
tanaman daerah tropis dan termasuk
tumbuhan berbuah polong. Batang pohon
asam yang cukup keras
dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Pohon
asam bertangkai panjang, sekitar 17 cm
dan bersirip genap, dan bunganya berwarna kuning kemerah-merahan dan buah
polongnya berwarna coklat dan
tentu saja berasa khas asam. Biasanya
didalam buah polong buah juga terdapat biji berkisar 2-5 yang berbentuk pipih
dengan warna coklat agak kehitaman.
Sejak
dulu tanaman asam, khususnya asam jawa, dikenal sebagai obat tradisional, bumbu
dapur, kayu bangunan, dan merupakan salah satu komoditas
ekspor potensial. Tanaman asam
berpotensi untuk dikembangkan secara intensif dan berpola komersial karena
nilai sosial dan ekonominya cukup tinggi. Tanaman
asam dapat berfungsi untuk memperindah
dan melindungi pekarangan rumah, jalan-jalan didalam kota, dan jalan raya.
Disamping itu pohon asam juga berfungsi
sebagai bahan penghijauan dan penahan
angin serta banyak digunakan untuk memperbaiki lingkungan yang gersang dan
tandus (Rukmana, 2005).
Tujuan
Tujuan
dari makalah ini adalah untuk mengetahui efek farmakologis yang dimiliki buah
asam jawa (Tamarindus indica L) dan
mengetahui kandungan kimia yang terdapat pada buah asam jawa (Tamarindus indica L).
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
efek farmakologis yang terkandung didalam buah asam jawa (Tamarindus indica L) ?
2. Komposisi
kimia apa sajakah yang terdapat didalam buah asam jawa (Tamarindus
indica L) ?
3. Apa
sajakah manfaat dan kegunaan buah asam jawa (Tamarindus indica L) ?
BAB II
PEMBAHASAN
Asam
jawa (Tamarindus indica) termasuk ke dalam suku Fabaceae (Leguminosae). Spesies
ini adalah satu-satunya anggota marga Tamarindys. Beberapa bagian tumbuahan T.
Indica telah dimanfaatkan untuk keperluan pangan dan medis. Daging buah T.
Indica digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan herbal, sedangkan
bunga dan daun T. Indica biasa dikonsumsi sebagai sayuran (Tsunda dkk, 1994).
Asam jawa merupakan tumbuhan tropis dan berbuah polong.
Asam jawa merupakan tanaman yang digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk
mengobati pilek, demam, sakit perut, diare dan jaundice dan juga sebagai
pembersih kulit. Asam jawa memiliki daya antibakteri yang luas dan merupakan
sumber yang potensial dari antibiotik golongan baru yang dapat berguna untuk
kemoterapi penyakit infeksi dan control (Tirta, 2010).
Klasifikasi Asam jawa (Tamarindus indica)
Kingdom
: Plantae
(tumbuhan)
SubKingdom
: Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi
: Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas
:
Magnoliopsida (berkeping dua /dikotil)
Sub Kelas
: Rosidae
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaceae
(suku polong-polongan)
Genus
: Tamarindus
Spesies
: Tamarindus indica L.
(Gembong, 1989).
Efek
Farmakologis
Buah
asam jawa memiliki rasa manis, asam dan bersifat sejuk. Buah asam jawa
mengandung bahan kimia, seperti gula invert, tartaric acid, citric acid, serine, -alanin, vitamin B3,
geranial, limonene, peptin, proline, leusin, phenylalaninie, dan
pipecolic acid. Bagian daun mengandung stexin, iovitexin, dan isoorietin,
sedangkan pada kulit kayu mengandung zat tanin. Efek farmakologis asam jawa di
antaranya antiseptik, menghilangkan rasa sakit, peluruh kandungan (abortivum,
penurun panas, penambah nafsu makan, sebagai astrigen dan tonik (Arief, 2004).
