Hai sobat blogger. Ini adalah tugas yang pernah kami buat dari satu mata kuliah di Kehutanan USU. Kebetulan yang bertugas mengumpul dan mengupload nya adalah aku. Waktu buka-buka laptop,lihat ini lagi, karena tugas ini waktu aku semester 6. Kalau dismpan-simpan, gak ada gunanya juga samaku, jadi aku bagikan saja di sini. Manatau ada yang memerlukannya. Selamat membaca... Salam Harjoshrian. *****
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Soekartawi
(2001) menyatakan, agroindustri dapat diartikan dua hal, yaitu: 1) agroindustri
adalah industri yang berbahan baku utama dari produk pertanian dengan
menekankan pada manajemen pengolahan makanan dalam suatu perusahaan produk
olahan dimana minimal 20% dari jumlah bahan baku yang digunakan adalah
pertanian; 2) agroindustri adalah suatu tahapan pembangunan sebagai kelanjutan
dari pembangunan pertanian tetapi sebelum tahapan pembangunan industri.
Ada dua alasan
utama kenapa agroindustri ini penting, yakni: 1) Agroindustri mampu
mentransformasikan keunggulan komparatif menjadi keunggulan bersaing
(kompetitif), yang pada akhirnya akan memperkuat daya saing produk agribisnis
Indonesia. Sebab, jika hanya mengandalkan komoditas primer, kita akan
senantiasa berperan sebagai penerima harga (price taker) khususnya dalam
pasar internasional; 2) Agroindustri mampu menciptakan dan menahan nilai tambah
sebesar mungkin di dalam negeri, serta mendiversifikasi produk dengan
mengakomodir preferensi konsumen baik yang berkembang di dalam negeri maupun di
pasar internasional. Karena itu, pengembangan agribisnis perlu diarahkan pada
pendalaman struktur agroindustri yang lebih ke hilir yang mengolah hasil
pertanian menjadi produk olahan, baik berupa produk antara (intermediate
product), produk semi-akhir (semi-finished product), maupun produk
akhir (final product) (Saragih, 2003).
Indonesia kaya
akan hutan tropic yang memiliki 20.000 spesies tumbuhan tingkat tinggi,
(Jeffrey,1992), Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-
rumputan. Tanaman ini memerlukan udara panas yaitu 24- 30 ºC dengan perbedaan
suhu musiman tidak lebih dari 6 ºC, perbedaan suhu siang dan malam tidak lebih
dari 10 ºC. Tanah yang ideal bagi tanaman tebu adalah tanah berhumus dengan pH
antara 5,7- 7. Batang tebu mengandung serat dan kulit batang (12,5%) dan nira
yang terdiri dari air, gula, mineral dan bahan non gula lainnya (87,5%)
(Notojoewono, 1981).
Sukrosa adalah
oligosakarida yang mempunyai peran penting dalam pengolahan bahan makanan dan
banyak terdapat dalam tebu. Industri makanan biasanya menggunakan sukrosa dalam
bentuk halus dan kasar serta dalam jumlah yang besar atau digunakan dalam
bentuk cairan (sirup). Sukrosa yang dilarutkan dalam air dan dipanaskan,
sebagian akan terurai menjadi glukosa dan friktosa yang disebut gula invert
(Winarno, 2002).
Salah satu produk
instan yang diminati masyarakat saat ini adalah minuman ringan dalam kemasan.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik mengenai jumlah perusahaan minuman
ringan di seluruh Indonesia dan nilai produksi, serta volume produksi untuk
tahun 1994 – 1997 diperoleh informasi bahwa nilai dan volume produksi minuman
ringan secara keseluruhan menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini menunjukkan
bahwa permintaan masyarakat terhadap produk-produk minuman ringan cenderung
mengalami kenaikan.
Jika
dilihat dari potensi bahan baku yang ada, Indonesia merupakan salah satu negara
agraris yang memiliki luasan kebun tebu yang makin meningkat. Dalam 10 tahun
terakhir luas areal perkebunan tebu di Indonesia terus meningkat dengan
pertumbuhan rata-rata sebesar 3,75% per tahun dari hanya seluas 340.660
ha pada 2000 meningkat menjadi 473.841 ha tahun 2009 (www.datacon.co.id, 2010).
