Ingin rasanya seperti Makhluk tanpa pikiran...

Aku tadi pagi baru selesai ujian, aku salah satu orang yang termasuk stambuk tua di kampus. Ketika aku sampai di lantai satu, aku bertemu dengan teman-teman yang juga stambuk tua. Mereka sangat pusing, karena diancam Drop Out dari kampus kalau tidak seminar hingga tanggal 20 januari ini. Mereka berusaha dengan maksimal untuk menjumpai dosen pembimbingnya, ada yang sudah susah tidur karena memikirkan masalah ini, mereka sangat bergumul.

Kalau ditanya, apakah ada orang yang tidak memiliki pergumulan dalam hidupnya, tidak aakan ada yang terlepas dari jeratan pergumulan. Begitu juga dengan diriku, semester tua, penelitianku belum jalan-jalan, banyak lagi pikiran-pikiran yang lain, yang menjadi pergumulanku. Temanku juga tadi, ketika aku nebeng pulang, Dia salah satu orang yang belum seminar proposal yang terancam drop out,. Hampir 2 kali tadi kami menabrak,karena dia mengkhayal tentang pergumulannya tadi. wah, gawat juga pengaruhnya pikirku...
ketika aku berpikir akan banyaknya pergumulan, aku melihat kucing, tidur,santai, mau makan tinggal cari. Tidak memikirkan mau gimana ke depannya. Aku jadi iri pada makhluk hidup yang tidak berakal ini, enak kali ya. Tapi syukurlah, pikiranku itu hanya sebentarsaja, karena tekanan sedikit saja.
Sadar atau gak,kita beruntung dengan adanya pergumulan-pergumulan itu. bahasa sederhananya, itu menandakan kita masih hidup, kalau kita tanpa pergumulan berarti kita tidak hidup lagi. Akupun berpikir, ngapai aku iri sama yang tidak punya pikiran? Sangat beruntung aku diberi akal, sehingga aku sangat-sangat bersyukur. Aku jadi bisa mengerti hal ini dan itu, dan aku semakin bisa bersyukur memuji dan memuliakan nama Tuhan. Aku bisa merasakan gimana itu menyukai seseorang.
intinya, setiap pergumulan itu pasti ada, itu bukan untuk membuat kita jatuh, tapi membuat kita supaya bangkit dengan semakin bergantung kepada Tuhan pemilik hidup dan kehidupan kita.
Salamharjoshrian...