Komposisi Kimia Asam Jawa
Daging
buah asam jawa mengandung 8-14% asam tartarat, 30-40% gula, serta sejumlah
kecil asam sitrat dan kalium bitaetrat sehingga berasa sangat masam. Warna asli
daging asam adalah kuning kecoklat-coklatan. Akibat pengaruh pengolahan,
warnanya berubah menjadi kehitam-hitaman. Pulp buah
asam yang masak mengandung air sekitar
63,3-68,6%, bahan padat total 31,3-36,6%, protein 1,6-3,1%, lemak 0,27-0,69%,
sukrosa 0,1-0,8%, selulosa 2,0-3,4%, dan abu 1,2-1,6%. Abu dari tanaman asam
tersusun atas kalium, silikon, natrium, fosfor, dan kalsium. Asam tartarat
merupakan komponen asam yang paling utama dalam pulp. Kandungan asam dalam pulp
asam berkisar antara 8-16%, sedangkan asam lainnya total hanya sekitar 3% dari
berat pulp (Rukmana, 2005).
Buah
polong asam jawa selain mengandung senyawa kimia seperti asam appel, asam
sitrat, asam anggur, asam tartrat, asam suksinat, pectin dan gula invert, buah
asam jawaini jika sudah masak di pohon
akan mengandung nilai kalori sebesar 239 kal per 100 gram, protein 2,8 gram per
100 gram, lemak 0,6 gram per 100 gram, hidrat arang 62,5 gram per 100 gram,
kalsium 74 miligram per 100 gram, fosfor 113 miligram per 100 gram, zat besi
0,6 miligram per 100 gram, vitamin A 30 SI per 100 gram, vitamin B1 0,34
miligram per 100 gram, vitamin C 2 miligram per 100 gram. Kulit bijinya
mengandung phlobatannnin dan bijinya mengandung albuminoid serta pati (Amin,
2009).
Manfaat dan Kegunaan Asam Jawa
Hampir
semua bagian tanaman asam jawa dapat digunakan untuk berbagai keperluan
sehingga tanaman ini disebut tanaman multiguna. Daun asam digunakan sebagai
bumbu masakan, bahan obat, dan kosmetika. Bunga tanaman asam merupakan sumber
madu yang penting bagi pengembangan budi daya lebah
madu. Daging buah asam dimanfaatkan
sebagaai bumbu masakan dan campuran obat tradisional. Buah asam banyak
digunakan dalam industri minuman, es krim, selai, manisan atau gula-gula, sirup
dan obat tradisional (jamu) (Rukmana, 2005).
Asam jawa memiliki banyak kandungan-kandungan zat
yang sangat berguna untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit dan juga dapat
menghambat aktivitas bakteri dalam tubuh. Diantaranya ada alkaloids, flavonoids, saponins, phlobatamins, sesquiterpenens dan tannins. Banyaknya kandungan-kandungan
zat kimia yang dapat menghambat aktivitas bakteri pada buah asam jawa mendorong
dilakukannya penelitian untuk mengetahui aktivitas antibakteri infusa buah asam
jawa (Tamarindus indica L.) terhadap
bakteri patogen
(Tirta, 2010).
Kandungan lain dari asam jawa yang berfungsi sebagai
antibakteri adalah flavonoid. Flavonoid
adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbanyak terdapat di alam. Prinsip
kerja flavonoid sama dengan alkaloid yaitu dengan merusak dinding
sel, hanya saja caranya yang berbeda, senyawa flavonoid merusak sel bakteri memanfaatkan perbedaan kepolaran
antara lipid penyusun sel bakteri dengan gugus alkohol pada senyawa flavonoid. Sedangkan pada senyawa alkaloid memanfaatkan sifat reaktif
gugus basa untuk bereaksi dengan gugus asam amino pada sel bakteri
(Tsunda, 1994).
Asam
Jawa merupakan tanaman obat-obatan yang digunakan kurang lebih di 23 negara.