Pemanfaatan tebu selama ini sebatas pada pembuatan gula. Hal tersebut
menyebabkan petani tidak mempunyai pilihan untuk menjual hasil kebun tebunya
selain kepada industry gula. Dengan pendirian industry minuman sari tebu,
petani dapat memiliki aada lternative untuk menjual hasil kebun tebunya.
Penyajian
minuman sari tebu yang ada saat ini adalah melalui penjualan secara langsung
yaitu tebu diperas dan hasil perasannya yang kemudian disajikan dalam bentuk
cup atau kemasan yang lainnya. Tentunya hal ini tidak bisa dilakukan jika
target jumlah konsumen dan cakupan wilayah ingin ditingkatkan dan diperluas
karena daya jangkau dan daya tahan produk yang terbatas sehingga minuman sari
tebu perlu disajkan dalam bentuk yang lain yang dapat menjangkau konsumen
dengan cakupan yang lebih luas yaitu dalam bentuk kemasan dalam kaleng dengan
tambahan cita rasa tertentu.
Tujuan
1.
Untuk Mengembangkan
Agroindustri Sari Tebu
2.
Untuk Meningkatkan
Kualitas Agroindustri Sari Tebu
ISI
Tebu (Sacharum
officinarum) merupakan tanaman dari
keluarga rumput – rumputan yang
berasal dari Asia Tenggara.
Batangnya yang tebal menyimpan sukrose dalam batangnya. Dari cairan ini gula dihasilkan
dengan mengeringkan airnya. Umur tanaman sejak ditanam sampai
bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak
dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra.
Bahan baku utama pembuatan sari minuman tebu
adalah tebu hijau dengan kualitas yang baik (rendemen tinggi) yang diperoleh
melalui pemasok yang berada di Jawa Timur dan sekitanya. Bahan baku ini
merupakan produk lokal dan mudah didapatkan. Produksi tebu di Indonesia pada
tahun 2009 mencapai 2,85 juta ton pertahun. Tebu banyak dihasilkan di
Indonesia terutama di Pulau Jawa, seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa
Barat.
Tebu ( Saccahrum Officinarum L. ) dapat
tumbuh dengan baik di daerah ttropis dan sub tropis sampai batas garis
isometric 20 ºC yaitu 39 º lintang utara dan 35 º lintang selatan. Untuk
menghasilkan rendemen yang tinggi maka tebu terutama banyak ditanam di dataran
rendah. Pada masa pertumbuhannya tebu memerlukan banyak air, sedangkan pada
masa panen dikehendaki pada masa yang kering. Jika pada waktu masak terdapat
banyak air maka akan terjadi pertumbuhan terus-menerus dari akar maupun tunas
yang akan menyebabkan turunnya rendemen. Beberap faktor lain yang mempengaruhi
rendemen dan produksi tebu antara lain tanah, pemupukan, dan penentuan wakt
panen ( Goutara dan Wijandi 1985 dalam Erlina 2002 ).
Proses pembuatan
minuman sari tebu meliputi tahapan-tahapan : pembersihan dan sortasi, pencucian
dan sterilisasi, pembilasan dan sterilisiasi, penggilingan dan pengekstrusian,
Acidifikiasi dan stabilisasi, pegendapan, filtrasi, pemurnian (penyaringan),
intermediate storage (penyimpanan lanjut), Brix, PH, Adjustment (penyesuaian
brix, PH) dan Enzym treatment, penambahan flavor dan warna
pasteurisasi,pendinginan, penyimpanan dan pengisisan (pengemasan). Diagram alir
proses pembuatan minuman sari tebu disajikan pada Gambar 4.3.
- Pembersihan dan Sortasi
Proses sortasi dilakukan untuk
memilih bahan baku yang sesuai dengan standar mutu minuman sari tebu. Proses
ini dilakukan secara manual di tempat penerimaan bahan baku. Bahan baku yang
tidak memenuhi syarat dikembalikan kepemasok, sedangkan yang memenuhi kriteria
bahan baku akan dilakukan proses pembersihan meliputi akar, daun-daun bagian
atas dan benda-benda asing.
- Pencucian dan Sterilisasi
Proses pencucian dilakukan dengan
menggunakan water bath yang mengandung 0,1 – 1% (m/m) larutan yang mengandung
seperempat senyawa ammonium sehingga proses sterilisasi menjadi lebih efektif.
Hal ini dikarenakan larutan tersebut dapat menginaktifkan bakteri dan
menghilangkan tanah yang masih terdapat pada tebu.
- Pembilasan dan sterilisasi
Proses ini dilakukan dengan
memasukkan tebu kedalam bak air, dimana bak tersebut mengandung larutan klorin
50 – 200 ppm. Penggunaan larutan ini merupakan hal yang umum dilakukan untuk
grade komersial.
- Penggilingan dan pengekstrusian
Proses penggilingan dilakukan
dengan menggunakan roller crusher
Manfaat
dari tanaman tebu bagi kesehatan manusia adalah dapat menyembuhkan beberapa
penyakit diantaranya adalah meredakan jantung berdebar, sakit panas, dan batuk.
Pemanfaatan:
1. Meredakan Jantung Berdebar Bahan:
1. Meredakan Jantung Berdebar Bahan:
Menggunakan 3
genggam akar tebu hitam, Cara
membuatnya adalah dicuci dan direbus
dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Diminum 2 kali sehari.
2. Sakit Panas Bahan:
Ambil tebu
hitam secukupnya, Cara
membuatnya yaitu diperas untuk diambil
airnya kemudian diminum.
3. sakit batuk
Ambilah 3-5
ruas tebu hitarn, Cara
membuatnya yaitu dibakar, kemudian
dikupas dan diperas untuk diambil airnya
kemudian diminum
Minuman
ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempat, mulai dari warung sampai
toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari
berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan.Dengan konsumsi minuman ringan
yang sedemikian luasnya, produk minuman ringan bukanlah barang mewah melainkan
barang biasa. Industri minuman ringan memiliki potensi yang amat besar untuk
dikembangkan dengan jumlah konsumsi per kapita yang masih rendah dan penduduk
berusia muda yang sangat besar.
Industri minuman
ringan juga termasuk salah satu industri yang tidak terlalu terganggu oleh
krisis multi sektor yang terjadi pada tahun 1997/1998. Hal ini terbukti dengan
tetap meningkatnya julah output serta jumlah perusahaan yang bergerak di
industri minuman ringan pada tahun 1999. Kondisi setelahnya juga tampak tidak
terlalu terpengaruh mengingat nilai penurunan dan peningkatannya termasuk dalam
batas normal.
Pengembangan
Untuk Sari Tebu ini salah satunya dengan cara membuatkan versi Cup dari
penjualan Sari Tebu tersebut. Dengan Penggunaan saset Cup maka pembeli akan
lebih mudah meminumnya dan juga lebih.
Pengembangan
usaha industri minuman sari tebu memberikan manfaat yang positif baik dari
aspek sosial ekonomi baik lokal maupun regional antara lain menyerap
pengangguran, meningkatkan pendapatan petani sagu dan pendapatan daerah
KESIMPULAN
Tanaman tebu (Sacharum
officinarum) tidak hanya bisa digunakan
sebagai bahan pembuatan gula saja, tetapi tebu juga bisa di gunakan sebagai
obat untuk menyembuhkan sakit batuk,sakit panas, dan juga meredakan jantung
berdebar. Dengan demikian tebu bisa diolah semaksimal mungkin supaya harga jual
gula dipasaran tidak melonjak harganya lebih tinggi.
Industri minuman sari tebu merupakan industri yang masih berpotensi untuk
dikembangkan, dengan sumber bahan baku yang cukup memadai di Indonesia 2,85
juta ton pertahun dan besarnya potensi tebu yang belum termanfaatkan. Industri
ini juga meningkatkan nilai ekonomis tebu dan sebagai salah satu minuman
sumber energi. Selain itu, industri minuman ringan masih memberikan peluang
pasar yang cukup baik karena trend pertumbuhannya dari tahun ketahun
meningkat
DAFTAR
PUSTAKA
Soekartawi.
2001. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Jakarta : Rajawali Pers Universitas
Brawijaya
Saragih,
Juli Panglima. 2003. Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi.
Cetakan Pertama. Penerbit Ghalia Indonsia : Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Agroindustri
No comments:
Post a Comment