Buahnya yang dipakai sebagai obat, sekarang sudah termasuk dalam hampir semua
daftar farmakope. Daging buah asam, rasanya segar. Biasanya dibuat agar-agar,
sirup atau manisan dan merupakan obat pencahar ringan. Buah tua (asam kawak)
berguna sebagai obat karena mengandung minyak yang tidak termasuk minyak
terbang (madu asem). Asam kawak bila dicampur dengan air biasanya digunakan
sebagai obat gugur. Selain itu daging buah mengandung presentasi tinggi dalam
asam tartat yang merupakan bahan utama untuk Fruit Salts, buatan Inggris. Daun
muda berguna sebagai obat luar untuk borok, encok, bisul, ekaema. Sifatnya yang
membentuk agar-agar asam-gula bersumber dari karbohidrat yang terdiri dari
xylose, sakar anggur dll. Bahkan inti kayu berat dari pohon ini, dibuat menjadi
kayu halus dan dijadikan bahan pahatan. Benihnya dibakar atau digoreng sehingga
dapat dimakan. Kegunaan lain dari Asam Jawa dapat dijadikan sebagai obat :
1. Bisul
2. Jerawat
3. Gatal berupa titik-titik merh
bergelembung air
4. Gatal pada bekas luka yang sudah
kering
5. Nyeri haid pada gadis remaja
6. Haid bau anyir
7. Batuk kering
8. Sariawan
9. Keputihan.
10. Capak
11. Borok (luka berair dan bernanah,
gatal dan pedih)
(Enrico, 2008).
Daging
buah Tamaridus indical L. mengandung
berbagai senyawa kimia, antara lain :
1. Asam malat
2. Asam apel
3. Asam nitrat
4. Asam anggur
5. Asam tartat
6. Asam suksinat
7. Asam asetat
8. Pectin
9. Gula invert
Karena adanya kandungan asam-asam tersebut, maka
dapat digunakan untuk mempermudah buang air besar, melancarkan peredaran darah.
Sementara, daunnya yang mengandung flavonoid, bersifat anti radang, dapat
memperlancar buang air besar, menghilangkan rasa sakit dan membantu pengeluaran
keringat
(Amin, 2009).
Beberapa
Manfaat Asam Jawa diantaranya Sebagai Berikut:
1. Batuk
Cuci
10 g daging buah asam jawa, seduh dengan 1 gelas air panas, lalu minum bersama
gula merah secukupnya 1 gelas perhari.
2. Bisul
Cuci
bersih daun asam jawa dan rimpang kunyit secukupnya, tumbuk halus, lalu
tempelkan pada bisul. lakukan secara rutin sampai bisul hilang.
3. Karang gigi
Sangrai
biji asam secukupnya, tumbuk sampai halus, lalu gosokan ke bagian karang gigi
dengan kain atau sikat gigi.
4. Menurunkan berat badan
Cuci
buah asam masak secukupnya, kupas kulitnya, lalu makan.
5. Mencegah rambut rontok
Campur buah asam yang sudah masak dengan
sedikit air. Gunakan ramuan untuk mengurut kulit kepala, cuci dengan sampo,
lalu bilas dengan air bersih.
6. Radang payudara
Cuci
bersih buah asam jawa secukupnya lalu remas sampai hancur. Campur sedikit air
garam kedalamnya, aduk rata, lalu tempelkan pada payudara yang sakit. Setelah
di balur merata, balut dengan kain.
7. Rematik dan bengkak karena terpukul
(lebam)
Cuci
bersih daun muda asam jawa dan rimpang kunyit secukupnya lalu giling sampai
halus. Seduh hasil gilingan dengan sedikit air panas lalu balurkan pada bagian
yang sakit. Lakukan secara rutin sampai sembuh.
8. Sariawan
Cuci
bersih buah asam jawa atau bubuk kulit kayu asam jawa lalu campurkan dengan air
secukupnya, lalu gunakan untuk berkumur.
(Tsunda dkk, 1994).
Bagian Tamarindus indica L yang Digunakan
Daging
buah asam jawa sangat populer, dan digunakan dalam aneka bahan masakan atau
bumbu di berbagai belahan dunia. Buah yang muda sangat masam rasanya, dan biasa
digunakan sebagai bumbu sayur
asam atau
campuran rujak.
Buah yang telah masak dapat disimpan lama setelah dikupas dan sedikit
dikeringkan dengan bantuan sinar matahari.
Asem kawak --demikian ia biasa disebut-- inilah yang biasa diperdagangkan antar
pulau dan antar negara. Selain sebagai bumbu, untuk memberikan rasa asam atau
untuk menghilangkan bau amis ikan,
asem kawak biasa digunakan sebagai bahan sirup, selai, gula-gula, dan jamu.
Biji asam biasa dimakan setelah direndam dan direbus, atau setelah dipanggang.
Selain itu, biji asam juga dijadikan tepung untuk membuat kue atau roti (Harborne
JB, 1987)
Di
samping daging buah, banyak bagian pohon asam yang dapat dijadikan bahan obat
tradisional. Daun mudanya (Jw. sinom) digunakan dengan kunyit dan
bahan ramuan lain untuk membuat jamu jawa tradisional yaitu jamu sinom untuk
minuman kesegaran, jamu gepyok diminum untuk melancarkan dan memperbanyak air
susu ibu dan juga bisa digunakan sebagai tapal (dioleskan
dipermukaan kulit atau ditempelkan dipermukaan kulit) untuk mengurangi
radang dan rasa sakit di persendian, di atas luka atau pada sakit rematik.
Daun muda yang direbus untuk mengobati batuk dan demam. Kulit kayunya yang
ditumbuk digunakan untuk menyembuhkan luka, borok,bisul dan
ruam. Kulit kayu asam juga digunakan sebagai obat kuat.
Tepung bijinya untuk mengobati disentri dan
diare.
Kayu
teras asam jawa berwarna coklat kemerahan, berat,
keras dan bertekstur halus, sehingga kerap digunakan untuk membuat mebel,
kerajinan, ukir-ukiran dan patung. Bagi anak-anak di Jawa
Tengah, kayu asam merupakan kayu pilihan untuk
membuat gasing.
Biji asam juga kerap digunakan dalam permainan congklak atau dakon
( Doughtary, 2006 ).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Asam
jawa merupakan tumbuhan yang serbaguna, mulai dari batang hingga daunnya dapat dimanfaatkan oleh industri
makanan, minuman, farmasi, tekstil, kerajinan, kimia, hingga bahan bangunan.
2. Efek
farmakologis asam jawa di antaranya antiseptik, menghilangkan rasa sakit,
peluruh kandungan (abortivum, penurun panas, penambah nafsu makan, sebagai
astrigen dan tonik.
3. Daging
buah asam jawa mengandung 8-14% asam tartarat, 30-40% gula, serta sejumlah
kecil asam sitrat dan kalium bitaetrat sehingga berasa sangat masam.
4. Asam jawa memiliki banyak kandungan-kandungan zat
yang sangat berguna untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit dan juga dapat
menghambat aktivitas bakteri dalam tubuh. Diantaranya ada alkaloids, flavonoids, saponins, phlobatamins, sesquiterpenens dan tannins.
DAFTAR
PUSTAKA
Amin, Asni. 2009. Obat Asli Indonesia.
Makassar : Universitas Muslim Indonesia Press.
Arief. 2004. Tumbuhan Obat dan
Khasiatnya. Penebar Swadaya. Jakarta.
Doughari JH. 2006. Antimicrobial
activity of Tamarindus indica Linn. Surabaya: Grafrika.
Enrico, B.,2008. Pemanfaatan Biji Asam Jawa (Tamarindus Indica) Sebagai Koagulan Alternatif Dalam Proses
Penjernihan Limbah Cair Industri Tahu.Universitas
Sumatra Utara. Medan.
Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia .
Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.
Terjemahan K. Padamawinata & I.Soediro. Bandung: ITB.
Gembong, Tjitroesoepomo. 1989. Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Rukmana, R. 2005. Bawang Merah :
Budidaya dan Pengelolaan Pascapanen.
Kanisius.
Yogyakarta.
Tirta. 2010. Tumbuhan Obat dan
Khasiatnya. Penebar Swadaya. Jakarta.
Tsunda, T., Watanabe., Oshima, K.,
Yamamoto,A., kawakishi, S. & Osawa,T. 1994.
Antioxidative Componen Isolated from The
Seed of Tamarind (Tamarindus indica L).
Agricultural Food Chemical.
No comments:
Post a Comment